18 research outputs found
Efek Toksisitas Subakut Ekstrak Etanolik Daun Jambu Biji (Psidium guajava) pada Lambung Tikus Wistar
Psidium guajava leaves have been proven be antiallergic. From the results of previous research, the ethanol extract of leaves is included in the class materials "Practically Non-Toxic." However, repeated administration may cause toxic effects on body organs, one of which was gaster. Subchronic toxicity had been carried out on 20 male Wistar rats and 20 female wistar albino rats. The test materials were administered orally, every day for 28 days. There are 3 (three) doses of test materials which were 250 mg, 500 mg, and 750 mg/kg BW. Observation of the general toxic effect was performed everyday, then organ sampling was performed on day 29 to examined gaster histology and score using Barthel-Manja methods. The result showed that administration of Psidium guajava leaves extract for 28 days caused physical and behavioral changes, caused soft and mucous feces, and also respiratory disorder. But the extract at dose 250 mg, 500 mg and 750 mg/kg BW did not caused changes on gaster histology profile and score. In conclusion, the extract did not have subchronic toxicity effect on gaster rat, but might caused general toxic effect in the higher dose.Daun jambu biji telah terbukti memiliki aktivitas sebagai antialergi. Dari hasil penelitian sebelumnya, ekstrak etanol daun jambu biji termasuk bahan dalam kelas "praktis tidak toksik". Pemberian suatu bahan secara berulang dapat meningkatkan kemungkinan munculnya efek toksik pada berbagai organ tubuh, salah satunya lambung. Uji toksisitas subakut ekstrak etanol daun jambu biji telah dilakukan pada 20 tikus jantan dan 20 tikus betina galur Wistar. Bahan uji dipejankan secara per oral, setiap hari selama 28 hari. Dosis yang digunakan adalah 250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB dan 750 mg/kg BB. Pengamatan yang dilakukan meliputi gejala-gejala klinis umum yang diamati setiap hari, serta pengambilan organ gaster pada hari ke-29 untuk pemeriksaan histologi dan scoring dengan Metode Barthel-Manja. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun jambu biji secara subakut selama 28 hari menyebabkan perubahan kondisi fisik dan perilaku hewan uji, tetapi menyebabkan perubahan kondisi feses yaitu tinja berwarna lembek dan berlendir serta kematian 20% tikus jantan perlakuan ekstrak 750mg/kgBB dan tikus betina perlakuan ekstrak 600 mg/kgBB, serta 40% kematian tikus betina perlakuan ekstrak 750mg/kgBB. Pemberian ekstrak daun jambu biji biji dosis 250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB dan 750 mg/kg BB tidak menyebabkan perubahan pada histologi organ gaster pada tikus jantan maupun betina. Dapat disimpulkan bahwa pemberian subakut ekstrak etanol daun jambu biji selama 28 hari tidak menyebabkan kerusakan pada organ gaster, tetapi dapat menyebabkan efek toksik secara klinik pada dosis yang tinggi
Eksplorasi Fungi Endofit Umbi Lapis Bawang Merah (Allium cepa) sebagai Antifungi dan Antikolesterol
Fungi endofit berpotensi sebagai alternatif pengobatan karena menghasilkan senyawa yang sama dengan tumbuhan inangnya. Allium cepa memiliki manfaat sebagai antifungi dan antikolesterol. Tujuan penelitian ini adalah isolasi, identifikasi, serta melakukan uji antifungi dan antikolesterol. Isolat yang diperoleh diidentifikasi secara makroskopik dan mikroskopik. Metode uji antifungi terhadap Candida albicans adalah metode difusi agar dan metode uji antikolesterol menggunakan rancangan acak lengkap (pre and posttest control design). Hasil isolasi fungi endofit diperoleh isolat FEAC 1 dan FEAC 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FEAC 2 memiliki zona hambat sebesar 7,389 mm dan menurunkan kolesterol total secara signifikan serta meningkatkan kolesterol HDL
Antifungal activity of Calophyllum soulattri leaf extract on fungal isolate of coconut neera
Background: Coconut neera is susceptible to fungus contamination. Some plants, such as Calophyllum soulattri, can function as natural preservatives with antifungal properties.
