606 research outputs found
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA SMP MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KONSEP PEMANASAN GLOBAL
Penelitian bertujuan untuk mengungkap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi pemanasan global melalui penggunaan Multimedia Interaktif, serta tanggapan siswa terhadap penggunaan Multimedia Interaktif (MMI) dalam mengungkap kemampuan berpikir tingkat tinggi mereka. Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa adalah kemampuan kognitif siswa dalam menganalisis, mengevaluasi dan membuat suatu gagagasan yang diukur berdasarkan taksonomi bloom. Metode yang digunakan adalah Deskriptif. Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 13 Kota Sukabumi dengan subjek penelitian kelas VII tahun ajaran
2016/2017. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah soal kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dimuat dalam Multimedia Interaktif (MMI), beserta angket siswa yang dilakukan untuk mendukung hasil penelitian. Hasil penelitian
menunjukan siswa yang dapat mengerjakan soal kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa sebanyak C4 sebanyak 64 %, C5 sebanyak 66 %, dan C6 sebanyak 62 %. Adapun respon
siswa terhadap pembelajaran menggunakan Multimedia Interaktif dalam pembelajaran konsep pemanasan global untuk mengungkap kemampuan berpkir tingkat tinggi mereka merespon positif
Penegakan Hukum Administrasi terhadap Perjanjian Kerjasama
Hubungan antara para pihak pelaku USAha tidak selamanya harmonis sebagai contoh hubungan antara BUPIUNU dengan Penyalurnya tentang kegiatan penyaluran bahan bakar minyak solar. Dan hubungan antara Pelaku Usaha Industri Minyak Bumi dan Kontraktornya tentang proses pelaksanaan Bioremediasi. Yang mana salah satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya menurut perjanjian kerjasama yang telah dibuat dengan itikad baik dan disepakati kedua belah pihak. Pemasalahan yang pertama penerapan hukum terhadap penegakan hukum administratif dalam perjanjian kerjasama tentang kegiatan penyaluran bahan bakar minyak solar berdasarkan UU Migas, kedua kendala yang dihadapi dan upaya yang dapat dilakukan oleh BUPIUNU apabila penegakan hukum administratif tidak dilaksanakan dengan baik. Penerapan hukum terhadap penegakan hukum administratif dalam Perjanjian Kerjasama tentang Kegiatan Penyaluran Bahan Bakar Minyak belum dilaksanakan secara konsisten atau memadai berdasarkan peraturan Perundang-undangan yaitu UU Migas dan Permen ESDM No.16 tahun 2011 tentang Kegiatan Penyaluran Bahan Bakar Minyak. Kendala yang dihadapi dan upaya yang dapat dilakukan oleh BUPIUNU apabila penegakan hukum administratif tidak dilaksanakan dengan baik, kendalanya kurang pengawasan, kegiatan distribusi akan terhambat, upaya yang dapat dilakukan diantaranya melakukan klarifikasi rencana kegiatan sebelum dilaksanakan kegiatan penyaluran bahan bakar minyak terkait operasional penyelenggaraan penyaluran sehingga diharapkan adanya hasil evaluasi yang cermat dan tepat apabila adanya kekurangan atau ketidaklengkapan siklus penegakan hukum administratif
Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Akibat Kegagalan Auto Debet Dalam Transaksi Perbankan
Kegiatan perbankan dengan layanan auto debet selain menguntungkan perbankan dari sisi kemudahan transaksi, tentunya akan menimbulkan resiko juga bagi perbankan itu sendiri karena bisa saja terjadi kekeliruan atau kesalahan dalam sistem komputerisasinya sehingga dapat merugikan nasabah dan bahkan pihak bank itu sendiri, salah satunya adalah kerugian yang disebabkan oleh kegagalan transaksi dengan auto debet.meskipun demikian nasabah yang dirugikan berhak mendapatkan perlindungan hukum guna mendapatkan ganti kerugian. Adapun permasalahannya adalah bagaimanakah perlindungan hukum terhadap nasabah atas kerugian yang timbul akibat kegagalan auto debet dikaitkan dengan Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, yang kedua bagaimana upaya yang dilakukan oleh perbankan dalam menciptakan perlindungan terhadap nasabah. Kesimpulan yang dihasilkan berasarkan skripsi ini adalah perlindungan hukum terhadap nasabah dari tindakan bank sebagai pihak penyelenggara auto debet wajib memberikan perlindungan hukum