42 research outputs found

    Analisa Konsentrasi Natrium pada Air Tanah untuk Mengetahui Terjadinya Intrusi Air Laut di Kota Bengkulu Dengan Metode Fotometri Nyala

    Get PDF
    Intrusi air laut adalah masalah yang sering terjadi di kota-kota besar yang disebabkan oleh adanya pengambilan air tanah secara berlebihan. Pada penelitian ini dilakukan analisa konsentrasi natrium yang terdapat di air tanah baik air tanah dangkal maupun air tanah dalam. Metoda yang digunakan untuk analisa natrium adalah dengan metoda Fotometri Nyala. Sampel dibagi menjadi 3 zona yaitu zona I, zona II dan zona III yang menunjukkan jarak dari garis pantai. Hasil analisa diperoleh konsentrasi natrium rata-rata untuk sampel air dangkal pada zona I adalah 135,07 mgr/lt, 103,93 mgr/lt 77,71 mgr/lt; pada zona II adalah 32,75 mgr/lt, 67,06 mgr/lt, 67,88 mgr/lt; pada zona III adalah 59,68 mgr/lt, 26,91 mgr/lt, 27,73 mgr/lt. Pada sampel air tanah dalam didapat rata-rata konsentrasi natrium pada masing-masing sampel zona I adalah 197,43 mgr/lt, 105,57 mgr/lt, 126,05 mgr/lt; pada zona II diperoleh 96,56 mgr/lt, 103,11 mgr/lt, 92,46 mgr/lt serta pada zona III diperoleh 79,35 mgr/lt, 81,81 mgr/lt, dan 55,59 mgr/lt. Dari hasil uji statistik least significant difference dapat disimpulkan bahwa pada zona I dan zona II sudah terjadi intrusi air laut untuk sumur dangkal, sedangkan zona 3 tidak terjadi intrusi. Untuk sumur dalam zona I sudah terjadi intrusi air laut sedangkan zona II dan zona III belum terjadi intrusi air laut. Dari kualitas air tersebut kalau dibandingkan dengan kualitas air menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (batas maksimum 200 mgr/lt) maka semua sampel yang dianalisa masih dibawah ambang batas sehingga dapat disimpulkan masih layak untuk dikonsums

    Effect of Liquid Rubber Compound on the Physicochemical Properties of Particle Board from Coconut Frond Powder

    Get PDF
    Particle board research made from coconut frond powder with various concentration of liquid rubber compound has been done. First particle board was made by mixing 50 mesh of coconut front powder with various concentration of liquid rubber compound there are 25; 30; 35; 40 and 45 % to obtain a particle board with the length, width and height of 5 x 10 x 7.5 cm and then dried by drying. Subsequently the particle board pressed to a thickness of 2.5 cm and then tested the modulus of rupture (MOR), the modulus of elasticity (MOE), the Screw Hold Strength and water absorption. The results indicated that the best condition was obtained on the use of 45 % of liquid rubber compound. In this condition, the value of MOR, MOE, screw hold strength and water absorption are 1436.16 g/ mm2, 2354.38 g/ mm2, 5.2708 N/ cm2 and 41.85% respectively

    SOSIALISASI PEMANFAATAN SARANG LEBAH MENJADI LILIN AROMATERAPI DENGAN PENAMBAHAN MINYAK ATSIRI JERUK KALAMANSI

    Get PDF
    Sarang lebah merupakan hasil samping dari panen madu yang masih sering terabaikan. Lebah dapat menghasilkan kelenjar lilin yang menempel pada sarang lebah tersebut. Kandungan lilin ini dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan lilin aromaterapi.  Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu memberikan pelatihan cara pemanfaatan sarang lebah menjadi lilin aromaterapi dengan penambahan minyak atsiri jeruk kalamansi. Cara pengolahan sarang lebah menjadi lilin yaitu memanaskan sarang lebah hingga mencair kemudian ditambahkan dengan minyak atsiri jeruk kalamansi kemudian dimasukkan ke dalam wadah gelas yang telah diberi sumbu lilin di tengahnya, biarkan hingga dingin dan mengeras. Kegiatan ini diikuti oleh 18 orang peserta yang berasal dari komunitas Inspirator Lebah Madu Indonesia (ILMI) cabang Bengkulu bertempat di sekretariat ILMI jalan Sungai Rupat Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil kegiatan, peserta memberikan respon yang sangat positif dengan banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pendapatan masyarakat khususnya komunitas ILMI cabang Bengkulu

