8 research outputs found

    Faktor-Faktor PengaruhMedia Sosial Terhadap Keunggulan Bersaing : Studi Kasus Coffee Toffee Indonesia

    Get PDF
    UKM (Usaha Kecil Menengah) merupakan salah satu sektor USAha yang penting di Indonesia karena memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Meskipun telah banyak UKM yang berkembang di Indonesia dan menerapkan Teknologi Informasi untuk kegiatan bisnisnya, namun masih banyak pula UKM yang belum menerapkan Teknologi Informasi khususnya menggunakan media jejaring sosial dan belum mengerti seberapa besar manfaat dan peranan penggunaan media jejaring sosial tersebut. Padahal jejaring dan hubungan korelatif merupakan fasilitator penting bagi kegiatan bisnis Usaha Kecil Menengah. Untuk itulah, dilakukan suatu analisa melalui sebuah Usaha Kecil Menengah yang ada di Indonesia untuk mengetahui peranan penggunaaan sosial media bagi Usaha Kecil Menengah tersebut serta faktor-faktor pengaruh sosial media terhadap keunggulan bersaing Usaha Kecil Menengah. Hasil dari tugas akhir ini adalah sebuah dokumen hasil analisis tentang peranan fakfor-faktor pengaruh sosial media serta seberapa besar pengaruh media sosial terhadap keunggulan bersaing di Coffee Toffee Coffee Sho

    Implementasi Metode Paprika Dalam Pengembangan Aplikasi Ranking Untuk Seleksi Jabatan Dengan Multi Kriteria (Studi Kasus: PT. ABC)

    Get PDF
    Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu aset yang memegang peranan penting dalam pemerintah, swasta, dan juga lembaga pendidikan yang perlu dikelola dengan baik. Salah satu cara untuk mengelola SDM tersebut adalah dengan melakukan seleksi jabatan yang tepat berdasar kriteria-kriteria yang dibutuhkan. Seleksi ini bertujuan untuk meranking dan menyeleksi karyawan yang memiliki kemampuan yang sesuai dengan jabatannya. Pada Perusahaan studi kasus terkait, seleksi jabatan masih dilakukan dengan cara manual dan belum ada perankingan dari karyawan yang diseleksi. Kondisi tersebut menyebabkan seleksi jabatan membutuhkan waktu yang lama. Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu aplikasi untuk seleksi jabatan berupa perankingan. Pembuatan sistem ini berdasar pada multi kriteria yang telah ditetapkan oleh Perusahaan pada studi kasus terkait. Multi kriteria tersebut dimodelkan berdasar pada metode Potentially All Pairwise RanKings of all possible Alternatives (PAPRIKA), yang merupakan salah satumetode dalam sistem pendukung keputusan yang melibatkan multi kriteria. Dalam penerapannya, metode ini membandingkan semua kemungkinan pasangan yang terjadi pada kriteria-kriteria yang digunakan pada studi kasus terkait, lalu dibutuhkan keputusan dari pemegang keputusan untuk menentukan kriteria mana yang lebih diutamakan dibandingkan dengan kriteria lainnya. Berdasar pada keputusan tersebut, metode PAPRIKA diterapkan dan dimodelkan kedalam permasalahan yang ada. Penerapan tersebut menghasilkan perankingan dari seleksi karyawan yang dilakukan. Hasil dari penerapan metode ini adalah berupa aplikasi untuk melakukan ranking dalam seleksi jabatan berbasis web yang diharapkan dapat mempermudah pihak manajemen Perusahaan untuk mengambil keputusan dalam menentukan karyawan yang memiliki kompetensi yang sesuai dan tepat pada jabatan tertentu

    Analisis Pengaruh Kualitas Informasi Pada Kuesioner Indeks Pengajaran Dosen Online Terhadap Kepuasan Pengguna Studi Kasus : Fakultas Teknologi Informasi ITS

