61 research outputs found

    Pengenalan Makanan Tradisional Sasak dalam Pembelajaran Muatan Lokal di PAUD

    Get PDF
    Salah satu daerah Indonesia yang memiliki keberagaman makanan tradisional yaitu daerah Suku Sasak, Pulau Lombok. Namun masih banyak masyarakat khususnya anak usia dini yang belum mengetahui makanan tradisional sasak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui makanan tradisional sasak yang sudah dikenalkan, untuk mengetahui makanan tradisional sasak yang dominan dikenalkan, untuk mengetahui makanan tradisional yang dominan diminta anak untuk dibuat kembali. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian survey dengan metode kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makanan tradisional sasak yang sudah dikenalkan yaitu: plecing, sate bulayak, beberuk, cerorot, jaje opak dan serabi. Makanan tradisional sasak yang dominan dikenalkan ialah Plecing enam puluh enam persen dan makanan tradisional sasak yang dominan diminta anak untuk dibuat kembali ialah Plecing dan Serabi dengan frekuensi jawaban tiga puluh tiga persen

    PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN BAHASA LISAN DI KELOMPOK A PAUD RINJANI DW UNRAM TAHUN 2022

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh penggunaan media audio visual terhadap kemampuan bahasa lisan anak di kelompok A PAUD Rinjani DW Unram. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasi Eksperiment. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh anak didik PAUD Rinjani DW Unram kelompok A. Sampel penelitian ini di ambil menggunakan tehnik sampling purposive  menjadi 16 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perlakuan/treatment serta dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis uji t berpasangan (parametrik). Berdasarkan hasil pengujian asumsi normalitas dan homogen, pengujian normalitas pada selisih antara pretest dan posttest dengan tingkat signifikasi 0,995 (p > 0.05) data penelitian menyebar secara normal dan telah memenuhi asumsi normalitas. Pengujian homogen dalam penelitian ini menggunakan pengujian Levene Test yang didapatkan nilai statistik uji sebesar 1,596 dengan nilai signifikasi sebesar 0,213 maka kemampuan bahasa lisan anak memenuhi asumsi homogenitas. Pengujian hipotesis menggunakan pengujian Uji Beda T Paired dengan nilai uji t kelas kontrol sebesar 20,115 dan nilai kelas eksperimen sebesar 30,038 dengan nilai signifikasi keduanya sebesar <0,001. Nilai signifikasi bernilai kurang dari taraf nyata 5% menunjukkan bahwa hipotesis awal (H0) ditolak. Maka, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap kemampuan bahasa lisan kelompok A PAUD Rinjani DW Unram tahun 2022

    Efektifitas Boneka Tangan Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Lisan Anak

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas boneka tangan dalam meningkatkan kemampuan berbahasa lisan anak kelompok A di TK Tunas Bangsa Kota Mataram tahun ajaran 2022/2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan deksriptif kuantitatif dengan metode eksperimen pre-experimental dengan desain one group pretest – posttest. Penelitian ini menggunakan teknik penentuan sampel dengan sampling jenuh dikarenakan jumlah subjek yang kecil yaitu sebanyak 8 anak pada kelompok A di TK Tunas Bangsa Kota Mataram yang terdiri dari 7 anak perempuan dan 1 anak laki-laki. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji efektivitas, uji normalitas dan hipotesis statistik. Hasil uji normalitas dari nilai signifikan pretest 0,133 dan posttest 0,200 lebih dari (>) 0,005 dan dikategorikan data berdistribusi normal. Uji efektivitas dari nilai signifikan kemampuan berbahasa lisan anak sebesar 0,000 kurang dari (<) 0,05 yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan adanya keefektifan yang signifikan boneka tangan dalam meningkatkan kemampuan berbahasa lisan anak kelompok A di TK Tunas Bangsa Kota Mataram Tahun Ajaran 2022

    IDENTIFIKASI PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM MENGEMBANGKAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD SE-KECAMATAN PRINGGABAYA 2021

    Get PDF
     Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui APE apa saja yang digunakan dalam mengembangkan bahasa anak usia 5-6 tahun di PAUD Se-Kecamatan Pringgabaya, APE apa saja yang dominan digunakan dalam mengembangkan bahasa anak usia 5-6 tahun di PAUD Se-Kecamatan Pringgabaya, dan APE apa saja yang layak di gunakan dalam mengembangkan bahasa anak usai 5-6 tahun di PAUD Se-Kecamatan Pringgabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelititian survey. Tehnik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Populasi yang ada di PAUD se-Kecamatan Pringgabaya adalah 125 guru dengan penarikan sampel sebanyak 33 guru yang diwakili dari 12 lembaga. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode kuesioner (angket), wawancara, dokumentasi dengan menganalisa data secara deskriptif kuantitatif.                 Adapun hasil penelitian yang diperoleh dari 31 APE. APE yang digunakan  dalam mengembangkan Bahasa anak usia 5-6 tahun sebanyak 27 APE atau 87 %. Alat permainan edukatif yang dominan digunakan sebanyak 15 APE atau 48,4 %. Dan Alat permainan edukatif yang layak digunakan sebanyak 13 APE atau 41,9% diantaranya Boneka tangan/boneka jari, Miniatur wayang, gitar,  buku cerita bergambar kain planel, kotak raba, alat bengkel, pohon huruf, buku temple alphabet, Buku berwarna, Papan huruf, Papan angka, Kartu nama hari, Kartu nama bulan, papan tulis, dan alat tulis

