9 research outputs found
Combination of Soybean Meal and Hibiscus Tiliaceus Leaf in the Goat Diet: Effect on Some Parameters of Carbohydrate Metabolism
The purpose of this study was to clarify effect of the combination of waru leaf (Hibiscus tiliaceus) sapponin with soybean meal protein in the goat diet on some parameters of carbohydrate metabolism. The study used 16 Ettawah cross bred male goats with body weight average of 16 kg and aged at 7 months. The dietary treatments were: T0 = total mixed ration (0.09% of Hibiscus tiliaceus leaf sapponin, 8.69 % of CP, 62.11% of TDN), T1 = T0 + 3% soybean meal protein, T2 = T0 + 6% soybean meal protein, and T3 = T0 + 9% soybean meal protein. The treatments were allotted in a completely randomized design, with 4 treatments and 4 replicates of each. The results showed that dietary treatments did not effect significantly (P>0.05) on intakes of dry matter, carbohydrate, energy, ruminal butirat and valerat concentrations. Crude protein intake, feed digestibility, ruminal acetate and propionate concentrations, ratio of non-glucogenic to glucogenic VFAs, and estimated methane production were increased (P<0.05) by dietary experiments. The protein supplementation in a Hibiscus tiliaceus leaf contained diet should be balanced with the energy level
Identification of Proximate Composition of Fermented Chicken Eggs by Using Lactobacillus plantarum with Different Incubation Times
Eggs that have a balanced amino acid content can fullfill protein that needs in humans, However, eggs have a low shelf life so they were easily damaged. Fermentation technology on foodstuffs by using microbes has been widely carried out, among others using Lactobacillus bacteria. The type of Lactobacillus bacteria commonly used in egg fermentation is Lactobacillus plantarum. This study was conducted experimentally by using a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 3 replications each. The treatment was carried out by fermentation with an incubation temperature of 37 oC with different incubation times of 0, 48, and 96 hours with research parameters water content, crude fat, crude fiber, BETN and ash content. The results showed that different incubation time treatments on fermented chicken eggs had a significant effect (P<0.05) on water content, crude fat, crude fiber, BETN and ash content. The nutritional composition of fermented eggs by using L. plantarum could be seen from the decrease in water content, crude fiber and BETN and an increase in crude fat and ash content with increasing incubation time. The value of water content, crude fat, crude fiber, BETN and optimum ash content at an incubation temperature of 37 oC for 96 hours of incubation time
COMBINATION OF SOYBEAN MEAL AND Hibiscus tiliaceus LEAF IN THE GOAT DIET: EFFECT ON SOME PARAMETERS OF CARBOHYDRATE METABOLISM
The purpose of this study was to clarify effect of the combination of waru leaf (Hibiscus tiliaceus) sapponin with soybean meal protein in the goat diet on some parameters of carbohydrate metabolism. The study used 16 Ettawah cross bred male goats with body weight average of 16 kg and aged at 7 months. The dietary treatments were: T0 = total mixed ration (0.09% of Hibiscus tiliaceus leaf sapponin, 8.69 % of CP, 62.11% of TDN), T1 = T0 + 3% soybean meal protein, T2 = T0 + 6% soybean meal protein, and T3 = T0 + 9% soybean meal protein. The treatments were allotted in a completely randomized design, with 4 treatments and 4 replicates of each. The results showed that dietary treatments did not effect significantly (P>0.05) on intakes of dry matter, carbohydrate, energy, ruminal butirat and valerat concentrations. Crude protein intake, feed digestibility, ruminal acetate and propionate concentrations, ratio of non-glucogenic to glucogenic VFAs, and estimated methane production were increased (P<0.05) by dietary experiments. The protein supplementation in a Hibiscus tiliaceus leaf contained diet should be balanced with the energy level.</p
PENGARUH PERENDAMAN TELUR MENGGUNAKAN LARUTAN SABUT KELAPA (Cocos nucifera)TERHADAP KUALITAS INTERIOR TELUR AYAM RAS
Telur ayam ras merupakan sumber protein hewani yang murah dan dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat. Walaupun telur dapat bertahan lama, akan tetapi kualitas interior telur ayam ras akan berkurang setiap harinya. Oleh karena itu dilakukan metode untuk mempertahankan daya simpan telur, salah satu cara dengan pengawetan menggunakan larutan sabut kelapa muda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman telur menggunakan larutan sabut kelapa terhadap kualitas interior telur ayam ras meliputi penurunan berat telur, indeks putih telur, indeks kuning telur, pH putih telur dan pH kuning telur. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan penelitian terdiri atas perendaman telur menggunakan larutan sabut kelapa 0%, 10%, 20%, 30% dengan lama penyimpaan 21 hari. Data dianalisis menggunakan SPSS dan jika terdapat perbedaan maka dilakukan uji duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman telur menggunakan larutan sabut berpengaruh nyata terhadap indeks putih telur, indeks kuning telur, pH putih telur dah pH kuning telur dan tidak berpengaruh nyata terhadap penyusutan berat telur. Perlakuan 30% dengan larutan sabut kelapa memberikan pengaruh terbaik terhadap kualitas interior telur ayam ras.
