16 research outputs found
Pemberdayaan Masyarakat Towuti melalui Pengolahan Limbah Agroferestry
Towuti dikenal sebagai kawasan agroforestry dalam artian sistem pertanian yang diterapkan adalah mengkombinasikan pemanfaatan lahan tanaman holtikulultur dengan perkebunan. Akan tetapi sumberdaya alam dan potensi pertanian yang melimpah tidak berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Setidaknya ada beberapa permasalahan yang akan menjadi fokus yaitu belum adanya sistem budidaya pertanian yang berorientasi pasar tetapi hanya sebagai pemenuhan kebutuhan ekonomi musiman, belum optimalnya pengelolaan kawasan agroforestry untuk tujuan pemberdayaan masyarakat, limbah pertanian kawasan agroforestry tidak dikelola dengan baik, dan adanya pola pikir pemenuhan ekonomi rumah tangga yang masih jangka pendek. Solusi yang disepakat bersama mitra adalah program pemberdayaan masyarakat melalui pengolahan limbah agroferesty. Bentuk kegiatan atau metode pelaksanaan yaitu pengolahan limbah kawasan agroforestry dan penyuluhan pertanian holticultur organik. Luaran dalam kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan mitra dalam pengolahan limbah, pertanian holticultur organik, dan budidaya pertanian berorientasi pasar
PEMENUHAN HAK BELAJAR SISWA MELALUI PKM LESSON STUDY
Abstrak: Mitra pada kegiatan ini adalah guru-guru SMP Negeri 8 Palopo masih belum maksimal dalam melaksanakan penelitian/publikasi ilmiah dan pemenuhan hak belajar peserta didik. Lebih dari 85% siswa harus melakukan remedial ujian akhir semester agar memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Program kemitraan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan guru-guru SMP Negeri 8 Palopo tentang pelaksanaan penelitian lesson study dan mampu menyusun Artikel ilmiah melalui jurnal dan seminar nasional. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi mitra, metode pelaksanaan yang ditawarkan adalah workshop lesson study dan Bimbingan teknis penulisan atikel ilmiah. Hasil dari kegiatan ini adalah dua artikel ilmiah yang dipublikasi melalui jurnal nasional, satu artikel ilmiah yang dipublikasi melalui seminar nasional dan meningkatnya pengetahuan guru dalam pemenuhan hak belajar siswa.Abstract: The partners in this activity are the teachers of SMP Negeri 8 Palopo who are still not maximal in carrying out scientific research / publications and fulfilling the learning rights of students. More than 85% of students must remedial the final semester exams in order to meet the minimum completeness criteria. This partnership program aims to increase the knowledge of SMP Negeri 8 Palopo teachers about the implementation of lesson study research and be able to compile scientific articles through national journals and seminars. Based on the problems faced by the partners, the implementation method offered is a lesson study workshop and technical guidance on writing scientific articles. The results of this activity were two scientific articles published through national journals, one scientific article published through national seminars and increased teacher knowledge in fulfilling students' learning rights
BIMBINGAN TEKNIS PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP NEGERI 8 PALOPO, SULAWESI SELATAN
The partners in this Community Service activity are the teachers of Palopo 8 Public Middle School which are still not optimal in carrying out scientific research and publications. In general, the problem of partners, namely the number and quality of research and publications of teachers at scientific meetings is still not recorded from 49 teachers, only 5 have conducted research in schools, while for publication in scientific meetings only 3 teachers have attended national seminars. In addition, the activities of the subject teacher deliberation have not specifically led to the use of research results so that the pattern of teacher professional development is still not optimal. Based on the problems faced by partners, the PKM team offered a Solution, namely Classroom Action Research Training, Data Processing and Analysis Assistance, Technical Guidance for Writing Scientific Articles. The approach method used is Training, Assistance, Technical Guidance, and Monitoring the evaluation of the implementation of activities. The target of this PKM activity is an increase in teacher knowledge in carrying out Classroom Action Research, being able to process and analyze research data, being able to write scientific articles
COMMUNITY SERVICES HONEY FARMERS THROUGH TRANSFER OF TECHNOLOGY AS AN EFFORT TO CREATE LOCAL LEADING PRODUCTS
Mitra ini adalah Kelompok Tani Madu Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros. Kelompok Tani Madu Mallawa awalnya hanya beranggotakan 4 orang dan kemudian berkembang menjadi 8 orang. Secara umum terdapat 4 fokus permasalahan yaitu jumlah madu yang dipanen setiap tahunnya berkurang, kualitas dan kemasan madu yang dijual rendah, belum adanya izin usaha, dan sistem penjualan yang masih konvensional. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi mitra, tim pengabdian masyarakat menawarkan solusi yaitu Transfer teknologi budidaya madu, pelatihan dan pendampingan pengemasan madu, pendampingan pengurusan izin usaha, pelatihan dan pendampingan pemasaran digital. Sasaran luaran dari pengabdian masyarakat ini adalah (1) adanya kemasan yang menarik dan higienis, (2) peningkatan hasil panen madu, (3) peningkatan omzet penjualan, dan (4) diterbitkannya izin usaha. Selain itu, adanya peningkatan pengetahuan mitra dalam budidaya madu, pemanfaatan teknologi dalam pengemasan dan proses pemasaran melalui digital marketing. Sedangkan Mandatory Outcome berupa publikasi di jurnal nasional sinta 3, publikasi melalui media, video dokumentasi kegiatan, modul budidaya madu dan kewirausahaan, serta website penjualan. Metode pelaksanaannya adalah pelatihan, pelaksanaan, pendampingan, monitoring dan evaluasi sebagai upaya menjamin tercapainya tujuan pengabdian masyarakat madu Mallawa.
