21 research outputs found

    ANALISA MODEL ARSITEKTUR POHON DI KAWASAN TAMAN KOTA KABUPATEN BANYUWANGI

    Get PDF
    Penelitianfanalisaf model arsitektur inik dilakukan di taman kota Kabupaten iBanyuwangi, tepatnya di taman kota Sayu Wiwit, Sritanjung dan Blambangan. Tujuannya untuk mengetahuig model-model arsitekturfpohonbyangi ditanamj di kawasan taman kota, sehingga kedepannya dapan melakukan prediksi tanaman yang tepat untuk kebutuhan paru-paru kota. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati pola percabangan pohon dan mendeskripsikannya ke dalam golongan model arsitekturnya. Arsitektur dari pertumbuhan tanaman adalah gambaran morfologi pada suatu fase4tertentu5darigrangkaian gpertumbuhan upohon. Arsitektektur pohon memiliki sifat yang dinamis, karena setiap tumbuhanh akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Model arsitektur pohon dapat digunakan sebagai data tambahan dalam membedakan antar jenis pohon. Hasil dari proses penelitian menunjukkan bahwa terdapat 21 spesies pohon yang digunakan sebagai peneduh. Semua jenis yang ditemukan tersebut tergabung dalam 13 Famili. Masing-masing tanaman menunjukkan model arsitektur troll, aubreville, corner, raux, massart, rauh, campagnat, kwan koriba. &nbsp

    KEANEKARAGAMAN SPESIES KELAS GASTROPODA PADA HUTAN MANGROVE PANTAI BAMA TAMAN NASIONAL BALURAN

    Get PDF
    Kawasan Mangrove Pantai Bama adalah salah satu kawasan yang menjadi area konservasi Taman Nasional Baluran. Terbatasnya informasi mengenai Keanekaragaman Gastropoda di Hutan Mangrove Pantai Bama Taman Nasional Baluran tepatnya di area mangrove Kelor-Manting hal ini yang mendorong peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui tingkat keanekaragaman Gastropoda di daerah tersebut. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman dan dominansi Gastropoda yang ada di Hutan Mangrove Pantai Bama Taman Nasional Baluran. Penelitian dilakukan pada tanggal 10 Maret-9 April 2020. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel dibagi menjadi 3 stasiun dengan jarak tiap stasiun 200 m dan dengan luas tiap stasiun 450 m2. Setiap stasiun dibagi menjadi 3 garis transek jarak tiap garis transek 30 m, dalam satu garis transek terdapat 10 plot berukutan 2 × 2 m2. Berdasarkan pengamatan di 3 stasiun diperoleh Gastropoda 16 famili dengan 20 genus dan 21 spesies. Keanekaragaman (Hˊ) Gastropoda pada tiap stasiun 2.7589-2.8384 yang menunjukkan bahwa kawasan ini memiliki nilai keanekaragaman sedang. Dominansi (C) gastropoda pada setiap stasiun 0.0653-0.0743 yang menunjukkan bahwa kawasan ini memiliki nilai indeks Dominansi rendah

    POLA DISTRIBUSI DAN KOMPOSISI GASTROPODA PADA RESORT KUCUR TN ALAS PURWO

    Get PDF
    Gastropoda pada Resort Kucur selain sebagai dekomposer juga berfungsi sebagai indikator stabilitas lingkungan. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui pola distribusi dan komposisi gastropoda yang berada di Resort Kucur Taman Nasional Alas Purwo. Metode yang digunakan adalah purposive  sampling, terbagi menjadi 3 stasiun dengan jarak antar stasiun sejauh 1 km dengan jarak antar transek 30 m dan pada setiap garis transek diletakkan plot berukuran 2×2 m2 dengan jarak antar plot 10 m. Hasil komposisi gastropoda pada Resort Kucur yang ditemukan berjumlah 5 famili, 6 genus, dan 10 spesies yang terdiri atas famili Potamididae, Muricidae, Neritiidae, Littorinidae, Cerithiidae dengan genus yang terdiri atas Terebralia, Ceritidea, Chicoreus, Nerita, Littoraria, Cerithium dan spesies Terebralia sulcata, Cerithidea cingulata, C. quardrata, Chicoreus capucinus, Nerita undata, N. balteata, Littoraria scabra, L. angulifera, L. carinifera, Cerithium coralium. Hasil indeks keanekaragaman pada tiap stasiun menunjukkan  H´= < 1 yang menunjukkan bahwa keanekaragaman jenis tergolong rendah. Kepadatan tertinggi dari Nerita undata dengan  nilai kepadatan berkisar antara 150-332 ind/m2. Pola sebaran distribusi gastropoda di tiap stasiun bersifat mengelompok. Kata kunci: Komposisi, Distribusi, Gastropoda, Resort Kucu

