85 research outputs found

    Arsitektur dan Permukiman Kelompok Sosial Terpinggirkan di Kota Kendari (Perspektif Kebudayaan Kemiskinan)

    Full text link
    Arsitektur suatu wilayah permukiman dapat menunjukkan baik buruknya keadaan sosial, ekonomi dan budaya dari masyarakat yang bermukim di situ. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan memahami penyebab kesemrawutan permukiman terpinggirkan; dampak negatif dari kesemrawutan tersebut; dan solusi untuk penataan arsitektur permukiman tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab kesemrawutan penataan ruang dan kondisi lingkungan kelompok sosial yang terpinggirkan di Kota Kendari adalah kelompok yang luput dalam perencanaan perkotaan dan fasilitas konstruksi. Selain itu, sosial ekonomi, yang ditandai dengan pekerjaan di sektor informal, rumah semi-permanen untuk hidup maupun untuk bekerja (industri rumah) yang terletak dekat dengan pusat kota, dan limbah yang tidak sehat, memberikan konstribusi akan kondisi tersebut. dampak negatifnya adalah mengubah nilai estetika kota, kesehatan masyarakat menurun dan menyebabkan tekanan sosial dan remaja. Perhatian dan partisipasi dari para stakeholder, seperti lembaga publik, LSM dan masyarakat itu sendiri yang harus menangani situasi ini. Kata Kunci : Marginal, permukiman kumuh, masyarakat sosia

    Koeksistensi Konsep Makna Simbolik Rumah Kaum Kaomu (Malige) dengan Kantor Dispenda Kota Baubau

    Get PDF
    Kenyataan diberbagai kota besar di dunia memang menunjukkan gejala kian lunturnya jatidiri akibat bermunculannya karya-karya arsitektur moderen. Penelitian ini bertujuan mengkaji dan mengidentifikasi koeksistensi rumah kaum Kaomu (Malige) dengan Kantor Dispenda. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Baubau Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan kausal komparatif terhadap rumah kaum Kaomu dengan kantor Dispenda. Penelitian ini disimpulkan bahwa koeksistensi konsep makna simbolik antara rumah kaum Kaomu (Malige) dengan kantor Dispenda ada dan sudah dimodifikasi

    Analisa Antrian Di Terminal Keberangkatan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

    Full text link
    Peningkatan jumlah penumpang pesawat yang terus menerus mengakibatkan terjadinya kepadatan di bandara. Salah satu dampak kepadatan di bandara adalah terpengaruhnya tingkat pelayanan di terminal keberangkatan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui berapa jumlah loket pelayanan X-Ray dan Check-in di Terminal Keberangkatan minimal harus dibuka dan bagaimana kinerja proses antrian yang terjadi, dan berapa jumlah loket pelayanan minimal harus dibuka agar memenuhi standar Level of Service . Agar memenuhi standar Level of Service, jumlah counter pelayanan X-Ray yaitu minimal 2 buah counter

    Pengaruh Pembangkit Tersebar Terhadap Tegangan dan Rugi-Rugi Daya Sistem Distribusi Tenaga Listrik

