Hierarchical relaxed partitioning system for activity recognition

A hierarchical relaxed partitioning system (HRPS) is proposed for recognizing similar activities which has a feature space with multiple overlaps. Two feature descriptors are built from the human motion analysis of a 2D stick figure to represent cyclic and non-cyclic activities. The HRPS first discerns the pure and impure activities, i.e., with no overlaps and multiple overlaps in the feature space respectively, then tackles the multiple overlaps problem of the impure activities via an innovative majority voting scheme. The results show that the proposed method robustly recognises various activities of two different resolution data sets, i.e., low and high (with different views). The advantage of HRPS lies in the real-time speed, ease of implementation and extension, and non-intensive training

STUDY PENJADWALAN PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI KOTA TARAKAN 40 UNIT

Manajemen Konstruksi adalah bagaimana sumber daya yang terlibat dalam proyek dapatdiaplikasikan secara tepat. Sumber daya dalam proyek konstruksi dikelompokan dalam 6M(Manpower, Material, Mechines, Money, Method and Market). Manajemen memang mempunyaipengertian lebih luas dari pada itu, tetapi definisi tersebut memberikan kenyataan bahwamanajemen terutama mengelola sumber daya manusia, bukan material atau financial karenasemua manager harus memperdulikan keahlian atau keterampilan khusus mereka dalammelaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yangmereka inginkan.Studi ini secara khusus membahas bagaimana pelaksanaan Manajemen Konstruksi padaStudy Penjadwalan Pembangunan Rumah Layak Huni Kota Tarakan 40 Unit. Adapun analisadilakukan dengan cara pengupulan data dan studi literatur.Analisa pada studi ini meliputi penjadwalan proyek, penyusunan kegiatan pekerjaan,perhitungan kedepan ES dan EF, perhitungan kebelakang LS dan LF serta perhitungan jalurkritis. Dari beberapa analisa di atas dari pekerjaan start sampai dengan finish terdapat lintasankritis, disetiap pekerjaan selanjutnya tidak dapat dilaksanakan apabila pekerjaan sebelumnyatidak diselesaikan.Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dengan menggunakan Precedence DiagramMethode (PDM) maka dapat disarankan bagi pihak Kontraktor Pelaksana untuk dapatmengontrol pekerjaan-pekerjaan agar tidak menghambat waktu pelaksanaan yang telahdirencanakan

ANALISIS DAN PERENCANAAN PADA ARSITEKTUR FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN TEKNOLOGI GIGABIT ETHERNET PASSIVE OPTICAL NETWORK (GEPON) STUDI KASUS ROYAL PARK RESIDANCE

