185 research outputs found
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI RANCANGAN INKUIRI( STUDI KASUS PADA KD BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 NGADIROJO PACITAN)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman guru terhadap metode inkuiri, pelaksanaan pembelajaran, hasil belajar siswa serta kendala yang dihadapi pada pembelajaran melalui rancangan inkuiri mata pelajaran Matematika kelas IX SMP Negeri 3 Ngadirojo Pacitan.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Matematika serta siswa kelas IX SMP Negeri 3 Ngadirojo. Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan penggunaan dokumen.
Penelitian ini juga menggunakan metode triangulasi dimaksudkan agar data yang diperoleh selalu diperiksa kebenarannya melalui pencarian informasi lebih jauh dari sumber-sumber lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman tentang konsep metode inkuiri pada sebagian besar guru matematika di SMP Negeri 3 Ngadirojo. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode inkuiri pada mata pelajaran Matematika juga sangatlah beragam. Bahwa guru matematika mengalami hambatan penerapan metode inkuiri ketika pembelajaran sedang berlangsung. Di sisi lain penerapan metode inkuiri pada KD Bangun Ruang Sisi Lengkung telah meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX SMP Negeri 3 Ngadirojo Pacitan. terjadi peningkatan rata-rata nilai ulangan harian jika dibandingkan dengan nilai ulangan harian KD sebelumnya, yakni dari 76 menjadi 78.
Kata Kunci : metode inkuiri, pemahaman guru, pembelajara
TRANSFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN PESANTREN SALAFIYAH DI JAWA TIMUR: STUDI KUALITATIF DI PESANTREN LIRBOYO KEDIRI
alafiyah in East Java. It was a qualitative research with an etnography method conducted in Pesantren Lirboyo, Kediri, in 2012. It focused on the transformation of the kyai’s leadership, educational methods, and institution. Pesantren Lirboyo is one of the pesantren salafiyahs in East Java that exists for more than 100 years. It shows its great ability to survive survive, transform, and grow for a long period of time in which the leadership of the kyai plays a very significant role. Therefore, this pesantren is worth examining. The article argued that the transformation from single into dual, collective leadership in the pesantren has been able to reduce conflicts. The concepts of riá¸Ä, barakah, tawaá¸u’ and taká¸im has been also encouraging the spirits to develop pesantrenbased model of educationKeywords: Pesantren, Salafiyah, Transformasi, Manajemen Pendidika
PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI AMDK MENGGUNAKAN PENDEKATAN HEURISTIC PADA CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM
PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI AMDK
MENGGUNAKAN PENDEKATAN HEURISTIC
PADA CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM
Mochamad Arif Wibowo
Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Majapahit
ABSTRAK
Penentuan rute kendaraan merupakan salah satu permasalahan yang terjadi pada pendistribusian barang dan produk. Permasalahan seperti ini sering disebut dengan vehicle routing Problem (VRP). Dalam permasalahan penentuan rute ada beberapa karakteristik yang dipertimbangkan antara lain adalah Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP). CVRP merupakan salah satu variasi yang paling umum dari masalah VRP, dimana terdapat penambahan kendala berupa kapasitas kendaraan yang homogen (identik). UD.Sulthon merupakan distributor AMDK Mojo Tras. Saat ini, proses pendistribusian produknya dilakukan berdasarkan order dan pengirimannya dilakukan dengan pengalaman sopir. Dalam penelitian ini, diusulkan rancangan rute kendaraan untuk mendistribusikan produk air gallon Mojo Tras menggunakan alogaritma Nearest Neighbour sebagai rute awal dan rute tersebut akan dilakukan perbandingan dengan metode Nearest Insertion dan Farthest Insertion dengan tujuan mendapatkan urutan rute yang terpendek serta jarak tempuh paling minimal. Hasil dari penelitian ini didapatkan 4 rute dengan jarak tempuh minimal, yaitu : kendaraan 1 menggunakan Metode Farthest Insertion Rutenya adalah (0-2-3-4-7-13-0) total jarak 16,7 Km, kendaraan 2 metode Nearest Neighbour Rutenya adalah (0-14-11-10-12-0) total jarak 16,7 Km, kendaraan 3 metode Nearest neighbour Rutenya adalah (0-16-5-1-6-0) total jarak 13,8 Km dan kendaraan 4 metode Nearest Insertion Rutenya adalah (0-9-8-15-0) dengan total jarak 12,3 Km. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan distribusi AMDK di UD.Sulthon. Dan untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan perbandingan dengan pendekatan Metaheuristic, seperti Simulated Annealing, algoritma genetika, Ant Colony Optimization dan Differential Evolution.
