3 research outputs found
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Manajemen Laktasi di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
Background: Lactation management is an effort made to help mothers achieve success in breastfeeding so that babies can be breastfed properly and correctly, especially exclusive breastfeeding. Lactation management begins during pregnancy (antenatal), after delivery (perinatal) and during breastfeeding until the child is two years old. Implementation of breastfeeding can be done properly and correctly if there is complete information about the benefits of breastfeeding and lactation management. Exclusive breastfeeding is inhibited by several things such as breastfeeding behavior that is less supportive about lactation management, awareness of the importance of breastfeeding. If lactation management is not carried out, it will have an impact on reducing breastfeeding so that it will have an impact on increasing rates of malnutrition and undernutrition which are at risk of increasing infant morbidity and mortality. Objective: This research aims to determine the factors that influence exclusive breastfeeding. Methods: This research design is descriptive analytic, which aims to describe (describe) important events that occur in the present. Event descriptions are carried out systematically and emphasize factual data rather than conclusions (Nursalam, 2014). Results: Based on the results of research conducted on "Description of Mother's Knowledge About Lactation Management at Santa Elisabeth Hospital Medan" it was concluded that the level of knowledge of the respondents was sufficient, namely as many as 17 respondents (56.6%). This is influenced by the age, education, occupation of the respondent and the lack of information about the mother regarding lactation management. For this reason, it is hoped that pregnant women and breastfeeding mothers can increase their knowledge about pregnancy and successful breastfeeding both from health books and from health workers. Conclusion: The results of this research concluded that 9 people (30%) had good knowledge, 17 people (57%) had sufficient knowledge, while 4 people had insufficient knowledge (13%)
HUBUNGAN CARING BEHAVIOR PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN ISOLASI COVID-19 DI RUANG ST. LAURA RS. SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2021
Latar Belakang: Caring behavior adalah suatu tindakan yang didasari oleh kepedulian, kasih sayang, keterampilan, empati, tanggung jawab, sensitive, dan dukungan. Caring behavior merupakan bentuk dari praktek keperawatan yang tampak dengan sikap sabar, jujur, percaya diri, sentuhan dan kasih sayang. Dengan memberikan caring behavior yang layak kepada pasien yang dirawat di ruangan isolasi covid-19 akan meningkatkan kesembuhan pasien, dimana pasien isolasi covid-19 merasa cemas akibat ancaman virus itu sendiri, ketidakpastian umum, ancaman kesehatan individu, serta tindakan karantina dapat memperburuk kondisi yang sudah ada sebelumnya. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan caring behavior perawat dengan tingkat kecemasan pasien isolasi covid-19 di Ruangan Santa Laura Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Metode: Desain penelitian dengan menggunakan korelasi dengan metode pendekatan Cross Sectional. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar kuesioner, dimana populasi dalam penelitian ini adalah rata-rata pasien isolasi covid-19 yang sedang dirawat di ruangan st. Laura dalam waktu 3 bulan terakhir. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah responden 20 orang. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan caring behavior perawat sebagian besar pada kategori sangat baik (65%), tingkat kecemasan pasien isolasi covid-19 seagian besar dalam kategori sedang (45%). Kesimpulan: Maka dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan caring behavior perawat dengan tingkat kecemasan pasien isolasi covid-19
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan Tahun 2021
Indonesia menduduki peringkat nomor urut 3 dengan prevalensi permasalahan gizi pada balita tertinggi yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi berlebih. Masalah gizi pada balita perlu diperhatikan kerena pada usia balita merupakan masa yang paling penting dimana terjadinya tumbuh kembang yang optimal atau biasa disebut masa emas. Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi sangat penting dalam meningkatkan derajat status gizi keluarga, terutama status gizi anak, dikarenakan peran ibu sangat berpengaruh dalam pemenuhan gizi balita. Tujuan penelitian ini ntuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita di puskesmas PB Selayang II Medan tahun 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita di puskesmas PB Selayang II Medan sebanyak 2000 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian adalah teknik purposive sampling dengan menggunakan rumus Vincent dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 94 orang. Analisa data yang digunakan uji univariat. Hasil dari penelitian ini diperoleh responden yang memiliki pengetahuan baik tentang gizi balita sebanyak 47 orang (50,0%), responden dengan pengetahuan cukup sebanyak 32 orang (34%), sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 15 orang (16,0%). Diharapkan kepada ibu balita agar rutin berkunjung di posyandu agar dapat menambah pengetahuan melalui penyuluhan terutama tentang gizi balita