5 research outputs found

    Penentuan Konduktivitas Termal Logam Tembaga, Kuningan, dan Besi dengan Metode Gandengan

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konduktivitas termal logam tembaga, kuningan, dan besi dengan metode gandengan. Konduktivitas termal bahan merupakan ukuran kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan panas. Pada materi ini mahasiswa diharapkan lebih interaktif karena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Jika pembelajaran yang disampaikan diiringi dengan eksperimen maka akan lebih memudahkan memahami materi konduktivitas termal. Metode gandengan ini merupakan salah satu metode yang baru yang dapat dilakukan dengan cara mendekatkan dua buah logam untuk dipanasi. Alat ini terdiri dari slide regulator merk TDG, amperemeter merk SP-20D, termokopel, penerjemah termokopel, dan jangka sorong. Bahan yang digunakan dalam peneitian ada tiga macam logam yaitu logam tembaga, kuningan, dan besi. Penentuan konduktivitas termal bahan ini dilakukan dengan logam yang telah dililiti elemen pemanas (nikelin) yang dipanaskan. Kemudian divariasi nilai tegangan listrik (V) antara 5 V-25 V. Diukur arus listrik (i) dan diukur perbedaan suhu (ΔT ) pada ujung-ujung logam. Selanjutnya dari data Vi terhadap ΔT ini dilakukan dengan regresi linier. Nilai konduktivitas termal diperoleh k = (3,5 0,1) ×102 Wm-1K-1untuk tembaga; k = (1,0 0,1) ×102 Wm-1K-1untuk kuningan; dan k = (0,8 0,0) ×102 Wm-1K-1 untuk besi

    Analisis Kandungan Co2 dengan Sensor dan Berbasis Logger Pro di Daerah YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan CO2 di daerah Yogyakarta dengan menggunakan sensor CO2 dan logger pro. Kota Yogyakarta setiap tahunnya mengalami kepadatan penduduk yang menyebabkan pesatnya pemakaian kendaraan bermotor juga. Ini yang menyebabkan tingkat polusi udara di kota Yogyakarta juga semakin buruk akibat polusi kendaraan bermotor maupun industri. Kandungan CO2 yang seharusnya di atmosfer bumi sebesar 381 PPM. Dalam penelitian ini menganalisis kandungan CO2 di sepuluh tempat keramaian di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan sensor gas CO2 Vernier dan di analisis menggunakan software logger pro. Ketika sensor CO2 bekerja selama 5 menit akan muncul pulsa kandungan CO2 pada logger pro, kemudian dicari rata-rata kandungan CO2. Hasil penelitian ini dapat diperoleh uji kandungan CO2 yang paling tinggi adalah di daerah 0 KM Yogyakarta sebesar 973,2 PPM. Hasil ini melebihi nilai batas ambang rata-rata yang seharusnya di atmosfir bumi yaitu 381 PPM. Oleh karena itu perlu ditanami pepohonan dan mengurangi emisi kendaraan bermotor agar tingkat kandungan CO2 di kota Yogyakarta semakin menurun

    The Effect of Large-scale Physical Distancing on the Air Pollutant Standard Index in DKI Jakarta

    Full text link
    Based on a number of indicators and calculations, various parties stated that motorized vehicles and industrial activities affect air quality in DKI Jakarta Province. The implementation of activities at home and large-scale physical distancing has more or less affected air quality in DKI Jakarta Province. The purpose of this study was to determine the effectiveness of large-scale in improving air quality in DKI Jakarta Province. The research method used is a combination of literature review and secondary data analysis. Secondary data comes from the official website of the DKI Jakarta Provincial Government's Integrated Data Portal. The data analyzed in the form of air pollutant standard index from five parameters of air pollution sources, namely PM10, SO2, CO, O3 and NO2. The results showed that large-scale physical distancing during the COVID-19 pandemic in DKI Jakarta Province could reduce the CO and NO2 index by 47.34% and 45.68%, respectively, while the PM10, SO2 and O3 parameters did not show any differences between before or during PSBB. The conclusion is that large-scale physical distancing in DKI Jakarta Province were effective in having a good effect on air quality, although not all parameters show a significant difference
    corecore