The partner in this Community Services is the Honey Farmers Group, Mallawa Subdistrict, Maros Regency. Mallawa Honey Farmer Group initially only consist of 4 members and later grew to 8 people. In general, there are 4 focuses problems, namely the amount of honey harvested every year is reduced, the quality and packaging of honey sold is low, there is no business license, and the sales system is still conventional. Based on the problems faced by partner, the community services team offers solutions, namely Transfer of honey cultivation technology, training and assistance in honey packaging, assistance in managing business permits, training and digital marketing assistance. The output targets of this community services are (1) the existence of attractive and hygienic packaging, (2) the increase in honey harvest, (3) the increase in sales turnover, and (4) the issuance of a business license. In addition, there is an increase in partner knowledge in honey cultivation, the use of technology in the packaging and marketing process through digital marketing. While the Mandatory Outcomes are in the form of publications in the national journal sinta 3, publications through the media, activity documentation videos, honey cultivation and entrepreneurship modules, and sales websites. The implementation method is training, implementation, mentoring, monitoring and evaluation as an effort to ensure the achievement of the goals of community services honey Mallawa
PKM KELOMPOK PETANI KELAPA BONE-BONE KABUPATEN LUWU UTARA
Abstrak: Mitra dalam PKM ini adalah Kelompok Tani Kelapa Kecamatan Bone-bone, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan yang membudidayakan tanaman kelapa dan mengolahnya menjadi Kopra. Permasalahan yang dihadapi mitra yaitu kuantitas dan kualitas produksi kelapa yang disebabkan oleh kondisi pertanaman kelapa saat ini sudah tua dan rusak, keterbatasan informasi mengenai kultur teknis budidaya kelapa terutama aspek pengendalian hama penyakit, pemupukan dan pemilihan binih berdasarkan umur indukan, Keberadaan limbah kelapa berupa air kelapa, pelepah dan daun yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan dan menjadi sarang hama. Berdasarkan permasalahan tersebut maka bentuk kegiatan yang dilaksanakan berupa Penyuluhan dan diskusi tentang prospek dan cara budidaya kelapa hibrida, Pelatihan pembuatan pupuk organik cair dan bokhasi, pelatihan danpendampingan pembuatan nata de coco. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan PKM ini adalah Adanya peningkatan Produksi Buah Kelapa mitra sebesar 20%, peningkatan pengetahuan mitra dalam mengolah pelepah dan daun kelapa, dan peningkatan pengetahuan mitra dalam membuat nata de coco. Selain itu, kegiatan ini juga menghasilkan produk berupa pupuk organik, nata de coco, Modul pembuatan pupuk organik dan nata de coco.Abstract:Â Partners in this Community partnership program are the Coconut Farmers Group in Bone-bone District, North Luwu Regency, South Sulawesi, who cultivate coconut trees and process them into copra. The problems faced by partners are the quantity and quality of coconut production caused by the condition of coconut plantations which are currently old and damaged, limited information regarding technical culture of coconut cultivation, especially aspects of pest control, fertilization and selection of seeds based on broodstock age, presence of coconut waste in the form of coconut water. , midrib and leaves that cause environmental pollution and become a nest of pests. Based on these problems, the form of activities carried out is in the form of counseling and discussions about the prospects and methods of hybrid coconut cultivation, training on making organic liquid fertilizers and bokhasi, training and mentoring in making nata de coco. The output that resulted from this Community partnership program activity was an increase in partner Coconut Fruit Production by 20%, an increase in partner knowledge in processing coconut fronds and leaves, and an increase in partner knowledge in making nata de coco. In addition, this activity also produces products in the form of organic fertilizers, nata de coco, modules for making organic fertilizers and nata de coco