Kata kunci: telur ayam ras, kualitas interior, sabut kelap
EFEK ANTIFEEDANT EKSTRAK Ageratum conyzoides L. TERHADAP Spodoptera sp
Spodoptera sp merupakan hama utama pada tanaman pangan dan hortikultura yang dapat menurunkan produksi hingga 75 % sehingga, diperlukan upaya untuk pengendalian hama tersebut dengan cara pemanfaatan ekstrak A. conyzoides yang lebih ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antifeedant ekstrak A. conyzoides terhadap hama Spodoptera sp. Penelitian ini terdiri dari ekstraksi tanaman A. conyzoides, rearing Spodoptera sp dan aplikasi ekstrak A. conyzoides pada Spodoptera sp. Konsentrasi yang digunakan yaitu 1 %, 1.5 %, 2 %, 2.5 %, 3 % dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak berbeda nyata dengan control. Pada konsentrasi 2 % memiliki efek antifeedant yang tertinggi sebesar 98,29 %. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak A. conyzoides memiliki efek antifeedant yang tinggi dan dapat digunakan untuk pengendalian Spodoptera sp
Kata kunci : Spodoptera sp, A. conyzoides, Antifeedan
ANALISA USAHA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TERNAK SAPI POTONG (STUDI KASUS) DESA PATALASSANG KECAMATAN SINJAI TIMUR KABUPATEN SINJAI
Pembangunan peternakan ditujukan untuk meningkatkan produksi hasil ternak yang sekaligus meningkatkan pendapatan ternak, menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak. analisa usaha yang digunakan untuk menilai usaha ternak sapi potong tersebut. Untuk mengetahui bagaimana ketersediaan input (bibit, kandang, pakan, modal dan tenaga kerja) untuk usaha ternak sapi potong di daerah penelitian. Untuk mengetahui apakah usaha ternak sapi potong tersebut layak atau tidak untuk dikembangkan secara ekonomis di daerah penelitian. Untuk mengetahui bagaimana strategi pengembangan usaha ternak sapi potong di Desa Patalassang Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Berdasarkan informasi dari data statistik Dinas Peternakan Kabupaten Sinjai Tahun 2011 jumlah penduduk 1905 jiwa di Desa Pattalassang, terdapat 507 KK yang tersebar di 4 Dusun, jumlah KK yang memelihara atau memiliki ternak sapi sebanyak 312 KK, sedangkan populasi ternak sapi di Desa Pattalassang pada tahun 2011 adalah 1.112 Ekor. Sampel dari penelitian ini adalah peternak sapi potong di Desa Patalassang Kecamatan Sinjai Timur dengan jumlah 31 responden atau 10 % dari populasi sampel. Faktor-faktor produksi (bibit, kandang, pakan, modal dan tenaga kerja) tersedia di daerah penelitian. Usaha ternak sapi potong layak dikembangkan secara ekonomi di daerah penelitian oleh karena nilai rataan ROI selama satu tahun sebesar 36,24 % nilai lebih besar dari pada suku bunga yang berlaku yakni 12,60 %. Strategi yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha ternak sapi potong adalah meningkatkan produksi dan mutu ternak melalui peningkatan pengetahuan dan teknologi peternakan serta menjalin kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Sinjai khususnya peran serta dari penyuluh pertanian lapangan.
Kata Kunci : Analisis Usaha, Sapi Potong, dan Studi Kasu
VOLUME ERITROSIT DAN LEUKOSIT AYAM KAMPUNG, AYAM KAMPUNG X PHILIPIN, AYAM KAMPUNG X BANGKOK DAN AYAM KAMPUNG X PELUNG
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total volume eritrosit dan leukosit terhadap ayam kampung, ayam kampung x philipin, ayam kampung x bangkok dan ayam kampung x pelung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 2 ulangan. Setiap unit percobaan terdiri dari 4 sampel darah, sehingga jumlah keseluruhan adalah 8 sampel darah, dengan perlakuan silangan ayam kampung x philipin, ayam kampung x bangkok dan ayam kampung x pelung. Paremeter yang diamati volume eritrosit dan volume leukosit. Hasil penelitian ini menunjukkan Perlakuan ayam kampung dan hasil silangannya tidak berpengaruh nyata terhadap volume eritrosit dengan volume tertinggi pada ayam kampung x philipin dengan nilai 3.06 x106, akan tetapi berpengaruh nyata terhadap volume leokosit persilangan ayam kampung dan hasil silangannya.
Kata Kunci: Ayam Kampung, Silangan, Eritrosit, Leukosi