1,590 research outputs found

    Matn Criticism and Its Role in the Evaluation of Hadith Authenticity

    Get PDF
    For centuries, Muslim community has taken ‘ulūm al-ḥadīth for granted as a valid method in hadith verification; if a hadith is declared as an authentic hadith after examined using the method, then they will accept the hadith as an authentic one. Nevertheless, the traditional discipline has been criticised by various modern scholars who argue that traditional ‘ulūm alḥadīth is not a sufficient method to evaluate the authenticity of hadith reports. One of their reasons is that the traditional hadith criticism only examines the chain of narrations (sanad) of hadith reports and ignores the content (matn) of the hadith. This essay will discuss the role of matn criticism in the authentication of hadith; whether it is included in the traditional method of ‘ulūm al-ḥadīth or not, and if so, what is the criteria and how the scholars apply them

    An Analysis of the Cohesion and Coherence of Students` English Writings at the Second Grade of Sman 1 Labuapi West Lombok

    Full text link
    This study aimed at analyzing students` writings in terms of: (1) the types of cohesive devices used; (2) the types of topical progressions; and (3) the problems of coherence. The subjects investigated were 30 second grade students of SMAN 1 Labuapi. There were two kinds of data collected: written and verbal data. In collecting the data, the students were given a writing task and the students and the English teacher were interviewed. The data were analyzed qualitatively based on Halliday and Hasans` theory of cohesion (1976) and Topical Progression Analysis of Lautamatti (1978) in Hoenisch (2009) and Almaden (2006). The results of study were (1) the students used the five types of cohesive devices to serve the coherence of their writings of which reference 40.84% with personal reference as the dominant use. Lexical cohesion was used 37.99% dominated with repetition. Then, it was followed by conjunction 19.60 %, ellipsis 1.35%, and substitution 0.29%; (2) the topical progression used was parallel progression with the percentage 56.84%, sequential progression 24.19%, and extended parallel progression 18.25%; (3) some problems in coherence of students` writings were reference, conjunction, lexical cohesion, tenses, auxiliary `to be`, passive voice, infinitive, gerund, subject-verb agreement, noun, preposition, and text structure. The result of the study indicates that cohesion and coherence have to be the emphasis in teaching writing and the English teachers have to be competent in evaluating the coherence of students` writings by applying TSA

    TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA TERHADAP KONSUMEN TENTANG PRODUK CACAT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

    Get PDF
    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prinsip perlindungan hukum terhadap konsumen sebagai pelaku usaha dan bagaimana  tanggung jawab  pelaku usaha terhadap konsumen tentang produk cacat berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normative, disimpulkan: 1. Prinsip perlindungan konsumen berdasarkan hukum perlindungan konsumen secara umum dibedakan atas ; a. prinsip tanggung jawab berdasarkan unsur kesalahan/kelalaian, b. Prinsip praduga untuk selalu bertanggung jawab,c.Prinsip praduga untuk tidak selalu bertanggung jawab, d. Prinsip tanggung jawab mutlak, e. Prinsip tanggung jawan dengan pembatasan.       Pelaku usaha,Konsumen ,Produk dan standardisasi produk, peran Pemerintah dan Klausula baku adalah istilah yang perlu diketahui dan disamakan persepsinya dalam kaitannya dengan perlindungan konsumen.   2. Undang-Undang Perlindungan Konsumen tidak mengatur pengertian produk/ barang cacat baik dalam bab tentang ketentuan umum maupun tentang pengertian terhadap berbagai istilah, undang-undang hanya mengatur bahwa pelaku usaha memberikan ganti kerugian atas kerusakan, pencemaran dan atau kerugian konsumen akibat mengonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan,sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 19.Kata kunci: Tanggumg jawab, Pelaku Usaha, Konsumen, Produk Cacat, Perlindungan Konsume

    Pemberdayaan Masyarakat melalui Koperasi Credit Union (Cu) Studi pada Cu. Khatulistiwa Bakti Pontianak

