13 research outputs found

    MOTIVASI KEPADA SISWA-SISWI KELAS XII MA. AL-KHAIRIYAH JAKARTA SELATAN

    Get PDF
    ABSTRAKSiswa-siswi yang sekolah di MA. Al-Khairiyah memiliki latar belakang yang sangat bervariasi baik mulai dari lingkungan keluarga, sosial ekonomi, maupun suku. Ada beberapa siswa-siswi yang bersekolah disana karena adanya donator tetap untuk siswa-siswi yatim, selain itu ada ungkapan dari beberapa siswa-siswi kepada guru di sekolah tentang kekhawatirannya menghadapi dunia kerja maupun kuliah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada siswa-siswi untuk dapat mengidentifikasi masalah yang dimiliki oleh pribadi masing-masing dan menyusun rencana untuk memasuki dunia kerja maupun kuliah. target luaran kegiatan ini adalah siswa-siswi mampu  melakukan identifikasi masalah yang dihadapi dan mampu membuat rencana untuk memasuki dunia kerja maupun kuliah. metode yang dilakukan dalam pelaksanaan abdimas dibagi menjadi tiga tahapan, tahap pertama dilakukan observasi langsung yakni tim abdimas berkunjung ke lokasi pengabdian untuk mengidentifikasi masalah yang ada. Tahap kedua, persiapan yakni dalam rangka mempersiapkan proposal dan  materi yang akan disampaikan. Tahap ketiga penyampaian motivasi kepada siswa-siswi MA. Al-Khairiyah. Penyampaian materi disampaikan 3 kai tatap muka untuk melihat kemampuan siswa-siswi melakukan identifikasi masalah dan menyusun rencana memasuki dunia kerja maupun kuliah.Kata kunci: Motivasi, identikasi, masalah ABSTRACTStudents who study at MA. Al-Khairiyah has a very varied background, starting from the family, socio-economic and ethnic groups. There are some students who go to school there because there are permanent donors for orphaned students, besides that there are expressions from some students to teachers at school about their concerns about the world of work and college. This activity aims to provide motivation to students to be able to identify the problems that are owned by each individual and make plans to enter the world of work or college. the target of the output of this activity is students are able to identify the problems faced and be able to make plans to enter the workforce as well as college. the method used in the implementation of the abdimas is divided into three stages, the first stage is direct observation namely the abdimas team visits the service location to identify the problem. In the second stage, preparation is in order to prepare proposals and materials to be submitted. The third stage is the delivery of motivation to MA students. Al-Khairiyah. Submission of material delivered 3 to one face to face to see the ability of students to identify problems and plan to enter the workforce and lecture.Keyword: Motivation, identification, Problem

    Prediksi Kandungan Pati Pepaya IPB9 Selama Penyimpanan dengan Spektroskopinir

    Get PDF
    The parameters of ripe papaya quality consisting of starch content, total soluble solid and water content must be measured by conductinga time-consuming and destructivelychemical analysis. NIR spectroscopy isa non-destructive, accurate, fast methodthat can substitute the such chemical analysis. This study aims to predict starch content, total soluble solid, and water content using NIR spectroscopy. 60 pieces ofpapaya of IPB 9 varietyat the part of top, middle, and bottom was measured with 3 replications. Starch content can be well predicted by NIR spectroscopy with pre-treatment of combination between msc and dg1, as indicated by the model generated by the R, SEC, SEP, CV, and RPD of 0.90, 0.17% 0.16%, 10.95%, and 2.15 respectively. Total soluble solid can bewell predicted by NIR spectroscopy with pre-treatment msc R, SEC, SEP, CV, and RPD, as indicated by 0.90, 0.124%, 0123%, 4.85%, and 2.27 respectively. Similarly, the water content can be well predicted by NIR spectroscopy with pre-treatment dg1 R, SEC, SEP, CV, and RPD, as indicated by 0.84, 0.03%,0.04%, 0.43%, and 1.85 respectivel

    Analisis Perubahan Kualitas Pascapanen Pepaya Varietas IPB9 pada Umur Petik yang Berbeda