    Identifikasi Penggunaan Alat Permainan Edukatif Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Anak

    Get PDF
    Alat Permainan Edukatif (APE) merupakan alat permainan untuk anak usia dini yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak, yang dapat disesuaikan penggunaannya menurut usia dan tingkat perkembangan anak yang bersangkutan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Identifikasi penggunaan alat permainan edukatif dalam meningkatkan keterampilan membaca anak kelompok B di PAUD Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2022. Yang menjadi sasaran objek penelitian ini adalah guru sekolah TK dan KB kelompok B yang berada di Gugus VI berjumlah 13 guru. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuesioner (angket), wawancara dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian di analisis secara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui APE yang digunakan oleh guru dalam meningkatkan keterampilan membaca anak terdapat 16 APE, diantaranya balok huruf, kartu hijaiyah, buku cerita, kartu kata, kartu huruf bergambar, ronche abjad, puzzle huruf, poster kata bergambar, menara huruf, pohon huruf, stik huruf, dadu huruf, magnet huruf, papan kata, poster huruf dan papan huruf, APE yang layak digunakan yaitu APE buku cerita (100%), APE yang dominan digunakan yaitu poster kata bergambar dan poster huruf. Dikategorikan sering digunakan yaitu poster kata bergambar (69%) dan poster huruf (92%). Durasi penggunaan APE selama 20 menit yaitu poster kata bergambar (54%) dan poster huruf (38%). Digunakan pada kegiatan awal yaitu Poster kata bergambar (31%) dan poster huruf (35%)

    PENGEMBANGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN TK AL-BANNA KOTA MATARAM TAHUN AJARAN 2022/2023

    Get PDF
    Meronce merupakan salah satu stimulasi untuk mengasah kemampuan motorik halus anak dengan merangkai benda dan pernak-pernik menjadi satu dengan menggunakan seutas tali atau ikatan edukatif lain. Kegiatan motorik halus merupakan komponen yang mendukung pengembangan kognitif, sosial, dan emosi anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan kegiatan meronce dengan manik-manik dalam meningkatkan motorik halus pada anak usia 5-6 Tahun. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang menggunakan analisis kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk melihat perkembangan kegiatn meronce dengan manik-manik menggunakan indikator perkembangan motorik halus anak. Subjek dari penelitian ini yaitu 10 siswa dengan rasio 9 orang perempuan dan 1 orang laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kegiatan meronce dengan manik-manik pada tahap pengembangan I mencapai skor 50% dengan kriteria Mulai Berkembang, pada tahap pengembangan II mencapai skor 60,53% dengan kriteria berkembang sesuai harapan, karena skor yang dicapai pada tahap pengembangan II belum mencapai skor yang diinginkan maka dilakukan penelitian selanjutnya pada tahap pengembangan III yaitu mencapai hasil 87,64% dengan kriteria berkembang sangat baik dan mencapai hasil yang sangat memuaskan. Hasil peningkatan kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Al-Banna dari tahap pengembangan I mencapai 73%, meningkat pada tahap pengembangan II mencapai 79,8%, dan pada tahap pengembangan III mencapai 89,4%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui langkah-langkah pengembangan yang tepat dengan pelaksanaan kegiatan meronce menggunakan manik-manik dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun TK Al-Banna Tahun Ajaran 2022/2023

    Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Kelompok B Melalui Metode Bermain Peran

