774 research outputs found

    EFEKTIVITAS PEMBINAAN OLEH KEPALA SEKOLAH DILIHAT DARI KUALITAS KINERJA GURU SEKOLAH DASAR: Studi Kasus pada Sekolah Dasar Negeri di Kotamadya Bandung

    Get PDF
    Kepala Sekolah Dasar adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan sangat besar dalam mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah dasar. Berkembangnya semangat kerja, kerja sama yang harmonis , minat terhadap perkembangan pendidikan serta perkembangan kualitas profesional guru-guru yang dipimpinnya, banyak ditentukan oleh kualitas pembinaan Kepala Sekolah. Sebagai pemimpin pendidikan terdekat dengan guru-guru sekolah dasar, kepala sekolah lebih mengetahui keadaan guru-guru sekolah dasar yang dipimpinnya. Oleh karena itu pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah berkaitan dengan fungsi-fungsi dan usaha-usaha yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan, terutama kemampuan guru-guru sekolah dasar yang dipimpinnya. Salah satu indikator keberhasilan pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dapat dilihat dari kualitas kinerja guru-guru yang dipimpinnya.Oleh karena itu pembinaan kepala sekolah dapat dikatakan efektif, apabila pembinaan tersebut dapat meningkatkan kemauan dan kemampuan guru, dan tercermin dari kualitas kinerja guru-guru yang dipimpinnya. Pembinaan akan berhasil dengan baik apabila kepala sekolah mempunyai keterampilan dalam melaksanakan pembinaan, yang meliputi keterampilan manajeriai, keterampilan teknis, serta keterampilan hubungan kemanusiaan. Sedangkan kualitas kinerja guru, merupakan refleksi dari kemauan dan kemampuan pribadi, kemampuan profesi, serta kemampuan sosial yang dimilkinya. Berdasarkan hai tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran deskriftip tentang pembinaan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah dasar negeri di Kotamadya Bandung. Sampai sejauh mana pengaruhnya dapat meningkatkan kualitas kinerja guru sekolah dasar negeri yang dipimpinnya. Metoda penelitian yang digunakan adalah metoda penelitian survai, yakni melaksanakan penelitian untuk mengungkapkan fenomena sosial, dengan cara memandang fenomena tersebut sebagai hubungan antar variabei.Dimana data yang dikumpuikan dengan menggunakan alat pengumpul data yang utama dalam bentuk kuesioner. Penelitian berlokasi di Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung, melingkupi 26 kecamatan, membawahi 948 Sekolah Dasar negeri,. Sumber data diperoleh dari para kepala sekolah dasar negeri, dan guru-guru sekolah dasar negeri.Jumlah sumber data diambii secara Cluster Sampling yang disesuaikan dengan kemampuan peneliti. Data dikumpuikan meialui tehnik wawancara, observasi serta angket. Untuk memperoleh keabsahan hasii penelitian penulis melakukan pra-peneiitian, serta uji validitas dan reiiabiiitas instrumen yang akan digunakan. Sedangkan analisis data dilakukan melalui tahapan deskripsi data, dan pengolahan data dengan menggunakan tehnik Spearman Correlation Coeficieni, Tehnik belah dua dari Spearman Brown, serta korelasi product moment. Adapun hasii temuan daiam penelitian ini adalah sebagai berikut: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pembinaan kepala sekolah dasar negeri terhadap kualitas kinerja guru-guru sekolah dasar negeri di Kotamadya Bandung, sebesar 44,43. Hal ini berarti meningkat atau menurunnya kualitas kinerja guru-guru sekolah dasar negeri di Kotamadya Bandung 44,43 %ditentukan oleh pembinaan kepala sekolah dasar. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dasar negeri di Kotamadya Bandung efektif. karena dapat meningkatkan kualitas kinerja guru-guru yang dipimpinnya. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara keterampilan yang dimiliki oleh kepala sekolah dasar negeri dengan kualitas kinerja guru-guru sekolah dasar yang dipimpinnya. Keterampilan manajerial sebesar 23,05 %, Keterampilan Teknis sebesar 11,89 %, dan keterampilan hubungan kemanusiaan sebesar 26,76 %. Dengan demikian untuk dapat meningkatkan kualitas kinerja guru-guru sekoiah dasar negeri yang dipimpinnya, periu ditingkatkan pula keterampilan kepala sekolah dalam melaksanakan pembinaan. Sehubungan temuan yang demikian.direkomendasikan periunya peningkatan kemampuan kepaia sekolah dalam melaksanakan pembinaan

    Perancangan Ukuran Kinerja Pelaksanaan Strategi Berdasarkan Model Balanced Scorecard pada Perguruan Tinggi (Studi Kasus pada Universitas Katolik Parahyangan Bandung)

