2 research outputs found

    SOLIDARITAS SOSIAL DALAM KOMUNITAS KESENIAN KARINDING DI KOTA BANDUNG (Studi Deskriptif Terhadap Anggota Komunitas Kesenian Karinding di Kota Bandung)

    Get PDF
    Penelitian ini berorientasi pada latar belakang komunitas sebagai tempat berlangsungnya interaksi antar individu dan komunitas, interaksi antar satu komunitas dengan komunitas lain yang bertujuan menciptakan solidaritas untuk mencapai tujuan bersama. Hubungan sosial dan perilaku manusia seperti yang diwujudkan dalam perkembangan dan fungsi dari komunitas itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah analisa tentang bentuk solidaritas sosial yang terjadi dikalangan komunitas kesenian karinding, kemudian mendeskripsikan dampak dari solidaritas sosial yang terjadi dalam komunitas kesenian karinding, dan menjelaskan upaya yang dilakukan oleh komunitas kesenian karinding untuk tetap mempertahankan eksistensi dan konsistensi. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan subjek penelitian diantaranya seniman karinding, ketua, dan anggota komunitas. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara langsung, dokumentasi, dan studi literatur. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa bentuk solidaritas sosial yang terbentuk dikalangan komunitas ini adalah solidaritas mekaknik, hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana cara komunitas ini menjalin interaksi antara satu sama lain baik itu secara vertikal maupun horizontal, dan menerapkan prinsip koneksi antar komunitas kesenian karinding lintas wilayah yang juga dapat menjadi media dalam membangun relasi yang terbentuk atas dasar solidaritas yang terdiri dari unsur kesatuan, kekeluargaan, dan kolektifitas. Disaat terjadi penurunan jumlah komunitas kesenian karinding namun etos ini tetap terjaga. This research is oriented to the background of the community as a place for interaction between individuals to communities, interaction between one community to another community that intend to create solidarity to achieve common goals. Social relations and human behavior as realized in the development and function of the community itself. The purpose of this research is an analysis of the forms of social solidarity that occur among the karinding arts community, then describe the impact of social solidarity that occurs in the karinding arts community, and explore what is done by the karinding arts community to maintain existence and consistency. The research method that used is a descriptive qualitative approach, with some research subjects including karinding artists, chairpersons, and community members. Data collecting techniques are carried out through observation, direct interviews, documentation, and literature studies. The research of the study found that the form of social solidarity formed among these communities is mechanical solidarity, it can be seen from how the community establishes interaction between one another both even vertically and horizontally. And apply the principle of connection between the Karinding cross-regional art community which can also be a media in building relationships that are formed on the basis of solidarity consisting of elements of unity, family, and collectivity. When there is a decrease in the number of karinding arts communities, this ethos is maintained

    Peran Stakeholders dalam Pelaksanaan Program Brexit (Braille E-Ticket and Extraordinary Access for Visual Disabilities) di Puskesmas Janti Kota Malang

    No full text
    Program Brexit (Braille E-ticket and Extraordinary Access for Visual Disabilities) dilaksanakan sebagai upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang setara dan aksesibel bagi disabilitas netra. Peran stakeholders diperlukan agar mekanisme pelaksanaan program Brexit dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan sasarannya. Penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian terbagi menjadi dua: 1) analisis peran stakeholders pada program Brexit menggunakan lima kategori peran antara lain policy creator, koordinator, fasilitator, implementer, dan akselerator; dan 2) faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan program Brexit. Sumber data adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan dalam pelaksanaan program Brexit terdapat stakeholder yang berperan sebagai (1) policy creator yaitu Puskesmas Janti dan Dinas Kesehatan Kota Malang, kedua stakeholder tersebut berperan dalam merumuskan regulasi mengenai pelaksanaan program Brexit; (2) koordinator yaitu Puskesmas Janti Kota Malang mengkoordinasikan seluruh stakeholder dan Pemerintah Kota Malang berkoordinasi dengan pihak luar yang setara; (3) fasilitator yaitu Puskesmas Janti berperan untuk menyediakan layanan dan fasilitas, Dinas Kesehatan Kota Malang memberikan printer braille, PERTUNI memenuhi kebutuhan informasi mengenai disabilitas netra, PLD UB memberikan pengetahuan terkait dengan layanan etiket braille dan menjadi narasumber pelatihan disabilities awarness, Urbanist Indonesia berperan dalam memberikan sumbangan berupa perbaikan papan braille; (4) implementer yaitu Puskesmas Janti Kota Malang memberikan layanan berupa etiket obat braille, on the spot disabilities health services, penyuluhan kesehatan, telemedicine “Puskesmas Janti Care”, dan disabilitas netra berperan sebagai pengguna program Brexit; (5) akselerator yaitu Pemerintah Kota Malang memberikan pembinaan dan pengembangan dan Rehabilitasi Sosial Bina Netra memberikan saran dan masukan dan memberikan orientasi kepada disabilitas netra. Faktor pendukung yaitu adanya kesamaan tujuan antar stakeholder, komunikasi, antusias disabilitas netra dan faktor penghambat yaitu belum optimalnya sosialisasi program Brexit dan keterbatasan sumber daya manusia. Sebaiknya, sosialisasi dapat lebih dioptimalkan dan menambah sumber daya manusia dan pelatihan secara berkala
    corecore