PKM Petani Rumput Laut Malangke Sebagai Pilar Ekonomi Keluarga Daerah Pesisir
Mitra dalam PKM ini adalah kelompok petani rumput laut Malangke Kabupaten Luwu Utara. Secara umum, permasalahan yang dihadapi petani rumput laut Malangke dari segi produksi, manajemen, dan pemasaran seperti ketersediaan bibit yang berkualitas, gangguan hama penyakit, usia panen yang masih muda, pengolahan pasca panen, proses pengeringan secara tradisional. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi mitra maka tim pengusul menawarkan solusi yaitu penerapan teknologi pengolahan rumput laut, sosialisasi budidaya rumput laut, dan penangkaran bibit rumput laut. Hasil pelaksanaan PKM yaitu (1) mutu rumput laut kering yang berkualitas standar dengan kadar air 30% dan kadar garam 5%, (2) penurupan biaya bibit rumput laut berkualitas mencapai 20% hasil dari pengakaran bibit secara swadaya, dan (3) potensi peningkatan omset petani mencapai 20% melalui pengolahan pasca panen
PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL LITERASI MATEMATIKA
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Latar belakang Penelitian ini dilakukan yaitu Studi TIMSS dan PISA tersebut menggambarkan kelemahan dan kekurangan siswa dalam menganalisa, memberikan alasan, menyampaikan ide secara efektif, merumuskan, memecahkan, dan menginterpretasi masalah-masalah matematika dalam berbagai bentuk dan situasi. Satuan eksperimen dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Palopo tahun ajaran 2016/2017. Penentuan perlakuan penelitian ini menggunakan Cluster Random Sampling. Kelas eksperimen di ajar dengan model pembelajaran Problem solving sedangkan kelas kontrol di ajar dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Soal literasi matematika dan Tes hasil belajar. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pendektan problem solving berpengaruh untuk diterapkan pada siswa kelas VII SMP Negeri 6 Palopo dan pembelajaran konvensional berpengaruh pula diterapkan pada kelas VII SMP Negeri 6 Palopo dengan: (1) Rata-rata skor kemampuan menyelesaikan soal literasi matematika siswa yang diajar melalui pendekatan problem solving dikategorikan sangat baik. (2) Rata-rata skor kemampuan menyelesaikan soal literasi matematika siswa yang diajar melalui pendekatan pendekatan konvensional dikategorikan baik. (3) Terdapat perbedaan antara kelas yang diajar dengan menggunakan pendekatan problem solving dengan kelas yang diajar dengan menggunakan pendekatan konvensional dalam kemampuan menyelesaiakn soal literasi.
Kata Kunci: Problem solving, Literasi matemati
Pengembangan Produk Unggulan Rongkong Berbahan Dasar Kopi melalui Penguatan Teknologi Tepat Guna
Mitra pada PKM ini adalah Kelompok Petani Kopi di Desa Limbong Kecamatan Rongkong Kabupaten Luwu Utara yang terdiri dari 10 petani. Urgensi dari pelaksanaan kegiatan PKM ini terkait permasalahan yang dihadapi mitra saat ini secara umum, ada 5 fokus permasalahan yaitu (1) rendahnya kualitas biji kopi petani, (2) rendahnya harga jual biji kopi kering di tingkat petani, (3) proses pengeringan, pemanggangan, dan pengemasan masih sederhana, (4) sistem penjualan masih konvensional dan mengandalkan pengepul, dan (5) kurangnya pengetahuan petani dalam memanfaatkan teknologi tepat guna dalam proses pengolahan kopi Rongkong. Tujuan PKM Kopi Rongkong adalah kualitas dan kuantitas biji kopi yang dihasilkan petani, adanya produk unggulan Kopi Rongkong bernilai profit, peningkatan omset petani, peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dalam memanfaatkan teknologi tepat guna dalam proses produksi, pengemasan, dan pemasaran. Alternatif solusi yang ditawarkan yaitu (1) Edukasi Potensi Olahan Kopi Rongkong menjadi produk Unggulan bernilai Profit, (2) Pelatihan dan Pendampingan Pengemasan Produk Higienis, (3) Pelatihan dan Pendampingan Pemanfaatan Digital Marketing, dan (4) Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna di bidang produksi, pengemasan dan pemasaran. Target Luaran dari PKM ini adalah (1) Adanya Produk Unggulan berbahan dasar kopi Rongkong seperti Kopi Instan dan Bubuk Kopi, (2) Peningkatan 25% Omset Penjualan produk berbahan dasar kopi Rongkong, dan (3) Peningkatan Pengetahuan petani dalam pemanfaatan teknologi tepat guna
