81 research outputs found

    Pengaruh Sample Size (N) Dan Test Length (N) Terhadap Item Parameter Estimate Dan Examinee Parameter Estimate, Suatu Studi Simulas

    Get PDF
    Studi yang mempelajari masalah pengukuran secara umum di bidang pendidikan dan mempelajari metode untuk menyelesaikannya, telah berkembang menjadi disiplin ilmu khusus yang dikenal dengan test theory. Test theory menyediakan kerangka kerja umum untuk melihat proses pembentukan instrumen tes (item test). Analisis item dapat dilakukan dengan pendekatan tes teori klasik (Classical Test Theory atau CTT) dan teori tes modern yang dikenal dengan Item Respons Theory (IRT). Ada beberapa model respon item (item response model), yang berbeda banyaknya parameter dalam model. Semua model IRT mengandung satu atau lebih parameter item dan satu atau lebih parameter examinee. Pada tulisan ini difokuskan pada model respon item dengan satu parameter examinee dengan dua parameter item. Parameter-parameter ini tidak diketahui, untuk itu perlu diduga. Agar hasil dugaan relatif stabil dan akurat, maka diperlukan sample size yang cukup. Tujuan dari paper ini adalah (1) menginvestigasi pengaruh sample size (N) terhadap kestabilan item parameter estimate, (2) menginvestigasi pengaruh test length (n) terhadap kestabilan examinee parameter estimate. Kestabilan dugaan parameter item (a dan b) dipengaruhi oleh sample size, dan kestabilan parameter examinee (Ө) dipengaruhi oleh ukuran test length. Semakin besar sample size, maka pendugaan parameter item makin stabil, sedangkan semakin besar ukuran test length maka makin stabil dugaan parameter item

    Profil Komponen Fisik Cabang Senam Aerobic Gymnastics Kelompok Umur 10-12 Tahun

    Full text link
    Senam, Aerobik senam adalah nomor olahraga yang perlu bersosialisasi, terutama untuk kelompok usia, jenis dimana latihan sangat kompleks dan belum banyak diminati. Dalam tulisan ini juga menyebutkan komponen fisik yang terlibat dalam latihan ini. Diharapkan bahwa profil membuat link ini akan dapat membantu dalam sosialisasi yang akan lebih dikembangkan, terutama pada anak-anak

    HIV Infection: Immunopathogenesis and Risk Factor to Fishermen

    Full text link
    Infeksi primer terjadi bila virion HIV dalam darah, semen, atau cairan tubuh lainnya dari seseorang masuk ke dalam sel orang lain melalui fusi yang diperantarai oleh reseptor gp120 atau gp41. Tergantung dari tempat masuknya virus, sel T CD4+ dan monosit di darah, atau sel T CD4+ dan makrofag di jaringan mukosa merupakan sel yang pertama terkena. Sel dendrit di epitel tempat masuknya virus akan menangkap virus kemudian bermigrasi ke kelenjar getah Bening. Sel dendrit mengekspresikan protein yang berperan dalam pengikatan envelope HIV, sehingga sel dendrit berperan besar dalam penyebaran HIV ke jaringan limfoid. Di jaringan limfoid, sel dendrit dapat menularkan HIV ke sel T CD4+ melalui kontak langsung antar sel

    Gender Assessment in Urban Transportation Case Study: Semarang City, Indonesia

    Get PDF
    What and why transportation, climate change, and gender are connected? What is the implication of transportation policy, program and plan (PPP) to gender equality and vice versa? This article aimed to construct it in the context of urban transportation in Semarang City where transportation contributes more than 50% of GHG emissions. This research investigated the relation of transportation, climate change, and gender by interviewing and exploring transportation users through a multistage random sampling. The respondents are divided into urban zones namely inner, suburb, and outskirt with a balanced number of men and women respondents in order to give equal information. The results showed three interesting findings. First, women and men have different travel patterns. Women\u27s preference for travelling implies more efficient energy consumption. Second, women have a higher dependency on public transport than men due to their limited transportation access (ownership and use). At the household level, men have a dominant role in determining transportation mode, type, and ownership of private vehicles. It influences the choice of transportation mode and the way women ride vehicle. Third, the differences of travel pattern and transportation between men and women implied to GHG emissions contribution. Participation of women in the design of transportation policy, program, and the plan will give a better impact on the transportation system and climate change as well as for women access to transportation