    Full text link
    Papaya is generally harvested at condition of hard green mature. The maturity level depends on the market destination. Understanding the maturity level and its postharvest quality changes of papaya during storage is important in order to determine the market destination. The objective of this study was to investigate the effect of different picking date on the postharvest quality and shelf life of papaya cv. IPB9 during storage period. Sample of papaya fruits were harvested at 135, 131, 128, 121 and 114 days after anthesis. After harvesting, papaya fruits were ripened artificially by injecting 50ppm of ethylene during 24 hand then were placed in the room temperature. The results showed that picking date of 128 has the highest starch content. After ripening, this papaya fruit has soluble solid content (SSC) of 6.7oBrix. For those papaya fruits with picking date of 135 and 131 have SSC of 8.3oBrix dan 7.5oBrix at four days storage.Papaya fruit with picking days of 128 has the longest shelf life until six days. The shortest shelf life was papaya fruits with picking date of 131 and 135 until four days. These picking date of 114 and 121 showed the lowest SSC. It could be concluded that for papaya fruit cv IPB9, the picking date of 128 was the most suitable for long distance market

    PEMANFAATAN APLIKASI PREZI DI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR GAMA UI CABANG DUREN TIGA JAKARTA SELATAN

    Get PDF
    GAMA UI tutoring is one of the educational institutions that provide additional tutoring outside school hours. The condition of students who take tutoring are students who have limitations in understanding learning material in school. So it needs to be given extra hours of study outside school hours. The existence of technology is able to make the teaching and learning process more interesting and by utilizing learning applications can facilitate teachers in managing and delivering messages to students. So that a positive impact on learning, because with a more attractive appearance children tend to be more understanding. One of the learning media that can be used is the Prezi application, the Prezi application can be used online and offline. Thus the purpose of community service activities aims to provide information related to the application of Prezi to GAMA UI tutors and provide short training utilizing the Prezi application both online and offline. So as to increase understanding and motivation to learn children tutoring participants in GAMA UI. The implementation of community service activities is carried out in three stages, the first is preparation by direct observation, the second is the delivery of material, and the last is evaluation. After this activity, it was seen that the teaching staff were very enthusiastic to use the Prezi application in the learning process in the futur

    PERENCANAAN PENINGKATAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI (STUDI KASUS PERGURUAN TINGGI SWASTA KOPERTIS WILAYAH 3 JAKARTA)

    Get PDF
    Perguruan Tinggi Swasta (PTS)  ini merupakan  salah  satu  perguruan tinggi swasta yang ada di Indonesia  berdasarkan  DIKTI Tahun 2015  PTS mendapat peringkat 125 dari 3320 Perguruan tinggi  swasta di Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui faktor penyebab dari  mahasiswa  tidak puas  terhadap  pelayanan yang di terima dengan menggunakan metode Servqual di Fakultas Teknik Industri, (2) Menentukan  upaya  evaluasi  perbaikan  kualitas pelayanan dan kepuasan mahasiswa dengan  menggunakan  metode  Importance-Performance Analysis (IPA) dan Quality Function Development (QFD) sebagai  acuan  penentuan prioritas  tindakan  perbaikan yang akan di lakukan oleh Universitas. Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode Servqual maka dapat diketahui bahwa tingkat kesenjangan (gap) antara kepuasan dan harapan mahasiswa terhadap kualitas jasa pendidikan saat ini di Fakultas Teknik Industri (FTI) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) relative masih tinggi. Hal ini dapat dilihat dari semua indicator atau atribut layanan memiliki nilai negatif, yang berarti bahwa layanan jasa pendidikan yang diberikan oleh FTI  PTS  saat ini belum sesuai dengan harapan mahasiswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) maka dapat diketahui bahwa tingkat kinerja FTI PTS dan tingkat kepentingan mahasiswa saat ini cukup baik dan sangat tinggi. Hal ini terlihat dari cukup banyaknya atribut yang masuk pada kuadran II, yaitu sebanyak 23 atribut dari 37 atribut yang merupakan jumlah keseluruhan. Tingkat kinerja FTI PTS  juga dapat dilihat dari tingkat kepuasan mahasiswa sementara tingkat kepentingan mahasiswa terlihat dari tingkat harapan mahasiswa. Berdasarkan hasil pengukuran terlihat bahwa rata-rata secara “Memuaskan” dengan nilai sebesar 78.38% sedangkan rata-rata secara keseluruhan tingkat harapan mahasiswa FTI PTS  berada pada kategori “sangat Penting” dengan nilai sebesar 78.38 %. Hasil temuan utama maka dapat dilakukan upaya-upaya perbaikan. Berikut usulan perbaikan berdasarkan prioritas utama secara urutan, yaitu : (1) Penggunaan internet  menjadi ada, (2) Penginputan nilai mata kuliah ≤ 2 minggu setelah berakhirnya ujian, (3) Kemampuan staf menanggapi keluhan  mahhasiswa secara cepat, (4) Dukungan Sistem Informasi Akademik (SIA), (5) Kemampuan staf menyelesaikan complain paling lambat 3 hari, (6) Ketersediaan area parkir yang luas, (7) Kemampuan security mengatur kendaraan di area parkir, (8) Ketersediaan area kantin yang memadai, dan (9) Ketersediaan tempat foto copy.Kata Kunci : Kualitas, Pelayanan, Servqual, Importance-Performance Analysis (IPA), Quality Function Development (QFD)