    KELIMPAHAN POPULASI MOLUSKA KELAS BIVALVIA PADA WILAYAH PASANG SURUT PANTAI PULAU MERAH BANYUWANGI

    Get PDF
    Pulau Merah merupakan kawasan wisata pantai di Banyuwangi yang memiliki zona intertidal di wilayah pantainya. Pada zona intertidal terdapat biota laut yang tinggal disana, salah satunya dari kelas bivalvia yang belum diketahui kelimpahan populasinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelimpahan populasi moluska dari kelas bivalvia. Metode yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan transek line kuadrat yang disesuakan luas wilayah Pulau Merah meliputi panjang garis pantai dan relif pantai. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 7 spesies, dari 4 ordo, 5 family, dan 5 genus. Diantaranya yakni Saccostrea cucullata (193,43 ind/m2), Septifer virgatus (0,50 ind/m2), Tridacna squamosa (0,05 ind/m2), Periglypta puerpera (0,03 ind/m2), Tridacna maxima (0,02ind/m2), Atrina pectinata (0,01 ind/m2), Atrina vexillum (0,01 ind/m2). Indeks keanekaragaman bivalvia di pantai pulau merah tergolong rendah yakni H´=(0,163) sedangkan nilai dominansinya tinggi C=(0,940

    Implementasi Teknologi Automatic Thermal Air Condition (ATAC) Berbasis Internet of Things (IoT) pada UKM Peternakan Ayam Broiler

    Get PDF
    Some problems caused covid-19 pandemic, one of serious impact for some bussiness sector as UKM farmer broiler chicken. The government policy to reduce covid-19 infection causes production process and broiler chicken marketing are hampered which is impact to reduce production omset farmer. Through community partnership program (PKM) has been expanded expenditious technology as Automatic Thermal Air Condition (ATAC) based on Internet of Things (IoT) and franchise system which are expected to be able to be problem solving faced by stocker farmer bioler chicken.  The application result of ATAC based on IoT and system franchise significantly can raise farmer productivity through increasing chicken weight, reduce death rate and Feed Conversion Ratio (FCR), supported by right system franchise marketing proven to be able to increase farmer omset

    Keanekaragaman Jenis dan Similaritas Gastropoda Mangrove Pada TN Baluran dan TN Alas Purwo

    Get PDF
    Keanekaragaman hayati memiliki manfaat baik secara ekologi, ekonomi, dan budaya yang harus kita jaga dan lestarikan salah satunya gastropoda mangrove. Diketahui TN Alas Purwo dan TN Baluran sama-sama memili vegetasi mangrove yang masih alami, sehingga perlu untuk dilakukan penelitian mengenai bagaimana keanekaragaman jenis gastropoda dan juga indeks similaritas kedua Taman Nasional tersebut terkait keberdaaan dan kesamaan jenis gastropoda. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunkan purposive sampling dengan teknik pengambilan gasris transek menggunakan plot berukuran 2´2m2. Hasil penelitian didapatkan Keanekaragaman jenis pada Blok Jati Papak TN Alas Purwo terdapat 19 spesies, sedangkan pada Pantai Bama TN Baluran terdapat 21 spesies. Indeks similaritas pada kedua Taman Nasional tersebut dikatagorikan tinggi di stasiun 1 dan 3 (85%); stasiun 2 dan 3 (82%)  TN Alas Purwo dan katagori tinggi di stasiun 2 dan 3 (72%) TN Baluran dan sangat tinggi pada stasiun 1 dan 2 (97%) TN Alas Purwo; sangat tinggi di pada stasiun 1 dan 2 (98%); stasiun 1 dan 3 (95%) TN Baluran

    STUDI ANALISIS ARSITEKTUR PERCABANGAN POHON DI KAWASAN SAVANA BEKOL TAMAN NASIONAL BALURAN KABUPATEN SITUBONDO

    Get PDF
    Latar Belakang: Pohon memiliki ciri yang khas dalam rangkaian proses pertumbuhannya yang diwariskan secara genetik pada keturunannya. Pohon dengan berbagai bentuk tajuknya berperan dalam membentuk pola percabangan pohon. Percabangan pohon dapat dikatakan sebagai arsitektur khusus untuk klasifikasi dan interpretasi bentuk tumbuhan, oleh karena itu sifatnya yang konsisten maka model arsitektur pada setiap jenis pohon dapat dijadikan data tambahan dalam membedakan dengan jenis pohon yang lain. Bentuk pohon merupakan elemen desain yang paling memegang peran penting dan harus dipertimbangkan dalam membuat perancangan lanskapMetode: Penelitian ini menggunakan metode jelajahHasil: Hasil Identifikasi pohon di kawasan Savana Bekol Taman Nasional Baluran menunjukkan terdapat 6 jenis pohon yang tersebar di kawasan Savana Bekol. Pohon yang berhasil di amati termasuk dalam 6 spesies yaitu Azadirachata indica, Acacia nilotica, Muntingia calabura, Tamarindus indica, Corypha utan, Ziziphus mauritiana. Setelah melakukan identifikasi arsitektur pohon terdapat 5 model yaitu model Holtum, model Scarrone, model Leeuwenberg, model Troll, Model RauhKesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka didapat moel arsitektur pohon di Taman Nasional Baluran (melalui eksplorasi) mendapat beberapa sampel. Diantaranya 6 jenis yang menjadi sampel ditemukan model arsitektur pohon ada 5 yaitu troll, model Scarrone, model Leeuwenberg, model Rauh, dan model Holtu