Kata Kunci : Distribusi, Rute, Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP), Nearest Insertion, Farthest Insertion.
Kata Kunci : Metaheuristik, Optimasi, Travelling Salesman Problem (TSP), Particle Swarm Optimization (PSO
Peningkatan Kompetensi Siswa SMKN 3 Bangkalan Melalui Pelatihan Trouble Diagnosis Sistem Injeksi
Perkembangan teknologi di dunia, bahkan di Indonesia saat ini meningkat begitu pesat termasuk di bidang teknologi otomotif. Jurusan Teknik Bisnis dan Sepeda Motor yang merupakan salah satu jurusan di SMK, hal tersebut menjadikan penguasaan pengetahuan dan keterampilan tentang sistem injeksi menjadi hal yang wajib untuk dimiliki. Berdasarkan survey awal yang telah dilakukan terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi mitra yaitu keterbatasan peralatan praktek serta kurangnya pemahaman siswa terhadap teknologi injeksi sehingga perlu adanya pelatihan terkait trouble diagnosis sistem injeksi. Metode yang digunakan pada pelatihan ini adalah training of trainer dengan menggunakan model pembelajaran secara langsung sehingga dapat memudahkan siswa untuk memahami materi dan juga menerapkan konsep materi pada alat bantu pembelajaran yang sudah ditetapkan berdasarkan kompetensinya. Berdasarkan hasil kegiatan masyarakat yaitu Trouble Diagnosis Sistem Injeksi dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini dapat meningkatkan kopentensi pemahaman siswa. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan jumlah prosentase aspek keterampilan proses yang rata-rata sebesar 50%
Optimalisasi Temperatur Tuang Terhadap Kekerasan Paduan Al-Si dengan Menggunakan Cetakan Logam
Aluminium merupakan logam yang memiliki sifat diantaranya tahan terhadap korosi, ringan, penghantar panas yang baik, dapat ditempa, dan memiliki titik cair yang rendah, sehingga logam ini sangat cocok sebagai bahan baku proses pengecoran. Pada proses pengecoran, banyak variabel yang mempengaruhi sifat mekanis aluminium salah satunya adalah temperatur tuang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur tuang terhadap sifat mekanis pada puli cor meliputi kekerasan. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasi temperatur tuang yaitu sebesar 680°C, 705°C, 730°C, 755°C, dan 780°C. Proses pengecoran menggunakan bahan baku paduan Al-Si dengan komposisi silikon sebesar 5% serta menggunakan cetakan logam yang sebelumya dipanaskan terlebih dahulu mencapai temperatur 200°C sebelum logam cair dituang ke dalamnya. Hasil coran selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan alat uji kekerasan tipe Microhardness Vickers. Hasil pengujian melihatkan nilai kekerasan meningkat seiring dengan kenaikan temperatur tuang. Kekerasan optimal terjadi pada temperatur tuang 780°C sebesar 113.60 HV
Pengaruh Temperatur Tuang Terhadap Kekerasan pada Pembuatan Pipa Aluminium dengan Menggunakan Mesin Centrifugal Casting
AbstrakAluminium merupakan logam yang banyak digunakan dalam bidang industri dan teknik. Akibat banyaknya pengunaan aluminium juga menimbulkan masalah terhadap banyaknya limbah aluminium yang dampaknya berbahaya untuk lingkungan. Sehingga perlu dilakukan daur ulang dari limbah aluminium. Salah satu cara untuk mendaur ulang limbah aluminium adalah dengan pengecoran sentrifugal atau centrifugal casting. Centrifugal casting cocok digunakan untuk pengecoran pipa. Pembuatan pipa berbahan aluminium komersial dengan memvariasikan temperatur tuang menggunakan mesin centrifugal casting. Tujuan dari variasi temperatur tuang untuk mengetahui pengaruh temperatur tuang terhadap kekerasan pada proses centrifugal casting. Variasi yang digunakan 680ËšC, 700ËšC, 720ËšC. Proses centrifugal casting yaitu dengan memanaskan aluminium dalam tungku hingga mencair pada temperatur yang diinginkan, kemudian cairan aluminium dimasukkan ke dalam cetakan centrifugal casting, dan tunggu hingga aluminium membeu selama 2 menit. Setelah mendapatkan hasil coran dilakukan pengujian kekerasan untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya variasi temperatur tuang. Hasil uji kekerasan yang didapat seiring naiknya temperatur tuang nilai kekerasan semakin menurun, pada temperatur tuang 680ËšC, 700ËšC, 720ËšC dengan nilai kekerasan 77,4 HRB, 75,3 HRB, 71,23 HRB. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini semakin tinggi temperatur tuang semakin rendah nilai kekerasan.Kata kunci : centrifugal casting, temperatur tuang, aluminium paduan, uji kekerasan