    PENGARUH SAMPLE SIZE (N) DAN TEST LENGTH (n) TERHADAP ITEM PARAMETER ESTIMATE DAN EXAMINEE PARAMETER ESTIMATE, SUATU STUDI SIMULAS

    Get PDF
    Studi yang mempelajari masalah pengukuran secara umum di bidang pendidikan dan mempelajari metode untuk menyelesaikannya, telah berkembang menjadi disiplin ilmu khusus yang dikenal dengan test theory. Test theory menyediakan kerangka kerja umum untuk melihat proses pembentukan instrumen tes (item test). Analisis item dapat dilakukan dengan pendekatan tes teori klasik (Classical Test Theory atau CTT) dan teori tes modern yang dikenal dengan  Item Respons Theory (IRT). Ada beberapa model respon item (item response model), yang berbeda banyaknya parameter dalam model.  Semua model IRT mengandung satu atau lebih parameter item dan satu atau lebih parameter examinee. Pada tulisan ini difokuskan pada model respon item dengan satu parameter examinee dengan dua parameter item. Parameter-parameter ini tidak diketahui, untuk itu perlu diduga. Agar hasil dugaan relatif stabil dan akurat, maka diperlukan sample size yang cukup. Tujuan dari paper ini adalah (1) menginvestigasi pengaruh sample size (N) terhadap kestabilan item  parameter estimate, (2) menginvestigasi pengaruh test length (n) terhadap kestabilan examinee parameter estimate. Kestabilan dugaan parameter item (a dan b) dipengaruhi oleh sample size, dan kestabilan parameter examinee (Ө) dipengaruhi oleh ukuran test length. Semakin besar sample size, maka pendugaan parameter item makin stabil, sedangkan semakin besar ukuran test length maka makin stabil dugaan parameter item

    Fleksibilitas Ruang Kelas sebagai Upaya Memenuhi Kebutuhan dalam Membangun Motivasi Anak di Tk Bunda Ganesa Bandung

    Full text link
    Pembelajaran dan meningkatkan motivasi bermain-belajar anak. Salah satu metode pembelajaran yang dikembangkan yaitu pembelajaran atraktifdengan penataan lingkungan di luar dan dalam kelas sebagai pilar pertamanya. Penataan lingkungan kelas di beberapa TK bukanlah hal mudah karena terkendala oleh keterbatasan lahan atau keleluasaan mengubah bangunanyang ada.Oleh karena itu, pada penelitian ini diuraikan peran fleksibilitas ruang sebagai upaya memenuhi kebutuhan dalam membangun motivasi bermain-belajar anakpada TK dengan keterbatasan lahan.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif dengan studi kasus TK Bunda Ganesa Bandung.Analisis menggunakan quality learning instrument (QLI) yang ditriangulasikan dengan teori motivasi Maslow dan teori fleksibilitas ruang oleh Monahan, serta hasil wawancara.Hasil penelitian menunjukkan fleksibilitas ruang kategori fluiditylebih berperan dalam menunjang motivasi bermain-belajar melalui pemenuhan kebutuhan dan Kenyamanan ketika anak berkegiatan, sedangkan fleksibilitas versatilitydan modifiability juga berperan dalam menangani Perubahan kebutuhan ruang pada keterbatasan lahan maupun bangunan yang ada. Kata kunci: fleksibilitas ruang, kebutuhan ruang anak, ruang bermain-belajar, motivasi anak TK. Kindergarten learning methods constantly evolve to optimize learning and improve children's learning motivation. One of the methods developed is attractive learning with an environmental arrangement of outside and inside the classroom as the first pillar. Arranging the classroom environment in some kindergartens is not easy because it is constrained by the limitation of space and possibility for changing the existing buildings. Therefore, this research describes the role of spatial flexibility in order to meet the needs for building the learning motivation among the children at kindergartens with limited space. This research uses a descriptive qualitative method with TK Bunda Ganesa Bandung as the case study. The analysis uses Quality Learning Instrument (QLI), triangulated according to Maslow's theory of motivation, and Monahan's theory of flexibility of space, as well as results of interviews. The results show that the fluidity of space flexibility plays a bigger role in supporting the learning-playing motivation through meeting the needs and comfort of the children when they are having activities, while the versatility and modifiability flexibility also play a role in addressing the changing needs for rooms with limited space and the existing buildings
    corecore