13 research outputs found

    Profil Kesulitan Belajar Peserta Didik dalam Memahami Materi Hidrolisis Garam

    Get PDF
    Students’ result in test can be rated poorly of salt hydrolysis material showed that the student have learning difficulties. This study aimed to describe the difficulties of students and contributing factor on understanding salt hydrolysis at Madrasah Aliyah X Palembang City. The method used in this study descriptive method. This research was conducted in the second semester of the academic year 2018/2019. Subjects in this study were students of class XI MIA which consists of 76 people. Data collection techniques obtained through multiple choice test, questionnaire, and interview which was the analyzed descriptively. Based on the results of study showed that the difficulties experience by students are determine the nature of the salt hydrolysis was 56,5%  with sufficient criteria. The difficulties experience by student are determine pH the salt hydrolysis was 53,29% with sufficient criteria. The difficulties experience by students are determine the equation of the salt hydrolysis was 32,89% with low criteria. The difficulties experience by student are determine the characteristics of salt hidyrolysis in water was 17,76% with very low. There are internal and external factors that cause student experience difficulties. The internal factors are lack of self-motivation and interest by students, while the external factors are the lack learning methods and questions by teacher

    DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN TITRASI ASAM BASA DIDASARKAN HASIL REFLEKSI DIRI GURU MELALUI LESSON ANALYSIS

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan menyusun desain didaktis untuk mengurangi kesulitan belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian yaitu Penelitian Desain Didaktis. Penelitian dilakukan pada salah satu SMA di Bandung dengan subjek penelitian siswa kelas XII dan siswa kelas XI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menentukan alasan pemilihan indikator titrasi asam basa, menuliskan persamaan reaksi dan menyetarakan koefisien reaksi asam bervalensi dua dan basa bervalensi satu, menentukan konsentrasi asam bervalensi dua yang dititrasi basa bervalensi satu, menentukan jenis titrasi berdasarkan kurva dan menentukan jenis zat sebelum titik ekuivalen, daerah titik ekuivalen dan setelah titik ekuivalen pada kurva titrasi asam lemah dengan basa kuat. Desain didaktis materi titrasi asam dibuat dalam bentuk chapter design dan lesson design. Chapter design berisi materi esensi titrasi asam basa yaitu indikator, konsentrasi zat yang dititrasi dan kurva titrasi. Lesson design terdiri dari tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir yang dilengkapi dengan prediksi respon siswa dan antisipasi guru. Hasil implementasi desain didaktis materi titrasi asam basa, respon siswa dan antisipasi sesuai dengan rancangan yang telah disusun, terdapat respon siswa diluar prediksi dan kurang tepatnya antisipasi guru. Hasil implementasi desain didaktis menunjukkan bahwa berkurangnya kesulitan belajar siswa namun terdapat kesulitan yang masih muncul yaitu siswa mengalami kesulitan dalam menyetarakan koefisien reaksi. Hasil refleksi diri guru melalui lesson analysis yaitu meningkatnya pembelajaran kolaboratif antar siswa tanpa keterlibatan guru. Hasil desain didaktis setelah implementasi yaitu menambahkan antisipasi guru dan pertanyaan pada LKS terkait dengan menuliskan persamaan reaksi dan menyetarakan koefisien reaksi. Kata kunci: Desain Didaktis, Titrasi Asam Basa, Refleksi Diri Guru, Lesson Analysis. This research aims to develop a didactic design to reduce students' learning difficulties. The method used in this study is qualitative research with Didactical Design Research. This study was conducted at Senior High School in Bandung with the participants were the 12th grade students and the 11th grade students. The results showed that the difficulties had in describing a reason for the titration of acid and base, write an appropriate answer of chemical equations divalent acid and monovalent base, determining the concentration of divalent acid that was titrated with monovalent bases, determine the type of titration based on the curve and determine the type of substance on the area before equvalence point, equvalence point, and after equivalence for titration curve of weak acid and strong base. The didactic design of acid base titration were formed into chapter design and lesson design. Chapter design the essential concept of the indicators, the concentration of the substance that being titrated and the titration curve. Then, lesson design consists of three activities which initial activity, core activities, and closing activities along with a predicted response of the students and teachers anticipation. The result of the design didactic’s implementation was acid-base titration. In addition, the majority of student responses and anticipation were in line with the draft that has been prepared. But there was no response beyond prediction and less precise anticipation teachers. The result of the implementation of didactic design showed that the students’ difficulties was decreased. The students’ difficulties that still appeared was the students could not write the reaction coefficient. Furthermore, the results of the lesson analysis showed that collaborative learning among students without teacher’s participation was increased. On the other hand, the result of didactical design after the implementation was actually it could add the teacher’s anticipation and questions on worksheets related with the reaction equation and equalize the reaction coefficient. Keyword: Didactical design, Acid base titration, Teacher’s self reflection, Lesson analysis