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PERKAKAS TANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA X TPM 1 SMKN 2 SURABAYA
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah modul yang layak digunakan pada pembelajaranPerkakas Tangan di Jurusan Teknik Mesin SMK Negeri 2 Surabaya. Jenis penelitian ini merupakanpenelitian pengembangan. Metode penelitian yang digunakan mengadopsi pada model pengembangan 4D(Four-D Model) yang terdiri atas empat tahap yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan(design) dan tahap pengembangan (develop). Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai respondenadalah 9 guru SMKN 2 Surabaya, 3 guru pengajar kompetensi keahlian Perkakas Tangan di JurusanTeknik Mesin SMKN 2 Surabaya dan 12 siswa X TPM 1 Jurusan Teknik Mesin Produksi SMKN 2Surabaya. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa lembar angket danlembar test. Analisis data dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan dan efektivitas modulpembelajaran Perkakas Tangan yang dihasilkan, serta untuk mengetahui respon guru dan siswa terhadapmodul pembelajaran Perkakas Tangan yang dikembangkan.Berdasarkan hasil penelitian, ditunjukkan bahwa modul pembelajaran Perkakas Tangan yangdikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran mata pelajaran Perkakas Tangan. Hal ini dapatdilihat dari hasil validasi modul oleh 9 guru SMKN 2 Surabaya ahli teknik, ahli bahasa, dan ahli desainyakni sebesar 4,28, serta prosentase respon guru terhadap modul sebesar 86,34.% dan prosentase responsiswa sebesar 84,16%, di mana hasil tersebut jika diinterpretasikan pada Skala Likert, masuk dalamkriteria valid dan sangat baik. Modul pembelajaran Perkakas Tangan yang dikembangkan juga telahterbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa X TPM 1 SMKN 2 Surabaya. Hal ini ditunjukkan denganhasil pre-test sebelum penerapan modul dan post-test sesudah penerapan mudul terdapat perbedaan, nilaipost-test lebih baik dari pada nilai pre-test, terbukti dengan didapatkan thitung sebesar 9,10, hasil ini lebihbesar daripada nilai kritis sebaran t = 1,7966.Kata kunci : pengembangan modul, perkakas tangan , validasiAbstractThis research aims to produce a decent module used in learning Hand Tool in the MechanicalEngineering Department of SMK Negeri 2 Surabaya. This type of research is the development ofresearch. The method used in the model of development adopted the 4D (Four - D Model) which consistsof four phases: definition (define), stage design (design) and stage of development (develop). In thisresearch who were the respondents are 9 teachers SMK 2 Surabaya, 3 teachers' as well as teachingcompetence of Hand Tool expertise in the Department of Mechanical Engineering SMKN 2 Surabaya and12 students of X TPM 1 in the Mechanical Engineering Department of SMK Negeri 2 Surabaya. Theresearch instrument used to collect data in the form of sheets and sheet test questionnaire. Data analysiswas performed to determine the feasibility and effectiveness of the learning module generated Hand Tool,as well as to study the response of teachers and students about Hand Tool modules developed.Based on the results of the study, it was shown that the learning modules developed Hand Tool fit for usein study subjects Hand Tool. It can be seen from the results of the validation module by 9 teachers SMK 2Surabaya engineers, linguists, and experts design which is equal to 4.28, and the percentage of teacherresponses to the module at 86.34%, and the percentage of student responses by 84.16 %, in where theresults when interpreted on a Likert scale, in the criteria valid and very well. Hand Tool learning modulesdeveloped also been shown to improve student learning outcomes X 2 TPM 1 SMK Surabaya. This isindicated by the results of pre-test before to application modules and post-test after the application ofmudul there is a difference, the value of the post-test better than the pre-test value, as evidenced by tcountobtained 9.10, this result is greater than the critical value distribution of t = 1.7966.Keywords: module development, hand tools, validatio
STUDI TEMPERATUR TUANG TERHADAP KEKUATAN BENDING PADUAN Al-Si DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN PASIR