    PEMANTAPAN MATERI MATEMATIKA KUBUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ISLAM AL- ISTIQOMAH DAN MTS AL-HIDAYAH: The Construction Materials of Cube Mathematic At Junior High Islamic Schools Al-Istiqomah And Mts Al-Hidayah

    Get PDF
    Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama para siswa diperkenalkan dengan bangun ruang kubus yang merupakan salah satu bentuk dari materi geometri. Secara bahasa, kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi yang sepasang-sepasang sejajar dan setiap tiga persegi yang berdekatan saling tegak lurus. Dengan penguasaan konsep materi dari kubus yang baik, maka siswa dapat terlatih untuk jeli dalam menganalisa suatu objek dan informasi dan tidak mudah terkecoh.  Kurangnya kesadaran siswa terkait pentingnya pemahaman materi kubus dalam matematika maka dianggap perlu adanya program pemantapan, guna meningkatkan pemahaman siswa. Modul merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan sangat bermanfaat sekali bagi siswa–siswi dan terlihat mereka sangat antusias dalam mengikuti kegiatan, mulai dari perkenalan, pertanyaan di awal pertemuan, penyampaian materi sampai akhir pembelajaran, hingga pertanyaan di akhir.   Kata Kunci : Konsep Pemahaman Kubu

    PENGARUH PENGGUNAAN MODUL MATERI KUBUS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII SEKOLAH XYZ DEPOK

    No full text
    Matematika merupakan salah satu pelajaran yang masih ditakuti oleh kebanyakan siswa, hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya memahami matematika dalam kehidupan sehari-hari. Materi kubus merupakan salah satu materi dalam pelajaran matematika yang sulit untuk dipahami di sekolah XYZ Depok. Materi kubus dalam pelajaran matematika merupakan materi 3 dimensi yang lebih mudah dipahami dengan menggunakan alat peraga yang terdapat dalam modul. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan modul materi kubus terhadap hasil belajar siswa kelas VIII Sekolah XYZ Depok. Subjek penelitian ini berjumlah 29 orang siswa kelas VIII dengan instrument yang digunakan tes pilihan ganda 10 butir dan isian 5 butir. Analisis data yang digunakan adalah uji T dependent. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa adanya pengaruh penggunaan modul materi kubus terhadap hasil belajar siswa kelas VIII sekolah XYZ Depok

    Analisis Kemampuan Berpikir Logis Siswa Kelas VIII Melalui Percobaan Sederhana pada Pelajaran IPA: Analysis Of Class VIII Students' Logical Thinking Ability Through Simple Experiments in Science Lessons