Profil Berpikir dalam Menyelesaikan Masalah Aljabar Berpandu pada Taksonomi Solo Ditinjau dari Tingkat Efikasi Diri pada Siswa SMP Al-Azhar Palu
Salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan siswa dalam belajar adalah rasa percaya diri (Self efficacy). Efikasi diri dapat mempengaruhi bentuk aktivitas, tujuan dan usaha yang dilakukan siswa dalam memecahkan masalah, khususnya dalam hal berpikir. Rasa percaya diri yang berbeda akan menyebabkan kecenderungan berpikir yang berbeda pula antara satu siswa dengan siswa lainnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui profil berpikir dengan cara mengungkap dan mengklasifikasikan setiap kecenderungan berpikir yang ditunjukkan siswa ke dalam 4 tingkatan berpikir menurut Taksonomi SOLO (Structure of Obsrved Learning Outcomes), yaitu unistruktural, multistruktural, relasional, dan abstrak yang diperluas.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti bertindak sebagai instrumen utama yang dipandu oleh tes superitem, skala efikasi diri, dan pedoman wawancara yang valid. Pengumpulan data dilakukan melalui pemberian tes dan diverifikasi dengan wawancara. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-C SMP Al-Azhar Palu yang terdiri dari empat orang (2 orang subjek dengan efikasi tinggi dan 2 orang subjek dengan efikasi rendah). Proses penelitian mengikuti tahap-tahap: (a) merumuskan indikator-indikator berpikir berdasarkan Taksonomi SOLO, (b) merumuskan instrumen pendukung (tes superitem, skala efikasi diri, dan pedoman wawancara) yang valid dan reliabel, (c) melakukan pengambilan subjek penelitian berdasarkan keadaan efikasi diri, (d) melakukan pengambilan data untuk mengungkap tingkatan berpikir siswa dengan tes superitem, (e) melakukan triangulasi metode untuk mendapatkan data yang valid, (f) melakukan analisis data (g) melakukan pembahasan hasil analisis data, (h) melakukan penarikan kesimpulan hasil penelitian.Hasil penelitian menunjukkan: (a) subjek dengan efikasi tinggi (ET) menunjukkan kecenderungan berpikir pada tingkat abstrak yang diperluas, (b) subjek dengan efikasi rendah (ER) menunjukkan kecenderungan berpikir pada tingkat relasional, (c) subjek dengan efikasi tinggi dan rendah menunjukkan kecenderungan berpikiryang relatif sama pada tingkatunistruktural, multistruktural, dan relasional dan kecenderungan berpikir yang berbeda pada tingkat abstrak yang diperluas.
Keywords: Profil Berpikir, Masalah Aljabar, Taksonomi SOLO, Efikasi Dir
EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MATA KULIAH PENGANTAR DASAR MATEMATIKA PADA MAHASISWA SEMESTER III UNCP
Penelitian ini adalah penelitian unit satuan eksperimen yang bertujuan untuk: mengetahui keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Perbandingan keefektifan yang dimaksud dilihat dari: (1) aktivitas mahasiswa, (2) Motivasi mahasiswa, dan (3) Hasil belajar mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester III prodi pendidikan matematika dan sampel terdiri dari dua kelas yakni kelas eksperimen 1 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan kelas eksperimen 2 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional yang dipilih menggunakan teknik simple cluster random. instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah RPP, THB, LOAS, Angket motivasi mahasiswa, LK. Data yang dikumpulkan terdiri atas hasil belajar mahasiswa, data aktivitas mahasiswa dan motivasi mahasiswa terhadap perangkat pembelajaran. Data aktivitas mahasiswa dan motivasi mahasiswa dianalisis menggunakan persentase sedangkan data hasil belajar mahasiswa dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial.
Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif tipe TST