17 research outputs found

    PERBEDAAN TAHAP PEMISAHAN SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT DI PUSKESMAS ISO DAN NON ISO DALAM WILAYAH KOTA BANDA ACEH TAHUN 2016

    Get PDF
    Puskesmas di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 9.321, terdiri dari 71,7% Puskesmas yang mempunyai sarana air bersih dan 44,5% telah memiliki saluran pembuangan air limbah dengan saluran tertutup. Ada 64,6% Puskesmas telah melakukan pemisahan limbah medis dan non medis. Hanya 26,8% Puskesmas yang memiliki incinerator. Sedangkan 73,2% sisanya tidak memiliki fasilitas tersebut yang menunjukkan pengelolaan limbah medis padat yang masih buruk. Jumlah limbah medis yang dihasilkan oleh Puskesmas di wilayah Kota Banda Aceh cukup tinggi mencapai 1,754.5 kg/thn. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tahap Pemisahan Sistem Pengelolaan Limbah Medis Padat  di Puskesmas Dalam Wilayah Kota Banda Aceh. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini melibatkan puskesmas dengan status ISO dan Non ISO di Kota Banda Aceh. Sampel sebanyak 101 responden yang mewakili semua puskesmas di Banda Aceh. Data dia analisis secara Univariat dengan menyajikan table distribusi frekuensi dan analisi Bivariat menggunakan 2 uji statistic yaitu Mann-Whitney dan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan sistem pengelolaan limbah medis tahap pemisahan antara Puskesmas ISO dan Non ISO di Kota Banda Aceh (P=0,03), Sikap petugas(P=0,005). Sementara itu faktor yang berhubungan dengan system pengelolaan limbah medis padat tahap pemisahan baik di puskesmas ISO maupun Non ISO adalah masa kerja (P=0,013), sikap (P=0,000). Variabel sikap merupakan variabel dengan pengaruh yang sangat kuat terhadap sistem pengelolaan limbah medis padat, sehingga harus ada perhatian yang serius untuk mengubah hal tersebut dengan memfokuskan pada pelatihan yang berkualitas pada petugas medis di tingkat puskesmas

    HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN PENYAKIT PERIODONTAL PADA MASYARAKAT USIA 15 TAHUNKEATAS DI DESA SIREN KECAMATAN BANDAR BARU PIDIE JAYA TAHUN 2018

    Get PDF
    Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit periodontal dan memperparah keadaannya. Berdasarkan data pukesmas Bandar Baru dari bulan Januari sampai dengan Juni 2018, dari keseluruhan kasus 4.028, diperoleh data pasien yang mengalami penyakit periodontal sebanyak 454 kasus dan 32% Penduduk Desa Siren usia 15 tahun Keatas. Hasil Pemeriksaan dari 10 orang, terdapat 7 orang menderita periodontal dengan jumlah rokok yang dihisap  > 10 batang / perhari.   Penelitian ini bersifat analitik, dilaksanakan pada tanggal 12 sampai dengan 19 Agustus 2018, dengan jumlah populasi 250 respoden pada masyarakat usia 15 tahun ke atas, dengan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling  dengan sampel 154 responden. Analisa data menggunakan Uji Chi Squre. Hasil penelitian menunjukkan kriteria kebiasaan merokok paling banyak terdapat pada kategori > 10 tahun yaitu sebanyak 58 responden (37,7%), kriteria tingkat keparah merokok terbanyak pada kategori yaitu berat 74 responden (48,1%), dan kriteria penyakit periodontal paling banyak terdapat pada kategori berat yaitu sebanyak 92 responden (59,7%).   Hasil  uji statistik  p = 0,001. Maka ada hubungan  kebiasaan merokok dengan penyakit periodontal. Diharapkan kepada pemerintah dan tenaga kesehatan di Desa Siren Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya untuk mengajak masyarakat usia 15 tahun ke atas agar menghentikan kebiasaan merokok karena dapat menimbulkan penyakit periodontal

    HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN PENYAKIT PERIODONTAL PADA MASYARAKAT USIA 15 TAHUNKEATAS DI DESA SIREN KECAMATAN BANDAR BARU PIDIE JAYA TAHUN 2018