    Full text link
    Kualitas informasi pada kuesioner IPD online dapat diketahui dari empat faktor, yaitu intrinsik, kemampuan akses, kontekstual, dan representasi datanya. Sedangkan kepuasan penggunanya ditentukan oleh kesesuaian informasi, kemudahan akses, komponen informasi, dan tampilan informasi tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif, berdasarkan sampel acak berjumlah 113 orang responden mahasiswa dan 30 orang responden dosen. Hal ini disebabkan oleh tingkat pemahaman mahasiswa atau dosen berdasarkan sering tidaknya mengakases kuesioner IPD online. Alat bantu analisis yang digunakan adalah SPSS versi 17.0 dengan menggunakan fungsi analisis faktor dan korelasi untuk pengujian hipotesisnya. Hasil analisis faktor secara keseluruhan memenuhi kriteria kecukupan data yang valid. Sehingga hasil dari pereduksian atau pemfaktoran tersebut dikorelasikan dengan kepuasan penggunanya, yaitu mahasiswa dan dosen. Dari data hasil analisis, terlihat bahwa dari kedua hipotesis diterima yaitu: (1) Kualitas informasi pada kuesioner IPD online berpengaruh positif terhadap kepuasan mahasiswa, (2) Kualitas informasi pada kuesioner IPD online berpengaruh positif terhadap kepuasan dosen. Dari hasil pengujian hipotesis tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa rekomendasi perbaikan yang berupa implikasi manajerial sebagai langkah peningkatan kualitas informasinya

    Evaluasi Manajemen Keamanan Informasi Menggunakan Indeks Keamanan Informasi (KAMI) Berdasarkan ISO/IEC 27001:2013 pada Direktorat Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi (DPTSI) ITS Surabaya

    Full text link
    DPTSI merupakan sebuah direktorat untuk menangani permasalahan teknologi informasi dan sistem informasi yang dimiliki oleh ITS. Menurut UU. No. 12 Tahun 12 Ttg. Perguruan Tinggi, misi mencari, menemukan, dan menyebarluaskan kebenaran ilmiah tersebut dapat diwujudkan apabila perguruan tinggi di kelola berdasarkan suatu Tata kelola perguruan tinggi yang baik (Good University Governance). Pengelolaan Informasi merupakan salah satu aspek dalam Good University Governance, termasuk kualitas dan keamanan pengelolaan informasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari keamanan informasi, kementrian Kominfo membuat alat bantu untuk mengukur tingkat kematangan dan kelengkapan dalam keamanan informasi yang disebut dengan Indeks Keamanan Informasi (KAMI). Penggunaan Indeks KAMI ini juga diikuti dengan penerapan ISO 27001 sebagai standar keamanan Internasional yang dapat membantu sebuah organisasi memastikan bahwa keamanan informasi yang diterapkan sudah efektif. Hasil dari penggunaan Indeks KAMI versi 3.1 di DPTSI ITS ini adalah tingkat ketergantungan penggunaan sistem elektronik sebesar 26 dari total skor 50 dan masuk kedalam kategori Tinggi dimana sistem elektronik adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses kerja yang berjalan. Hasil penilaian kelima area yang telah dilakukan adalah sebesar 249 dari 645 dan berada pada kategori tidak layak. Dari hasil tersebut maka dibuat rekomendasi berdasarkan kontrol ISO 27002:2013 untuk pertanyaan-pertanyaan yang mendapat nilai kurang. Kemudian rekomendasi dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi bagi pihak DPTSI ITS Surabaya dalam melakukan perbaikan yang berkaitan dengan mitigasi atau pencegahan kerentanan keamanan informasi, serta memastikan regulasi dapat dicapai dengan baik dan kebijakan keamanan institusi di masa yang akan datang

    Pembuatan Perangkat Audit Berbasis Risiko Berdasarkan COBIT 5 dan Service Desk Standard pada Service Desk