    Easy Handling Preparation of Cubic Sulfur in Aqueous Extract of Sapindus rarak rinds

    Get PDF
    The aqueous extract of Sapindus rarak (S. rarak) was produced by heating its rinds in demineralized water at 80 °C. The main experiment was conducted at room temperature by mixing a solution of sodium thiosulfate with the extract obtained previously. After adding dilute hydrochloric acid (10%), fine granules gradually formed in the solution and precipitated when the reaction was stopped and allowed to stand for 24 h. The analysis results showed the consistency of the X-ray diffraction (XRD) peak of the obtained material with sulfur standards. When looked at the surface using scanning electron microscopy (SEM), sulfur was found to be cube-shaped. The formation of cuboidal elemental sulfur possibly occurs due to the covering of thiosulfate ions and elemental sulfur during and after the reaction. Organic compounds were found covering sulfur through elemental and functional group analyses using energy-dispersive X-ray (EDX) and Fourier-transform infrared (FTIR) spectroscopy, respectivel

    Pengaruh Campuran Cocodust Dan Serabut Halus Sabut Kelapa Terhadap Sifat Fisika Papan Partikel

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh campuran cocodust dan serabut halus sabut kelapa terhadap sifat fisika papan partikel. Penelitian ini bertujuan untuk membuat papan partikel dari campuran cocodust dan serabut halus sabut kelapa dengan menggunakan perekat kompon karet cair. Mula-mula 53 gram campuran cocodust dan serat halus sabut kelapa dengan perbandingan prosentase 90:10. 80:20, 70:30, 60:40, dan 50:50 dicampur dengan kompon karet cair 30% diaduk hingga merata kemudian dicetak menjadi potongan uji dengan ukuran 10 cm x 5 cm x 7,5 cm lalu dikeringkan. Langkah berikutnya dilakukan pengepresan hingga diperoleh ketebalan 2,5 cm kemudian dilakukan karakterisasi yang meliputi pengujian MOR, MOE, kuat cabut sekrup dan daya serap air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi terbaik diperoleh pada penggunaan campuran cocodust dan serabut halus sabut kelapa dengan perbandingan prosentase 60 : 40. Pada kondisi ini harga MOR, MOE, Kuat cabut sekrup dan daya serap air papan partikel berturut-turut adalah 35,25 kg/cm2; 74,68 kg/cm2 ; 1,94 kg/cm2 dan 28,34%

    PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA MAWAR MERAH (ROSA HIBRIDA BIFERA) SEBAGAI INDIKATOR PADA TITRASI ASAM BASA

    Get PDF
    Abstrak : Penelitian ini bertujuan menentukan trayek pH perubahan warna indikator ekstrak bunga mawar merah, menentukan efektivitas penggunaan ekstrak bunga mawar merah untuk titrasi asam basa dan uji coba menggunakan ekstrak bunga mawar merah sebagai Indikator pada titrasi asam basa. Ekstrak bunga mawar merah diperoleh dengan cara maserasi menggunakan alkohol 96% dan HCl 1% sebagai pelarut. Ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan rotary evaporator kemudian digunakan untuk menentukan range pH indikator ekstrak bunga mawar merah dan sebagai indikator pada titrasi asam kuat basa kuat maupun asam lemah basa kuat dan dibandingkan dengan menggunaan indikator fenolftalein. Hasil penelitian menunjukan bahwa range pH perubahan warna indikator ekstrak bunga mawar merah adalah pada pH 6,5 - pH 9,5 sehingga dapat digunakan sebagai indikator pada titrasi asam kuat basa kuat dengan nilai keefektifan perlakuan sebesar 54,9 % terhadap indikator fenolftalei