    Get PDF
    Pembangkit Tersebar merupakan pembangkit tenaga listrik berskala kecil yang dipasang pada sistem distribusi dan biasanya menggunakan sumber energi alternatif yaitu energi baru terbarukan yang ramah lingkungan. Tujuannya dari penelitian yaitu menyelidiki pengaruh pembangkit tersebar terhadap tegangan dan rugi-rugi daya sistem distribusi tenaga listrik serta menyelidiki pengaruh lokasi penempatan pembangkit tersebar pada sistem distribusi tenaga listrik. Pada penelitian ini untuk mendapatkan besar tegangan setiap bus serta rugi-rugi daya sistem menggunakan perhitungan melalui program matlab. Hasil perbaikan profil tegangan terjadi pada setiap bus, baik pada sistem 12 bus maupun sistem 33 bus, hasil studi aliran daya dalam bentuk keluaran daya substasiun dan rugi-rugi daya total untuk sistem 12 bus dan 33 bus. Untuk sistem 12 bus daya substasiun tanpa DG sebesar 455.714 kW, 413.041 kVAR dengan rugi-rugi daya 20.714 kW, 8.041 kVAR, setelaha penambahan DG besar daya substasiun berubah menjadi 360.004 kW, 352.992 kVAR dengan rugi-rugi daya sebesar 12.004 kW, 4.692 kVAR, sedangkan untuk sistem 33 bus daya substasiun tanpa DG sebesar 3925.998 kW, 2443.033 kVAR dengan rugi-rugi daya 210.998 kW, 143.033 kVAR, setelaha penambahan DG besar daya substasiun menjadi 3105.551 kW,2069.933 kVAR dengan rugi-rugi daya 133.551 kW, 91.933 kVAR. Pengaruh lokasi penempatan DG (sistem yang digunakan sistem 12 bus) hasil daya substasiun untuk DG di tengah saluran sebesar 408.802 kW, 383.275 kVAR dengan rugi-rugi daya 17.302 kW, 6.625 kVAR, sedangkan DG diujung saluran besar daya substasiun 406.412 kW, 382.551 kVAR dengan rugi-rugi daya 14.912 kW, 5.901 kVAR. Berdasarkan dari hasil aliran daya tersebut Instalasi DG pada sistem distribusi memperbaiki profil tegangan sistem dan dapat mereduksi rugi-rugi daya pada saluran distribusi, dengan adanya DG suplai daya dari substasiun yang biasanya berasal dari energi tak terbarukan dapat dikurangi karena sebagian beban dicatu oleh DG, untuk lokasi penempatan DG (pada sistem 12 bus) DG diujung saluran lebih baik daripada ditengah saluran dalam memperbaiki profil tegangan serta mengurangi rugi-rugi daya siste

    Performance Jalan Menggunakan Urugan Biasa Dengan Perkuatan Geotekstil Di Atas Tanah Lunak

    Full text link
    Banjarmasin dan daerah sekitarnya, kondisi wilayah yang keadaan tanah dengan daya dukung rendah, karena daerah terendam dan tanahnya sangat lunak. Kerusakan jalan yang lebih cepat pada kondisi tanah dasar lunak. Pada umumnya urugan menggunakan urugan biasa. Tapi umumnya dengan urugan di atas tanah lunak ini, jalan akan rusak dengan cepat, biaya maintenance tinggi. Diperlukan waktu antara 5-10 tahun baru badan jalan mulai stabil. Sudah ada contoh di tempat lain, urugan dengan material pilihan diperkuat dengan geotextile ternyata membuat badan jalan lebih stabil dan tahan lama, maintenance relatif rendah, tapi dengan menggunakan material pilihan dari lokasi lain, akan memerlukan biaya (transportasi, waktu), menimbulkan masalah lingkungan, dan juga kesulitan mendapatkan material

    Effect of Quality of Work Life and Leadership on Job Satisfaction and Performance Workforce at the State University of Medan

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine: (1) the influence of Quality of Work Life and leadership, both simultaneously and partially on job satisfaction (2) the influence of Quality of Work Life, leadership and job satisfaction simultaneously and partially on the performance of education personnel (3) the effect of job satisfaction on the performance of educators (4) the amount of the indirect influence of Quality of Work Life, leadership and job satisfaction on the performance of education personnel. The Research was conducted on educational personnel administrative center of the State University of Medan. The method used is a quantitative descriptive method using a questionnaire and analysis using Structural Equation Modeling. The results showed that the Quality of Work Life, leadership, both simultaneously and partially influence on job satisfaction, and leadership and job satisfaction simultaneously and partially on the performance of education personnel, while the Quality of Work Life does not influence simultaneously but partial effect and results research also showed job satisfaction can significantly affect the performance of educators. From the results of existing research suggests that the Quality of Work Life, leadership and job satisfaction indirectly provide improved performance in the university academic staff
    • …
    corecore