7 research outputs found

    EFEK ANTIINFLAMASI MINYAK ZAITUN EKSTRA VIRGIN (extra virgin Olive oil) PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) YANG DIPAPAR KARAGENIN

    Get PDF
    Latar Belakang : Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap adanya kerusakan dalam jaringan. Minyak zaitun extra virgin merupakan suatu minyak yang berasal dari ekstrak buah zaitun yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pemberian minyak zaitun extra virgin terhadap volume edema kaki tikus dan kadar TNF-α plasma pada tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus) yang diinjeksi karagenin. Metode : Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental murni dengan rancangan the post test only control group design. Dua puluh delapan ekor tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur wistardibagi secara acak menjadi empat kelompok. Kelompok I diberikan pakan standar, kelompok II, III dan IV diberikan minyak zaitun extra virgin dosis tunggal 0,9 ; 1,8 dan 2,7 mL/hari secara oral. Edema pada kaki tikus diukur 1 jam sebelum induksi karagenin dan tiap jam selama empat jam setelah tikus terinduksi karagenin 2% secara subplantar sedangkan kadar TNF-α plasma diukur pada jam ke empat. Pengukuran volume edema menggunakan platismometer. Analisis hasil dilakukan dengan menghitung presentase inhibisi edema pada masing-masing kelompok. Secara statistic, data yang diperoleh dianalisis dengan uji Saphiro wilk (p>0.05) dan homogenitas Varians Levene’s (p>0,05) dilanjutkan dengan analisis ANOVA, REPEATED ANOVA serta uji LSD taraf kepercayaan 95%. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak zaitun extra virgin memiliki efek antiinflamasi. Persentase penurunan volume edema terbesar terdapat pada kelompok P3 sebesar 14,21 %. Hasil analisa LSD uji minyak zaitun terhadap volume edema menunjukkan perbedaan bermakna antar kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dosis 0,9 mL serta antar kelompok control dan kelompok perlakuan dosis 1,8 mL. Sedangkan kadar TNF-α berturut-turut 1.902,0 ± 972,8 ; 1.042,13 ± 792,2 ; 380,64 ± 90,0 pg/mL. Dari uji statistic didapatkan p = 0,000 (p < 0,05) yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara minyak zaitun extra virgin dengan kadar TNFα. Simpulan : 1) Pemberian minyak zaitun extra virgin dapat menurunkan volume edema kaki tikus pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur wistar yang diinduksi karagenin sesuai dengan peningkatan dosis. 2) Pemberian minyak zaitun extra virgin dapat menurunkan kadar TNF-α pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur wistar yang diinduksi karagenin sesuai dengan peningkatan dosis. Kata kunci : Antiinflamasi, Minyak zaitun extra virgin, Volume Edema, TNF-α, Karagenin

    Effect of Red Cabbage Juice as a Hepatoprotector on Liver Enzyme Levels

    Get PDF
    Background: Anthocyanin-rich red cabbage is known to reduce hepatic enzymes levels such as SGPT, SGOT, ALP, and GGT in drug-induced liver injury (DILI). Objective: This study aimed to determine the effect of red cabbage juice on SGOT, ALP, and GGT levels in acetaminophen-induced liver injury in rats.Methods: This was an experimental study using a post-test-only control group design. Thirty male Wistar rats were randomly divided into 5 groups. K1 was the negative control. K2, K3, K4, and K5 were pretreated with 300 mg acetaminophen. K3, K4, and K5 were treated with 0.5 g/ml of red cabbage juice, 0.7 g/ml of red cabbage juice, and 0.9 g/ml of red cabbage juice respectively. Data were analyzed using one-way ANOVA and post hoc LSD (p&lt;0.05). Results: There was no significant difference in SGOT and GGT levels among the groups p=0.271(p&gt;0.05) and p=0.053 (p&gt;0.05) respectively. Whereas ALP levels showed significant differences among the groups p=0.000 (p&lt;0,05) respectively. Conclusion: The administration of red cabbage in any dose had no effect on SGOT and GGT levels in acetaminophen-induced liver injury in rats whereas in ALP, the most effective dose to cause an effect is 0.5 g/ml

    Review: Effect of Red Cabbage Juice (Brassica oleracea var. Capitata f. Rubra) on SGPT Level

