8 research outputs found

    Proyeksi Kesesuaian Agroklimat Tanaman Kopi Arabika Berdasarkan Skenario Iklim di Sulawesi Selatan, Indonesia

    Get PDF
    Erat hubungan antara iklim dan tanaman kopi membutuhkan langkah yang tepat dalam perencanaan dan pengembangan tanaman kopi. Sulawesi Selatan merupakan salah satu wilayah penghasil tanaman kopi arabika dan sedang direncanakan pengembangannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui sebaran wilayah kesesuaian tanaman kopi Arabika di masa depan berdasarkan hasil proyeksi skenario RCP8.5 periode tahun 2021- 2050 dan 2051-2080 di Sulawesi Selatan, yang digunakan sebagai rekomendasi dalam investasi pengembangan tanaman kopi Arabika di Provinsi Sulawesi Selatan. Data yang digunakan adalah data observasi rata-rata bulanan curah hujan dan suhu udara periode 1989-2018. Data proyeksi yang digunakan merupakan data dari ensemble CORDEX-SEA yaitu model CSIRO dengan resolusi 25x25 km skenario RCP8.5 periode 2021-2080. Periode proyeksi dibagi menjadi dua periode untuk setiap scenario. Kesesuaian agroklimat untuk tanaman kopi Arabika dibuat berdasarkan dari jumlah bobot parameter yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kualitas kesesuaian agroklimat pada periode proyeksi untuk tanaman kopi Arabika di Sulawesi Selatan. Hal ini, terlihat dari menyusutnya luas lahan klasifikasi sangat sesuai (S1) pada periode proyeksi dibandingkan dengan periode baseline. Persentase luas lahan untuk klasifikasi S1 untuk periode baseline sebesar 44% lalu mengalami penyusutan pada proyeksi skenario RCP8.5 periode 2021-2050 menjadi 27%. Hasil proyeksi skenario RCP8.5 periode 2051-2080 mengalami penyusutan persentase luas lahan klasifikasi yang signifikan dibandingkan dengan periode baseline yaitu menjadi 5%.

    Potensi Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Skenario Perubahan Iklim RCP4.5 di Kabupaten Badung,Bali

    Get PDF
    ABSTRACT Climate factors influence the breeding of the Aedes aegypti mosquito which is the vector that causes the Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) incidence. This vector can be increasing with climate change as a result of global warming. This study aims to determine the potential distribution of DHF in Badung Regency based on climate factors and its projections using the RCP4.5 climate change scenario. This research in the historical period for the years  2010 – 2019 and the projection period for the years 2021 – 2030 and the years 2031 – 2040. The fuzzy logic model is used to get the output of the potential for DHF incidence which is described by the IR value of DHF based on the climate conditions in the study period. The data used include secondary data on average climate parameters; rainfall, air temperature, and relative humidity in 2010 – 2019, RCP4.5 scenario in  2010 – 2040, and annual DHF Incident Rate (IR) for the period 2010 – 2019. The results showed that in historical and projection periods the rainfall, air temperature, and relative humidity average have optimal values ​​for the breeding of Aedes aegypti mosquitoes that cause DHF with IR > 55 in all areas of Badung Regency. The potential for DHF incidence in the projection period did not change from the historical period. In addition, the projection period saw an increased rainfall and air temperature average compared to the historical period. Meanwhile, the humidity average in the projection period did not change significantly compared to the historical period. ABSTRAK Faktor iklim yang memberikan pengaruh terhadap perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor penyebab kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD). Vektor ini dapat meningkat dengan adanya perubahan iklim dampak dari pemanasan global. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran potensi kejadian DBD di Kabupaten Badung berdasarkan faktor iklim dan perkiraannya menggunakan skenario perubahan iklim RCP4.5. Penelitian dilakukan pada periode historis tahun 2010 – 2019 dan periode perkiraan tahun 2021 – 2030 serta tahun 2031 – 2040. Model logika fuzzy digunakan untuk mendapatkan outputPotensi kejadian DBD yang digambarkan dengan nilai IR DBD berdasarkan kondisi iklim pada periode penelitian. Data yang digunakan meliputi data rata-rata parameter iklim curah hujan, suhu udara, dan kelembapan observasi tahun 2010 – 2019, data skenario RCP4.5 tahun 2010 - 2040, dan data Insidence Rate (IR) DBD tahunan periode 2010 – 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata curah hujan, suhu udara, dan kelembapan pada periode historis maupun periode penilaian memiliki nilai optimal untuk perkembangbiakan nyamuk Aedes aegyptiyang menyebabkan kejadian DBD dengan IR > 55 di seluruh wilayah Kabupaten Badung. Potensi kejdian DBD pada periode perkiraan tidak mengalami perubahan dari periode historis. Selain itu, pada periode terlihat adanya peningkatan rata-rata curah hujan dan suhu udara dibandingkan dengan periode historis