ABSTRAKSI: Dalam era telekomunikasi kebutuhan dan kemudahan untuk mendapatkan informasi melalui teknologi internet serta pertukaran data seperti suara, video, dan gambar menggunkaan media online semakin hari semakin berkembang. Hal ini membuktikan bahwa internet semakin dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat. Dan nantinya teknologi multimedia bisa menjadi solusi dalam dunia telekomunikasi. Perkembangan teknologi internet juga sangat didukung dengan penemuan media penghantar data berupa fiber optik. Sedangkan GEPON (Gigabit Ethernet PON) ) adalah jaringan fiber optik berbasis Ethernet yang memungkinkan menggunakan topologi point-to-multipoint. GEPON didasarkan pada Ethernet , tidak seperti teknologi PON lainnya yang berdasarkan ATM. Selain itu GEPON mendukung kecepatan data 1.25 Gbps.Pada tugas akhir ini, akan dilakukan analisis dan desain untuk mengetahui performasi dengan melihat beberapa parameter yang terkait dikonfigurasi FTTH (Fiber To The Home) mengunakan teknologi GEPON di Royal Park Residance Jakarta. Parameter yang digunakan atau yang dibahas adalah power link budget dan rise time budget. Data informasi, data bangunan dan permintaan service digunakan untuk memenuhi layanan triple play. Hasil dari analisis akan digambarkan menggunakan Auto Cad dan Visio. Dengan data yang telah didapat dari pengukuran, dilakukan analisis dan hasilnya akan dibandingkan dengan standar IEEE 802.3ah.Penentuan tingkat performasi pada sistem tersebut akan dilakukan dari hasil perbandingan dengan standar IEEE 802.3ah. Dari hasil analisis dan perancangan ini diharapkan akan diketahui besarnya daya terima pelanggan. Sehingga dapat disimpulkan sistem tersebut mempunyai tingkat performasi yang masih sesuai standart IEEE 802.3ah atau tidak sesuai standar IEEE 802.3ah. Dimana toleransi yang ditetapkan IEEE803.2ah sebesar 29 dB. Untuk nilai NRZ dibawah 0.56 ns. Dan toleransi BER ideal sebesar 10-9Kata Kunci : FTTH, GEPON, Power Link Budget, Rise Time Bidget, Auto CadABSTRACT: In the era of telecomunication, the needs and ease to get information through internet and data transmission such as voice, video, and image using online media increase every years . This is as a proof that technology of internet becomes a need for the society nowdays. In the future, the multimedia technology will be one of solution for telecomunication. The development of internet is supported by the discovery of fiber optic that is used as a media for data transmission. In the other side, GEPON (Gigabit Ethernet PON) is a fiber optic networking based on Ethernet that possibly to use point-to-multipoint technology. GEPON based on Ethernet, it is not like the other PON technology that work based on ATM. In additional, GEPON also support for 1.25 Gbps data speeds.In this final project, the analysis and design will be conducted to know the performance by considering several factors that related with FTTH (Fiber To The Home) configuration by using GEPON technology in Royal Park Residence, Jakarta. The data of information, building, and service requirement use to provide the triple play services. The result of analysis will be illustrated by using Auto Cad and Microsoft Visio. By using the data that have been collected from the measurement, the analysis and result will be compared to IEEE 802.3ah standard.Determining the performance level of system will be conducted using the results of comparison to IEEE 802.3ah standard. The results of analysis and design from this research can give information about the amount of power that received by customers. So, it can be concluded either the system perfomance level is still according to IERR 802.3ah standard or not. The tolerance value that decided by IEEE 802.3ah is 29 dB, NRZ is below 0.56 ns, and tolerance for ideal BER is 10-9.Keyword: FTTH, GEPON, Power Link Budget, Rise Time Bidget, Auto Ca

Marker-less human body part detection, labelling and tracking for human activity recognition

This thesis focuses on the development of a real-time and cost effective marker-less computer vision method for significant body point or part detection (i.e., the head, arm, shoulder, knee, and feet), labelling and tracking, and its application to activity recognition. This work comprises of three parts: significantbody point detection and labelling, significant body point tracking, and activity recognition. Implicit body models are proposed based on human anthropometry, kinesiology, and human vision inspired criteria to detect and label significant body points. The key idea of the proposed method is to fit the knowledge from the implicit body models rather than fitting the predefined models in order to detect and label significant body points. The advantages of this method are that it does not require manual annotation, an explicit fitting procedure, and a training (learning) phase, and it is applicable to humans with different anthropometric proportions. The experimental results show that the proposed method robustly detects and labels significant body points in various activities of two different (low and high) resolution data sets. Furthermore, a Particle Filter with memory and feedback is proposed that combines temporal information of the previous observation and estimation with feedback to track significant body points in occlusion. In addition, in order to overcome the problem presented by the most occluded body part, i.e., the arm, a Motion Flow method is proposed. This method considers the human arm as a pendulum attached to the shoulder joint and defines conjectures to track the arm since it is the most occluded body part. The former method is invoked as default and the latter is used as per a user's choice. The experimental results show that the two proposed methods, i.e., Particle Filter and Motion Flow methods, robustly track significant body points in various activities of the above-mentioned two data sets and also enhance the performance of significant body point detection. A hierarchical relaxed partitioning system is then proposed that employs features extracted from the significant body points for activity recognition when multiple overlaps exist in the feature space. The working principle of the proposed method is based on the relaxed hierarchy (postpone uncertain decisions) and hierarchical strategy (group similar or confusing classes) while partitioning each class at different levels of the hierarchy. The advantages of the proposed method lie in its real-time speed, ease of implementation and extension, and non-intensive training. The experimental results show that it acquires valuable features and outperforms relevant state-of-the-art methods while comparable to other methods, i.e., the holistic and local feature approaches. In this context, the contribution of this thesis is three-fold: Pioneering a method for automated human body part detection and labelling. Developing methods for tracking human body parts in occlusion. Designing a method for robust and efficient human action recognition