Aluminium adalah logam yang paling banyak digunakan di dalam dunia industri dan otomotif. Aluminium memiliki titik lebur yang rendah sehingga Aluminium banyak digunakan sebagai bahan baku proses pengecoran. Aluminium dipadukan dengan bahan lain bertujuan untuk merubah sifat mekanik yang sesuai dengan tujuan industri tertentu. Salah satunya yaitu Al-Si yang memiliki sifat fluiditas (mampu alir) yang baik sehingga aluminium dan silikon dapat mengalir lebih mudah pada proses pengecoran. Proses pengecoran memiliki berbagai variabel yang mempengaruhi sifat mekanik suatu material. Salah satunya adalah temperatur tuang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur tuang terhadap kekuatan bending paduan Al-Si dengan menggunakan cetakan pasir. Bahan yang digunakan yaitu ingot Al-Si dengan komposisi Al 84,51% dan Si 5,21%. Ingot Al-Si dilebur menggunakan tungku peleburan injeksi dengan temperatur tuang sebesar 680ËšC, 705ËšC, 730ËšC, 755ËšC dan 780ËšC. Al-Si cair dituang ke dalam cetakan pasir yang menggunakan riser. Pengujian bending menggunakan metode three point bending sesuai standar ASTM E 290-14. Hasil penelitian variasi temperatur tuang terhadap kekuatan bending paduan Al-Si dengan menggunakan cetakan pasir diperoleh rata-rata kekuatan bending pada temperatur 680ËšC, 705ËšC, 730ËšC, 755ËšC dan 780ËšC berturut-turut sebesar 558,75 Mpa, 588,75 Mpa, 592,5 Mpa, 603,75 Mpa dan 622,5 Mpa
PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT KULIT BATANG KERSEN DENGAN SERAT KARBON TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT HYBRID DENGAN MATRIK POLIESTER
Penggunaan komposit pada masa ini mengalami peningkatan dikarenakan kebutuhan akan bahan material yang memiliki kekuatan serta harga yang ekonomis, selain itu material jenis komposit memiliki sifat ramah lingkungan, tahan terhadap korosi sehingga lebih diunggulkan dibandingkan material jenis logam.. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui kekuatan tarik, dan mekanisme kegagalan komposit dengan matrik poliester. Penelitian ini akan diaplikasikan pada panel panjat tebing sebagai material yang ramah lingkungan dan mendukung serat alam sebagai bahan komposit. Pengujian tarik menggunakan standar ASTM D638. Hasil pengujian tarik kekuatan rata-rata pada variasi fraksi volume 0% serat kulit batang kersen 5% serat karbon, dengan 95% matrik adalah 61,1 MPa, 5% serat kulit batang kersen 5% serat karbon, dengan 90% matrik adalah 62,6 MPa, 10% serat kulit batang kersen 5% serat karbon, dan 85% matrik adalah 63,7 MPa, 15% serat kulit batang kersen 5% serat karbon, dengan 80% matrik adalah 67 MPa, dan 20% serat kulit batang kersen 5% serat karbon, dan 75% matrik adalah 69,2MPa. Kata Kunci: komposit, serat kulit batang kersen, serat karbon, poliester, fraksi volume, dan uji tarik
PENGARUH ARAH ORIENTASI SERAT IJUK DAN SERAT E-GLASS TERHADAP KEKUATAN GESER KOMPOSIT HYBRRID DENGAN RESIN POLYESTER
Perkembangan teknologi otimotif bahan komposit sangat diperlukan dalam pembuatan bodi mobil khususnya bagian bumper depan ,disisi komposit mempunyai sifat mudah dibentuk, difabrikasikan dan memiliki bobot yang lebih ringan. Komposit ini menggunakan serat alam yaitu serat ijuk, dimana serat ijuk sendiri belum digunakan secara maksimal khususnya pada bidang otomotif. Pada tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh arah orintasi serat komposit hybrid serat ijuk acak dan serat E-glass anyam dengan resin polyester terhadap kekuatan geser. Dalam pembuatan komposit ini bahan yang digunakan adalah serat E-glass anyam, serat ijuk acak dengan ketebalan 1 mm ± 0,5 mm, resin unsaturated polyester 157 BTQN, dan katalis MEKPO. Susunan serat dimana serat ijuk dibagian atas dan serat E-glass dibagian bawah. Variasi arah orintasi serat 0°,30° , 45° , 60° dan 90°. Pembuatan komposit menggunakan metode hand lay-up dan press mold. Pengujian geser ini menggunakan standar ASTM D5379. Komposit diamati secara visual dengan foto makro untuk mengetahui bentuk penampang patahan akibat pengujian geser. Setelah dilakukan pengujian geser dapat disimpulkan hasil dari kekuatan geser diperoleh kekuatan geser rata-rata tertinggi pada arah orientasi serat sudut 30° yaitu sebesar 65 MPa, sedangkan untuk kekuatan geser rata-rata terendah pada arah orientasi serat sudut 90° yaitu sebesar 38.06 MPa. Kata kunci: Orientasi serat, Komposit hybrid, Serat ijuk, Serat E-glass, Resin polyester, Kekuatan geser
- …