4 research outputs found

    Strategi Pengembangan Program Literasi Peserta Didik SMP di Kota Palopo

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan strategi pengembangan program literasi peserta didik SMP di Kota Palopo. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini yaitu seluruh SMP di Kota Palopo, yang meliputi kepala sekolah, guru mata pelajaran IPS, serta peserta didik. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Secara umum program literasi telah mulai dilaksanakan di seluruh SMP di kota Palopo dengan berbagai strategi yang diterapkan oleh sekolah. (2) Strategi pengembangan program literasi peserta didik SMP di Kota Palopo terdiri dari tahap pembiasaan, pengembangan dan pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi. (3) Kendala yang dihadapi dalam pengembangan program literasi peserta didik SMP di Kota Palopo di antaranya kurangnya minat baca peserta didik, keterbatasan fasilitas penunjang literasi, masih ada peserta didik yang belum lancar membaca, peserta didik belum memahami literasi numerasi dengan baik, serta kurangnya motivasi guru. Adapun solusi yang ditempuh guru dalam mengatasi kendala dalam program literasi yakni berupaya meningkatkan minat baca peserta didik, memberikan bentuk kegiatan literasi yang lebih bervariasi, memberikan pemahaman tentang pentingnya literasi, serta memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan langsung

    OPTIMASI DISTRIBUSI DENGAN METODE TRANSPORTASI

    Get PDF
    Indonesia has several potential plantation commodities, one of them is tea plant, because tea is one of the most consumed beverages in the world. West Java Province accounts for 70% of national tea production. The X Indah Tea Factory is one of the managers of tea from the results of the people's tea plantations located in Tasikmalaya, which supplies processed dried tea to various cities. The tendency of high distribution costs requires a combination of the right product allocation so that it can make distribution costs to be optimal (minimum cost). The transportation method is a method used to find the cheapest way to distribute products from several sources (distribution centers: factories, warehouses) to several destinations so that total transportation costs are minimized. The transportation method used is North West Corner, Least Cost and Vogel's Approximation Method (VAM) to find the initial problem resolution followed by the Stepping Stone method and Modified Distribution (MODI) to determine the optimum solution. Before using the Transportation Method, X Indah Tea Factory spent a distribution cost was Rp. 69,900,000,- in March 2019, after using the transportation method, the distribution cost was Rp. 64,400,000,- so the company saves distribution costs of Rp. 5,500,000 every month. This method is recommended that factories located in Bojonggambir should distribute dry tea only to Singaparna, Bandung, Sumedang and Purwakarta. Whereas the factory located in Bantarkalong should distribute the tea to Subang, Sukabumi and fulfill some of the requests from Purwakarta in order to achieve optimum distribution costs.Keywords : Distribution Cost, Transportation Method, Stepping Stone, MODI, Tea Plant

    Kualitas Layanan Masyarakat Tentang Administrasi Kependudukan di Masa Pandemi (Studi Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang)

