33 research outputs found
Recommended from our members
The 'knowledge politics' of democratic peace theory
How do academic ideas influence US foreign policy, under what conditions and with what consequences? This article traces the rise, ‘securitisation’ and political consequences of democratic peace theory (DPT) in the United States by exploring the work of Doyle, Diamond and Fukuyama. Ideas influence US foreign policy under different circumstances, but are most likely to do either during and after crises when the policy environment permits ‘new thinking’, or when these ideas have been developed through state-connected elite knowledge networks, or when they are (or appear paradigmatically congenial to) foreign policymakers’ mindsets, or, finally, when they become institutionally-embedded. The appropriation of DPT by foreign policymakers has categorised the world into antagonistic blocs – democratic/non-democratic zones of peace/turmoil – as the corollary to a renewed American mission to make the world ‘safer’ through ‘democracy’ promotion. The roles of networked organic intellectuals – in universities and think tanks, for instance – were particularly important in elevating DPT from the academy to national security managers
PERAN ORANG TUA DALAM MEMBINA NILAI KARAKTER ANAK DI KECAMATAN SIMPANG TIGA ACEH BESAR
ABSTRAKRahmayanti KS, Sri. 2016. Peran Orang Tua Dalam Membina Nilai Karakter Anak di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar. Skripsi, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing:(1)Dr. Anizar Ahmad, M.Pd., (2). Dra. Fitriana, M.SI.Kata Kunci: Nilai Karakter Anak, Peran Orang TuaPeran orang tua adalah partisipasi atau kesadaran jiwa orang tua untuk memperdulikan anaknya, terutama dalam hal memberikan dan memenuhi kebutuhan hidup anaknya baik dari segi sosial maupun material. Penelitian ini untuk mengetahui usaha orang tua dalam membina nilai karakter anak di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui usaha yang dilakukan orang tua dalam membina nilai karakter anak dan (2) mengetahui sistem pengawasan yang diterapkan oleh orang tua terhadap anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Data penelitian ini bersumber dari orang tua yang memiliki anak usia 4 sampai 10 tahun berjumlah 28 keluarga, pengumpulan data menggunakan kuisioner. Pengolahan data penelitian ini menggunakan rumus persentase. Simpulan penelitian ini berpengaruh pada usaha orang tua dalam membina nilai karakter anak, walau sebagian kecil yang mengetahui nilai-nilai karakter, tetapi sebagian besar sudah berusaha menanamkan nilai karakter tersebut. Lebih dari setengah responden menanamkan nilai religius kepada anak dengan tujuan agar anak mempunyai akhlak yang mulia kedepannya. Sedangkan yang berperan dalam membina nilai karakter anak adalah suami dan istri. Sistem pengawasan yang diterapkan orang tua berpengaruh terhadap pembentukkan nilai karakter anak. Seluruh anak termasuk kedalam katagori anak yang mudah bersahabat. Penanaman nilai karakter pada anak di mulai pada awal masa kanak-kanak ketika berumur 2-6 tahun. Responden juga menerapkan perilaku disiplin kepada anak karena usia awal kanak-kanak merupakan usia yang masih rentan, dan akan meniru semua yang dikerjakan oleh orang tuanya. Saran untuk orang tua agar dapat mendidik anaknya dengan baik, tidak mengedepankan emosi, dapat meluangkan waktu, adanya komunikasi yang dibina orang tua dengan anak, dan jangan bersikap apatis terhadap apa yang dikerjakan sianak
Is conflict prevention a science, craft, or art?:Moving beyond technocracy and wishful thinking
Die Rolle der amerikanischen Öffentlichkeit im unipolaren System und die Bedeutung von Public Diplomacy als strategischer und taktischer Kommunikation
Is conflict prevention a science, craft, or art? Moving beyond technocracy and wishful thinking
Strategicz leadership : framework for a 21st century national security strategy
The next president of the United States must forge a new national security strategy in a world marked by enormous tumult and change and at a time when America's international standing and strategic position are at an historic nadir. Many of our allies question our motives and methods; our enemies doubt American rhetoric and resolve. Now, more than at any time since the late 1940s, it is vital to chart a new direction for America's global role