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan rancangan ukuran kinerja yang mengacu kepada model balanced scorecard untuk perguruan tinggi pada umumnya dan perguruan tinggi yang dijadikan obyek penelitian pada khususnya. Rancangan ukuran kinerja yang dihasilkan akan merupakan turunan dari visi, misi dan strategi perguruan tinggi yang dijadikan obyek penelitian yang selanjutnya dapat digunakan untuk pengukuran kinerja perguruan tinggi yang bersangkutan.Perguruan tinggi mengemban 3 misi penting, yaitu: melaksanakan kegiatan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Oleh karena itu, strategi perguruan tinggi harus mengacu kepada 3 misi tersebut dan disesuaikan dengan kondisi internal maupun eksternal yang dihadapi. Mengingat misi tersebut, jelaslah keberhasilan suatu perguruan tinggi harus dinilai dari berbagai perspektif, maka penggunaan model balanced scorecard merupakan hal yang sesuai.Data yang dibutuhkan untuk penyusunan rancangan ukuran kinerja yang mengacu kepada model balanced scorecard diperoleh melalui observasi dan wawancara terhadap perguruan tinggi yang dijadikan obyek penelitian dan perguruan tinggi yang dijadikan benchmark. Peneliti juga melakukan studi literatur dan menghadiri seminar terkait balanced scorecard untuk menambah wawasan dan sebagai acuan dalam penyusunan balanced scorecard sesuai tujuan penelitian.Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa sasaran strategis dari obyek penelitian dapat dikelompokkan ke dalam keempat perspektif dari balanced scorecard, yaitu customer/stakeholders, perspektif proses internal, perspektif pembelajaran dan pengembangan dan perspektif keuangan. Namun ada beberapa program yang tidak dapat diukur. Selain itu juga, banyaknya program yang terdapat dalam rencana strategis dari obyek penelitian dapat menyebabkan penggunaan model balanced scorecard tidak efektif. Mengingat rencana strategis yang diteliti hanya untuk tahun 2008 sampai tahun 2012, maka jika disusun rencana strategis yang baru maka harus disusun pula balanced scorecard yang baru

    German children's processing of morphosyntactic cues in wh-questions

    Get PDF
    Two experiments investigated the effects of case and verb agreement cues on the comprehension and production of which-questions in typically developing German children (aged 7–10) and adults. Our aims were to determine (a) whether they make use of morphosyntactic cues (case marking and verb agreement) for the comprehension of which-questions, (b) how these questions are processed, and (c) whether the presence and position of morphosyntactic cues available for the listener influence the speaker’s production of which-questions. Performance on a picture selection task with eye tracking shows that children with low working memory make less use of morphosyntactic cues than children with high working memory and adults when interpreting object questions. Gaze data of both groups reveal garden-path effects and revisions for object and passive questions, which can be explained by a constraint-based account. Furthermore, children’s difficulties with object questions are related to the type of disambiguation cue. In a question elicitation task with patient-initial items, children overall prefer production of passives, whereas adults’ productions depend on the availability of disambiguation cues for the listener

    RP-US FTA: Trade Remedies, Competition Policy and Government Procurement

    Full text link
    This paper was designed to provide a policy guide in the formulation of the countrys position for RP-US FTA negotiations. After sieving through the relevant treaties and legislation in both the US and the Philippines, it was concluded that the implementation of treaty commitments in trade remedies, competition policy and government procurement in an FTA scenario with the US would be a highly technical endeavor for which the Philippines may not yet have the sufficient competencies to thoroughly comply. Thus, the provisions that shall come out of the final negotiations, if the same do push through, should not bind the Philippines to specific treaty commitments that, in the long run, the country may not be able to enforce and properly abide by. Also, these possible treaty commitments should not exceed the countrys existing international agreements and domestic laws so as not to burden the Philippines with another set of compliance requirements-which may divert attention from the primary FTA objective of paving wider opportunities for Philippine products to enter the US market and gearing Philippine industries towards better competitiveness

    PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.TASPEN (PERSERO) KCU BANDUNG

