13 research outputs found
Hubungan Pembelajaran Akidah Akhlak Dengan Perkembangan Akhlak Remaja di Solihuddin School, Chana Thailand
This article discusses the phenomenon of matters of adolescent morality that is very apprehensive in the global era. Teenagers seem to have escaped from the intrinsic values of religion as the benefit of the people’s life. Aqidah akhlaq education has become a curriculum in schools, students are expected to grow and improve their faith; through attitude and praiseworthy behavior. In addition, students are also expected to achieve balance material and spiritual, alignment of the relationship between humans in the social sphere of society and the environment, also especially strengthen human relationships with God. This paper intends to know the relationship of aqidah akhlak with the development of morals in Solihuddin School, Chana Thailand. How is the implementation of moral aids in Solihuddin School Chana Thailand ?; And how is the development of morality in the environment of Solihuddin School Chana, Tahiland? And how is the relationship between the learning of moral character and the development of morals in Solihuddin School Chana Thailand? The research was conducted at Solihuddin School, Chana Thailand. The data obtained through observation, interviews, documentation and questionnaire given to 30 students as sample or 30% of the total population of 103 students. From the research, it can be concluded that the implementation of aqidah akhlak teaching has significant relationship with the development of morality in adolescent at Solihuddin School, Chana Thailand.Artikel ini membahas tentang fenomena persoalan akhlak remaja yang sangat memprihatinkan di era global. Remaja seakan sudah melepaskan diri dari nilai–nilai hakiki keagamaan sebagai kemaslahatan kehidupan umat. Pendidikan aqidah akhlaq telah menjadi kurikulum di sekolah, siswa diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan keimanannya; melalui sikap dan tingkah laku terpuji. Selain itu, siswa juga diharapkan dapat mencapai keseimbangan lahiriyah dan batiniyah, keselarasan hubungan antara manusia dalam lingkup sosial masyarakat dan lingkungannya, juga terutama menguatkan hubungan manusia dengan Tuhannya. Tulisan ini bermaksud untuk mengetahui hubungan pembelajaran akidah akhlak dengan perkembangan akhlak remaja di Solihuddin School, Chana Thailand. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak di Solihuddin School Chana Thailand?; Dan bagaimanakah perkembangan akhlak remaja di lingkungan Solihuddin School Chana, Tahiland? Serta bagaimanakah hubungan antara pembelajaran akidah akhlak dengan perkembangan akhlak remaja di Solihuddin School Chana Thailand? Penelitian ini dilakukan di Solihuddin School, Chana Thailand. Data-data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan angket yang diberikan kepada 30 siswa sebagai sampel atau 30% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 103 siswa. Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak memiliki hubungan yang signifikan dengan perkembangan akhlak pada remaja di Solihuddin School, Chana Thailand
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESI KEGURUAN DENGAN MINAT SISWA MENJADI GURU.
In general , interest in becoming a teacher rarely grown parents to their children from an early age , when education is important and is the type of work that is noble . Through the positive experiences of teachers and students regarding office experience in interacting with the teacher at school , students should be interested and able to grow interest in the teaching profession , to cultivate the ideals to choose a job as a teacher . Therefore when college admission Education courses to be one of the options in preparing for their future . In fact teachers as a profession has not been a top choice (the first choise ) in the process of entering higher education . How exactly perceptions of students as future generations of looking at the teaching profession . Teaching profession is as a transmitter of knowledge in the form of a mandate that h preserved by mankind ( Surat an -Nisa ' verse 58 ) . In Act . No.14 of 2005 on Teachers and Lecturers , Article 1, point 1 explains that " teachers are professional educators with the primary task of educating , teaching , guiding , directing , train , assess , and evaluate students on early childhood education , formal education , education elementary , and secondary education . " with the provisions above, prospective teachers should be prepared since in college , with a strong interest based
The Anti-Corruption Education on the Basis of Religion and National Culture
AbstractActs of corruption have harmed many people and even tortured themselves. Corruption precaution through education way is considered not effective and encouraging since it could not eradicate corruption act which was committed by each layer of society even from educated to regular people. Moreover, it is not sufficient enough vanished with the law approach and enforcement. This study is empirical qualitative research conducted through a literature review and social reconstruction approach. Specifically, the study explains how the concept of visible anti-corruption character education on religious and national culture-based utilized as a strategic step to instill anti-corruption education among students. The results revealed that the embedding and developing students must be built upon faith and piety to Allah SWT, the optimal noble character, and being settled to the family environment. The learning concept of this notion is varied and arranged systematically, comprehensively, and proportionally according to the percentage of proposed effectiveness.Keywords: Anti-Corruption Education, Religion & National Culture AbstrakPerbuatan korupsi telah merugikan banyak kalangan dan menyengsarakan diri sendiri. Pencegahan korupsi melalui jalur pendidikan dinilai belum efektif dan menggembirakan, karena belum dapat memberantas korupsi yang dilakukan oleh lapisan masyarakat, bahkan kalangan terpelajar sampai keakar-akarnya. Pemberantasan korupsi ternyata tidak cukup pula dengan pendekatan dan penegakan hukum. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif empiris dengan pendekatan telaah literatur dan rekonstruksi sosial. Penelitian ini menjelaskan bagaimana konsep pendidikan karakter antikorupsi berbasis agama dan budaya bangsa yang visibel, sebagai langkah strategis untuk menanamkan pendidikan antikorupsi di kalangan pelajar. Hasil penelitian menjelaskan, bahwa penanaman dan pengembangan peserta didik harus berlandaskan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkarakter (berakhlak mulia) secara optimal, dan telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga. Konsep pembelajarannya variatif dan disusun secara sistematis, komprehensif dan proporsional sesuai persentase efektifitas yang akan dicapai.Kata Kunci: Pendidikan Anti Korupsi, Agama & Budaya Bangsa АннотацияКоррупция нанесла вред многим людям. Предотвращение коррупции с помощью образования считается неэффективным и безнадежным, поскольку оно не смогло искоренить коррупцию, которая привержена обществом к своим корням. Оказывается, одного подхода и правоохранительных органов недостаточно для искоренения коррупции. Эта работа представляет собой качественно-эмпирическое исследование с подходом обзора литературы и социальной реконструкции. Это исследование объясняет, каким образом концепция антикоррупционного воспитания, основанная на религии и видимой национальной культуре, воспринимается как стратегический шаг к воспитанию антикоррупционного образования среди учащихся. Результаты исследования объяснили, что совершенствование и развитие учащихся должны основываться на вере и преданности Всемогущему Богу, оптимально быть человеком с характером (благородный характер) и в первую очередь внедряться в семейную среду. Концепция обучения разнообразна и организована систематически, всесторонне и пропорционально в зависимости от процента эффективности, который должен быть достигнут.Ключевые Слова: Антикоррупционное Образование, Религия и Национальная Культура
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 4 BOGOR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahaui bagaimana strategi guru dalam implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI di SMPN 4 Bogor. Kurikulum 2013 yang digadang-gadang sebagai kurikulum yang mengedapankan karakter peserta didik sehingga pelajaran PAI memiliki peran penting, karena tujuan dari pembelajaran PAI itu sendiri adalah untuk menciptakan peserta didik yang berpengetahuan agama Islam dang mengaplikasikannya ke dalam kehidupannya sendiri yang kemudian tercipta lah peserta didik yang berakhlakul karimah. Dalam kurikulum 2013 proses pembelajaran mengkolaborasikan dengan media informatika, sehingga diharapkan terciptanya peserta didik yang berkarakter dan bisa mengikuti arus gobalisasi saat ini. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui perencanaan pelaksanaan pembelajaran PAI dalam kurikulum 2013, penerapan strategi guru dalam implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI, serta faktor penghambat dan solusi terhadap keberhasilan implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KONSEP PENJUMLAHAN MELALUI MODEL PEMECAHAN MASALAH
Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas peserta didik. Dalam proses pembelajaran pemilihan model pembelajaran yang tepat sangat mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar peserta didik. Model pembelajaran merupakan cara yang dapat dilakukan oleh pendidik agar proses belajar mengajar berjalan dengan efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika dengan menerapkan model pembelajaran Pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas II MI Nurul Ikhlas Depok yang berjumlah 16 peserta didik. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dua siklus. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, nilai rata–rata hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan. Diketahui bahwa nilai KKM yang telah ditentukan dari sekolah sebesar 70. Meningkatnya peserta didik dalam pembelajaran ditandai dengan peningkatkan nilai rata – rata peserta didik pada pra siklus mencapai 68,6 (cukup), siklus I mencapai 76,3 (baik) dan siklus II mencapai 90 (sangat baik). Pada pra siklus diketahui sebanyak 9 siswa yang telah tuntas dengan persentase ketuntasan 56,25%. Pada siklus I mengalami peningkatan sebanyak 12 siswa yang telah tuntas dengan persentase ketuntasan 75%. Selanjutnya pada siklus II mengalami peningkatan sebanyak 16 siswa yang tuntas dengan persentase ketuntasan 100%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Pemecahan Masalah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas II di MI Nurul Ikhlas Depok
PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MI I’ANATUSSHIBYAN