    Karakterisasi Tingkat Produksi Duku Berbasis Pewilayahan Hujan di Provinsi Jambi

    Get PDF
    ABSTRACTDuku (Lansium domesticum Corr) is one of tropical fruits and of high economic value. The Jambi provincial government works to maintain and develop duku production through improvement of cultivation and expansion. The supporting factor for success of duku production was the weather especially precipitation. This study was conducted to obtain precipitation characteristics on land suitability of duku productivity in Jambi Province. The results showed that the rainfall pattern in Jambi province had five characters in which the annual precipitation 2583 kg tree-1yr-1. The average of duku productivity in rainfall pattern I dan II was 269 kg tree-1yr-1, and the other result outside rinfall pattern I and II had the average productivity 370 kg tree-1 yr-1. Key words: duku, Jambi Province,land suitability, precipitation, productivity ABSTRAK Duku (Lansium domesticum Corr) merupakan salah satu buah tropis yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Pemerintah Daerah Provinsi Jambi berupaya untuk mempertahankan dan mengembangkan produksi duku melalui perbaikan budidaya tanaman dan perluasan lahan. Faktor yang menjadi pendukung terhadap keberhasilan produksi suatu tanaman adalah faktor iklim terutama curah hujan dan suhu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakteristik curah hujan wilayah untuk kesesuaian lahan tanaman duku di Provinsi Jambi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola curah hujan wilayah di Provinsi Jambi memiliki lima pola dengan curah hujan rata-rata tahunan sebesar 2583 mm tahun-1. Rata-rata produksi duku di wilayah yang berpola hujan I dan II 269 kg pohon-1 tahun-1, sedangkan daerah yang diluar pola tersebut memiliki rata-rata produktivitas sebesar 370 kg pohon-1tahun-1.Kata kunci: duku, kesesuaian lahan, presipitasi, produktivitas, Provinsi Jamb

    Determination of Air Stability Parameter Threshold Value for Cumulonimbus and Thunderstorm Cloud Events at Kualanamu Meteorological Station

    Get PDF
    Many studies have carried out calculations related to atmospheric lability as a reference in weather forecasts, especially cumulonimbus clouds, and thunderstorms. However, many air lability index values are found to be inappropriate in each region because conditions in each region are different from each other in the region. So it is necessary to use precise index thresholds to determine weather conditions. In the study, observational data and data from Showalter Index (SI), Lifted Index (LI), K Index (KI), Severe Weather Threat Index (SWEAT), and Convective data were used. Available Potential Energy (CAPE) for ten years (2013-2022), then statistical calculations and verification for one year (2022) are carried out. The results obtained are the atmospheric stability index with the best accuracy in predicting the presence of cumulonimbus clouds and thunderstorms at the Kualanamu Meteorological Station, Deli Serdang is the best LI index to predict TS 00 and TS 12, and the best KI index to predict CB 00 and CB 12

    IDENTIFIKASI POLA DAN NILAI INDEKS KEKERINGAN DI PROVINSI JAMBI MENGGUNAKAN KEETCH-BYRAM DROUGHT INDEX (KBDI)