    SIMULASI DAN SINTESIS PENGURANGAN DERAU PADA ALAT BANTU DENGAR DIGITAL DENGAN METODE RECURSIVE LEAST SQUARE (RLS)

    Get PDF
    ABSTRAKSI: Penurunan fungsi pendengaran pada salah satu ataupun kedua telinga banyak dialami oleh manusia pada saat ini. Untuk mengatasinya, dapat digunakan alat bantu dengar. Alat bantu dengar berfungsi memperkuat dan merubah suara sehingga komunikasi bisa berjalan dengan lancar. Akan tetapi, masih banyak masalah yang dihadapi pada alat bantu dengar, salah satunya noise atau kebisingan yang tidak dapat dihindari oleh pengguna alat bantu dengar.Noise akustik atau kebisingan adalah suatu sinyal gangguan yang tidak diinginkan yang bersifat akustik, elektris maupun elektronis dalam suatu sistem. Dalam tugas akhir ini, telah disimulasikan proses pengolahan sinyal digital pada alat bantu dengar. Dalam prosesnya terdapat pengambilan sampel suara manusia yang sudah tercampur dengan noise dan background noise yang berasal dari lingkungan model penelitian. Setelah itu dilakukan proses noise reduction, frequency shaping, dan amplitude compression.Frequency shaping bertujuan memilah frekuensi yang disesuaikan dengan penderita gangguan pendengaran.pada blok noise reduction digunakan FIR filter adaptif yang koefisien adaptasinya ditentukan oleh algoritma RLS (Recursive Least Square). Dari penelitian yang dilakukan, terjadi pengurangan noise secara signifikan. Pengukuran dilakukan secara subjektif dan objektif. Parameter pengukuran subjektif adalah MOS dengan metode degradation category rating. Sedangkan parameter pengukuran objektif adalah PSNR dan MSE. Nilai SNR optimal sebesar 10.0955 dB pada orde filter 65 dengan forgetting factor 0,99. MSE yang terendah bernilai 0,09782. Waktu komputasi yang dibutuhkan sistem selama 57,1989 sekon.Kata Kunci : DSP Hearing Aid, Noise Reduction, RLS method,ABSTRACT: Nowadays, hearing loss in both one or two ears happens on many people. Commonly, people with hearing loss solve it by using hearing aid. Function of hearing aid is to make a weak sound becomes audioble and to reconstruct the sound so communication will go properly. But there’s still a problem in using hearing aid, it’s a noisy sound that cannot be ignored by the users.Noise is an unwanted accoustic signal in a system. This thesis has simulated digital signal processing in hearing aid. In this process, a clean signal mixed with noise and an environtment noise signal are taken as a sample. After taking samples, the next proccess are noise reduction, frequency shapping, and amplitude compression.Frequency shapping is used to choose frequencies which later will be adjusted with hearing frequency of people with hearing impared. Noise reduction block uses FIR adaptive filter which its adaptive coeficient is taken from RLS algorithm. Reasearch has proven that there is a significant noise reduction. Output signal of the system is measured using two methods, subjective and objective. Subjective measurement parameter is MOS with degradation category rating and objective measurement parameter are PSNR and MSE.The optimum PSNR is 10,0955 which is achieved at filter orde 65 and forgetting factor value 0.99. The smallest MSE is achieved at 0.09782. Computation times that system achieve is 57,1989 second.Keyword: DSP Hearing Aid, Noise Reduction, RLS method