Siswa sering kali mengalami kurang bersemangat dalam belajar, terutama pada pelajaran yang tidak disukainya atau yang dianggap tidak menarik. Hal itu dapat dipengaruhi oleh guru yang menyampaikan materi pembelajaran. Dalam penelitian ini, akan melihat pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar siswa di MI I’anatusshibyan Kota Bogor. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi deskripsi. Populasi dalam penilitian ini adalah seluruh siswa MI I’anatusshibyan Kota Bogor. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI I’anatusshibyan dengan jumlah 62 siswa. Data yang dianalisis ialah kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar siswa dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang masing-masing terdiri atas 20 butir pernyataan. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi pedagogik guru dengan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan kriteria “r” product moment memperoleh hasil 0,487 yang terletak antara 0,40 – 0,70 yang berarti terdapat pengaruh positif yang sedang dan cukup antara kompetensi pedagogik guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Dalam penelitian ini jumlah responden sebanyak 62. Untuk mencari df menggunakan rumus df=N-nr =62-2=60. Dengan df 60 diperoleh rtabel pada taraf signifikan 5% yaitu sebesar 0,254. Ternyata rxy lebih besar daripada rtabel pada taraf signifikan, sehingga HO ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peranan kompetensi pedagogik guru berpengaruh pada motivasi belajar siswa di MI I’anatusshibyan Kota Bogor
EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE STRUCTURAL ANALITYCAL SYNTHETIC (SAS) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PESERTA DIDIK KELAS I MI NURUL ISLAMIYAH KEMANG
AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penerapan metode Structural Analitycal Synthetic (SAS) dalam meningkatkan keterampilan membaca. Penelitian ini dilaksanakan di kelas I MI Nurul Islamiyah Kemang. Penelitian dilakukan dalam tiga siklus setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (act), observasi (observe), dan refleksi (reflect). Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan tes, observasi dan dokumentasi yang dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Structural Analitycal Synthetic (SAS) efektif digunakan dalam pembelajaran membaca yang ditunjukkan oleh hasil observasi aktivitas guru dengan presentase siklus I = 65,28%, siklus II = 91,67%, dan siklus III = 100%. Hasil observasi aktivitas peserta didik dengan presentase siklus I = 74,44%, siklus II = 76,67%, dan siklus III 80%. Sementara peningkatan keterampilan membaca peserta didik diperoleh dari rata-rata hasil posttest, pra siklus = 68,14% dengan presentase ketuntasan 46,43%, siklus I = 77,53% dengan presentase ketuntasan 67,86%, siklus II = 87,11% dengan presentase ketuntasan 89,29%, dan siklus III = 91,39% dengan presentase ketuntasan 100% dari 28 peserta didik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode structural analitycal synthetic (SAS) efektif digunakan dan dapat meningkatkan keterampilan membaca peserta didik kelas I MI Nurul Islamiyah KemangAbstract The purpose of this study was to know the effectiveness of applying Structural Analitycal Synthetic (SAS) method in improving reading skill. This research was conducted in grade I MI Nurul Islamiyah Kemang. Research done cycle each cycle consist of four stages of planning, action, observation, and reflection. Data collection conducted using test, observations and documentations that are analyzed qualitatively and quantitatively. The result of research indicate that Stuctural Analitycal Synthetic (SAS) method is effective used in reading learning which shown trhough observation result of teacher activity with the percentage of cycle I = 65,28%, cycle II = 91,67%, and cycle III = 100%. Observation result of students activities with percentage of cycle I = 74,44%, cycle II = 76,67%, and cycle III = 80%. While improving students reading skills is derived from the average post test result, pre cycle = 68,14% with a percentage of completeness 46,43%, cycle I = 77,53% with a percentage of completeness 67,86%, cycle II = 87,11% with a percentage of completeness 89,29%, and cycle III = 91,39% with a percentage of completeness 100% from 28 students. Thus it can be concluded that the Stuctural Analitycal Synthetic (SAS) method is effectively used and can improve the reading skills of first grade students of MI Nurul Islamiyah Kemang.
PERANAN KOMPETENSI SOSIAL GURU BIDANG STUDI AGAMA DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA
Septiyanti Rizka Fadhlia, 151104090246. Peranan Kompetensi Sosial Guru Bidang Studi Keagamaan Dalam Meningkatkan Komunikasi Interpersonal Siswa Di MAN 2 Kota Bogor. Tujuan penelitian ini adalah (1). Untuk Mengetahui Peranan Kompetensi Sosial Guru Bidang Studi Keagamaan MAN 2 Kota Bogor (2) untuk mengetahui komunikasi interpersonal siswa MAN 2 Kota Bogor (3) untuk mengetahui peranan kompetensi sosial guru bidang studi keagamaan dalam meningkatkan komunikasi interpersonal siswa MAN 2 Kota Bogor. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data yaitu angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode kuantitatif dengan menggunakan analisis korelasi untuk mengetahui apakah ada peranan kompetensi sosial guru bidang studi keagamaan dalam meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal siswa MAN 2 Kota Bogor. Kemudian data tersebut diolah dengan data IBM SPSS statistic. Dari hasil penelitian Peranan Kompetensi Sosial Guru Bidang Studi Keagamaan Dalam Meningkatkan Komunikasi Interpersonal Siswa Di MAN 2 Kota Bogor. Adanya hubungan atau keterkaitan antara Peranan Kompetensi Sosial Guru Bidang Studi Keagamaan Dalam Meningkatkan Komunikasi Interpersonal Siswa Di MAN 2 Kota Bogor. Dari perhitungan telah diperoleh rxy 0,519 ternyata terletak antara 0,400-0,599