10 research outputs found

    Nutrition Anemia and Physical Endurance Among Civil Construction Workers

    Full text link
    Penyelidikan ini adalah untuk membuktikan suatu hypothesa bahwa ada pengaruh dari keadaan gizi dan kesehatan terhadap kemampuan bekerja para pekerja. Sejumlah 571 pekerja laki-laki telah dipilih dari tiga daerah tempat bekerja yaitu : Rentang, Seladarma (pembuatan canalj Halim Perdanakusuma (pembuatan lapangan terbang) Didapatkan bahwa seluruh pekerja mempunyai nilai gizi yang borderline dan tidak ada perbedaan didalam keadaan fisik mereka, namun masih terdapat rata-rata 30 percent menderita anemia. Anemia banyak disertai dengan rendahnya kadar Iron darah pada pekerja di Rentang dan Seladarma hal ini tidak terdapat pada pekerja di Halim. (Table 4). Mengenai infeksi cacing terutama cacing tambang maka diseluruh pekerja menderita infeksi cacing tersebut tingkat pertama yaitu infeksi ringan yang tidak akan mempengaruhi keadaan fisik kecuali hanya kekurangan Iron didalam darah. Untuk mengetahui kemampuan bekerja maka telah dipakai Harvard Step Test Scores selama 5 menit. Dan ternyata bila pekerja-pekerja tersebut dibagi dua group yaitu yang diatas dan yang dibawah nilai Hb. 11 Gm/100 ml maka terdapat perbedaan yang menyolok sekali atas kemampuan pekerja tersebut didalam melakukan test fisik. Hal ini sesuai dengan penyelidikan Veteri. Perlu juga disini diketahui bahwa pekerja berasal dari Rentang dan Seladarma lebih banyak menggunakan tenaga kaki oleh karena selalu naik dan turun canal. Kesimpulan penyelidikan ini adalah adanya pengaruh yang positip antara faktor makanan dan infeksi cacing dengan kemampuan bekerja yang dewasa ini amat diperlukan didalam pembangunan negara

    ANEMI GIZI DAN KEKUATAN JASMANI PEKERJA PROYEK PEMBANGUNAN

    No full text
    Pada tahun 1972 dilakukan penelitian gizi dan kesehatan terhadap 571 pekerja pada tiga proyek pembangunan di Jawa. Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui apakah tingkat gizi dan kesehatan yang rendah, pengaruhnya nyata terhadap kekuatan jasmani para pekerja. Selanjutnya cara mana yang sebaiknya diambil untuk meningkatkan itu.Hasil penelitian ini menunjukkan adanya banyak penyakit infeksi di kalangan pekerja tersebut. Makanan sehari-hari mereka kekurangan berbagai zat gizi, dan tercermin dalam beberapa gejala defisiensi. Prevalensi anemi kurang zat besi dan infestasi cacing tambang amat mencolok. Kekuatan jasmani yang diukur dengan Harvard Step Test pekerja yang anemi ternyata lebih rendah daripada yang tidak anemi.Sebagai tindakan lanjut, perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian zat besi terhadap peningkatan kekuatan jasmani dan kemampuan kerja para pekerja pembangunan tersebut.</p

