Relation between Dehydration and Short Term Memory Function Impairment in College Students

According to a study in Malang city in 2013, short term memory impairment not only occur in elderly, but also in adolescence. Another study shows that 60,9% of college student in Gadjah Mada University indicated an involuntary dehydration. Losing minimum 1% of body fluid would affects brain function and cognition include short term memory function. True Experimental, Pretest and posttest with Control Group Design, 62 selected volunteers are devided into control /non-dehydration group and intervention/dehydration group (mild dehydration induced by 40 minutes treadmill in the speed of 5,6 km/h, and rest for 20 minutes). Body fluid loss at least 1%, measured by weight loss percentage. Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) Digit span was used for the test instrument. Data was analyzed with Chi-Square test. Degraded posttest result indicated short term memory function impairment. 9,7% of sample with worse WAIS score in non-dehydration group and 48,8% of sample with worse WAIS score in dehydration group. Chi-Square test showed significance value of 0.001. Studies showed short term memory function impairment in intervention group was caused by the loss of at least 1% of body fluid after the exercise. Fluid Loss decreased cerebral blood flow (both volume and velocity), decreased the amount of cerebrospinal fluid, electrolyte and ion imbalance in the brain circulation and increased plasma osmolality which causes neuron shrinkage and lower brain volume (both cortex, substantia alba and ventricular system). In conclusion Dehydration is related to short term memory function impairment in college students.

Menerapkan Pembelajaran Terpadu Tipe “Connected” Pada Tema “Pantun Yang Bertema”

Pellajaran Bahasa Indonelsia mampu melmbelrikan modell pelmbellajaran delngan kelgiatan belrbahasa selcara intelgratif delngan melmadukan keltelrampilan belrbahasa. Namun implelmelntasi modell pelmbellajaran telrselbut bellum telntu ditelrapkan olelh seltiap pelndidik. Pelmbellajaran Bahasa Indonelsia pada matelri pantun dianggapmatelri yang cukup mudah, maka minimnya pelmahaman matelri yang melngaitkan antara telma satu delngan telma lainnya dan pelnelrapan pelngelmbangan modell pelmbellajaran selhingga tujuan pelmbellajaran bellum telrcapai delngan optimal. Maka dari itu, pelrlu dilakukan   tindakan   yang   mampu   melningkatkan hasil bellajar   dan keltelrampilan selcara integratif siswa kelas V SDN MARGAHAYU 3 yakni dengan model pembelajaran connected khususnya pada materi pantun bertema. Penelitian ini menggunakanpendekatan kualitatif dengan memperoleh data deskriptifmenggunakan metode observasi. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan implementasi peningkatan proses pembelajaran peserta   didik setelah diterapkannya model pembelajaran connected pada materi pantun bertema pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran connected dapat dijadikan salah satu model pembelajaran atau cara   kegiatan   belajar   mengajar.   Hal   ini   dikarenakan   dalam implementasi pembelajaran connected siswa kelas V SDN MARGAHAYU 3 menunjukkan (1) Pembelajaran lebih efektif (2) Siswa lebih aktif menyelesaikantugasyang diberikan guru (3) Siswa mampu menemukan konsep yang berintegrasi pada beberapa tema dalam satu bahasan materi pembelajaran sehingga siswa cukup mampu memahami pembelajaran dengan pengalaman yang lebih bermakna

EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN ROVIGA (Calotropis gigantea) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli

xv ABSTRAK Latar Belakang: Escherichia coli (E. coli) adalah bakteri gram negatif dan bersifat heterotrof yang menyebabkan beberapa kasus seperti diare. Manifestasi klinik infeksi oleh Escherichia coli bergantung pada lokasi infeksi yang terjadi. Salah satu tanaman daun yang berpotensi menjadi obat untuk masyarakat adalah daun roviga (Calotropis gigantea) karena daun roviga mengandung flavonoid dan tanin yang memiliki efek sebagai antibakteri. Hal ini yang mendasari penulis melakukan penelitian tentang efek antibakteri ekstrak daun roviga (Calotropis gigantea) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Tujuan: Untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak daun roviga terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Metode: Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorium post-test only control group, dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap kelompok kontrol dan kelompok perlakuan setelah diberikan intervensi. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa dengan uji One Way ANOVA dan Post Hoc Test Duncan. Hasil: Diameter zona hambat paling besar diperoleh pada kontrol positif, yaitu dengan rerata 36.5 mm dan diikuti pada perlakuan 80% (12.8), 40% (10.4), sedangkan konsentrasi 10%, 20% dan kontrol negatif yang digunakan menunjukkan tidak adanya hambatan terhadap masing-masing replikasi. Berdasarkan analisis statistik uji post hoc, konsentrasi ekstrak daun roviga (Calotropis gigantea) yang paling efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli adalah konsentrasi 80%. Kesimpulan: Pada eksperimen ekstrak daun roviga (Calotropis gigantea) menunjukkan bahwa dengan meningkatkan konsentrasi ekstrak, maka semakin besar efek antibakteri ekstrak daun roviga dalam menghambat pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli. Kata Kunci: Ekstrak daun roviga, Calotropis gigantea, Antibakteri, Escherichia coli xvi ABSTRACT Background: Escherichia coli (E. coli) bacteria are gram-negative heterotrophic nature and cause some cases such as diarrhea. Clinical manifestations of infection by Escherichia coli depending on the location of the infection occurs. One of the plant leaf could potentially be a remedy to the community is the leaf roviga (Calotropis gigantea) because roviga leaves contain flavonoids and tannins which have effect as antibacterial. This is the underlying writer doing research on the antibacterial effect of the extract of leaves roviga (Calotropis gigantea) against the growth of bacteria Escherichia coli. Objectives: To identify the antibacterial effect of roviga leaves extract (Calotropis gigantea) on the growth of Escherichia coli. Methods: This research includes laboratory experimental research type post test only control group, in which researchers conduct observations on the control group and treatment group after being given the intervention. Further data obtained were analyzed with ANOVA test One Way and Post Hoc Duncan Test. Results: Inhibition diameter zone most of the positive control obtained at, with average 36.5 mm and followed in the treatment of 80% (12.8), 40% (10.4), whereas the concentration of 10%, 20% and the negative control indicates the absence of barriers used against each replication. Based on a statistical analysis of the post hoc tests, the concentration of extract leaves roviga (Calotropis gigantea) are most effective for inhibiting the growth of the bacterium Escherichia coli is a concentration of 80%. Conclusion: The experiment of roviga leaf extract (Calotropis gigantea) shows by increasing the concentration of extracts, then the greater antibacterial effects of extracts of leaves roviga in inhibiting the growth of colonies bacteria Escherichia coli. Keywords: Roviga Leaves Extract, Calotropis gigantea, Antibacteria, Escherichia col