    STUDI IDENTIFIKASI KADAR FORMALIN PADA JAJANAN BAKSO DI SEKOLAH DASAR KOTA BENGKULU

    No full text
    Tujuan penelitian ini adalah untuk memeriksa kadar formalin yang terdapat pada bakso yang dijual di Sekolah Dasar pada 8 kecamatan di kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan uji laboratorik dengan teknik sampling secara probabilitas. Pengambilan sampel diambil pada 24 Sekolah Dasar yang tersebar pada 8 kecamatan di kota Bengkulu. Analisis formalin dilakukan secara kualitatif menggunakan pereaksi asam kromatropat dan kuantitatif dengan menggunakan spektrofotometer sinar tampak (spektronik 20D+) pada panjang gelombang 565 nm. Hasil analisis secara kualitatif menunjukkan bahwa 14 sampel positif mengandung formalin, dan selanjutnya dilakukan analisis secara kuantitatif yang menunjukkan bahwa kadar formalin berkisar antara 0,44 mg/L sampai dengan 0,91 mg/L. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan metode statistik ANOVA, dimana terdapat perbedaan kadar formalin secara signifikan antar kecamatan yang ada di kota Bengkulu, sehingga dilanjutkan dengan uji BNT yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata terhadap kadar formalin pada kelompok 4 terhadap 6, kelompok 5 terhadap 4 dan kelompok 7 terhadap 5

    FORMULASI DAN PENGUJIAN SALEP EKSTRAK KULIT MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BELUT (MONOPTERUS ALBUS) TERHADAP LUKA SAYAT PADA KULIT MENCIT (MUS MUSCULUS L)

    No full text
    Salah satu kandungan kulit buah manggis yang bermanfaat adalah xanton. Manfaat xanton diantaranya sebagai antiinflamasi, yaitu suatu tahap yang dialami oleh tubuh ketika mengalami luka. Senyawa lain yang bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan luka adalah protein. Kandungan protein yang tinggi diantaranya terdapat pada belut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas ekstrak kulit manggis dengan penambahan ekstrak belut terhadap luka sayat pada kulit mencit. Konsentrasi ekstrak kulit manggis yang digunakan pada uji penjajakan yaitu 2%, 4%, 6% dan 8% sedangkan konsentrasi ekstrak belut yaitu 0,5%, 1%, 2% dan 3%. Ekstrak kulit manggis dan ekstrak belut diformulasikan menjadi suatu bentuk sediaan topikal yaitu salep. Konsentrasi ekstrak kulit manggis dan ekstrak belut yang memiliki efektivitas yang paling baik dari hasil uji penjajakan diformulasikan menjadi sediaan salep baru yaitu salep ekstrak kulit manggis 9% dan ekstrak belut 1,5%. Salep tersebut dijadikan satu formulasi dan diujikan terhadap luka sayat pada kulit mencit. Kontrol positif yang digunakan adalah betadine salep dan kontrol negatif tanpa perlakuan. Uji statistik Anova menunjukkan ada pengaruh yang signifikan terhadap pemberian konsentrasi salep terhadap luka sayat pada kulit mencit. Hasil uji lanjut LSD menunjukkan bahwa salep campuran dengan kontrol negatif menunjukkan adanya perbedaan yang nyata

    SOSIALISASI PEMANFAATAN EKSTRAK UBI JALAR UNGU DAN BUNGA TEROMPET UNGU SEBAGAI INDIKATOR ALAMI UNTUK MENDETEKSI BORAKS DAN FORMALIN PADA MAKANAN

    Get PDF
    Borax and formalin are chemicals that are often used as desfinfectants, corpse preservatives, cosmetics and so on. The misused use of borax and formalin can be detrimental to human life. Misuse of these two chemicals is often found in food. If borax and formalin enter the body it can cause nausea, vomiting, diarrhea, cancer and even death. The need to detect borax and formalin in food quickly and easily, so that the public can avoid the consumption of foods that contain these harmful ingredients. The purpose of this community service activity is to provide knowledge and training to the community, especially housewives who are members of the Muslimah (Salimah) subdistrict of Bengkulu City to be able to detect borax and formalin on food using natural indicators, namely purple trumpet flowers and purple sweet potatoes. The results of this activity show that 90% of partners can understan
    corecore