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berfikir logis siswa untuk mencari sebab akibat dan menemukan benang merah dari percobaan sederhana yang telah dilakukan.  Aktivitas siswa dalam berpikir logis yaitu berusaha menjelaskan apa yang telah diperoleh dan melatih siswa untuk melakukan aktifitas yang lebih luas dalam menarik kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata. Penelitian dilakukan di SMP Islam Bojonggede Bogor, peserta didik kelas VIII berjumlah 12 orang siswa. Peserta didik diberikan tugas percobaan sederhana untuk materi gelombang dan bunyi dengan menggunakan alat yang sederhana, percobaan ini dilakukan secara individu serta dibuat laporan tertulis masing-masing siswa dan secara kelompok dalam presentasinya. Berdasarkan hasil penelitian ini terlihat bahwa subjek yangmemiliki kemampuan lebih baik, jika focus dan motivasinya baik. Maka akan menghasilkan berpikir logis yang baik pula, namun jika kurang focus dan motivasinya tidak maksimal, maka kemampuan berpikir logisnya akan lebih rendah dengan subjek yang memiliki kemampuan dasarnya di bawah subjek tersebut.

    Penyuluhan Peningkatan Umur Simpan Sawi Hijau Di Desa Sukamanis, Kadudampit, Sukabumi

    No full text
    Desa Sukamanis merupakan salah satu desa penghasil sayuran sawi hijau, sawi hijau merupakan produk hortikultura yang bersifat  mudah rusak. Sehingga perlu penanangan yang baik untuk mempertahankan mutu dan memperpanjang  umur simpan. Metode yang di gunakan melalui observasi langsung. Observasi langsung yakni pengabdian langsung datang ke lokasi pengabdian untuk memperolah data. Dan Penyuluhan, yaitu : tim pelaksana pengabdi masyarakat menjelaskan  secara langsung upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan umur simpan dan mempertahankan mutu. Di desa Sukamanis telah ada upaya untuk meningkatkan nilai ekonomi sawi dengan membuat keripik sawi. Namun masih terkendala dengan pemasaran yang belum optimal, selain itu jumlah produksi yang besar  menyebabkan jumlah susut bobot yang tinggi

    SHAPING STUDENT CHARACTER THROUGH CULTURE IN THE SCHOOL ENVIRONMENT

    No full text
    Pendidikan Sekolah Dasar (SD) adalah jenjang pendidikan paling rendah dalam tingkat pendidikan formal di Indonesia. Lingkungan sekolah dapat menjadi tempat yang baik dalam menanamkan karakter siswa. Pendidikan karakter merupakan usaha bersama seluruh warga sekolah untuk mewujudkan dan menciptakan suatu kultur baru di sekolah, yaitu kultur pendidikan karakter. Penanaman karakter sangat penting dilakukan pada anak-anak usia dini dan dapat dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu kegiatan rutin, kegiatan spontan, dan keteladanan. Budaya sekolah merupakan salah satu aspek yang berpengaruh terhadap perkembangan siswa. Jika suasana sekolah penuh kedisiplinan, kejujuran, kasih sayang, maka akan dihasilkan karakter yang baik. Pada saat yang sama, pendidik juga akan merasakan kedamaian dengan suasana sekolah seperti itu sehingga akan meningkatkan mutu pengelolaan pembelajaran. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan membentuk karakter baik melalui budaya di lingkungan sekolah, sehingga disepakati untuk menentukan kegiatan rutin berupa menerapkan disiplin di lingkungan sekolah dan keteladanan dengan saling menghormati sekalipun dalam hubungan pertemanan. Dengan demikian pembentukan karakter baik melalui budaya di lingkungan sekolah sangat efektif dilakukan, Berdasarkan hasil komunikasi terakhir dengan pihak sekolah SDN 3 Ratujaya Depok, bahwa siswa-siswi lebih disiplin dalam belajar, saling menghargai satu sama lain, dan menghormati orang  yang lebih tua terutama para guru baik dalam hal berbicara maupun bersikap.Kata kunci: Karakter, Budaya, Lingkungan, Sekolah Dasa
    corecore