7 research outputs found

    Perbandingan Estimasi Anggaran Biaya Antara Metode Bow, SNI, dan Kontraktor

    Get PDF
    Keuntungan jinansial yang diperoleh kontraktor tergantung pada kecakapannya membuat perkiraan biaya. Bila penawaran harga yang diajukan di dalam proses lelang terlalu tinggi, kemungkinan besar kontraktor akan mengalami kekalahan. Sebaliknya bila memenangkan lelang dengan harga terlalu rendah, akan mengalami kesulitan dibelakang hari oleh karena itu perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelengaraan proyek untuk merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja, pelayanan maupun waktu. Untuk meningkatkan ejisiensi dan efektivitas kegiatan pembangunan gedung dan bangunan di bidang konstruksi, diperlukan suatu sarana dasar perhitungan harga satuan yaitu Analisa Biaya Konstruksi. Analisa biaya konstruksi yang selama ini dikenal diantaranya analisa BOW, SM dan kontraktor. Dalam penyusunan harga satuan pekerjaan diperlukan data - data yang mendukung diantaranya gambar bestek, RAB penawaran kontraktor, RKS, daftar harga bahan dan upah pada daerah penelitian. Dari perhitungan analisa harga satuan yang dilakukan didapatkan perbandingan harga satuan dengan metode BOW, SM dan kontraktor. Dan menghasilkan anggaran biaya yang ekonomis dengan menggunakan metode kontraktor yaitu sebesar Rp. 10,910,553,058.825, sedangkan hasil anggaran biaya dengan metode BOW yaitu sebesar Rp. 13,300,607,060.087 dan metode SNlyaitu sebesar Rp. 11,158,461,104.427

    ANALISIS PENGOPERASIAN TOWER CRANE UNTUK PEKERJAAN PENGECORAN STRUKTUR KOLOM

    Get PDF
    Tower Crane merupakan jenis excavator yang diberi suatu attachment yang berupa boom, dengan bantuan kabel baja kemudian digerakkan dengan generator. Alat ini dapat mengangkat/memindahkan material dari elevasi rendah ke elevasi yang lebih tinggi demikian juga sebaliknya. Penggunaan tower crane ini umumnya pada pekerjaan pembangunan gedung bertingkat. Masalah yang biasa dihadapi oleh kontraktor dalam pengoperasian tower crane adalah biaya pengoperasian yang cukup mahal baik biaya sewa maupun biaya operasional, dan juga efektivitas pengoperasian tower crane terhadap kinerja proyek. Perlu suatu perancanaan mengenai efektivitas pengoperasian tower crane. Dengan memperkirakan durasi pengoperasian tower crane pada setiap item pekerjaan, maka dapat memperkirakan waktu pengoperasian tower crane secara keseluruhan. Pada studi kasus yang dilakukan pada penelitian ini, penulis mencoba untuk melakukan perhitungan mengenai kebutuhan waktu untuk pengoperasian tower crane, penelitian ini akan fokus pada pengoperasian tower crane pada pekerjaan pengecoran struktur kolom saja. Untuk kebutuhan waktu pengoperasian tower crane pada pekerjaan pengecoran kolom K1 dengan luas 0,32 mΒ² sebanyak 50 unit, dapat diselesaikan dalam waktu 23 hari dengan jam kerja normal yaitu 9 jam per hari. Namun waktu tersebut tidak termasuk apabila terjadi beberapa kendala dalam pengoperasian tower crane selama di lapangan, seperti kendala cuaca buruk, bencana alam, kerusakan dan lain-lain yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan di lapangan