    Get PDF
    Penelitian dilatarbelakangi oleh keterampilan sosial anak yang belum berkembang secara maksimal yang mana anak belum mampu memahami dan mentaati aturan serta belum sabar menunggu giliran pada waktu kegiatan pembelajaran yang memakai aturan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan keterampilan sosial anak kelompok B di TK Islam Nurul Iman Kec. Sekarbela. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan dua siklus secara kolaboratif. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun (kelompok B3) di TK Islam Nurul Iman yang berjumlah 18 orang anak. Metode pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi dan dokumentasi. Analisis penelitian menggunakan rumus persentase. Adapun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan bermain peran yang akan dilakukan yaitu : 1). Guru memerintahkan anak untuk duduk rapi dengan formasi melingkar. 2). Guru menjelaskan kegiatan bermain peran dan aturan yang akan digunakan. 3). Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan ndalam kegiatan bermain peran. 4). Guru mengelompokkan anak dalam beberapa kelompok. 5). Guru membagi peran dan membagiakan alat dan bahan yang akan digunakan. 6). Anak mengambil tempat sesuai dengan peran yang telah disiapkan. 7). Anak memainkan perannya dengan baik dan selesai. 8). Guru mendampingi anak hingga selesai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan bermain peran dapat meningkat keterampilan sosial anak kelompok B di Tk Islam Nurul Iman yaitu pada pra siklus diperoleh persentase sebesar 53,45% meningkat pada siklus I menjadi 72,21% dan pada siklus II meningkat menjadi 88,9% dimana hasil tersebut dikatakan berhasil karena telah sesuai dengan indikator keberhasilan yakni 85%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa menerapkan metode bermain peran dapat meningkatkan keteranpilan sosial anak kelompok B di TK Islam Nurul Iman Kec. Sekarbela pembelajaran tahun 2022/2023

    PENGEMBANGAN MODEL PERMAIAN TRADISIONAL LOMPAT TALI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR USIA 5-6 TAHUN DI PAUD KARTIKE DESA DAREK TAHUN PELAJARAN 2020/2021

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya model permainan tradisional untuk mengembangkan fisik motorik kasar anak usia 5-6 tahun di PAUD Kartike Desa Darek. Penelitian bertujuan untuk melakukan pengembangan permainan lompat tali dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dimana subjeknya yaitu 7 anak usia 5-6 tahun. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi dan dokumentasi serta analisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Kemampuan motorik kasar anak dapat dikembangkan melalui permainan ini dengan langkah-langkah: (1) Menyiapkan alat seperti tali dan bendera. (2) Membuat kesepakatan main (3) Menjelaskan langkah-langkah main seperti: (a) pemain melompat dari ketinggian 15 cm dengan membawa bendera. (b) Pemain meloncat dari ketinggian 20 cm dengan membawa bendera. (c) Pemain meloncat dengan satu kaki tanpa terjatuh denagn membawa bendera dari ketinggian 10 cm. (d) Pemain berdiri tegak setelah meloncat dengan gaya bebas dari ketinggian 20 cm. (e) Pemain berlari dari jarak 1 meter lalu melompat dengan ketinggian 20 cm dengan membawa bendera, dan seterusnya. (f) Permain meloncat dari ketinggian 15 cm dengan gesit dan lincah dengan membawa bendera. (g) Pemain meloncat dengan ketinggian 20 cm dengan membawa bendera. (h) Pemain berlari dengan jarak 1 meter lalu meloncat dengan ketinggian 10 cm dengan membawa bendera sambil mengayunkan tangannya. (i) Pemain berlari lalu melompat dengan membawa bendera sambil tangan menjunjungkan bendera ke atas dari ketinggian 10 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah-langkah permainan tradisional lompat tali dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak, dilihat pada tahap pengembangan I dengan nilai rata – rata 46,7% sedangkan di tahap pengembangan II dengan nilai rata-rata 85,7%. Berdasarakn hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa permainan tardisional lompat tali dapat mengembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di PAUD Kartike Desa Darek, yang dilaksanakan secara berulang-ulang dengan selalu melakukan perbaikan pada setiap tahap pengembangan. Kata Kunci: Permainan Lompat Tali, Motorik Kasa

    Identifikasi Permainan Tradisional untuk Meningkatkan Perkembangan Anak Usia Dini Di Kabupaten Lombok Timur

    Get PDF
    Permainan tradisional adalah salah satu permainan yang dapat memberikanbanyak manfaat untuk menunjang tumbuh kembang anak usia dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi permainan tradisional khususnya di Kabupaten Lombok Timur yang dapat meningkatkan perkembangan anak usia dini. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode survei. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah 1 tokoh budayawan, 3 tokoh masyarakat, 1 tokoh adat, dan 8 pendidik atau guru TK. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisi data menurut Miles dan Huberman dengan menggunakan empat tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 25 permainan tradisional yang ada di Kabupaten Lombok Timur. Ditinjau dari alat atau bahan yang digunakan, tempat bermain, usia pemain, dan cara memainkan permainan, terdapat 19 permainan tradisional yang dapat dimainkan oleh anak usia dini diantaranya: ular naga, engklek, benteng, jaring ikan, selodor, gendongan, jaksa, petak umpet, colek hidung, tebak teman, becak-becak, tebak suara, egklek rumah, selobok, jelentik, sekolah batu, cubla-cublak uwong, kosongan, dan congklak. Dilihat dari cara memainkan permainan tradisional, aspek perkembangan yang dapat dikembangkan yaitu perkembangan nilai agama dan moral, perkembangan fisik motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan sosial emosional, dan perkembangan seni.Kata kunci: Permainan Tradisional, Perkembangan Anak Usia Din
    • …
    corecore