Analisa Quality Of Service Menggunakan Aplikasi Gnump3d sebagai Server Media Streaming

–  Streaming is a term for a video or audio file that can be played without first downloading the file. Streaming can also be interpreted as a technique used to transfer data so that it can be processed continuously and continuously. Currently, there are many applications that run audio and video streaming, such as Gnump3d, Spotify, Joox, Deezer and so on. The number of applications does not guarantee the quality of service or good QoS if run on the internet network that passes through many network devices. QoS problems on Audio Streaming media will not be seen much on physical servers but will be seen if the application is installed on a Virtual Private Server. The purpose of this study is to determine the level of service quality or QoS generated by a Gnump3d application installed on a VPS by only paying attention to the parameters of Delay, Jiiter, Packet, Loss and Throughput. The research methodology uses the Network Development Life Cycle (NDLC) methodology. The results of this study obtained that the QoS of audio streaming is considered good based on the TIPHON QoS measurement standard and only one QoS parameter is considered to have failed, namely Jitter because it has a value that does not match the standard.Streaming merupakan istilah sebuah file video maupun audio yang dapat dimainkan tanpa terlebih dahulu dilakukan pengunduhan terhadap file. Streaming juga dapat diartikan sebagai teknik yang digunakan untuk melakukan transfer data sehingga dapat diproses secara tetap dan terus menerus.  Saat ini banyak sekali aplikasi yang menjalankan audio dan video streaming antara lain seperti  Gnump3d, Spotify, Joox, Deezer dan lain sebagainya. Banyaknya aplikasi tersebut tidak menjamin kualitas layanan atau QoS yang baik jika dijalankan pada jaringan internet yang didalmnya melewati banyak perangkat jaringan. Permasalahan QoS pada media Audio Streaming tidak akan banyak terlihat pada Server phisik akan tetapi akan terlihat jika aplikasi tersebut dipasang pada Virtual Private Server. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui tingkat kualitas layanan atau QoS  yang dihasilkan oleh Sebuah Aplikasi Gnump3d yang terpasang pada VPS dengann hanya memperhatikan parameter Delay,Jiiter, Packet, Loss dan Throughput. Metodologi penelitian menggunakan metodologi Network Development Life Cycle (NDLC). Hasil dari penelitian ini diperoleh QoS audio streaming yang  dinilai baik berdasarkan standard  pengukuran QoS TIPHON dan hanya satu parameter QoS yang di anggap gagal yaitu pada Jitter karena memiliki nilai yang tidak sesuai standart tersebut

ANALISIS LINGUISTIK FORENSIK TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

Kajian ini bertujuan untuk menganalisis teks hukum secara tekstual. Kajian ini berupaya untuk membedah struktur teks hukum UU RI Nomor 20 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi yang meliputi ide, pihak yang terlibat, dan sistematika teks dengan pendekatan Linguistik Sistemik Fungsional (LSF). Pendekatan LSF dapat mempermudah keterpahaman, baik dalam hal pemahaman teks, interpretasi, maupun penafsiran kekuatan hukum. Kajian ini juga menginformasikan aspek-aspek di luar teks hukum sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran secara lebih komprehensif terhadap isi UU RI Nomor 30 Tahun 2002. This study aims to analyze legal texts textually. This study examines the structure of the legal text of Law No.30/2002 which includes ideas, parties involved, and systematics by the Functional Systemic Linguistic (LSF) approach. The LSF approach is facilitate understanding of the law, both in terms of understanding the text and interpretation of legal force. In addition, this study informs aspects outside the legal text to provide a more comprehensive picture of the contents of Law No. 30/2002