Objective: This study aimed to evaluate the antifungal activity of C. soulattri leaf extract as measured by minimum inhibitory concentration (MIC) and minimum killing concentration (MKC).
Methods: A dilution method was used to isolate the fungus that contaminated coconut neera. MIC and MKC antifungal activity were then evaluated using the liquid dilution method.
Results: The results indicated that the contaminant fungi found in coconut neera belonged to the genus Penicillium. The MIC was 12.5%, while the MKC was 18.75%.
Conclusion: C. soulattri leaf extract has the potential to be developed as an antifungals for food preservation
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Melalui Edukasi Tentang Penggunaan Antibiotik Bijak dan Rasional
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat terjadi karena minimalnya informasi dari tenaga kesehatan. Permasalahan tersebut dapat mendorong terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik pada manusia. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat di Desa Sambeng Wetan mengenai penggunaan antibiotik yang rasional masih kurang. Pemberdayaan masyarakat terutama terhadap kader kesehatan perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan antibiotik. Metode edukasi yang dilaksanakan yaitu dengan metode modul, ceramah dan diskusi. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden sebelum dan sesudah edukasi untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan peserta. Kuesioner berisi pertanyaan tertutup terkait pengetahuan penggunaan antibiotik. Data dianalisis dengan uji t berpasangan. Berdasarkan karakteristik peserta, sebagian besar peserta adalah usia dewasa awal (83,87%). Pendidikan responden sebagian besar adalah tamat SMA (38,71%) dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga (90,32%). Hasil menunjukkan bahwa rata-rata nilai pengetahuan kader meningkat 0,97 poin setelah dilakukan edukasi. Persentase peningkatan nilai pengetahuan kader sebesar 13,8% dari rata-rata nilai pengetahuan awal. Edukasi berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengetahuan. Kegiatan edukasi dengan metode modul, ceramah dan diskusi mampu meningkatkan pengetahuan dari kader kesehatan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat terutama kader kesehatan secara berkelanjutan sebagai salah satu langkah kongkrit untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengendalikan resistensi bakteri terhadap antibiotik
PENINGKATAN LITERASI KEAMANAN OBAT PADA SWAMEDIKASI BAYI DAN BALITA DI DESA SUDIMARA CILONGOK
Masalah keamanan obat pada swamedikasi menjadi perhatian penting bagi banyak orang terutama apabila diberikan kepada anak anak. Penggunaan obat pada anak terutama bayi dan balita tanpa pengetahuan dan informasi memadai dapat menyebabkan masalah kesehatan baru. Maka diperlukan pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan mendukung program gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat. Edukasi dilakukan pada masyarakat ibu ibu peserta posyandu terkait dengan swamedikasi pada bayi dan balita. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di desa sudimara kecamatan cilongok kabupaten banyumas mendapat antusias dari para peserta. Hal ini ditunjukkan dengan partisipasi aktif peserta ketika dilakukan diskusi. Berdasarkan kegiatan ini tingkat pengetahuan peserta kegiatan edukasi kesehatan tentang swamedikasi meningkat. Kegiatan ini diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dengan harapan peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat di Desa Sudimara kecamatan cilongok kabupaten banyumas mengenai penggunaan obat yang aman pada bayi dan balita.Masalah keamanan obat pada swamedikasi menjadi perhatian penting bagi banyak orang terutama apabila diberikan kepada anak anak. Penggunaan obat pada anak terutama bayi dan balita tanpa pengetahuan dan informasi memadai dapat menyebabkan masalah kesehatan baru. Maka diperlukan pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan mendukung program gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat. Edukasi dilakukan pada masyarakat ibu ibu peserta posyandu terkait dengan swamedikasi pada bayi dan balita. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di desa sudimara kecamatan cilongok kabupaten banyumas mendapat antusias dari para peserta. Hal ini ditunjukkan dengan partisipasi aktif peserta ketika dilakukan diskusi. Berdasarkan kegiatan ini tingkat pengetahuan peserta kegiatan edukasi kesehatan tentang swamedikasi meningkat. Kegiatan ini diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dengan harapan peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat di Desa Sudimara kecamatan cilongok kabupaten banyumas mengenai penggunaan obat yang aman pada bayi dan balita