    Get PDF
    Drought is one of the most common disasters in areas with tropical climates and has proven to have a detrimental impact on humans and plants. Drought can cause forest and land fires in many areas of Indonesia, especially in Sumatra and Kalimantan. Therefore, further research is needed on drought patterns, especially in Jambi Province. This study learns more about the pattern and trend of drought based on meteorological parameters in Jambi Province using the Keetch-Byram Drought Index (KBDI). The data used are weather parameter data, namely rainfall and daily maximum temperature at the two observation points of the Depati Parbo Meteorological Station and Muaro Jambi Climatology Station. The drought index is identical to the rainfall and temperature factors. The KBDI value is able to describe the number of hotspot events in the study area well with a correlation reaching 84%. The results of the calculation of the KBDI value show that throughout the 20-year period, the Jambi Province has a low risk of forest and land fires, except at the end of 2015 which had a moderate risk. This study is expected to provide information related to drought patterns  based on the KBDI in Jambi Province.Kekeringan merupakan salah satu bencana yang sangat sering terjadi di wilayah dengan iklim tropis dan terbukti memiliki dampak kerugian bagi manusia dan tanaman. Kekeringan dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan pada banyak daerah di Indonesia terutama di Sumatera dan Kalimantan. Karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pola kekeringan, khususnya di Provinsi Jambi. Penelitian ini mempelajari tentang pola serta tren kekeringan berdasarkan parameter meteorologisnya di Provinsi Jambi menggunakan Keetch-Byram Drought Index (KBDI). Data yang digunakan merupakan data parameter cuaca yaitu curah hujan dan suhu maksimum harian di dua titik pengamatan Stasiun Meteorologi Depati Parbo dan Stasiun Klimatologi Muaro Jambi. Indeks kekeringan identik dengan faktor curah hujan dan suhu. Nilai KBDI dianalisis secara temporal. Hasil perhitungan nilai KBDI menunjukkan bahwa sepanjang periode 20 tahun, wilayah Provinsi Jambi memiliki resiko kebakaran hutan dan lahan yang rendah, kecuali pada akhir tahun 2015 yang memiliki resiko sedang. Nilai KBDI yang tinggi pada akhir tahun 2015 dipengaruhi oleh intensitas curah hujan rendah akibat fenomena iklim ENSO pada akhir tahun 2015 saat terjadi El-Nino kuat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait pola kekeringan berdasarkan indeks kekeringan KBDI di Provinsi Jambi

    ANALISIS POLA DAN JADWAL TANAM JAGUNG PADA KONDISI ENSO DI PROVINSI LAMPUNG

    Get PDF
     Provinsi Lampung memiliki luas tanam lahan kering yang sangat luas, hal ini berpotensi besar untuk menjadikan Lampung sebagai sentra produksi jagung di Indonesia. Namun ancaman gagal panen dapat terjadi secara berkala dan tidak teratur akibat pengaruh dari dinamika atmosfer dan laut yang salah satunya ialah fenomena El Nino Southern Oscillation (ENSO). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan fenomena ENSO yang terdiri dari fase Neutral, El Nino, dan La Nina terhadap pola dan jadwal tanaman jagung di Provinsi Lampung. Data yang digunakan ialah curah hujan bulanan dan temperatur udara bulanan dari pos-pos hujan yang dipilih berdasarkan tahun perwakilan kejadian Neutral, El Nino, dan La Nina dari tahun 2001 sampai 2020. Analsis menggunakan perhitungan neraca air tanah dengan metode Thornwaithe-Matter berdasarkan tipe iklim Oldeman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi El Nino, pola tanam yang direkomendasikan ialah 2 kali tanam jagung untuk semua tipe iklim Oldeman dengan jadwal tanam yang cenderung lebih mundur dari kondisi Neutral. Sedangkan pada kondisi La Nina, pola tanam didominasi oleh 3 kali tanam jagung dalam setahun pada setiap tipe iklim Oldeman. Jadwal tanam pada kondisi La Nina cenderung lebih maju jika dibandingkan dengan kondisi Neutral dan El Nino.

    Validation of Weather Prediction Using Voluntary Weather Observations during Dry Season 2021

    No full text
    The weather data that can be obtained through government institutions is very limited, whereas in order to increase the accuracy of weather predictions a homogeneous and dense distribution of data is needed. Therfore it is necessary to increase the data and the purpose of this research is to create a simple and effective way to encourage the number of weather observations in Indonesia through the STMKG Weather Care program. Forms that are made as easy as for respondents to understand, simple, and don't take the time. Developed using Google Form and distributed via the most popular social media today, namely WhatsApp. The test results showed that social media has the potential to be used to support voluntary weather data. The form made is sufficient so that the respondents make relatively few mistakes in terms of the main content of the form. Moreover, the mistakes that are often made by respondents include filling in ID, and typing sub-districts that require manual correction. Based on the results of voluntary observations spread in almost all provinces of Indonesia with the most incoming data coming from the provinces of Central Java and East Java. Based on the evaluation results of 4 months of testing, weather variations and their predictions can be identified with an accurate distribution, with an average accuracy of 0.79. Differences in methods used in verification may affect accuracy
    corecore