    PEMODELAN MANAJEMEN TOWER CRANE JENIS FREE STANDING CRANE TERHADAP KINERJA WAKTU PROYEK

    Get PDF
    Dengan semakin ketatnya persaingan antar kontraktor, maka manajemen peralatan khususnya tower crane seharusnya dilaksanakan dengan sebaik mungkin dengan harapan bila pelaksanaannya dilakukan secara efisien dan efektif maka kinerja waktu proyek dapat dikendalikan secara baik. Dari pengamatan beberapa perusahaan kontraktor di Tanggerang, Jakarta, Bogor, dan Depok, perhatian terhadap manajemen tower crane cukup besar akan tetapi tanggung jawab pelaksanaannya terpecah – pecah pada departemen atau divisi yang berbeda – beda, sehingga meskipun dalam pelaksanaan proyek diadakan diskusi – pelaksanaan manajemen tower crane ini menjadi kurang efisien. Usaha untuk mengintegrasikan manajemen tower crane memerlukan suatu penelitiaan yang dapat mecari faktor – faktor manajemen tower crane yang memepengaruhi kinerja waktu proyek. Maka dari itu, tujuan dari penulisan tesis ini adalah mencari faktor – faktor yang paling berpengaruh dalam manajemen tower crane terhadap kinerja waktu pada pelaksanaan proyek konstruksi.Manajemen tower crane yang diamati meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari operasi serta pemeliharaan tower crane yang diterapkan pada proyek – proyek gedung tersebut.Proyek yang diteliti/dijadikan sampel adalah proyek – proyek gedung bertingkat yang proses pembangunannya menggunakan tower crane jenis free standing crane. Dari hasil penelitian ini, ditemukan faktor – faktormanajemen tower crane yang perlu dilakukan perhatian khusus yaitu kebebasan ruang sehubungan pelaksanaan ereksi tower crane, ruang bebas penempatan posisi penyiapan material dalam proyek, persentase material yang diangkat dengan tower crane, berat maksimal dari obyek angkat yang paling dilayani tower crane, tingkat kelengkapan prosedur pemeliharaan tower crane, tingkat keteraturan pemeliharaan tower crane saat pelaksanaan proyek, sudut swing tower crane saat proses pengangkatan, jumlah jam kerja per hari untuk pengoperasian tower crane. Dengan memberikan perhatian khusus terhadap faktor – faktor tersebut, maka manajementower crane akan berjalan dengan baik.Β Kata Kunci : Manajemen Tower Crane, Operasi Tower Crane, Pemeliharaan Tower Cran

    ANALISIS KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE

    Get PDF
    Pada pelaksanaan suatu proyek konstruksi, sering ditemui suatu proyek berjalan tidak sesuai dengan yang telah direncanakan, baik dari segi waktu maupun biaya proyek, tetapi ada juga proyek yang mengalami percepatan dari yang telah direncanakan. Salah satu metode untuk mengukur kinerja proyek adalah earned value, suatu konsep perhitungan anggaran biaya sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan. Konsep earned value dapat digunakan sebagai alat ukur kinerja yang mengintegrasikan antara aspek biaya dan aspek waktu. Penulisan ini membahas mengenai analisis kinerja biaya dan waktu pada proyek gedung telekomunikasi di Jawa Tengah. Untuk BCWS, terlihat bahwa bertambahnya waktu pelaksanaan maka bertambah pula biaya pelaksanaannya, untuk BCWP terlihat bahwa pada periode yang ditempuh sudah 97% dari waktu yang telah direncanakan dan anggaran hampir menyentuh budget Rp.19.000.000.000,00. Untuk ACWP lebih rendah dibanding BCWP itu menandakan bahwa proyek tidak mengalami kerugian. Untuk SV menunjukkan bahwa pelaksanaan proyek belum berjalan optimal dari segi waktu, karena 15 minggu tidak sesuai dengan jadwal. Penyimpangan anggaran terjadi selama 37 minggu yaitu sebesar - 0,9704 % dari nilai kontrak awal. Untuk SPI menunjukkan proyek berjalan selama 37 minggu, tetapi pada minggu ke-2 sampai ke-4, minggu ke-14 sampai ke-15, dan minggu ke-21 sampai ke-37 kurang baik, karena kinerja proyek lebih lambat dari rencana. Dengan mengetahui kinerja biaya dan waktu, maka untuk mengatasi keterlambatan proyek perlu dilakukan percepatan untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu. Percepatan dapat dilakukan dengan penambahan jam kerja, penambahan tenaga kerja, dan lainnya. Namun jika ditinjau dari kontrak kerja awal proyek, berdasarkan informasi dari lapangan untuk penyelesaian proyek, masih sesuai rencana yaitu 37 minggu

