64 research outputs found

    Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea Arabica), Kentang (Solanum Tuberosum L.) Kubis (Brassica Oleraceae L.) Dan Jeruk (Citrus SP.) Di Kecamatan Harian Kabupaten Samosir

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman kopi arabika, kentang, kubis dan jeruk Di Kecamatan Harian Kabupaten Samosir. Diperoleh 9 (sembilan) SPL (satuan peta lahan) yang ditentukan berdasarkan peta jenis tanah, peta kemiringan lereng dan peta ketinggian tempat yang dihasilkan dari peta topografi dengan skala 1 : 50.000, kemudian dilakukan overlay. Penilaian kelas kesesuaian lahan berdasarkan kriteria Staf Pusat Penelitian Tanah Bogor Tahun 1993 dan metode evaluasi lahan adalah metode limit berdasarkan Djaenuddin, 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas kesesuaian lahan potensial tertinggi pada SPL 1 adalah jeruk (S1), pada SPL 2 adalah kubis S2 (wa) dan jeruk (S2 tc), pada SPL 3 adalah jeruk (S1), pada SPL 4 adalah kopi, kentang, kubis dan jeruk (S3 wa,rc,eh), pada SPL 5 dan 6 adalah tidak sesuai (N rc) SPL 7 adalah kopi, kentang, kubis dan jeruk (S3 wa, rc, eh), pada SPL 8 adalah jeruk (S1) dan pada SPL 9 adalah kopi, kentang, kubis dan jeruk (S3 wa, rc, eh)

    Kajian Kesuburan Tanah Di Desa Sihiong, Sinar Sabungan Dan Lumban Lobu Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba Samosir

    Full text link
    This study aims to examine the fertility of the soil in the Sihiong Village, Sinar Sabungan Villageand Lumban Lobu Village, Bonatua Lunasi Subdistricts, Toba Samosir District. This research wasconducted in Sihiong Village, Sinar Sabungan Village and Lumban Lobu Village, SubdistrictsBonatua Lunasi, District Toba Samosir and Laboratory analysis of samples carried out in Researchand Technology, Faculty of Agriculture, University of North Sumatra. The method used in thisstudy is a survey method to make observations on the soil profile and on each layer of the soilhorizon to compare the soil fertility.The soil in the village Sihiong have a somewhat acidic soil pH,organic matter content is moderate, moderate cation exchange capacity capability, very low basesaturation while high levels of total soil ferrum. The soil in the Village Sinar Sabungan have acidicsoil pH, organic matter content is moderate, the ability of the cation exchange capacity of themedium, which is very low base saturation while high levels of total soil ferrum. The soil fertility inthe village of Lumban Lobu have acidic soil pH, organic matter content is moderate, the ability ofthe cation exchange capacity of the medium, which is very low base saturation while high levels oftotal soil ferrum

    Pengaruh Interaksi Bahan Mineral Dan Bahan Organik Terhadap Sifat Kimia Ultisol Dan Produksi Tanaman Sawi

    Full text link
    This study aimed to test the chemical properties of Ultisol and Brassica production by a combination of organic matter and minerals. This research was conducted at the gauze house, Compost Centre, and Research Technology Laboratory, Agriculture Faculty, University of North Sumatra, Medan. The research was conducted from September 2014 until May 2015. The research design used a randomized block design (RAK) by 2 factors treatments and two replications. The first factor is a mineral, M1: ash 250 g / 5 kg soil and M2: portland cement 62.5 g / 5 Kg of soil. The second factor (organic matters) are compost of durian skin by kefir activator (O1), compost of durian skin by yogurt activator (O2), compost of bagasse by kefir activator (O3), compost of bagasse by yogurt activator (O4), compost of sweet potato canopy by kefir activator (O5), compost of sweet potato canopy by yogurt activator (O6), compost of market waste by kefir activator (O7) and compost of market waste by yogurt activators (O8) each of all was 250 g / 5 kg soil. The results showed that organic matter gived significantly effect to increased plant fresh weight. But the effect was not significant to roots fresh weight, soil reaction (pH H2O) and C-organic. Mineral treatments gived significantly to increased the soil reaction (pH H2O). But the effect was not significant to plant fresh weight, root fresh weight and C-organic. Interactions of both treatments gived significantly to increased the soil reaction parameters (pH H2O) of all parameters observed

    Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah Berdasarkan Harga Pasar Dengan Metode Pendekatan Penilaian Massal Di Kecamatan Mijen Kota Semarang