sebagai bentuk tanggung jawab atas segala tindakannya sehingga akan menumbuhkan kepercayaan nasabah untuk menggunakan jasa layanan bank tersebut. Ganti rugi yang dilakukan oleh perbankan terhadap nasabah yang dirugikan akibat rusaknya mesin auto debet, selain itu bank pun wajib memperbaiki mesin yang rusak apabila kesalahan tersebut karena kerusakan mesin, menyempurnakan system komputerisasi sehingga tidak terjadi system error yang menyebabkan pen-debet-an yang tidak dikehendaki oleh nasabah serta memperkuat system keamanan produk sehingga tidak terjadi duplikasi kartu yang dapat mengambil tabungan nasabah. Sedangkan upaya hukum , sedangkan upaya hukum secara teknis penggunaan auto debet adalah dengan memberikan ketentuan penggunaan PIN sebanyak 3 kali untuk mencegah terjadinya penggunaan auto debet oleh orang yang tidak dikehendak
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN FRONTLINERS DI BANK JABAR BANTEN KANTOR CABANG TASIKMALAYA
Bank Jabar Banten Kantor Cabang Tasikmalaya merupakan Badan Usaha
Milik Daerah yang bergerak di bidang perbankan, Berdasarkan hasil penelitian,
terdapat masalah pada produktivitas kerja karyawan pada bagian Frontliners di
Bank Jabar Banten Kantor Cabang Tasikmalaya, yaitu: masih rendahnya kualitas
karyawan, hal ini terlihat dari keluhan nasabah yang mendatangi Kantor cabang
secara berulang, karena tidak mendapatkan penjelasan mengenai permasalahan
yang dihadapi dan ketidaktepatan waktu dalam melaksanakan pekerjaan sehingga
tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Masalah tersebut diduga karena
kurangnya pemberian pelatihan kerja kepada karyawan, hal ini terlihat dari kurang
diperhatikannya sasaran pelatihan berdasarkan kategori kognitif, psikomotorik,
afektif
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap
produktivitas kerja karyawan pada bagian Frontliners di Bank Jabar Banten
Kantor Cabang Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode
survey eksplanatori. Sedangkan teknik pengumpulan data melalui observasi
partisipan, wawancara terstruktur, angket, dan studi kepustakaan. Untuk analisis
datanya digunakan uji validitas instrument, uji reliabilitas instrument, regresi linier
sederhana, koefisien korelasi rank spearman, dan analisa koefisien determinasi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian, menunjukan bahwa
adanya pengaruh positif pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan menurut
uji regresi linier sederhana. Selain itu didapat pula koefisien determinasi sebesar
90,63% hal ini menunjukan bahwa pelatihan mempunyai pengaruh terhadap
peningkatan produktivitas kerja karyawan dan sisanya sebesar 9,37% adalah faktor
lain seperti: motivasi, prestasi kerja, penempatan karyawan, lingkungan dan lainlain.
Hambatan-hambatan yang dihadapi pada bagian Frontliners di Bank
Jabar Banten Kantor Cabang Tasikmalaya dalam pelatihan yaitu terbatasnya
waktu serta pengajar, yaitu pelatihan yang dilaksanakan dengan waktu yang singkat
dan dengan pengajar yang terbatas dari dalam lingkungan perusahaan saja,
sedangkan materi yang disampaikan pengajar mengenai produk-produk
perusahaan cukup banyak, sehingga karyawan mengalami kesulitan dalam
mengingat, memahami, dan menganalisa produk-produk perusahaan. Tidak adanya
program pelatihan untuk diluar lingkungan perusahaan misalnya pelatihan dengan
cara outbound, selain pemberian berupa materi pengajar bisa memberikan
gerakan-gerakan yang bisa membuat karyawan lebih gesit dan tetap menjaga
penampilan atau tetap menjaga kesehatan karyawan.
Saran-saran yang peneliti dapat kemukakan yaitu Perusahaan sebaiknya
tidak hanya memakai pengajar didalam lingkungan perusahaan saja, tetapi
menambah pengajar dari perusahaan atau perguruan tinggi terkemuka yang
mempunyai bidang yang sama yaitu dibidang perbankan yang mampu
mengembangkan sistem kognitif dengan metoda yang lebih variatif dan tepat
sasaran. Perusahaan sebaiknya membuat program untuk pelatihan diluar
lingkungan perusahaan supaya karyawan tidak merasa jenuh dan bosan serta bisa
bergerak bebas untuk melatih psikomotorik peserta pelatihan, serta perusahaan
menyusun anggaran dengan meminimalisir anggaran yang lain namun
memasukan anggaran pelaksanaan kegiatan diluar lingkungan perusahaan.
