6 research outputs found

    Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Mandiri Berbasis Macromedia Flash Materi Koordinat Cartesius

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran matematika berbasis macromedia flash.Proses Pengembangan ini mengikuti model pengembangan Plomp, yaitu: (1) Fase Investigasi Awal (Preliminary Investigation Phase), mencakup kajian teori pendukung, analisis masalah pembelajaran, analisis kurikulum, analisis karakteristik siswa, dan analisis konsep,(2) FasePerancangan (Design Phase), pada fase ini dirancang media pembelajaran macromedia ,(3) Fase Realisasi/Konstruksi (Realization/Construction Phase), pada fase ini dilakukan penyusunan media berdasarkan rancangan pada fase perancangan, dan (4) Fase Tes, Evaluasi, dan Revisi (Test, Evaluation and Revision Phase), pada fase ini dilakukan dua kegiatan utama, yaitu: (a) Validasi media pembelajaran dan (b) Uji Coba.Hasil pengembangan media pembelajaran yang diperoleh yaitu (1) media pembelajaran telah memenuhi kriteria kevalidan (valid: 2,5 M<3,5) berdasarkan nilai rata-rata total validasi oleh dua orang validator terhadap media sebesar 3,42, (2) media pembelajaran yang dikembangkan sudah memenuhi kriteriake praktisan(terlaksana seluruhnya: 1,5 ≤ M ≤  2,0) berdasarkan nilai rata-rata total  aspek keterlaksanaan pembelajaran dari dua orang pengamat sebesar 1,54, (3) media pembelajaran yang dikembangkan dapat dikatakan efektif karena ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 87% telah memenuhi kriteria yang ditetapkan yaitu minimal 86% siswa, sebanyak 31 atau 86% siswa memiliki nilai di atas nilai minimal 75, aktivitas siswa dapat dikatakan ideal karena setiap kegiatan berada pada interval toleransi waktu yang diberikan, serta sebanyak 75% siswa memberikan respons positif terhadap media dan pelaksanaan pembelajaran. &nbsp

    PERBANDINGAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI REACT DAN STRATEGI KONVENSIONAL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kemampuan penalaran matematis siswa (berupa nilai pre tes dan pos tes) siswa kelas X Air Frame kelas kontrol menggunakan pembelajaran dengan strategi konvensional dan kelas X Avionic kelas eksperimen menggunakan pembelajaran dengan strategi react dalam pokok bahasan Matriks. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, tes, dan angketjenis penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan penelitian dua kelompok sampel yang terdiri dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen menggunakan pembelajaran dengan strategi react sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran dengan strategi konvensional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 Januari 2014 sampai 25 Februari 2014 dengan melakukan proses belajar mengajar di kelas X Air Frame dan kelas X Avionic semester genap SMK Penerbangan Hasanuddin Makassar.Hasil penelitian dengan judul Perbandingan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas X Avionic SMK Penerbangan Hasanuddin Makassar dalam Pembelajaran Matematika dengan Strategi React dan Strategi Konvensional dalam Memecahkan Masalah Berkaitan dengan Matriks dapat dikatakan terjadi perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, ini terlihat pada uji t yang dilakukan pada hasil gain kelas kontrol dan eksperimen Asym. Sig(2-tailed) = 0,000. Jika diambil = 0,00 maka Asymp.Sig(2-tailed) < 0,05  sehingga Ho ditolak. Dari pre tes dan pos tes setelah dilakukan uji man-whitney pada pre tes dan uji t pada pos tes memperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,00 sehingga ½ Sig. (2-tailed) < 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan bernalar matematis kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi REACT mendapat respon yang lebih baik daripada metode konvensional

    KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL HOTS

    Get PDF
    A matter of HOTS is one that can be used to measure students 'ability in problem solving, therefore in detail the purpose of this study is to find out how the students' mathematical problem solving ability in solving HOTS questions at SMK Nasional Makassar. The method used in this research is descriptive research. In data collection, two methods are used, namely the documentation method, in which this method will produce data in the form of student work, and the second is the interview method, in this interview, the researcher will explore how the students' responses and problem-solving abilities are. The stages to be carried out in this research include three steps: (1) the preparation stage; (2) the research implementation stage; (3) the preparation of a report. The result in this study is that the SMK Nasional Makassar students are still lacking in working on HOTS questions, this shows that less than 50% of students are able to answer up to 5 questions which are HOTS category questions. Where there were only 18 students who were able to answer 2 question numbers in the analyzing category and only 5 people who were able to answer in the evaluating category. While at the level of creating none of the students were able to answer correctly. This is because the ability and accuracy of students in analyzing and visualizing questions in the form of pictures is still lacking

    PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS E-BOOK MENGGUNAKAN APLIKASI BOOK CREATOR PADA MATERI PERSAMAAN LINGKARAN

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui dan mendeskripsikan kualitas e-book menggunakan book creator  dengan materi persamaan lingkaran ditinjau dari kevalidan, efektifitas, dan kepraktisan. Jenis penelitian ini menggunakan metode pengembangan (research and development) model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation), yang melibatkan 2 orang guru matematika dan 30 orang siswa. Dalam uji coba penggunaan, subjek ujinya adalah satu kelas. Instrumen penelitian meliputi instrumen validasi produk materi dan desain, instrumen persepsi guru dan siswa untuk mengetahui keefektifan buku elektronik menggunakan book creator, instrumen observasi, dan tes pilihan ganda dengan lima alternatif pilihan jawaban. Untuk instrumen tes pilihan ganda, terlebih dahulu melakukan uji coba untuk memastikan bahwa tes yang digunakan berkualitas tinggi, kemudian melakukan analisis item. Analisis ini digunakan untuk mengetahui validitas, daya pembeda, indeks kesukaran, dan reliabilitas. Hasil penelitian ini: e-book menggunakan book creator pada materi persamaan lingkaran memiliki kualitas baik karena telah memenuhi 3 aspek yaitu valid, efektif dan praktis

    PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN MANDIRI BERBASIS SOAL TERBUKA DALAM PEMBELAJARAN KALKULUS PADA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

    No full text
    PPs Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Desain pembelajaran pada penelitian ini disusun mengikuti alur pengembangan yang dilakukan Jeroard E. Kemp. Prosedur desain pengembangan yang dilakukan oleh peneliti dilakukan secara bersiklus seperti yang digambarkan oleh Ploomp yang meliputi 4 tahap yaitu: (1) Fase Investigasi Awal (Preliminary Investigation Phase), mencakup kajian teori pendukung, analisis masalah pembelajaran, analisis kurikulum, analisis karakteristik mahasiswa, dan analisis konsep,(2) FasePerancangan (Design Phase) pada fase ini dirancang perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian yang dibutuhkan,(3) Fase Realisasi/Konstruksi (Realization/Construction Phase), pada fase ini, dilakukan penyusunan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian berdasarkan rancangan yang telah disusun di fase desain., dan (4) Fase Tes, Evaluasi, dan Revisi (Test, Evaluation and Revision Phase), pada fase ini dilakukan dua kegiatan utama, yaitu: (1) Validasi perangkat pembelajaran dan (2) Uji Coba. Desain pembelajaran mandiri berbasis soal tetrbuka yang telah didesain telah divalidasi oleh dua ahli dan direvisi sehingga layak untuk digunakan atau sudah valid. Hasil dari ujicoba menunjukkan bahwa desain pembelajaran mandiri berbasis soal terbuka bersifat, efektif dan praktis, yaitu (1) persentase kreativitas mahasiswa adalah 63% yang jika dilihat dari criteria ketuntasan sudah ccukup kreatif. Dan 34 orang dari 39 orang sudah diatas nilai 61 sehingga dinyatakan telah tuntas secara klasikal.; (2) berdasarkan penilaian umum yang dilakukan oleh dua orang pengamat yang menyatakan bahwa nilai rata-rata keterlaksanaan aspek pembelajaran berada dalam kategori terlaksana seluruhnya. Kata Kunci: Desain Pembelajaran Mandiri, Soal Terbuka, Kalkulu
    corecore