6 research outputs found

    PERBANDINGAN PRODUKSI JAGUNG LOKAL MADURA DARI BENIH HASIL INBREEDING DAN PERSILANGAN BEBAS

    Get PDF
    Jagung merupakan komoditas tanaman pangan yang penting setelah padi, oleh karenanya sangatlah penting  peningkatan mutu genetik melalui program pemuliaan yaitu dengan perkawinan ( persilangan). Seleksi dan persilangan merupakan dua metode yang umum dilakukan dalam perbaikan mutu genetik untuk meningkatkan produktivitas jagung.Penelitian dilaksanakan di Desa Tobungan. Kec. Galis, Kab. Pamekasan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2018. Jagung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian hingga 1.200 meter di atas permukaan laut. Luas lahan yang digunakan adalah 20X30m, dan akan ditanami sebanyak 240 biji.       Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat ulangan empat kali perlakuan. Dasar pengelompokan dikarenakan di lahan kondisi ketersediaan airnya berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya.        Hasil analisis varian (lampiran ) terhadap tinggi tanaman dan jumlah bv daun menunjukkan berbeda tidak nyata. Hal tersebut menunjukkan bahwa baik ukuran benih dan asal benih hasil inbreeding dan penyerbukan bebas tidak mempengaruhi ukuran vegetatif tanaman sedangkanukuran tongkol dari tanaman jagung yang berasal dari benih ukuran kecil dan besar hasil inbreeding dan penyerbukan bebas berbeda tidak nyata

    EFEKTIVITAS WAKTU TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS (zea mays saccharata sturt) DAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea) DALAM SISTEM TUMPANGSARI

    Get PDF
    The effectiveness of planting time on the growth of production of sweet corn (zea mays saccharata sturt) and peanut (Arachis hypogaea) in an intercropping system, Ruly awidiyantini and Lia Kristiana, Agrotechnology Study Program, Faculty of Agriculture, Islamic University of Madura. peanuts is by several planting treatments and spacing. This study aims to determine the response of several planting treatments and plant spacing to the growth and production of maize (Zea mays) in an intercropping system with peanuts. The research method used a completely randomized design (CRD) consisting of 3 treatment levels, namely P0 planting at the same time, P1 planting a difference of 1 week and P2 a difference of 2 weeks. Parameters observed were plant height (cm), number of leaves (strands), weight of wet ear (g), and weight of dry ear (g). The results showed that the effectiveness of several treatments and planting time  of sweet corn (Zea mays) in the peanut intercropping system gave a very significant effect on the parameters of  sweet corn height, number of leaves, weight of wet cobs and weight ofdry cobs but had no significant effect on number of branches peanuts. The planting time treatment was still the most effective in responding to sweet corn (Zea mays) in the peanut intercropping system. Menghasilkan tanaman jagung dalam sistem tumpang sari dengan tanaman kacang tanah yang baik adalah dengan beberapa perlakuan tanam dan jarak tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon beberapa perlakuan tanam dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays) dalam sistem tumpang sari dengan tanaman kacang tanah. Metoda penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu P0 Tanam bersamaan ,P1  tanam selisih 1 minggu dan P2 selisih 2 minggu. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), berat tongkol basah (g), dan berat tongkol kering (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas beberapa perlakuan dan waktu tanam terhadap jagung manis (Zea mays) pada sistem tumpang sari kacang tanah memberikan pengaruh sangat nyata terhadap parameter tinggi jagung manis ,jumlah daun,  berat tongkol basah dan berat tongkol kering namun memberikan pengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang kacang tanah. Perlakuan waktu tanam  masih yang paling efektif dalam memberikan respon terhadap jagung manis (Zea mays) pada sistem tumpang sari tanaman kacang tanah

    PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI BERAS MERAH VARIETAS INPARI ARUMBA PADA LAHAN KERING DAN LAHAN BASAH

    Get PDF
    Dalam menjaga kesehatan dan imunitas di masa pandemic, beras padi merah banyak di gemari dan dikonsumsi masyarakat umum. Kebutuhan beras merah yang begitu tinggi, perlu adanya upaya peningkatan produksi beras harus dilakukan, baik upaya ekstensifikasi maupun upaya intensifikasi. Salah satunya yaitu mengetahui lingkungan optimum yang baik untuk pertumbuhan beras padi merah. Kondisi lingkungan tumbuh yang basah atau kering menjadi faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman beras padi merah. Sehingga diharapkan dengan adanya penelitian ini akan didapatkan informasi lingkungan yang paling baik serta dampaknya kedua  kondisi lingkungan tersebut bagi tanaman beras padi merah. Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 11 September 2021 di Desa Pademawu Timur Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan dengan menggunakan benih padi merah varietas Arumba. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 perlakuan yaitu lokasi tanam dengan kondisi air menggenang dan lokasi tanam dengan kondisi kering. Pengamatan aspek agronomi meliputi komponen pertumbuhan dan hasil serta panen, yang dilakukan secara non destruktif. Lahan basah memberikan hasil yang terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman beras padi merah

    ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA TANI CABAI RAWIT DI DESA TLAGAH KECAMATAN PEGANTENAN KABUPATEN PAMEKASAN

    No full text
    Pegantenan is one of the sub-districts located in Pamekasan Regency, Madura where many farmers cultivate tobacco. However, now many farmers have switched commodities by planting cayenne pepper. With the commodity transfer, it is necessary to conduct a study to analyze the income of cayenne pepper farming and the feasibility of farming so that the farmer's decision to switch the commodity is the right decision. This research was conducted to determine the income of cayenne pepper farming and the feasibility of farming cayenne pepper in Tlagah Village, Pegantenan District. This research uses income analysis (Ï€) and feasibility by calculating the R / C ratio and B / C ratio. The results of the analysis show that the average income of cayenne pepper farmers for one planting season is IDR 12.635.000. The result of the R / C ratio analysis is 3.35, where R / C> 1 so that the cayenne pepper farming in Tlagah Village is profitable. The analysis result of B / C ratio is 2.35, where B / C> 0 so that the cayenne pepper farming in Tlagah Village is feasible and provides benefits for farmers.Kecamatan Pegantenan merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Pamekasan, Madura dimana banyak petani yang membudidayakan tembakau. Akan tetapi saat ini sudah banyak petani yang beralih komoditi dengan menanam cabai rawit. Dengan adanya alih komoditi tersebut maka perlu diadakannya suatu penelitian untuk menganalisis pendapatan usahatani cabai rawit dan kelayakan usahatani tersebut sehingga keputusan petani untuk beralih komoditi adalah keputusan yang tepat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pendapatan usahatani cabai rawit dan kelayakan usahatani cabai rawit di Desa Tlagah Kecamatan Pegantenan. Penelitian ini menggunakan analisis pendapatan (Ï€) dan kelayakan dengan perhitungan R/C ratio dan B/C ratio. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani cabai rawit untuk satu kali musim tanam sebesar Rp 12.635.000,-. Hasil analisis R/C ratio adalah 3,35, dimana R/C>1 sehingga usahatani cabai rawit di Desa Tlagah menguntungkan. Hasil analisis B/C ratio adalah 2,35, dimana B/C>0 sehingga usahatani cabai rawit di Desa Tlagah layak dan memberikan manfaat bagi petani

    PENGARUH PEMBERIAN PUPUK BOKHASI TERHADAP PEMBIBITAN PADI IPB 3S DI DESA SUMEDANGAN, KABUPATEN PAMEKASAN

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan interaksi bibit padi IPB 3S pada pengaplikasian pupuk bokashi dan untuk mengetahui dosis pupuk bokashi yang tepat saat pembibitan. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan di Desa Sumedangan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan 3 perlakuan pupuk yang berbeda dan 3 kali ulangan. Dosis pupuk yang digunakan saat pembibitan adalah (P0 = Kontrol (tanpa pupuk), P1 = 0,5 kg/m², P2 = 1 kg/m²). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk bokhasi P2 = 1 kg/m2 memberikan hasil terbaik namun tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati.   Kata kunci: Pembibitan, Padi, IPB 3S

    PENGARUH PEMOTONGAN UMBI BIBIT DAN PEMBERIAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonium L)

    Get PDF
    Bawang merah tanaman merupakan hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi karena permintaan bawang merah yang terus melonjak, maka produksinya harus terus ditingkatkan. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi bawang merah yaitu memperhatikan cara tanam dan pupuk yang diberikan. Pemotongan umbi bibit dapat memacu fase vegetatif yang bertujuan menumbuhkan tunas umbi yang ditanam dengan cepat. Pemupukan perlu dilakukan untuk menambah unsur hara ke dalam media tanam, karena keterbatasan tanah dalam menyediakan unsur hara yang cukup. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah perlakuan terhadap umbi bibit bawang merah (K) yang terdiri dari dua taraf yaitu, tanpa pemotongan umbi bibit (K1) dan pemotongan umbi bibit (K2). Faktorial kedua adalah pemberian pupuk NPK yang terdiri dari 100% (N1), 150% (N2), 200% (N3), 250% (N4). Data yang telah diperoleh di analisis menggunakan analisis ragam (uji F). Apabila terdapat pengaruh yang nyata, maka akan dilanjutkan menggunakan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan taraf 5%. Penelitian ini menunjukkan perlakuan kombinasi pemotongan umbi bawang dan dosis pemupukan memberikan pengaruh nyata pada semua parameter pertumbuhan dan hasil. Perlakuan N3K2 dan N4K2 memberikan hasil panen yang nyata lebih tinggi dibandingkan dengan N1K1, N2K1, dan N3K1
    corecore