    Get PDF
    Red cabbage (Brassica oleracea var. Capitata f. Rubra) is a vegetable widely used in Indonesian cuisine. Red cabbage is rich in anthocyanins to reduce SGPT levels in drug-induced liver injury (DILI). This study aims to determine the effect of red cabbage juice on SGPT levels in acetaminophen-induced liver injury. In this post-test, only the control group study, male Wistar rats (300g), were randomly divided into 5 groups (K1-K2-K3-K4-K5). Acetaminophen was given to induce liver injury in rats. The rats were treated with the cabbage juice&nbsp; (at the dose of 0.5g/ml or 0.7g/ml or 0.9g/ ml. Data were analyzed using One way ANOVA&nbsp; and LSD post hoc test.&nbsp;Mean SGPT levels for K1, K2, K3, K4, K5 was 58.43 ± 7.18 UI / L, 71.20 ± 9.13 UI/L, 55.73 ± 9.51 UI / L, 72.80 ± 3.47 UI /L, 72.63 ± 3.01 UI /L, respectively. One way ANOVA resulted in p=0.00 (p &lt;0.05). The post hoc LSD test showed significant differences (P &lt;0.05) between all groups except between groups K1-K3, K2-K4, and K2-K5 (p&gt; 0.05).&nbsp;Red cabbage juice can reduce SGPT in acetaminophen-induced liver injury in rats. The most effective dose was 0.5 g/ml

    Hubungan Antara Status Paritas Dengan Derajat Kecemasan Dalam Kehamilan Studi Observasional Analitik di RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang Mei – Juli 2021

    Get PDF
    AbstrakKecemasan sering kali terjadi selama proses kehamilan, salah satu faktor penyebabterseringnya adalah status paritas ibu. Selain itu terdapat faktor lain yang memberipengaruh kasus kecemasan dalam kehamilan. Kajian ini bertujuan guna mencaritahu hubungan antara status paritas dengan kejadian kecemasan dalam kehamilandi Rumah Sakit Umum Depati Hamzah Kota Pangkalpinang. Kajian analitisobservasional dengan pendekatan cross sectional menggunakan teknik pengambilannon probability sampling sejumlah 48 responden dan kuesioner Pregnancy RelatedAnxiety Quetionnaire Revised 2 (PRAQ-R2). Pengujian hasil penelitianmenggunakan distribusi frekuensi dan pengujian statistik chi square dengankepercayaan 95% (α = 0,05). Berdasarkan analisis chi square, disimpulkan bahwatidak ada keterkaitan antara status paritas dengan derajat kecemasan dalamkehamilan (p = 0,078), usia ibu (p = 0,793), pekerjaan (p = 0,172), pendidikan (p= 0,113), status sosioekonomi (p = 0,393), usia gestasi (p = 0,519), risiko kehamilan(p = 0,582), dan stresor psikososial (p = 0,794). Hasil kajian ini memperlihatkantidak ada hubungan bermakna antara status paritas, usia ibu, pekerjaan,pendidikan, status sosioekonomi, usia gestasi, risiko kehamilan, dan stresorpsikososial dengan derajat kecemasan dalam kehamilan.Kata Kunci: derajat kecemasan, PRAQ-R2, status parita

    Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Almond Terhadap Kadar HDL. Studi Eksperimental pada Tikus Putih yang Diinduksi Kuning Telur

    Get PDF
    High Density Lipoprotein (HDL) merupakan salah satu profil lipid yang memiliki fungsi sebagai pengantar kolesterol kemudian dibawa ke hati. Penurunan kadar HDL dapat menjadi faktor resiko terkena penyakit jantung koroner. Almond (Prunus Dulcis) memiliki kandungan senyawa antihiperlipidemik dan antioksidan yang dapat meningkatkan kadar HDL melalui penghambatan stress oksidatif. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak almond terhadap kadar HDL pada tikus galur wistar yang diinduksi kuning telur. Penelitian berupa eksperimental ini menggunakan desain Post Test Only Control Group. Sebanyak 24 ekor tikus putih (Rattus Novergicus) galur wistar yang terbagi secara acak menjadi 4 kelompok perlakuan sesuai kriteria inklusi dan drop out. Dalam penelitian ini terbagi menjadi kelompok I pakan standar, kelompok II induksi kuning telur puyuh, kelompok III induksi kuning telur ditambah simvastatin dan kelompok IV induksi kuning telur puyuh ditambah ekstrak almond. Dosis kuning telur puyuh sebanyak 10 ml, simvastatin 0,18 mg dan ekstrak almond 15 mg selama 28 hari. Setelah perlakuan darah diambil dan dianalisa kadar HDL menggunakan metode spektrofotometri dan hasilnya dianalisis dengan uji One Way Anova dilanjutkan uji Post Hoc. Rerata kadar HDL secara berurutan dari kelompok I (81,37 ± 2,31 mg/dL), kelompok II (22,67 ± 1,83 mg/dL), kelompok III (65,32 ± 2,39 mg/dL) dan kelompok IV (71,81 ± 1,90 mg/dL). Analisis hasil uji One Way Anova didapatkan nilai