    Full text link
    According to Article 6 clause 1 UU Number 12 1985, The bases on land and building tax is Tax Object Sales Value (NJOP). NJOP is determined by specific analysis model by technical provisions applicable on Direktorat Jenderal Perpajakan. Procedur to determinate NJOP set in Keputusan Direktorat Jenderal Number : KEP.533/PJ/2000 which has been converted in to Keputusan Direktur Jenderal Pajak Number : KEP.115/PJ/2002. Determinate NJOP is adapted with fair market value (NPW), with goal that NJOP match with market value. But it is often NJOP not match with NPW. Then it is come market value assessment system that use land value zone (ZNT) map. Assessment with mass appraisal (do not look at special properties). This research was start with construction zone to determinate sample point. Then create ZNT map of market value and NJOP. Mijen district Semarang City. Assessment calculation is using Microsoft Excel 2007. Contruction ZNT map Mijen district Semarang city 2015 use GIS (Geographic Information System) analysis technology. The result of this research is ZNT map that consists of 122 zones. Base on NJOP 2014 in Mijen district Semarang city, the lowest NJOP is Rp 27.000,00 and the highest is Rp 1.416.000,00. While from this research too the lowest NIR is Rp 57.000,00 and the highest NIR is Rp 3.172.000,00. The Enhancement is influenced by location and accessibility

    STUDI ANALISA PERFORMANSI MESIN – SISTEM PEMBAKARAN EFI DAN KARBURATOR PADA MESIN BENSIN

    Get PDF
    EFI ( Electronic Fuel Injection ) adalah suatu sistem injeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik dengan berdasarkan pada masukan sinyal- sinyal dari sensor-sensor yang diolah oleh ECU ( Electronic Control Unit ), yaitu berupa chips yang terdiri dari microprosesor dan memory yang dipasang secara on board pada mobil. Tujuan penggunaan dan pengembangan EFI sampai saat ini adalah untuk meningkatkan tenaga atau daya mesin dan selain itu juga untuk memperbaiki prestasi motor bakar dan mengurangi emisi gas buang. Sistem injeksi bahan bakar berupa EFI ini adalah sebagai pengganti karburator dengan pertimbangan-pertimbangan antara lain : karburator tidak mampu mengalirkan campuran udara-bahan bakar dengan harga perbandingan yang sama untuk setiap silinder, uap bahan bakar yang lebih berat daripada udara maka akan mengalami kesulitan ketika mengalir melalui belokan dan sudut-sudut tajam dari saluran isap ( intake manifold ), dengan sistem injeksi maka bahan bakar dapat dikabutkan langsung kedalam saluran isap dekat dengan katup isap, lebih presisi dalam mengatur jumlah bahan bakar yang dikabutkan sebagai fungsi dari kondisi operasi mesin yang dideteksi oleh berbagai sensor. Berdasarkan hasil perhitungan untuk mesin bensintipe 7K-Carburator diperoleh Daya sebesar 43,1541 kW, Torsi sebesar 117,8 Nm pada rpm 3500, sedangkan untuk mesin 7K-EFI diperoleh Daya sebesar 50,5749 kW, Torsi sebesar 121,8 Nm pada rpm 4000

    PENGARUH LAJU ALIRAN BIOGAS TERHADAP PERFORMANSI MESIN GENSET DIESEL SATU SILINDER DENGAN MENGGUNAKAN DUAL FUEL

    Get PDF
    Biogas dari kotoran sapi, dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif bagi mesin diesel. Pada penelitian ini, biogas digunakan sebagai bahan bakar pada mesin genset diesel satu silinder, yang telah dimodifikasi agar dapat bekerja pada kondisi bahan bakar ganda ( dual fuel ) untuk menghasilkan listrik. Laju aliran bahan bakar biogas divariasikan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap performansi mesin tersebut. Performansi yang dihitung adalah daya, torsi, konsumsi bahan bakar spesifik (SFC), efisiensi thermal, dan Rasio perbandingan udara bahan bakar (AFR) yang didapat dari hasil pengujian mesin dengan menggunakan beban statis 400 dan 800 Watt, dan juga putaran mesin yang dinaikkan perlahan dari 900 hingga 1400 RPM. Hasil pengujian performansi yang didapat kemudian dibandingkan dengan mesin genset diesel yang sama yang menggunakan bahan bakar solar murni, sehingga dapat diketahui pengaruh dari bahan bakar biogas terhadap performansi mesin diesel tersebut. Pengujian emisi gas buang juga dilakukan untuk mengetahui kelayakan gas buang dari mesin yang menggunakan bahan bakar solar dan biogas. Perbandingan nilai ekonomis juga dihitung untuk mengetahui efiesensi nilai ekonomis dari perubahan bahan bakar. Dari pengujian didapatkan bahwa daya dan torsi mesin cenderung menurun untuk beberapa laju aliran aliran biogas, efisiensi thermal dan AFR juga menurun untuk seluruh laju aliran biogas sedangkan SFC meningkat untuk seluruh laju aliran biogas. Dengan memakai biogas, biaya ekonomis yang dikeluarkan juga menurun. Sedangkan hasil pembakaran yang terbaik didapat saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni

    ANALISA MESIN PENDINGIN ADSORPSI DENGAN MENGGUNAKAN TENAGA MATAHARI

    Get PDF
    Penggunaan energi besar – besaran saat ini telah membuat membuat manusia mengalami krisis energi. Untuk mengatasi krisis energi di masa depan beberapa alternatif sumber energi mulai dikembangkan, salah satunya ialah energi matahari. Energi matahari biasa digunakan sebagai penerang dan sumber panas bagi kehidupan sehari - hari namun ternyata energi matahari dapat dikembangkan menjadi sumber energi lainnya misalnya untuk pendingin. Mesin pendingin siklus adsorpsi ini digerakkan oleh tenaga matahari dan tidak menggunakan energi mekanik sama sekali. Mesin pendingin siklus adsorpsi memiliki 3 komponen utama yaitu kolektor, kondensor, dan evaporator. Ketiga komponen utama alat ini terbuat dari bahan stainless steel yang bertujuan agar tahan terhadap korosi akibat dari refrigeran yang digunakan. Tujuan dari peneltian ini untuk mengetahui temperatur maksimum pada kolektor dan temperatur minimum pada air yang di dinginkan dan mengetahui laju perpindahan panas dari kolektor, kondensor, dan evaporator. Prosedur pengujian dengan memanaskan kolektor surya (desorpsi) dari pukul 08.00 WIB - 17.00 WIB, sedangkan proses pendinginan alamiah (adsorpsi) berlangsung dari pukul 17.00 WIB – 08.00 WIB. Pada penelitian ini menggunakan pasangan Alumina aktif moleculer seave 13X sebagai adsorben sebanyak 7 Kg dan methanol sebagai refrigerant sebanyak 4 L. Dari hasil pengujian dan perhitungan yang telah dilakukan didapat bahwa temperatur maksimum pada kolektor 102 oC dan temperatur minimum air 18,40 oC. Efisiensi kolektor tertinggi pada hasil pembahasan adalah 52 %

    PENGUJIAN KEMAMPUAN ADSORPSI DARI ADSORBEN ALUMINA AKTIF UNTUK MESIN PENDINGIN TENAGA SURYA

    Get PDF
    Akhir-akhir ini mesin pendingin siklus adsorpsi semakin banyak diteliti oleh para ahli karenadisamping ekonomis juga ramah lingkungan dan menggunakan energy terbarukan yaitu energi surya.Agar proses adsorpsi dan desorpsi mesin pendingin adsorpsi dapat berjalan dengan baik perludiketahui jumlah perbandingan yang ideal antara adsorben dengan refrigeran yang digunakan. Disiniuntuk mencari perbandingan antara absorben alumina aktif menggunakan baut maupun tidakmenggunakan baut. Data tersebut dapat dicari menggunakan alat penguji kapasitas adsorpsi. Alatpenguji kapasitas adsorpsi yang digunakan dilengkapi dengan lampu halogen 1000 W sebagai sumberpanas. Adsorber pada alat penguji ini terbuat dari bahan stainless steel yang bertujuan agar tahanterhadap korosi akibat dari variasi refrigeran yang digunakan. Alumina aktif yang digunakan sebagaiadsorben sebanyak 1 kg. Sedangkan variasi refrigeran yang digunakan yaitu amonia. Kapasitas amoniayang dapat diadsorpsi dan didesorpsi oleh adsorben alumina aktif mengunakan baut diisolasi adalahsebanyak 300 mL. Sedangkan kapasitas amonia yang dapat diadsorpsi dan didesorpsi oleh adsorbenalumina aktif tidak menggunakan baut diisolasi adalah sebanyak 220 mL
    • …
    corecore