    Get PDF
    Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit periodontal dan memperparah keadaannya. Berdasarkan data pukesmas Bandar Baru dari bulan Januari sampai dengan Juni 2018, dari keseluruhan kasus 4.028, diperoleh data pasien yang mengalami penyakit periodontal sebanyak 454 kasus dan 32% Penduduk Desa Siren usia 15 tahun Keatas. Hasil Pemeriksaan dari 10 orang, terdapat 7 orang menderita periodontal dengan jumlah rokok yang dihisap  > 10 batang / perhari.   Penelitian ini bersifat analitik, dilaksanakan pada tanggal 12 sampai dengan 19 Agustus 2018, dengan jumlah populasi 250 respoden pada masyarakat usia 15 tahun ke atas, dengan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling  dengan sampel 154 responden. Analisa data menggunakan Uji Chi Squre. Hasil penelitian menunjukkan kriteria kebiasaan merokok paling banyak terdapat pada kategori > 10 tahun yaitu sebanyak 58 responden (37,7%), kriteria tingkat keparah merokok terbanyak pada kategori yaitu berat 74 responden (48,1%), dan kriteria penyakit periodontal paling banyak terdapat pada kategori berat yaitu sebanyak 92 responden (59,7%).   Hasil  uji statistik  p = 0,001. Maka ada hubungan  kebiasaan merokok dengan penyakit periodontal. Diharapkan kepada pemerintah dan tenaga kesehatan di Desa Siren Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya untuk mengajak masyarakat usia 15 tahun ke atas agar menghentikan kebiasaan merokok karena dapat menimbulkan penyakit periodontal

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGGINYA KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA LANSIA (60-74) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ULEE KARENG TAHUN 2022

    Get PDF
    Diabetes Melitus tipe 2 merupakan ketidakmampuan sel-sel tubuh untuk merespon insulin atau disebut resistensi insulin yang menyebabkan hiperglikemia, pankreas tidak bisa menghasilkan hormon insulin yang relatif atau sewaktu tubuh tidak efektif memakai insulin yang di hasilkan. Prevalensi kasus penderita Diabetes Melitus di Puskesmas Ulee Kareng pada tanggal 5 sampai 20 Oktober 2021 termasuk tinggi menempati urutan ke 2 dengan jumlah 1441 kasus di  antara 10 penyakit tertinggi di puskesmas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain case-control. Populasi dalam penelitian lansia yang menderita diabetes melitus berusia 60-74 tahun sebanyak 708 responden. Metode pengambilan sampel menggunakan simple random sampling sebanyak 192 responden, 96 sampel kasus dan 96 sampel kontrol dan analisis data menggunakan regresi logistic menggunakan uji Chi Square dan Odds Ratio . Hasil penelitian menunjukkan kejadian DM sebesar 50,00%, riwayat genetik dengan DM sebesar 80,21%, pola makan salah dengan DM sebesar 81,25%, obesitas dengan DM sebesar 87,50%, aktivitas ringan dengan DM sebesar 91,67%, Hasil uji bivariat diperoleh ada hubungan riwayat genetik (p-value: 0,001 dan OR= 22), pola makan (p-value: 0,001 dan OR= 65,2), obesitas (p-value: 0,001 dan OR=67,67) dan aktivitas fisik sedang (p-value: 0,001 dan OR= 0,01) dengan Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Ulee kareng. Diharapkan bagi Petugas kesehatan untuk mensosialisasikan mengenai pola makan yang baik dan benar untuk mencegah angka peningkatan kasus DM serta pengawasan dengan mengukur tinggi badan dan berat badan masyarakat yang mengalami IMT berlebih, agar tidak mengalami obesitas yang akan mengakibatkan penyakit komplikasi lainnya

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAMPASEH

    Get PDF
    Metode pencegahan infeksi tercepat dan paling efektif hanya melalui imunisasi. Cakupan imunisasi dikota Banda Aceh pada tahun 2020 hanya 33%, sedangkan Puskesmas cakupan imunisasi terendah di Puskesmas Lampaseh Kecamatan Kuta Raja dengan jumlah 45%. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar lengkap pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Lampaseh. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain deskriptif analitik  dengan pendekatan cross-sectional, Populasi di wilayah kerja Puskesmas Lampaseh adalah seluruh 173 ibu yang memiliki anak usia 12 bulan atau dewasa muda. sampel dengan berjumlah 63 sampel, data diolah menggunakan program SPSS 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas Lampaseh Kecamatan Kuta Raja Banda Aceh hanya sebesar 33%, jauh di bawah target nasional yang ditetapkan. Berdasarkan hasil uji Chi-Square, ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu (p = 0,002), dukungan keluarga (p = 0,012), peran petugas kesehatan (p = 0,016), peran kader (p = 0,032), peran tokoh masyarakat (p = 0,003), peran tokoh agama (p = 0,007), dan keterjangkauan ke tempat pelayanan kesehatan (p = 0,026) dengan kelengkapan imunisasi dasar lengkap pada bayi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa semua variabel memiliki hubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar lengkap pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Lampaseh. Kepada petugas kesehatan Puskesmas Lampaseh Kota Banda Aceh agar dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang informasi kesehatan sehingga dapat merubah perilaku masyarakat terhadap imunisasi

    FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGGAH MULO KECAMATAN PINTU RIME GAYO KABUPATEN BENER MERIAH TAHUN 2023

    Get PDF
    Pemerintah Indonesia memiliki kewajiban untuk memajukan  dan menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan agar penduduk lanjut usia dapat terus hidup mandiri dan produktif secara sosial dan ekonomi. Dengan meningkatnya harapan hidup, jumlah orang lanjut usia meningkat dari tahun ke tahun. Tujuan penelitian  ini utnuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Singgah Mulo Kecamatan Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah Tahun 2022. Penelitian ini bersifat deskriftif analitik dengan pendekatan Cross- Sectional. Populasi  dalam penelitian ini adalah lansia umur 60-69 tahun di Desa Bener Meriah, Desa Pulo Intan, Desa Rimba Raya, Desa Simpang Lancang, Desa Musara Pakat Kecamatan Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah Berjumlah 160 orang. Pengambilan sampel sebanyak 160 responden menggunakan teknik  total population.  Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 16-26 Januari 2023 dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat dan bivariat  dengan menggunakan uji  Chi- Square menggunakan aplikasi SPSS. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 51,2 % lansia tidak memanfaatkan posyandu lansia, 58,8 pengetahuan lansia kurang baik 65,6% sikap  lansia negatif , 55,0 % keluarga tidak mendukung, 60,0% kader tidak berperan, 47,5% tokoh masyarakat tidak mendukung. Analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan lansia (p value 0,012 ), sikap  lansia (p – value = 0,002), dukungan keluarga (p –value =0,001), peran kader (p –value=0,002), tokoh masyarakat (p-value=0,026) dengan pemanfaatan posyandu lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Singgah Mulo Kecamatan Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah Tahun 2022. Disarankan kepada pihak puskesmas agar lebih banyak memberikan pembinaan dan pelatihan program kesehatan kepada kader posyandu guna meningkatkan pengetahuan dan kemauan bagi para lansia untuk meningkatkan pemanfaatan  posyandu  lansia

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN KONTROL BEROBAT PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KUTA ALAM KOTA BANDA ACEH TAHUN 2023

    Get PDF
    Hipertensi merupakan suatu penyakit kronis dengan adanya peningkatan tekanan pembuluh darah arteri. Pasien hipertensi juga harus melaksanakan kepatuhan pengobatan karena sebagai kunci keberhasilan pengobatan terapi hipertensi. Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh mengalami peningkatan penyakit hipertensi yang sangat signifikan dari tahun 2020 hingga 2022. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional.  Populasi dalam penelitian adalah pasien hipertensi di Puskesmas Kuta Alam Kota Banda Aceh pada kelompok umur 45-74 tahun sebanyak 1.597 (68%). Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 94 orang. Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 6 - 17 Januari 2023. Uji statistik yang digunaan adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan 67,0% responden patuh kontrol berobat dan sebanyak 33,0% responden tidak patuh kontrol berobat. Hasil analisis bivariat menunjukan ada hubungan antara lama menderita hipertensi (p-value 0,022), tingkat pengetahuan (p-value 0,008), motivasi berobat (p-value 0,034), dukungan keluarga (p-value 0,022), peran tenaga kesehatan (p-value 0,026) dan tidak terdapat hubungan antara keterjangkauan akses ke pelayanan kesehatan (p-value 0,466) kepatuhan kontrol berobat pasien hipertensi rawat jalan di Puskesmas Kuta Alam Kota Banda Aceh Tahun 2023. Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor yang berhubungan dengan kepatuhan kontrol berobat pasien hipertensi rawat jalan di Puskesmas Kuta Alam Kota Banda Aceh Tahun 2023 yaitu faktor lama menderita hipertensi, tingkat pengetahuan, motivasi berobat, dukungan keluarga, peran tenaga kesehatan dan faktor yang tidak berhubungan yaitu keterjangkauan akses ke pelayanan kesehatan

    The Effect of the Implementation of the Education on the Knowledge and Status of Dental Cleanliness in Elderly in Darul Imarah Aceh Besar District, Indonesia