    Full text link
    SubDirektorat Layanan Teknologi dan Sistem Informasi pada Direktorat Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi (DPTSI) sebagai penyedia layanan TI di lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tidak sedikit mengalami gangguan atau insiden yang mengakibatkan menurunnya kualitas pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu terdapat unit service desk yang bertugas menangani berbagai macam keluhan insiden dan memenuhi permintaan layanan TI. Namun DPTSI belum pernah mengadakan pengendalian internal terhadap prosesnya. Untuk memastikan pengelolaan telah diterapkan dalam kontrolnya maka perlu sebuah metode yaitu audit internal. Salah satu hal yang perlu disiapkan dalam melaksanakan audit adalah perangkat audit karena menyediakan serangkaian instruksi dari proses yang harus dilakukan service desk sehingga membantu seorang auditor dalam menjalankan audit sesuai dengan tujuan dan memastikan seluruh proses telah dilakukan. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini mengembangkan perangkat audit pada service desk DPTSI yang dibuat berdasarkan control objective pada Service Desk Standard yang dipetakan dengan proses pada best practice COBIT 5 domain DSS02. Ruang lingkup perangkat audit juga ditetapkan melalui control objective yang dipetakan dengan risiko TI pada service desk yang dianalisis menggunakan pendekatan best practice COBIT 5 for Risk APO12 Manage Risk. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah dokumen perangkat audit beserta panduan penggunaannya, yang nantinya diharapkan dapat membantu DPTSI untuk melakukan audit pada service desk.

    Pembuatan Perangkat Audit Berbasis Risiko Berdasarkan COBIT 5 dan Service Desk Standard pada Service Desk

    Full text link
    SubDirektorat Layanan Teknologi dan Sistem Informasi pada Direktorat Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi (DPTSI) sebagai penyedia layanan TI di lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tidak sedikit mengalami gangguan atau insiden yang mengakibatkan menurunnya kualitas pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu terdapat unit service desk yang bertugas menangani berbagai macam keluhan insiden dan memenuhi permintaan layanan TI. Namun DPTSI belum pernah mengadakan pengendalian internal terhadap prosesnya. Untuk memastikan pengelolaan telah diterapkan dalam kontrolnya maka perlu sebuah metode yaitu audit internal. Salah satu hal yang perlu disiapkan dalam melaksanakan audit adalah perangkat audit karena menyediakan serangkaian instruksi dari proses yang harus dilakukan service desk sehingga membantu seorang auditor dalam menjalankan audit sesuai dengan tujuan dan memastikan seluruh proses telah dilakukan. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini mengembangkan perangkat audit pada service desk DPTSI yang dibuat berdasarkan control objective pada Service Desk Standard yang dipetakan dengan proses pada best practice COBIT 5 domain DSS02. Ruang lingkup perangkat audit juga ditetapkan melalui control objective yang dipetakan dengan risiko TI pada service desk yang dianalisis menggunakan pendekatan best practice COBIT 5 for Risk APO12 Manage Risk. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah dokumen perangkat audit beserta panduan penggunaannya, yang nantinya diharapkan dapat membantu DPTSI untuk melakukan audit pada service desk.

    Evaluasi Keamanan Informasi pada Divisi Network Of Broadband PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. dengan Menggunakan Indeks Keamanan Informasi (KAMI)

    Get PDF
    PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) adalah Perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang penyedia layanan komunikasi di Indonesia. Saat ini Telkom berpusat di kota Bandung. Banyaknya jaringan yang terhubung dengan kantor pusat Telkom tersebut, akan berdampak pada munculnya risiko keamanan informasi yang dapat mengancam Telkom dalam operasionalnya, sehingga perlu diadakan evaluasi atas keamanan informasi pada Divisi Network of Broadband kantor pusat Telkom untuk mengetahui kondisi keamanan informasi pada Divisi Network of Broadband Telkom. Indeks Keamanan Informasi (KAMI) merupakan suatu bentuk aplikasi yang dibuat oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan digunakan untuk mencari ukuran tingkat kematangan dan kelengkapan keamanan informasi pada instasi negara yang telah disesuaikan dengan standar Internasional, yaitu ISO 27001:2005. Tahap pertama dalam evaluasi indeks KAMI adalah melakukan penilaian tingkat ketergantungan TIK pada instasi tersebut, dan hasil dari tingkat ketergantungan tersebut akan digunakan sebagai batasan nilai dari penilaian lima area dalam indeks KAMI
    corecore