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap hasil belajar siswa dan mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain pretes-postes kontrol grup. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas X IPA disalah satu SMA Negeri di Kabupaten OKI. Kelas X IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan X IPA 3 sebagai kelas kontrol. Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data menggunakan tes berupa soal pilihan ganda dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji t berbantuan SPSS Versi 24.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA dengan nilai signifikasinya kurang dari 0,05 (p = 0,036 < 0,05) dan peningkatan hasil belajar siswa pada aspek kognitif dengan rata-rata sebesar 0,50 termasuk kedalam kategori sedang

    PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan R & D (Research and Development) yang bertujuan untuk mengetahui validitas dan respon peserta didik terhadap LKPD kimia berbasis problem solving pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Prosedur pengembangan dari penelitian ini mengadopsi model Borg & Gall sampai tahap ketujuh. Penelitian ini melibatkan empat validator yaitu dua ahli materi, ahli desain/media, ahli bahasa. Subjek uji coba skala kecil dan uji coba skala menengah adalah peserta didik pada salah satu Madrasah Aliyah di kota Palembang. Instrumen pengumpulan data menggunakan observasi, lembar validasi, angket respon peserta didik dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LKPD berbasis problem solving pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit memperoleh persentase dari ahli materi sebesar 93% dengan kategori sangat layak, ahli desain/media memperoleh persentase sebesar 82% dengan kategori sangat layak dan ahli bahasa memperoleh persentase sebesar 90% dengan kategori sangat layak. Rata-rata persentase nilai dari validator yaitu 88% dengan kategori sangat layak. Respon Peserta didik terhadap LKPD berbasis problem solving pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit dapat dikategorikan sangat baik, pada uji coba skala kecil memperoleh persentase sebesar 93% dengan kategori sangat baik, pada uji coba skala menengah memperoleh persentase sebesar 94% dengan kategori sangat baik

    Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Kecanduan Media Sosial Pada Remaja Akhir

    Full text link
    Kecenderungan kecanduan media sosial adalah fenomena yang sering terjadi pada saat ini seiring dengan meningkatnya penggunaan internet serta canggihnya kemajuan teknologi. Terjadinya kecenderungan kecanduan media sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor kontrol diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Hubungan antara kontrol diri dengan kecenderungan kecanduan media sosial pada remaja, dan (2) Seberapa besar peran kontrol diri terhadap kecenderungan kecanduan media sosial. Sampel dalam penelitian ini adalah 164 orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik sampling incidental. Analisis data yang telah terkumpul dilakukan dengan teknik analisis regresi sederhana untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang diteliti. Berdasarkan hasil analisis statistik, diperoleh hasil Rxy = -0,369 dengan p = 0,000 (

    HUBUNGAN LITERASI DIGITAL DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara literasi digital siswa dengan hasil belajar siswa pada materi koloid. Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasi dengan metode kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI MIPA SMA Karya Ibu Palembang dengan jumlah 60 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan pembagian angket dan dokumentasi yang di analisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas data dan uji linieritas regresi. Uji hipotesis meliputi korelasi Product Moment, dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) literasi digital siswa kelas XI MIPA SMA Karya Ibu Palembang dengan persentase 61,67% tergolong dalam kategori sedang; (2) hasil belajar siswa pada materi koloid dengan persentase 58,33% tergolong dalam kategori cukup; (3) ada hubungan yang signifikan antara literasi digital siswa dengan hasil belajar siswa pada materi koloid sebesar 26,4% ditunjukkan dengan adanya thitung > ttabel (0,513 > 0,025) dengan taraf signifikansi 0,05, korelasi dalam penelitian ini tergolong sedang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara literasi digital dengan hasil belajar siswa pada materi koloid, dan tergolong dalam kategori sedang. Saran guru harus memberikan edukasi kepada siswa terkait pentingnya mempunyai kemampuan literasi digital

    MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui menghasilkan media pembelajaran berbasis macromedia flash 8 pada konsep factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi yang valid berdasarkan para ahli dan mengetahui respon peserta didik berdasarkan media pembelajaran yang dikembangkan. Jenis penelitian ini yaitu penelitian dan pengembangan (Research & Development) dengan model pengembangan Borg & Gall. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, validasi ahli, dan angket respon peserta didik. Validasi materi terdiri dari 2 orang dan validasi media 1 orang. Subjek penelitian yaitu 6 orang peserta didik pada uji coba skala kecil dan 30 orang peserta didik pada skala menengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan valid dengan hasil validasi ahli materi 1 dengan rerata skor 5 kriteria sangat baik, ahli materi 2 dengan rerata skor 4,84 kriteria sangat baik, dan hasil validasi dari ahli media dengan rerata skor 4,53 kriteria sangat baik. Hasil angket respon peserta didik terhadap media yang dikembangkan menunjukan respon positif dengan hasil presentase pada skala kecil sebesar 87,08% dengan kriteria sangat setuju dan hasil presentase skala menengah sebesar 89,5% dengan kriteria sangat setuju

    ANALISIS KESULITAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI TITRASI ASAM BASA SISWA SMA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan pemahaman konsep pada materi titrasi asam basa siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan data hasil penelitian diperoleh dari hasil tes siswa. Instrumen yang digunakan yaitu tes uraian, wawancara dan dokumentasi tentang materi titrasi asam basa. Penelitian ini dilakukan di SMA Percontohan UPI  dengan subjek sebanyak 30 orang siswa SMA Kelas XII IPA yang telah mempelajari materi titrasi asam basa. Kesulitan pemahaman konsep yang dialami oleh siswa yaitu siswa kesulitan dalam menjelaskan pemilihan indikator sebanyak 53,33%, siswa kesulitan dalam menuliskan persamaan dan menyetarakan persamaan reaksi asam sulfat dan natrium hidroksida sebanyak 56,65%, siswa kesulitan dalam menentukan konsentrasi asam yang bervalensi dua sebanyak 70,00%  dan 10,00% kesalahan siswa dalam menentukan konsentrasi asam dan basa bervalensi satu. Siswa kesulitan dalam 86,66% siswa tidak dapat menentukan jenis titrasi berdasarkan kurva dan siswa kesulitan dalam menentukan jenis zat pada setiap daerahsebesar 80,00%. Faktor penyebab kesulitan pemahaman konsep yang dialami siswa disebabkan oleh cara mengajar guru dan siswa itu sendiri

    Etnosains: Persepsi Calon Guru Kimia terhadap Pembelajaran Kontekstual Berbasis Budaya

    Get PDF
    Ethno and science provide a dimension of togetherness in the development of society's culture and science. The aim of the study was to determine the perceptions of prospective chemistry teachers towards ethnoscience in contextual-based learning. The method used in this research is qualitative. Sources of data were taken from 39 first and second level chemistry teacher candidates and then specified into seven tribes in seven districts/cities in South Sumatra. The research instruments are surveys, interviews, and observations. Data were analyzed based on an interactive analysis model. The data analysis technique is to reduce the data and then draw conclusions. This study shows a positive perception of prospective chemistry teachers towards ethnoscience, that is, they are able to understand and elaborate on the ethnoscience approach in basic science lectures. The main problem faced by prospective chemistry teachers in the ethnoscience approach is that they are not used to connecting science content based on the chemical context with local culture. Ethnoscience approach can be implemented with Contextual Learning. This learning provides an opportunity for prospective chemistry teachers to further explore the culture of the surrounding community in a more real way. Contextual Learning helps and bridges the process of discovering concepts and contexts that exist in learning
    corecore