    Get PDF
    BACKGROUND: Oral health problems are ones that must be considered by the elderly. Dental and oral health in the elderly is essential and closely related to general health. Overcoming this problem needs necessary to optimize the elderly’s ability to maintain dental and oral hygiene by providing information and skills. AIM: The purpose of this study is to analyze the effect of self-empowerment-based education packages on knowledge and oral hygiene of the elderly in the Darul Imarah district of Aceh Besar. METHODS: This study’s design was a quasi-experimental design with a pretest-posttest design with control group design. This research is located in the village of Darul Imarah District, Aceh Besar. A sample of 80 older adults who were divided into two groups. Each group numbered 40 people. The criteria for this sampling were inclusion and exclusion criteria. Data analysis used univariable, bivariable, and multivariate using paired samples test and independent t-test. RESULTS: The results showed a difference in mean knowledge from post-test I to post-test II (P = 0.002). The results of the multivariate analysis of the knowledge, attitude, and behavior variables on the maintenance of dental and oral hygiene had a significant effect on the periodontal health status of pre-elderly (p = 0.001). The statistical test results showed that there was an effect of self-empowerment-based education on the knowledge of the elderly, p = 0.001. The results showed that there was no difference in knowledge in the control group in the post-test I and post-test 2 with a value of p = 0.72, and there was a difference in knowledge in the intervention group in the post-test I and post-test 2 with a value of p = 0.002. There were differences in dental and oral hygiene in the control group, and there were differences in dental and oral hygiene after being given the intervention with a value of p = 0.003. CONCLUSION: There is a significant effect of providing a self-empowerment-based education package to the elderly on the level of knowledge and oral hygiene status of the elderly in Darul Imarah District, Aceh Besar (p <0.05)

    Surgical Management of Tuberous Sclerosis

    Get PDF
    Tuberous sclerosis is a genetic disorder with incidence of 1 into 6000 birth. It is a multi-systemic disorder. Seizures associated with tuberous sclerosis (TS) can be difficult to control with medical therapy.Objective: To determine the role of surgery for the management of seizures and other symptoms in Tuberous Sclerosis.Material and Method: Four patients with TSC who underwent surgery were admitted in the Department of Neurosurgery Sheikh Zayed Hospital, Rahim Yar Khan and Department of Neurosurgery, PGMI / Lahore General Hospital, Lahore.Results: We admitted 5 cases, 3 males and 2 females. All presenters with seizers other presenting feature were headache and vomiting in all 5 cases, vomiting in 5 cases. All cases were operated were craniotomy and removal of tumour. Surgery were V.P. Shunt was performed in 3 cases. All 5 cases revealed excellent outcome and seizures well controlled with anticonvulsant postoperatively which were poorly controlled preoperatively. All 5 cases were discharged in satisfactory condition within 2 – 3 weeks. Histopathology the histopathology of all 5 cases were subependymal giant cell astrocytoma (SEGA).Outcome: All 5 cases revealed excellent outcome and the seizures were well controlled post-operatively with anticonvulsants. While pre-operative fits, were poorly controlled. All 5 cases were discharged in satisfactory condition with 2 – 3 weeks.Conclusion: The surgery had excellent outcome for tuberous sclerosis provided timely decision is taken to treat the tumor and associated hydrocephalus. Most of these patients will lead ventriculoperitoneal shunt or EVD as an emergency step to save the life

    Hubungan dukungan keluarga dan budaya dengan pemberian ASI ekslusif pada bayi di Kecamatan Baitussalam Aceh Besar

    No full text
    Background: Low coverage of exclusive breastfeeding can impact the quality of life of the nation's next generation and the national economy. The national coverage of exclusive breastfeeding in 2018 only reached 68,74%, Aceh reached 48%, Aceh Besar reached 61%, and Baitussalam District only 14%. Breastfeeding coverage was highest in Labuy village at 10% and lowest in Kajhu Ikrak village at 6%.Objectives: To determine the relationship between family support and culture with exclusive breastfeeding in infants in five villages of Baitussalam District, Aceh Besar.Methods: This descriptive-analytic study used a cross-sectional design. The population was all mothers who had babies aged > 6-12 months in five villages of Baitussalam District, Aceh Besar. Sampling in this study was total sampling. Data collection was done by interview using a questionnaire as a research instrument. Data processing through data examination, classification, verification, analysis, and conclusion. Data analysis using Chi-Square test with 95% CI.Results: The results showed that only 16,1% of mothers provided exclusive breastfeeding, cultural support was 39,3%, and family support was 53,6%.   Furthermore, statistical results have proven a relationship between culture (p= 0,021) and family support (p= 0,001) with exclusive breastfeeding in Baitussalam District, Aceh Besar.Conclusion: Family support and cultural factors significantly correlate with exclusive breastfeeding in infants in Baitussalam District, Aceh Besar
    corecore