Potensi Antiproliferasi Jintan Hitam (Nigella sativa) pada Sel Lambung Tikus yang Diinduksi 7,12-Dimetil Benzena Anthrasena (ANTIPROLIFERATION EFFECTS OF NIGELLA SATIVA IN GASTRIC CELL RATS INDUCED 7,12-DIMETHYL BENZ (A) ANTHRACENE)
Studies have been conducted to determine the potential antiproliferative effect of Nigella sativa seed(NSS) extract on 7,12- dimetilbenza[a]antrasena (DMBA)-induced female rats. The chloroform NSS extracteffect was observed on rat gatric cells. Sprague Dawley female rats were divided into five groups, eachgroup consisted of 12 individuals. A control group was DMBA, Groups B, C and D were the groups treatedwith NSS extract with ranked dose 250 mg / kg, 500 mg / kg and 750 mg / kg and group E is the corn oilcontrol group. Histopathological observation of cells using H&E staining and cell proliferation activity wasobserved with the mean AgNOR (mAgNOR). mAgNOR values were analyzed using Kolmogorov-Smirnovtest, than followed with ANOVA one way, and Tukey test HSD. The results showed H&E staining and thechloroform exctract showed mAgNOR N.sativa semen were able to reduced gastric cell damage and lowergastric cell proliferation in DMBA- induced rat. The results showed that N.sativa potential to develop asa chemopreventive agent in gastric cancer
Psidium guajava leaves decrease arthritic symptoms in adjuvant-induced arthritic rats
BACKGROUND
Guava is an herbal with proven antioxidant and anti-inflammatory properties. The aim of this study was to investigate the anti-arthritic activity of the ethanol extract of Psidium gujava leaves (EEPG) against complete Freund’s adjuvant (CFA) induced arthritis in rats.
METHODS
An experimental study was conducted on 40 male Wistar Sprague Dawley rats, which were divided into 5 groups. Each group was induced with 0.2 mL CFA (1 mg/mL) on day 1 and 0.1 CFA mL booster injection on day 5. Group I served as an arthritic control, group II received dexamethasone (6.75 mg.kg-1 orally), group III, IV and V received EEPG at oral doses of 250, 500, and 750 mg/kg BW, respectively, on days 14 to 28. Anti-arthritic activity was observed from the arthritis score, the paw circumference was measured on days 0, 1, 4, 8, 12, 16, 20, 24, and 28, the mobility score was determined on days 12 and 28, and the histolopathology of the knee joint was examined on day 29.
RESULTS
Ethanol extract of Psidium guajava leaves significantly suppressed the swelling of the paws in chronic phase based on increasing of edema (%), while starting on day 20. EEPG at 250 mg/kg was most effective in significantly reducing arthritis scores (p<0.05). Histopathological examination showed repair of the knee joint synovial membrane and cartilage.
CONCLUSIONS
Psidium guajava leaf extract is effective in decreasing the inflammatory response and arthritic symptoms in rats with adjuvant-induced arthritis. Psidium guajava leaves can be developed into an alternative anti-arthritis treatment
Protective effects of Nigella sativa against 7,12-dimethylbenz [á] anthracene (DMBA) induced carcinogenesis in rats
Background
Liver cancer is the third most common cause of death from cancer worldwide. Recently, natural products have been widely used as an alternative therapy for liver cancer. Previous studies have reported that Nigella sativa has chemopreventive activity in vitro and in vivo. The objective of this study was to evaluate the effect of a chloroform extract of Nigella sativa seeds (NSS) on female rat hepatocytes after administration of 7,12-dimethylbenz [á] anthracene (DMBA).