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaru kompensasi dan motivasi terhadap disiplin kerja serta dampaknya terhadap kinerja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana kompensasi, motivasi, disiplin kerja dan kinerja pegawai di PT.Taspen KCU Bandung. Sedagkan Metode Verifikatif digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis guna mengetaui pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja pegawai serta dampak terhadap kinerja pegawai di PT.Taspen KCU Bandung Dari penelitian diketahui Hasil analisis Jalur Menunjukan adanya pengaruh antara variabel kompensasi dan motivasi terhadap Disiplin Kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai yang secara sistematis dinyatakan dengan statistik. Hasil dari analisis korelasi berganda didapatkan nilai R yang termasuk dalam hubungan yang sedang. Sehingga dapat dikatakan bahwa kompensasi dan motivasi menunjukan hubunga yang sedang pada disiplin kerja , dan disiplin kerja juga memiliki hubungan sedang pada Kinerja pegawai. Dari Hasil analisis Koefisien Determinasi didapatkan besarnya pengaruh kompensasi dan motivasi yaitu sebesar 24,2 % sisanya 75,8% dipengaruhi varibel lain yang tidak diteliti. Kemudian Disiplin Kerja Memiliki besaran pengaruh sebesar 12% , dan 88% dipengaruhi variabel lain. Kata Kunci : Kompensasi, Motivasi, Disiplin Kerja, Kinerja Pegawa

    PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (KUMKM) PROVINSI JAWA BARAT

    Get PDF
    ABSTRAK Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor utama yang paling penting bagi jalannya instansi. Sumber daya manusia tak hanya jadi faktor utama dalam pelaksanaan tujuan instansi tetapi sumber daya manusia saat ini dianggap sebagai suatu asset bagi instansi. Kinerja pegawai yang tinggi dapat dipengaruhi kepemimpinan dan budaya organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai di dinas koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah Provinsi Jawa Barat baik secara parsial maupun simultan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan jumlah populasi 114 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan menyebarkan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi berganda, analisis korelasi berganda dan analisis koefisien determinasi Hasil penelitian menunjukan bahwa kepemimpinan kurang baik, dengan skor rata-rata yang paling rendah adalah 3.320 dan paling tinggi 3.602. kepemimpinan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan yaitu sebesar 21,50%. Budaya organisasi kurang baik, skor rata-rata yang paling tinggi adalah keagresifan. Budaya organisasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan yaitu sebesar 42,90%.. Kinerja karyawan kurang baik, skor rata-rata yang paling tinggi dari dimensi kinerja yang paling dominan adalah dimensi kualitas kerja. Sedangkan secara simultan kedua variabel independen yaitu kepemimpinan dan budaya organisasi mempunyai pengaruh sebesar 64,40% terhadap kinerja karyawan. Kata kunci : Kepemimpinan, budaya organisasi dan kinerja pegawa

    PENGARUH IMPLEMENTASI PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENGAWASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII KEBUN PANGLEJAR KOMODITI TEH PURWAKARTA

    Get PDF
    ABSTRAK Produktivitas kerja karyawan merupakan suatu kemampuan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan suatu output atau hasil kerja sesuai dengan mutu yang ditetapkan, namun sering kali terdapat hambatan dalam pencapaian tersebut yang menyebabkan tujuan perusahaan tidak tercapai. Setiap perusahaan memfokuskan pada sumber daya manusia yang dimilikinya. Kualitas sumber daya manusia pada perusahaan dapat berdampak terhadap hasil kerja karyawan tersebut, hasil kerja pada setiap perusahaan dapat dilihat dari seberapa besar produktivitas kerja yang dihasilkan oleh setiap individunya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh perencanaan SDM dan pengawasan terhadap produktivitas kerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Panglejar Komoditi Teh Purwakarta baik secara parsial maupun simultan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan jumlah populasi 63 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, data primer meliputi wawancara, observasi dan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis jalur, korelasi, dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan SDM dan pengawasan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 57,16% dan sisanya sebesar 42,84% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Kata kunci: Perencanaan SDM, Pengawasan dan Produktivitas Kerj

    PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. KEMBANG CHRISTAPHARMA DI BANDUNG

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini berawal dari ditemukannya permasalahan pada rendahnya tingkat kinerja karyawan. Masalah yang terkait dengan penelitian ini adalah rendahnya tingkat kinerja yang diakibatkan oleh budaya organisasi dan motivasi kerja yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja dan dampaknya terhadap kinerja karyawan pada PT. Kembang Christapharma di Bandung baik secara parsial maupun simultan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif dengan jumlah populasi 40 responden dan menggunakan sampel jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan penyebaran kuisioner. Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur, dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya organisasi, motivasi kerja, kepuasan kerja dan kinerja dapat dikatakan kurang baik. Budaya organisasi dan motivasi kerja memberikan pengaruh terhadap kepuasan kerja sebesar 66,5% sedangkan kepuasan kerja memberkan pengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 79,9%. Variabel independen yang dominan adalan budaya organisasi dengan pengaruh langsung sebesar 25,3% dan motivasi kerja pengaruh langsungnya sebesar 13,3%. Kata Kunci : Budaya Organisasi, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawa
    corecore