    Hubungan Antara Neutrophil Lymphocyte Ratio dan Absolute Lymphocyte Count dengan Mortalitas Pasien Covid-19 (Studi Observasional Analitik pada Pasien COVID-19 yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang Periode Mei–Agustus 2021)

    Get PDF
    Latar Belakang: SARS-CoV-2 merupakan virus penyebab COVID-19. Peran penanda inflamasi cukup besar dalam menilai perjalanan penyakit COVID-19, salah satunya Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) dan Acute Lymphosit Account (ALC) yang menggabungkan neutrofil sebagai komponen inflamasi aktif serta limfosit sebagai regulator dan komponen protektif dalam satu kesatuan parameter. Penelitian mengenai hubungan antara NLR dan ALC dengan mortalitas pasien rawat inap COVID-19 masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara NLR dan ALC dengan mortalitas pasien COVID-19 yang dirawat inap di RSI Sultan Agung Semarang.Metode: Penelitian observasional analitik dengan desain kohort retrospektif dengan subjek sebanyak 153 orang pasien COVID-19 yang dirawat inap di RSI Sultan Agung Semarang pada bulan Mei - Agustus 2021. Data diperoleh melalui pencatatan dari rekam medis. Data berskala kategorik dan diuji dengan metode korelasi spearman menggunakan aplikasi SPSS versi 22.Hasil: Didapatkan rerata nilai NLR pasien COVID19 yang sembuh adalah 3,17 dan yang meninggal adalah 14,4. Rerata nilai ALC pasien COVID-19 di RSI Sultan Agung Semarang yang sembuh adalah 2200 /µL dan yang meninggal 1158 /µL. Hasil analisis menunjukkan nilai p = 0,001 dengan nilai r = 0,59 untuk hubungan antara nilai NLR dengan mortalitas pasien COVID dan r = 0,261 untuk hubungan antara nilai ALC dengan mortalitas pasien COVID-19.Kesimpulan: Penelitian ini menunjukan terdapat hubungan bermakna antara nilai NLR dan ALC dengan mortalitas pasien rawat inap COVID-19 di RSI Sultan Agung Semarang.

    Pengaruh Penyuluhan dan Pelatihan Skill Moulage terhadap Pengetahuan Teknik Moulage pada Pasien Simulasi OSCE

    Get PDF
    Moulage merupakan teknik makeup effect untuk menciptakan keadaan yang mendekati nyata pada setting ujian OSCE di bidang kesehatan. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan dan pelatihan skill teknik moulage terhadap pengetahuan teknik moulage pada pasien simulasi OSCE. Desain pra-eksperimen dengan rancangan perlakuan ulang (one group pre and postest design) yaitu dengan memberikan penyuluhan, dan pelatihan moulage luka lebam. Peserta adalah pasien simulasi OSCE yang berjumlah 20. Peserta diberikan pretes dan postes pada akhir kegiatan sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Skor pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan dibandingkan. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Rerata skor pengetahuan sebelum kegiatan adalah 6,1 dan sesudah kegiatan 8,15 dengan hasil analisis diperoleh nilai p=0,00. Akhir kata, penyuluhan dan pelatihan teknik moulage berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan pasien simulasi.Moulage is a makeup effect technique to create a near real situation in the OSCE exam setting in the health sector. The purpose of this activity is to determine the effect of counseling and training on moulage technique skills on the OSCE simulation. The pre-experimental design was redesigned (one group pre and posttest design), namely by providing counseling, and training on bruising moulage. Participants are OSCE simulation returning 20. Participants are given a pretest and posttest at the end of the activity as an evaluation of the activities carried out. Knowledge scores before and before the activity were compared. The data collected were analyzed using the Wilcoxon test. The mean score of knowledge before the activity was 6.1 and before the activity was 8.15 the results of the analysis obtained a p value = 0.00. Counseling and training on moulage techniques have an effect on increasing knowledge of simulated patients
    corecore