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan model pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Credit Union selain itu juga untuk mengetahui bentuk-bentuk produk yang diberikan kepada para anggotanya. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Credit Union (CU) sebagai suatu lembaga masyarakat, dalam kegiatannya secara tidak langsung menerapkan proses pemberdayaan masyarakat karena koperasi CU mewadahi masyarakat dalam hal pengembangan ekonomi dan sosial. Pengurus CU. Khatulistiwa Bakti memiliki komitmen untuk mensejahterakan anggotanya dengan mengedepankan anggotanya selaku pelaku ekonominya. Selain itu pula dengan peningkatan kesejahteraan/pendapatan maka terjadi pula Perubahan nilai kehidupan sosial di tengah masyarakat. Hal ini sebagai hasil kerja keras yang dilakukan oleh seseorang yang akan membuahkan keberhasilan. Keberhasilan ini berdampak pada Perubahan-Perubahan baik dalam diri pribadinya maupun terhadap lingkungan masyarakat. Kata Kunci : CU, Pemberdayaan Masyarakat, Perubahan

    Pengaruh Efisiensi Kerja Alat Bor pada Pemboran Produksi Nikel Laterit

    Get PDF
    Pemboran produksi dilakukan untuk mendapatkan conto atau sampel kadar yang dimana untuk menentukan langkah awal kebijakan dalam penambangan produksi bahan galian. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui efisiensi kerja alat bor dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja alat bor. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data waktu kerja yang memiliki beberapa variabel antara lain data waktu delay yang terdiri dari waktu keterlambatan memulai pengeboran, menunggu alat muat (excavator), mensetting alat, cuaca, tidak ada operator, ganti oli, pasang dan lepas tenda, alat rusak, data waktu standby terdiri dari tidak ada program kerja, istirahat sebelum waktunya, pulang sebelum waktunya, dan data waktu repair yaitu perbaikan kerusakan alat. Adapun data yang diambil dimulai dari awal alat bekerja sampai dengan alat berhenti bekerja dalam 1 shift (8 jam). Kegiatan pengeboran ini menggunakan metode rotary percussion drilling dimana dilakukan dengan cara pemecahan batuan dengan memanfaatkan gerak putaran dan gaya dorong yang diberikan kepada mata bor, dengan litologi yang mudah ditembus alat bor adalah OB, limonite layer, limonite sedangkan batuan yang sangat susah ditembus alat bor yaitu saprolite dan bedrock. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu waktu delay sebesar 19.79%, waktu standby sebesar 17.61%, dan waktu repair hanya 0,58% sehingga efisiensi kerja yang diperoleh sangatlah rendah dari rata-rata unit bor yaitu 62,02% dari total waktu kerja. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja alat bor yaitu waktu delay dikarenakan banyak dipengaruhi pada saat pasang dan lepas tenda serta cuaca, dan waktu standby banyak dipengaruhi karena pulang sebelum waktunya, serta sifat batuan, kondisi alat bor, dan keterampilan operator mesin bor

    Synthesis and characterization of silver nanoarticles from extract of Eucalyptus citriodora

    Get PDF
    The primary motivation for the study to develop simple eco-friendly green synthesis of silver nanoparticles using leaf extract of Eucalyptus citriodora as reducing and capping agent. The green synthesis process was quite fast and silver nanoparticles were formed within 0.5 h. The synthesis of the particles was observed by UV-visible spectroscopy by noting increase in absorbance. Characterization of the particles was carried out by X-ray diffraction, FTIR and electron microscopy. The developed nanoparticles demonstrated that E. citriodora is good source of reducing agents. UV-visible absorption spectra of the reaction medium containing silver nanoparticles showed maximum absorbance at 460 nm. FTIR analysis confirmed reduction of Ag+ to Ag0 atom in silver nanoparticles. The XRD pattern revealed the crystalline structure of silver nanoparticles. The SEM analysis showed the size and shape of the nanoparticles. The method being green, fast, easy and cost effective can be recommended for large scale production of AgNPs for their use in food, medicine and materials
    • …
    corecore