    Keanekaragaman Jenis dan Similaritas Gastropoda Mangrove Pada TN Baluran dan TN Alas Purwo

    Get PDF
    Keanekaragaman hayati memiliki manfaat baik secara ekologi, ekonomi, dan budaya yang harus kita jaga dan lestarikan salah satunya gastropoda mangrove. Diketahui TN Alas Purwo dan TN Baluran sama-sama memili vegetasi mangrove yang masih alami, sehingga perlu untuk dilakukan penelitian mengenai bagaimana keanekaragaman jenis gastropoda dan juga indeks similaritas kedua Taman Nasional tersebut terkait keberdaaan dan kesamaan jenis gastropoda. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunkan purposive sampling dengan teknik pengambilan gasris transek menggunakan plot berukuran 2´2m2. Hasil penelitian didapatkan Keanekaragaman jenis pada Blok Jati Papak TN Alas Purwo terdapat 19 spesies, sedangkan pada Pantai Bama TN Baluran terdapat 21 spesies. Indeks similaritas pada kedua Taman Nasional tersebut dikatagorikan tinggi di stasiun 1 dan 3 (85%); stasiun 2 dan 3 (82%)  TN Alas Purwo dan katagori tinggi di stasiun 2 dan 3 (72%) TN Baluran dan sangat tinggi pada stasiun 1 dan 2 (97%) TN Alas Purwo; sangat tinggi di pada stasiun 1 dan 2 (98%); stasiun 1 dan 3 (95%) TN Baluran

    KAJIAN ETNOBOTANI TANAMAN FAMILI ZINGIBERACEAE PADA MASYARAKAT SUKU USING KABUPATEN BANYUWANGI

    Get PDF
    Masyarakat Suku Using di Kabupaten Banyuwangi terkenal memiliki keunikan budaya dan pengetahuan tradisional dalam memanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu famili tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan adalah  golongan Zingiberaceae. Pemanfaatannya adalah sebagai bahan obat dan bumbu  masakan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji tingkat pemanfaatan tumbuhan dari famili Zingiberaceae baik ditinjau dari segi etnobotani, etnomedisin, etnoekonomi dan etnoekologi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2018. Lokasi penelitian meliputi 5 kecamatan yang meliputi: 1) Kecamatan Glagah (Kemiren, Glagah, Taman Suruh, Bakungan, Mandaluko, Olehsari, Kenjo, Dukuh Kopen Kidul); 2) Kecamatan Giri (Cungking Mojopanggung, Boyolangu); 3) Kecamatan Kabat (Macan putih, Kejoyo); 4) Kecamatan Rogojampi (Aliyan); 5) Kecamatan Singojuruh (Alas Malang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada sembilan spesies dari famili Zingiberaceae yang digunakan oleh masyarakat Suku Using di Banyuwangi. Spesies tersebut meliputi Alpinia galangal, Curcuma alba, Curcuma domestica, Zingiber officinale, Curcuma xantorrizha, Kaemferia galanga, Boensenbergia rotunda, Zingiber aromaticum, Amomum dealbatum. Semua spesies berhabitus terna. Pemanfaatan tanaman tersebut sebagai bahan obat dan bumbu masakan. Hampir semua memiliki nilai ekonomi dan hampir semua telah dibudidayakan oleh masyarakat Suku Using Banyuwangi di area sekitar rumah.  Kata kunci: Etnobotani, Zingiberaceae, dan Suku Using Banyuwang

    STUDI ETNOBOTANI DAN UPAYA KONSERVASI TANAMAN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI PENGOBATAN TRADISIONAL PERAWATAN WANITA DI SUKU USING KABUPATEN BANYUWANGI

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tanaman-tanaman obat yang digunakan Sebagai Pengobatan Tradisional Perawatan Wanita di Suku Using Kabupaten Banyuwangi dengan jumlah responden yaitu 390 orang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif eksploratif dengan teknik survei lapangan dan wawancara dari narasumber yang berprofesi sebagai pembuat jamu, dukun bayi dan masyarakat suku Using. Data yang diambil meliputi data keanekaragaman tanaman obat. Bagian tanaman obat, sumber perolehan tanaman obat dan data tingkat pengetahuan masyarakat suku Using terhadap penggunaan  tanaman obat sebagai perawatan wanita.Hasil penelitian yang didapat dari responden masyarakat Suku Using di Kabupaten Banyuwangi terdapat 25 spesies tanaman obat dari 10 famili yang digunakan sebagai pengobatan tradisional perawatan wanita. Famili Zingiberaceae merupakan famili yang paling banyak digunakan. Bagian-bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pengobatan perawatan wanita yaitu daun, rimpang, umbi, biji dan bunga. Masyarakat suku Using memperoleh tanaman obat dari kebun
    corecore