Kata kunci: Pelatiha
PENGARUH KUALIFIKASI, KOMPETENSI, DAN RASIO DOSEN DAN MAHASISWA TERHADAP KINERJA DOSEN TETAP PERGURUAN TINGGI PARIWISATA DI KOTA BANDUNG
Di dalam penelitian ini masalah yang hendak dikaji adalah mengenai kinerja dosen tetap di Perguruan Tinggi Pariwisata di kota Bandung yang diduga belum optimal. Kualifikasi dosen, kompetensi dosen dan rasio dosen terhadap mahasiswa yang belum sesuai dengan ketentuan diduga menjadi penyebab belum otimalnya kinerja dosen, khususnya dosen tetap kejuruan (vocational teacher) di bidang perhotelan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kualifikasi dosen, kompetensi dosen serta rasio dosen dan mahasiswa terhadap kinerja dosen tetap di perguruan tinggi pariwisata. Penelitian ini menggunakan metode Explanatory Survey dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Jumlah dosen tetap yang diteliti sebanyak 110 orang dosen tetap dari sejumlah 129 orang dosen yang berlatar pendidikan kejuruan perhotelan di enam perguruan tinggi pariwisata kota Bandung. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah teknik analisis linier berganda (multiple linear regression). Berdasarkan hasil pengolahan data yang dibantu dengan aplikasi program SPSS, diketahui bahwa kinerja dosen yang ditunjukkan dalam empat dimensi kinerja dosen, yaitu dalam kegiatan Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan Ilmu, serta kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat relatif tinggi, sedangkan kinerja dosen dalam kegiatan Penunjang Tridharma Perguruan Tinggi berada pada kategori cukup. Selanjutnya berdasarkan hasil uji pengaruh secara parsial, diketahui variabel kualifikasi dosen, variabel kompetensi dan variabel rasio dosen dan mahasiswa berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja dosen. Demikian pula hasil uji pengaruh secara bersama-sama (simultan), variabel kualifikasi dosen, variabel kompetensi dosen dan variabel rasio dosen dan mahasiswa berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja dosen. Berdasarkan pada hasil penelitian ini, dalam upaya meningkatkan kinerja dosen tetap di bidang pariwisata, direkomendasikan agar terlebih dahulu meningkatkan kualifikasi dan kompetensi dosen melalui program pendidikan lanjutan, pelatihan dan bentuk-bentuk pengembangan sumber daya manusia lainnya. Berbagai bentuk program pengembangan tersebut perlu direncanakan secara seksama dan dilaksanakan secara terus menerus untuk memperoleh kecukupan jumlah dosen kejuruan pariwisata dengan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan perguruan tinggi kepariwisataan di kota Bandung.
Kata Kunci: Kinerja Dosen, Perguruan Tinggi Pariwisata, Dosen Tetap Kejuruan, Kualifikasi Dosen, Kompetensi Dosen, Rasio Dosen dan Mahasiswa.
This research is aimed to study the performance of lecturers at Tourism Higher Education in Bandung City which is suspected not yet optimal. Less adequacy of lecturer’s qualification, competency, and ratio of lecturer to student are variables suspected influence the performance of lecturers. This research is expected to reveal how great is the impact of those variables to the performance of vocational lecturers whose teach hotel subjects at Tourism Higher Education. This research uses Explanatory Survey Method, and to collect data, questionnaire was distributed to lecturers as respondents. Out of 129 lecturers, 110 vocational lecturers who have hotel educational background were choosen from six Tourism Higher Education in Bandung city. The data collected were analysed by multiple linear regression technique. Based on data processing using SPSS application, the result revealed that the performance of lecturers were relativelly high, especially on conducting education and teaching process, research and development and community services. Other result showed that all variables consists of the lecturer qualification, the lecturer competency and the lecturer to student ratio, partially influenced lecturer’s performance quite significant. On the other hand, the test also showed that all independent variables simultaneously have significant contributionstowards lecturer’s performance. However, based on the research some improvement are recommended to increase the performance of vocational lecturers in tourism, by enhancing the qualification and competency of lecturers. The qualification and competency of lecturers can be done through continuing study to higher level, training and other forms of human resources development programs. These programs should be well planned, and done continuously to achieve an adequate number of qualified and competent lecturers that required by the Tourism Higher Education in Bandung city.
