49 research outputs found

    Indoor Positioning System (IPS) for Guiding the Location Inventory Goods in Buildings

    Get PDF
    Now is the spatial era, where position plays a role in providing information about the existence of objects on earth. Utilization of a variety of devices requires demands on location automation that are fast and accurate. Positioning technology, known as Location-Based Services (LBS), is highly dependent on the Global Satellite Satellite System (GNSS). Now for automatic positioning also started using the Indoors Positioning System (IPS), where GNSS signals that cannot be reached inside the building can be replaced with Bluetooth and Wifi devices installed in the building. This is very important because activities in buildings are the same as benefits outside the building, such as position interests, spatial patterns, guidance or navigation, etc. for a variety of very broad interests such as smartcity, airports, hospitals, hotels, museums, parking lots, shops, exhibition and others. This research aims to utilize IPS as a means of positioning and guiding inventory objects in building space, which can be developed for various applications. Just as GPS uses satellites for reference positions, IPS also requires a number of iBeacon devices installed at a known position to communicate and determine the location of the receiving device (smartphone). Position information from the device will then be sent to the server and then mapped to the information system. Objects targeted by tracking can already be mapped using IPS based on coordinates obtained from the system, and will then be compiled as an object inventory database. Furthermore, a smartphone is used as a guide to see realtime position and then can track the goods based on coordinates in the inventory database. &nbsp

    Pemanfaatan Citra SatelitWorldview dan SIG untuk Evaluasi Pemanfaatan Ruang Terhadap Rencana Detail Tata Ruang Sebagian Kota Wates Tahun 2003 - 2013 Kabupaten Kulon Progo

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengevaluasi pemanfaatan ruang terhadap RDTRK sebagian kota Wates tahun 2003 – 2013. (2) memetakan bentuk pemanfaatan ruang aktual berdasarkan interpretasi citra Worldview (3) mengetahui tingkat akurasi citra Worldview tahun 2009 untuk digunakan sebagai sumber data pemanfaatan ruang. Metode penelitian yang digunakan adalah teknik interpretasi citra satelit Worldview yang dilengkapi dengan uji akurasi dan pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling. Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil yang dilapangan dengan rencana yang ada pada RDTRK. Proses ini dilakukan dengan cara overlay antara peta rencana pemanfaatan ruang tahun 2003 – 2013 dengan peta pemanfaatan ruang aktual tahun 2013 menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi geografi (SIG) dan menghasilkan kriteria sesuai dan tidak sesuai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Citra Satelit Worldview dapat digunakan dengan cukup baik untuk menyadap informasi fisik kekotaan seperti pemanfaatan ruang dengan ketelitian interpretasi sebesar 89 %. Evaluasi pemanfaatan ruang tahun 2013 menghasilkan prosentase kesesuaian sebesar 60,93%

    PENGGUNAAN CITRA QUICKBIRD DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN KESEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (Kasus di Kecamatan Rawa Lumbu, Bekasi)

    Get PDF
    Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan berkembangnya permukiman yang tidak terkontrol khususnya di daerah perkotaan. Permukiman padat penduduk dan permukiman kumuh yang tidak memenuhi syarat kesehatan baik dari segi konstruksi maupun fasilitas kesehatan lingkungannya dapat menjadi sumber penyakit serta penyebaran penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji manfaat dan ketelitian citra Quickbird dalam menyadap parameter kesehatan lingkungan permukiman, memetakan pesebaran kelas kesehatan lingkungan permukiman dan menentukan prioritas perbaikan tiap blok permukiman di Kecamatan Rawa Lumbu. Metode dilakukan dengan intepretasi citra Quickbird yang telah dikoreksi geometrik, penentuan sampel lapangan dengan metode statified random sampling, melakukan wawancara dan uji ketelitian interpretasi dengan confusion matrix calculation, serta penentuan prioritas perbaikan yang disesuaikan dengan RDTR Kota Bekasi tahun 2010.Kata Kunci� : Kesehatan lingkungan permukiman, pemetaan, Sistem Informasi Geografis, Citra Quickbir

    PENYUSUNAN PETA SKEMATIK JALUR BUS JAKARTA CITY TOUR Daerah Kajian: Kota Jakarta, DKI Jakarta