    NUTRITION ANEMIA AND PHYSICAL ENDURANCE AMONG CIVIL CONSTRUCTION WORKERS

    No full text
    <p class="Style5">Penyelidikan ini adalah untuk membuktikan suatu hypothesa bahwa ada pengaruh dari keadaan gizi dan kesehatan terhadap kemampuan bekerja para pekerja.</p> <p class="Style5">Sejumlah 571 pekerja laki-laki telah dipilih dari tiga daerah tempat bekerja yaitu : Rentang, Seladarma (pembuatan canalj Halim Perdanakusuma (pembuatan lapangan terbang)</p> <p class="Style5">Didapatkan bahwa seluruh pekerja mempunyai nilai gizi yang borderline dan tidak ada perbedaan didalam keadaan fisik mereka, namun masih terdapat rata-rata 30 percent menderita anemia.</p> <p class="Style9">Anemia banyak disertai dengan rendahnya kadar Iron darah pada pekerja di Rentang dan Seladarma hal ini tidak terdapat pada pekerja di Halim. (Table 4).</p> <p class="Style9">Mengenai infeksi cacing terutama cacing tambang maka diseluruh pekerja menderita infeksi cacing tersebut tingkat pertama yaitu infeksi ringan yang tidak akan mempengaruhi keadaan fisik kecuali hanya kekurangan Iron didalam darah.</p> <p class="Style17">Untuk mengetahui kemampuan bekerja maka telah dipakai Harvard Step Test Scores selama 5 menit. Dan ternyata bila pekerja-pekerja tersebut dibagi dua group yaitu yang diatas dan yang dibawah nilai Hb. 11 Gm/100 ml maka terdapat perbedaan yang menyolok sekali atas kemampuan pekerja tersebut didalam melakukan test fisik. Hal ini sesuai dengan penyelidikan Veteri.</p> <p class="Style9">Perlu juga disini diketahui bahwa pekerja berasal dari Rentang dan Seladarma lebih banyak menggunakan tenaga kaki oleh karena selalu naik dan turun canal.</p> <p class="Style17">Kesimpulan penyelidikan ini adalah adanya pengaruh yang positip antara faktor makanan dan infeksi cacing dengan kemampuan bekerja yang dewasa ini amat diperlukan didalam pembangunan negara.</p

    The chromatin landscape of healthy and injured cell types in the human kidney

    No full text
    Abstract There is a need to define regions of gene activation or repression that control human kidney cells in states of health, injury, and repair to understand the molecular pathogenesis of kidney disease and design therapeutic strategies. Comprehensive integration of gene expression with epigenetic features that define regulatory elements remains a significant challenge. We measure dual single nucleus RNA expression and chromatin accessibility, DNA methylation, and H3K27ac, H3K4me1, H3K4me3, and H3K27me3 histone modifications to decipher the chromatin landscape and gene regulation of the kidney in reference and adaptive injury states. We establish a spatially-anchored epigenomic atlas to define the kidney’s active, silent, and regulatory accessible chromatin regions across the genome. Using this atlas, we note distinct control of adaptive injury in different epithelial cell types. A proximal tubule cell transcription factor network of ELF3, KLF6, and KLF10 regulates the transition between health and injury, while in thick ascending limb cells this transition is regulated by NR2F1. Further, combined perturbation of ELF3, KLF6, and KLF10 distinguishes two adaptive proximal tubular cell subtypes, one of which manifested a repair trajectory after knockout. This atlas will serve as a foundation to facilitate targeted cell-specific therapeutics by reprogramming gene regulatory networks

    The chromatin landscape of healthy and injured cell types in the human kidney.

    No full text
    There is a need to define regions of gene activation or repression that control human kidney cells in states of health, injury, and repair to understand the molecular pathogenesis of kidney disease and design therapeutic strategies. Comprehensive integration of gene expression with epigenetic features that define regulatory elements remains a significant challenge. We measure dual single nucleus RNA expression and chromatin accessibility, DNA methylation, and H3K27ac, H3K4me1, H3K4me3, and H3K27me3 histone modifications to decipher the chromatin landscape and gene regulation of the kidney in reference and adaptive injury states. We establish a spatially-anchored epigenomic atlas to define the kidneys active, silent, and regulatory accessible chromatin regions across the genome. Using this atlas, we note distinct control of adaptive injury in different epithelial cell types. A proximal tubule cell transcription factor network of ELF3, KLF6, and KLF10 regulates the transition between health and injury, while in thick ascending limb cells this transition is regulated by NR2F1. Further, combined perturbation of ELF3, KLF6, and KLF10 distinguishes two adaptive proximal tubular cell subtypes, one of which manifested a repair trajectory after knockout. This atlas will serve as a foundation to facilitate targeted cell-specific therapeutics by reprogramming gene regulatory networks

    Recent advances in bacterial cellulose

    No full text
    corecore