Key words: Lecturer’s Performance, Tourism Higher Education, Vocational Lecturers; Lecturer’s Qualification, Lecturer’s Competency, Lecturer to Student Ratio, Human Resources Development Programs
Reproduction Characteristics of Rice Field Eel (Monopterus Albus Zuieuw) on Several Functionally Changed Lands in Banyumas Regency
Functional change of agricultural lands into non-agricultural lands will obviously have an impact on the dimin-ished or loss of habitat of the rice field eels (Monopterus albus Zuieuw). The aim of this research was to un-derstand the difference between (1) reproduction parameters (fecundity, gonadal maturity level (GML), and gonadal maturity index (GMI); (2) histological features of female and male gonadal development (oogenesis and spermatogenesis); (3) range of body length in each sexual phase; and (4) range of body length in each GML stage of captured eel from 4 sub-districts of Banyumas regency, Central Java (Ajibarang, Sumpyuh, Banyumas, and Sumbang). The total number of captured subjects were 631 eels; which consisted of 155; 227; 157; and 92 eels from Ajibarang, Sumpyuh, Banyumas, and Sumbang, respectively. We observed oogenesis in the stages of GML-1 (chromatin nucleolar stages and perinucleolar stage); GML-II (cortical alveolar formation stage or globular yolk stage), GML-3 (late globular yolk stage), GML-IV (mature or ripe stage), and follicle atretic stage. Also, we observed male gonadogenesis and spermatogenesis in the intersex. The range of GMI of captured eels was between 0.023 and 0.686. Eel in GML-I, GML-2, GML-3, and GML-IV had GMI within the range of 0.023-0.096; 0.096-0.425; 0.427-0.686; and >0.686, respectively. Eels achieved stage of GML-IV in body length range of 22.6-34.5 cm in Sumpyuh, 22.6-38.5 cm in Ajibarang, and 26.6-34.5 cm in Banyumas. There was no eel with the status of GML-IV in Sumbang, which had the most residential or functionally changed lands in its area. Based on these findings, can be concluded that the condition of rice fields or habitat of eel in functionally changed lands may affect eel\u27s growth and gonad maturation
PENGARUH KESEMPATAN BERTUMBUH DAN SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013-2016)
Abstrak
Manajemen laba adalah suatu tindakan manajer dalam melakukan
pemanipulasian atau perekayasaan atas laporan keuangan atau informasi akuntansi
agar jumlah laba yang tercatat sesuai dengan keinginan manajer, baik untuk
kepentingan pribadi maupun kepentingan perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Kesempatan Bertumbuh
dan Siklus Hidup terhadap Manajemen Laba pada perusahaan Manufaktur Sektor
Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2013-2016.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan
verifikatif. Populasi dari penelitian ini yaitu sebanyak 42 perusahaan Manufaktur
Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2013-2016. Metode pemilihan sampel penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling dengan total 18 perusahaan yang memenuhi kriteria. Analisis
data dilakukan dengan menggunakan uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis
dengan regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian secara parsial Kesempatan Bertumbuh
berpengaruh terhadap Manajemen Laba, dan secara parsial Siklus Hidup
berpengaruh terhadap Manajemen Laba, sedangkan secara simultan Kesempatan
Bertumbuh dan Siklus Hidup berpengaruh terhadap Manajemen Laba.
Kata Kunci : Kesempatan Bertumbuh, Siklus Hidup, Manajemen Laba
PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016)
ABSTRAK
Berkembangnya beberapa industri dapat memberikan dampak positif dan dampak negatif bagi masyarakat. Dampak negatif dari berkembangnya industri adalah dapat menyebabkan permasalahan pada kerusakan lingkungan dan permasalahan pada masyarakat yang ada berada di sekitarnya. Dampak dari kerusakan lingkungan ini haruslah menjadi perhatian dan dipertanggungjawabkan oleh perusahaan. Dengan cara mengalokasikan dana CSR di lingkungan sekitar dan melaporkan hasil dari pelaksanaan tanggung jawab perusahaan tersebut sebagai upaya pelaksanaan kewajiban perusahaan terhadap peraturan yang ada.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan mengetahui pengaruh kinerja lingkungan, ukuran dewan komisaris, profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap corporate social responsibility disclosure pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Kinerja lingkungan perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan performa perusahaan dalam PROPER, ukuran dewan komisaris diukur dengan menghitung jumlah dewan komisaris, profitabilitas diukur dengan return on assets (ROA), leverage diukur dengan debt to equity ratio (DER), ukuran perusahaan diukur dengan menghitung logaritma natural dari total assets, dan corporate social responsibility disclosure diukur dengan CSR index.
Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Jumlah sampel yang didapat adalah sebanyak 17 perusahaan dengan periode penelitian 2014-2016 sehingga menghasilkan sampel sebanyak 51 data. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, analisis korelasi dan uji koefisien determinasi dengan bantuan SPSS 25 for Windows. Pengujian hipotesis dilakukan baik secara parsial dengan uji- t maupun secara simultan melalui uji F.
Hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa secara parsial kinerja lingkungan, ukuran dewan komisaris, leverage, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Hasil penelitian secara simultan menunjukan bahwa kinerja lingkungan, ukuran dewan komisaris, profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.
Kata Kunci: Kinerja Lingkungan, Ukuran Dewan Komisaris, Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Corporate Social Resp
- …