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Membuat peta skematik jalur bus Jakarta City Tour (2) Mengkaji tingkat pemahaman pengguna peta skematik jalur bus Jakarta City Tour. Metode yang digunakan untuk membuat peta skematik jalur bus Jakarta City Tour adalah dengan proses skematisasi yaitu proses mengubah peta konvensional menjadi peta skematik. Proses ini dilakukan dengan menyederhanakan jalur yang sudah ada dari existing map dengan mempertimbangkan beberapa hal yaitu relasi geometrik dan topologi jaringan. Peta skematik yang sudah jadi kemudian diujicobakan terhadap pengguna peta menggunakan proses wawancara untuk mengetahui tingkat pemahaman pengguna peta. Teknik pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan metode accidental sampling yaitu cara pemilihan responden (sampling) yang dilakukan secara kebetulan di lapangan. Hasil dari uji tingkat pemahaman pengguna peta terhadap peta skematik Jakarta City Tour secara umum adalah baik. Nilai rata-rata hasil uji diatas 76%, maka dari itu hasil uji termasuk dalam kelas baik. Hasil uji keterbacaan simbol dan uji keterbacaan peta menunjukkan bahwa pengguna peta mampu untuk memahami dan menggunakan peta skematik Jakarta City Tour meskipun masih terdapat simbol yang dianggap kurang sesuai oleh pengguna peta

    PEMANFAATAN FOTO UDARA TEGAK & CONDONG FORMAT KECIL MENGGUNAKAN UAV UNTUK IDENTIFIKASI LONGSOR DI SEBAGIAN DAS BOMPON, KABUPATEN MAGELANG

    Get PDF
    Informasi spasial longsor diperlukan sebagai salah satu upaya early warning system. Penggunaan citra satelit untuk identifikasi longsor belum optimal karena kendala tutupan awan, kanopi vegetasi, dan longsor berukuran kecil. Berkaitan dengan kendala tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif metode akuisisi data yang mampu melakukan identifikasi longsor sekaligus karakteristiknya sebagai data utama inventarisasi longsor. Metode akuisisi yang digunakan adalah sistem foto udara format kecil dengan sudut perekaman tegak dan condong dengan UAV sebagai wahana terbangnya.Hasil penelitian menunjukkan longsor dapat teridentifikasi dari sistem FUFK. Karakteristik longsor yang teramati adalah ukuran dan bagian longsor. Data ukuran longsor yang dapat diukur ketinggian longsor, ketinggian main scarp, kemiringan lereng, estimasi kedalaman longsor, arah pergerakan, dan luas deposit longsor. Bagian longsor yang teramati adalah head scarp, main scarp, top, head, flank, main body, foot, dan toe. Terdapat tujuh longsor yang teridentifikasi di sebagian DAS Bompon dengan luasan dan karakteristik yang bervariasi

    PEMANFAATAN CITRA PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK EVALUASI LOKASI SPBU EKSISTING DI KOTA YOGYAKARTA

    Get PDF
    Peningkatan jumlah kendaraan yang ada di Kota Yogyakarta menarik perhatian para investor untuk membangun SPBU di Kota Yogyakarta. Hingga Tahun 2016, terdapat 17 SPBU di Kota Yogyakarta dengan kesesuaian lokasi dan persebaran yang belum dikaji secara spasial. Evaluasi lokasi SPBU eksisting dikaji menggunakan parameter yang terdiri dari sempadan sungai dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta, Koefisien Dasar Bangunan dan Koefisien Dasar Hijau, kepadatan lalu lintas, serta jarak antar SPBU eksisting. Citra Quickbird Tahun 2013 digunakan untuk ekstraksi data parameter evaluasi lokasi SPBU. Evaluasi lokasi SPBU eksisting dilakukan menggunakan overlay parameter dan perhitungan skor total model indeks untuk mengetahui kesesuaian lokasi SPBU eksisting. Pengukuran pola spasial SPBU eksisting dilakukan menggunakan algoritma Average Nearest Neighbor, yang dalam perhitungannya mempertimbangkan jarak rerata antar titik, jumlah titik, dan luas wilayah kajian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan skor setiap lokasi SPBU, serta rekomendasi lokasi yang lebih sesuai apabila diperlukan pemindahan SPBU

    PEMANFAATAN CITRA QUICKBIRD DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PENYAKIT DIARE PADA BALITA DI KECAMATAN KOTAGEDE, KOTA YOGYAKARTA

    Get PDF
    Seiring dengan perkembangan teknologi, penginderaan jauh dan sistem informasi geografis saat ini memungkinkan digunakan dalam bidang kesehatan. Tujuan dari penelitian ini (1) memanfaatkan citra Quickbird mendapatkan parameter fisik lingkungan terkait penyebab penyakit diare, (2) memanfaatkan kualitas permukiman sebagai parameter pemetaan tingkat kerentanan diare pada balita, dan (3) memanfaatkan sistem informasi untuk melihat hubungan kualitas lingkungan dengan pola persebaran kejadian diare pada balita.Penelitian ini menggunakan citra satelit Quckbird dan data alamat penderita diare pada balita tahun 2012-2014. Metode yang digunakan yaitu analisis peta (overlay dan scoring), dan analisis pola. Analisis peta dilakukan pada peta parameter penentu kualitas permukiman untuk mengetahui tingkat kerentanan diare pada balita.Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) citra penginderaan jauh Quickbird dapat digunakan untuk mengektraksi parameter kondisi fisik kualitas permukiman secara mendetail, (2) parameter penentu kualitas permukiman kurang dapat memberikan gambaran mengenai tingkat kerentanan kejadian diare pada balita, (3) Sistem informasi geografis (SIG) dapat digunakan untuk mengetahui pola persebaran dari kejadian penyakit diare pada balita dengan menggunakan analisis distribusi spasial Average Nearest Neighbou

    APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK KAJIAN HUBUNGAN KUALITAS PERMUKIMAN DENGAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT PADA BALITA (Kasus: Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Provinsi Banten)

    Get PDF
    Jumlah kasus ISPA di Kota Cilegon memiliki jumlah yang sangat banyak sebesar 71.808 kasus pada tahun 2014. Kualitas Permukiman dapat dikaji untuk mencari tahu hubungannya dengan penyakit ISPA. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan citra Quickbird dalam mengestrak data kualitas permukiman dan mengolahnya menggunakan sistem informasi geografis, serta mengetahui hubungan antara kualitas permukiman dengan penyakit ISPA pada balita di Kecamatan Jombang, Cilegon. Dilakukan cek lapangan parameter kualitas permukiman dengan jumlah sampel sebesar 72. Hubungan dicari menggunakan metode korelasi dan matching (pencocokan). Penginderaan jauh untuk mengekstrak parameter kualitas permukiman memiliki hasil akurasi untuk parameter kepadatan permukiman sebesar 83%, kerapatan vegetasi 89%, kondisi permukaan jalan 83%, serta jarak terhadap sumber polusi 89%. Kecamatan Jombang didominasi oleh kualitas permukiman dengan kelas buruk sebesar 53%. Hubungan kualitas permukiman dengan kejadian penyakit ISPA menggunakan metode korelasi memiliki hasil cukup kuat. Sedangkan, menggunakan metode matching disimpulkan bahwa blok permukiman dengan hubungan cukup kuat mendominasi di Kecamatan Jombang dengan jumlah 105 blok

    PENGINDERAAN JAUH DAN SIG UNTUK PEMANTAUAN EKSPANSI LAHAN TERBANGUN KOTA BEKASI TAHUN 2008-2015

    Get PDF
    Metode penelitian ini berupa interpretasi visual dan statistik spasial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan foto udara dan citra Quickbird dalam menganalisis ekspansi lahan terbangun di Kota Bekasi tahun 2008-2015, menganalisis karakteristiknya, dan menganalisis faktor yang diduga mempengaruhi ekspansi lahan terbangun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa foto udara dan Quickbird menghasilkan informasi penggunaan lahan dengan ketelitian 95,55% dan 95,24%. Ekspansi paling tinggi terjadi pada lahan kompleks permukiman, perdagangan jasa, pendidikan, serta jalan, masing-masing seluas 509,9Ha; 143,01Ha; 29,78Ha; dan 230,20Ha. Karakterisrik ekspansi menunjukkan pola mengelompok yang tidak terlihat secara jelas kecuali lahan kelembagaan yang random. Arah setiap kelas ekspansi lahan terbangun tidak menunjukkan kecenderungan ke arah tertentu karena terjadi merata di semua wilayahnya dengan kecepatan ekspansi lahan permukiman kota sebesar 1,61%, lahan perdagangan jasa dan industri 3,21%, lahan kelembagaan 1,87%, serta lahan transportasi 2,34%. Berdasarkan faktor penduga yang digunakan, tidak ada faktor yang memberikan pengaruh secara signifikan

    PEMODELAN KENYAMANAN JALUR SEPEDA KAMPUS UNIVERSITAS GADJAH MADA MEMANFAATKAN FOTO UDARA FORMAT KECIL

    Get PDF
    Tak tersedianya informasi kenyamanan jalur di lingkungan kampus Universitas Gadjah Mada menjadi hal yang melatarbelakangi penelitian ini. Keberadaan foto udara format kecil (FUFK) dapat membantu dalam menyediakan informasi tentang tingkat kenyamanan jalur sepeda. Penelitian ini mengkaji kemampuan FUFK dalam memberikan informasi keberadaan vegetasi peneduh, keberadaan marka penanda jalur sepeda, keberadaaan hambatan samping, dan kepadatan lalu lintas, serta dua parameter lainnya yaitu topografi jalur sepeda dan posisi jalur sepeda terhadap jalur kendaraan bermotor yang diperoleh melalui survey lapangan, yang selanjutnya disusun menjadi model dengan metode kuantitatif berjenjang tertimbang. Hasil yang didapat, 32 jalur sepeda memiliki kenyamanan sangat rendah, 43 jalur sepeda memiliki kenyamanan rendah, 44 jalur sepeda memiliki kenyamanan sedang, 54 jalur sepeda memiliki kenyamanan tinggi, dan 31 jalur sepeda tingkat kenyamanan sangat tinggi. Data ini kemudian divisualisasikan dalam bentuk peta agar mudah dipahami oleh pengguna peta
    corecore