    SURVEY PENENTUAN TRASE JALUR KERETA API SEGMEN KRENCENG – ANYER KIDUL, KABUPATEN SERANG BANTEN

    Get PDF
    Langkah kunci dalam perencanaan jalur kereta api yang berkelanjutan di wilayah tersebut. Dalam kegiatan ini, metode pelaksanaan survey mencakup penjadwalan waktu yang cermat, lokasi survey yang terdefinisi, dan melibatkan partisipasi aktif dari tim pengabdian kepada masyarakat, pemerintah daerah, ahli lingkungan, dan komunitas setempat. Data-data yang terkumpul, termasuk evaluasi tingkat kepuasan masyarakat, perubahan sikap pengetahuan dan keterampilan, serta rekomendasi kebijakan, menjadi dasar untuk perencanaan jalur kereta api yang sesuai dengan kepentingan masyarakat. Hasil kegiatan ini membantu memastikan pembangunan infrastruktur yang berdampak positif dan berkelanjutan di segmen Krenceng - Anyer Kidul, Serang

    PENGELOLAAN DAN PRESERVASI DRAINASE JALAN BERKELANJUTAN BERBASIS KOMUNITAS

    Get PDF
    Jalan nasional ring road pada Ruas Semarang-Bawen, Ungaran, Kabupaten Bawen merupakan jalan nasional yang kondisinya sering tergenang air pada musim penghujan. Genangan yang terjadi lebih dari 50 cm dan lama genangan 30 menit. Penangan yang sudah dilakukan oleh Balai besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah – DIY, yakni dengan memperbesar dimensi saluran dan memperbaiki tali air. Kenyataan di lapangan jalan ini masih terjadi banjir, maka dari itu dilakukan penangan banjir secara berkelanjutan. Penangan ini dilakukan secara padat karya dengan berbasiskan komunitas. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini dimulai dari dilakukan pemetan titik banjir, deliniasi topografi, survei lokasi banjir dan drainase terhubung lainnya, sampai dengan perencanaan drainase yang sesuai dengan kondisi debit banjir lokasi pengabdian masyarakat. Proses pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan cara seleksi lokasi, pemberdayaan, dan kemandirian masyarakat. Hasil yang didapatkan dari kegiatan abdimas ini, yakni konsep drainase konvensional dengan paradigma lamanya sudah tidak efisien diterapkan di daerah perkotaan, hal ini karena membuang kelebihan air hujan secepatnya ke badan sungai justru akan menyebabkan banjir, sistem drainase ramah lingkungan yang dapat diterapkan yaitu instalasi memanen air hujan dengan konsep 5M. Unsur dalam komunitas terdiri dari unsur akademisi, pemerintah, bisnis atau usaha, dan masyarakat

    Dampak Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan Sektor Perbankan Dan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sebagai Moderasi

    No full text
    The article explains about the effect of modal intelektual on financial performance and growth of third-party funds as a moderating variable. Modal intelektual is measured by the Value Added Modal intelektual (VAICTM) method, financial performance is measured by return on equity (ROE). The population of this research is banking companies listed on the IDX in 2016-2020. The technique used in determining the sample is purposive sampling with a total of 200 observations at banking companies. The analytical technique used in this research is Moderate Regression Analysis (MRA). The hypothesis is accepted if the probability value is 0.05. The results of this study indicate that: (1) modal intelektual has no effect on financial performance, (2) growth of third-party funds strengthens the influence of modal intelektual on financial performance, (3) growth of third party funds does not moderate the effect on financial performance
    corecore