Methods
The experimental design comprised five groups of rats. Group I (DBMA control group) received oral DMBA at a dosage of 20 mg/kgBW twice weekly for five weeks, while group V (solvent control group) was given corn oil only. The other three groups received DMBA + NSS at dosages of 250 mg/kgBW, 500 mg/kgBW, and 750 mg/kgBW, respectively. Each group consisted 12 rats. The NSS extract dissolved in corn oil was administered daily by the oral route for 2 weeks before and subsequenyly during DMBA tumor induction. At the end of the study, rat livers were collected and stained with hematoxylin and eosin (H&E) and silver staining by the the AgNOR method.
Results
There was a difference in liver tissue histopathological profile between the NSS, DMBA control, and the solvent control group. AgNOR counts in the DMBA control group, the DMBA+NSS 250 mg/kgBW group, DMBA+NSS 500 mg/kgBW group, and DMBA+NSS 750 mg/kgBW group were 1.79, 1.51, 1.41, and 1.35, respectively.
Conclusion
Nigella sativa seed extract was able to reduce the liver damage and proliferation in rats induced by DMBA administration
Efek Protektif Nigella sativa Terhadap Karsinogenesis Sel Ginjal Tikus yang Diinduksi 7,12-dimetilbenz(a)antrasena (DMBA)
Black cumin (Nigella sativa) is known to have anticancer activity. Previous study showed that chloroform extract of N. sativa, have cytotoxic activity on T47D cell line. The purpose of this study was to determine the antiproliferation activity of chloroform extract N. sativa in female rats induced-DMBA based on histopathologic changes on renal cell of cell proliferation and to observe the optimal concentration of N. sativa as antiproliferative agent. Sprague Dawley strain female rats were divided into live groups. Group 1 was given DMBA 20 mg/kg BW. Group 2, 3, 4, were given DMBA and chloroform extracts of N. sativa with 250; 500; 750 mg kg BW rank dose. Group 5 was given corn oil. Renal cell histopathology was observed by H&E and AgNOR staining. The inhibition of renal cell proliferation was observed with mAgNOR value. mAgNOR data were analyzed using Kolmogorov-Smirnov test, ANOVA and Tukey HSD. The results of H&E and AgNOR staining showed that at a dose of 7 SOmg/kg BW chloroform extract of N. sativa reduced cell damage and inhibit renal cells proliferation with mAgNOR value of 1.069. This result suggest that the chloroform extract of N. sativa had the potential effect as chemopreventive agent.Jintan hitam (Nigella sativa) merupakan tumbuhan yang mempunyai aktivitas antikanker. Penelitian sebelumnya menunjukkan ekstrak kloroform biji jintan hitam mempunyai efek sitotoksik pada sel T47D. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antikarsinogenesis ekstrak kloroform biji N. sativa pada tikus betina yang diinduksi 7,12-dimetilbenz(a)antrasena (DMBA) berdasarkan gambaran histopatologi sel ginjal. Penelitian ini menggunakan hewan uji yang diinduksi DMBA dengan ekstrak kloroform N. sativa sebagai senyawa uji. Tikus betina galur Sprague Dawley dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok l diberi DMBA dosis 20 mg/kg BB. Kelompok 2, 3, 4, diberi DMBA dan ekstrak kloroform N. sativa dengan peringkat dosis 250; 500; 750 mg/kg BB. Kelompok 5 diberi corn oil. Histopatologi sel ginjal diamati dengan pengecatan H&E dan AgNOR. Daya hambat proliferasi sel diamati dengan penghitungan mAgNOR pada sel ginjal. Data pengamatan mAgNOR dianalisis menggunakan Kolmogorov Smirnov, one way ANOVA dan Tukey HSD. Hasil pewarnaan H&E dan nilai mAgNOR menunjukkan pemberian ekstrak kloroform N. sativa dosis 750 mg/kg BB mampu mengurangi kerusakan sel dan menurunkan proliferasi sel ginj al tikus yang diinduksi DMBA dengan nilai mAgNOR sebesar 1,069. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak kloroform N. sativa mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai agen kemopreventif