Fear of Missing Out dan Kasus Seks Bebas Pada Remaja di Wilayah Hukum Polres Batubara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak Fear of Missing Out (FoMo) terhadap perilaku seks bebas pada remaja di wilayah hukum Polres Batubara. FoMo adalah ketakutan dari seseorang untuk ketinggalan informasi apapun di media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui observasi dan wawancara, serta kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa penggunaan media sosial secara berlebihan akan menciptakan FoMo. Dampak FoMo bukan hanya diartikan sebagai menatap layar ponsel dalam waktu yang lama. Lebih dari itu, FoMo atau kecanduan dalam bermedia sosial membuat kita lupa akan batasan-batasan yang harus dijaga, sehingga terpengaruh hal negatif. Salah satunya menjadi pemicu perilaku seks bebas pada remaja. Menurut data Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Polres Batubara, Pada tahun 2019 silam, terjadi 93 kasus, di tahun 2020 terjadi 126 kasus, dan sejak awal Januari hingga Juni 2021 telah  terjadi  62 kasus. Penyebab seluruh kasus yang mereka tangani tidak lain adalah FoM

Diagnostic Utility of Ultrasound in Acute Appendicitis in Correlation with Total Leukocyte Count

Objective: To evaluate the diagnostic utility of ultrasound (US) in the diagnosis of acute appendicitis in correlation with totalleukocyte count (TLC).Materials and Methods: This cross sectional comparative study was conducted at the Radiology and Pathology Departmentsof CMH Lahore from 1st February 2007 to 31st January 2008. A total of 125 suspectedpatientsof appendicitis were included inthe study through non-probability purposive sampling. They all underwent US evaluation and laboratory assessment (TLC).Sensitivity, specificity, positive predictive value (PPV) and negative predictive value (NPV) of US findings and TLC werecalculated keeping surgical findings and histopathology of the removed appendix as gold standard whenever appendecectomywas carried out.Results:Among 62 patients finally proven to be suffering from acute appendicitis US correctly diagnosed the same in 55 (89%),whereas a normal appendix was visualized in 30 (48%) out of the remaining 63 non – appendicitis patients. The most accurateappendiceal finding for appendicitis was adiameter of 6 mm or larger, with a sensitivity of 96%, specificity of 97%,NPV of98%, and PPV of 98%.The lack of visualization of the appendixwith US had a NPV of 82%. An increase in TLC had a PPVof 66%, whereas normal TLC had a NPV of 73% whereas those of US were 96% and 90% respectively. By utilizing US as anadjunct to clinical evaluation, negative appendectomy rate was lessened to 3.2%.Conclusion: US have better diagnostic utility than TLC in the diagnosis of acute appendicitis

STABILITAS KAPAL PANCING TONDA DI KABUPATEN SINJAI

Kapal pancing tonda paling dominan digunakan nelayan di kabupaten sinjai dibuat secara tradisional dan tidak memiliki perencanaan sebelumnya sehingga kestabilan kapal pada saat pengoperasian tidak diketahui.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stabilitas kapal pancing tonda yang digunakan nelayan di Kabupaten Sinjai.Penelitian ini merupakan studi kasus terhadap kapal pancing tonda yang digunakan nelayan.Menggunakan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan mewakili tiga ukuran kapal yaitu 15,80 m (kecil), 18,00 m (sedang), dan 20,27 m (besar).Sampel dibuatkan model berdasaarkan dimensi utama kapal menggunakan program Maxsurf v8.i kemudian disimulasikan untuk memperoleh nilai stabilitas kapal sampel pada 3 kondisi yang berbeda (kapal berangkat, kapal beroperasi, dan kapal pulang). Hasil penelitian menunjukkan kapal yang diteliti memiliki nilai Cb=0,25-0,28, Cp=0,56-0,58, Cm=0,56-0,65, Cw=0,46-0,49 dan nilai GZ Max pada 3 kondisi yang berbeda berada pada kisaran 0,73-0,99 telah memenuhi nilai standarisasi yang telah ditetapkan oleh International Maritime Organization (IMO)