    No full text
    Pelayanan publik yang dilakukan pemberi layanan sangat menentukan kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh instansi kepemerintahan termasuk di Dinas Kependududkan dan Pencatatan Sipil Kota Malang. Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penenelitian dari penelitian ini adalah (1) Bagaimana kualitas layanan masyarakat tentang administrasi kependudukan pada masa pandemi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang, dan (2) Faktor pendukung dan penghambat dalam kualitas layanan masyarakat tentang administrasi kependudukan pada masa pandemi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang. Jenis data yang digunakan termasuk data primer dan data sekunder yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Model data yang digunakan adalah model interaktif melalui pengumpulan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan berdasarkn teknik analisis dari Miles Huberman. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kualitas layanan masyarakat tentang administrasi kependudukan pada masa pandemi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang yang di tinjau dari 5 dimensi kualitas layanan yang terdiri dari (1) Responsiveness (Daya tanggap), respon petugas sudah baik namun masih kurang maksimal dan petugas kurang responsif dalam menanggapi keluhan dan kritikan dari masyarakat, (2) Reability (Kehandalan), kehandalan petugas dalam teknis dan prosedur pelayanan juga perlu diperbaiki karena petugas belum memberikan informasi yang baik dalam melancarkan teknis dan prosedur, (3)Assurance (Jaminan), petugas dalam memberikan pelayanan sudah cukup baik namun masyarakat masih belum percaya kepada petugas dalam memberikan pelayanan yang cepat, karena adanya suatu kendala dalam teknis pelayanan, (4)Empathy (Empati), petugas dalam memberikan pelayanan memberikan perhatian tanpa membedakan ras dan petugas bersikap ramah dan bernampilan sopan dalam memberikan pelayanan, (5) Tangibles (Kemampuan Fisik) fasilitas dan penampilan tugas sudah baik hal tersebut dibuktikan dengan ruang tunggu bersih dan nyaman serta peralatan seperti kursi, koran, air minum, lahan parkir dan lainnya layak digunakan. Dalam kualitas layanan masyarakat didukung dengan adanya peran teknologi dan sumber daya pelaksana. Selain itu kualitas layanan masyarakat tentang administrasi kependudukan mengalami hambatan sistem jaringan data yang memperhambat teknis pelayanan yang dilakukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang

    Whole-genome sequencing reveals host factors underlying critical COVID-19

    No full text
    Altres ajuts: Department of Health and Social Care (DHSC); Illumina; LifeArc; Medical Research Council (MRC); UKRI; Sepsis Research (the Fiona Elizabeth Agnew Trust); the Intensive Care Society, Wellcome Trust Senior Research Fellowship (223164/Z/21/Z); BBSRC Institute Program Support Grant to the Roslin Institute (BBS/E/D/20002172, BBS/E/D/10002070, BBS/E/D/30002275); UKRI grants (MC_PC_20004, MC_PC_19025, MC_PC_1905, MRNO2995X/1); UK Research and Innovation (MC_PC_20029); the Wellcome PhD training fellowship for clinicians (204979/Z/16/Z); the Edinburgh Clinical Academic Track (ECAT) programme; the National Institute for Health Research, the Wellcome Trust; the MRC; Cancer Research UK; the DHSC; NHS England; the Smilow family; the National Center for Advancing Translational Sciences of the National Institutes of Health (CTSA award number UL1TR001878); the Perelman School of Medicine at the University of Pennsylvania; National Institute on Aging (NIA U01AG009740); the National Institute on Aging (RC2 AG036495, RC4 AG039029); the Common Fund of the Office of the Director of the National Institutes of Health; NCI; NHGRI; NHLBI; NIDA; NIMH; NINDS.Critical COVID-19 is caused by immune-mediated inflammatory lung injury. Host genetic variation influences the development of illness requiring critical care or hospitalization after infection with SARS-CoV-2. The GenOMICC (Genetics of Mortality in Critical Care) study enables the comparison of genomes from individuals who are critically ill with those of population controls to find underlying disease mechanisms. Here we use whole-genome sequencing in 7,491 critically ill individuals compared with 48,400 controls to discover and replicate 23 independent variants that significantly predispose to critical COVID-19. We identify 16 new independent associations, including variants within genes that are involved in interferon signalling (IL10RB and PLSCR1), leucocyte differentiation (BCL11A) and blood-type antigen secretor status (FUT2). Using transcriptome-wide association and colocalization to infer the effect of gene expression on disease severity, we find evidence that implicates multiple genes-including reduced expression of a membrane flippase (ATP11A), and increased expression of a mucin (MUC1)-in critical disease. Mendelian randomization provides evidence in support of causal roles for myeloid cell adhesion molecules (SELE, ICAM5 and CD209) and the coagulation factor F8, all of which are potentially druggable targets. Our results are broadly consistent with a multi-component model of COVID-19 pathophysiology, in which at least two distinct mechanisms can predispose to life-threatening disease: failure to control viral replication; or an enhanced tendency towards pulmonary inflammation and intravascular coagulation. We show that comparison between cases of critical illness and population controls is highly efficient for the detection of therapeutically relevant mechanisms of disease
    corecore