7 research outputs found

    KONSEP HIJAB DALAM AL-QUR’AN (STUDI KOMPARASI ATAS PEMIKIRAN ALI ASH-SHABUNI DAN QURAISH SHIHAB)

    Get PDF
    Skripsi ini berjudul KONSEP HIJAB DALAM AL-QUR’AN (Studi Komparasi atas pemikiran Ali ash-shabuni dan Quraish Shihab). Sebuah skripsi untuk mengkaji dan meneliti bagaimana Ali Ash-Shabuni dan Quraish Shihab menafsirkan ayat-ayat tentang hijab dalam kitab tafsirmya”. Fenomena yang saat ini tengah marak terjadi di masyarakat, dimana hijab yang tadinya bertujuan untuk menutup aurat namun sekarang dijadikan untuk life style dan tidak memenuhi syarat berhijab. Dalam skripsi ini terdapat dua kajian fokus, yaitu mengenai penafsiran Ali Ash-Shabuni dan Quraish Shihab tentang hijab serta mengupas kedudukan sumber penafsiran yang mempengaruhi pandangan keduanya dalam menafsirkan ayat-ayat tentang hijab. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan data primer Tafsir Rawa’I al-Bayan fi Ayat Al-Ahkam min al-Qur’an dan Tafsir al-Misbah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan maudhu’i. Adapun langkah pokok analisis data dalam penelitian ini diawali dengan inventarisasi teks berupa ayat, mengkaji teks, melihat historis ayat dan melihat hadits. Selanjutnya diinterpretasikan secara objektif dan dituangkan secara deskriptifkomparatif kemudian ditarik beberapa kesimpulan secara deduktif. Hasil penelitian berdasarkan ayat-ayat yang dikaji, menyatakan bahwa konsep hijab telah dijelaskan dalam al-Qur‟an. Dalam hal ini Ash-Shabuni berpendapat bahwa hukum berhijab adalah wajib dengan menutup seluruh anggota badan kecuali wajah dan telapak tangan. Sedangkan Quraish Shihab sendiri tidak menetapkan secara jelas tentang kewajiban berhijab, pemakaian hijab dengan pilihan modelnya dikembalikan pada selera pemakai dan adat istiadat daerah setempat. Dalam menguraikan pemikirannya Ash-Shabuni menggunakan metode bil Ra’yi, penafsiran terkait disajikan secara tematik dan diuraikan secara muqarran dengan corak salafi. Sedangkan Quraish Shihab menggunakan metode bil Ra’yi dan bil Ma’tsur sekaligus, menyajikan penafsirannya secara tematik dan menguraikannya secara tafshili dengan corak rasional. Keduanya sama-sama menukil hadits, qaul sahabat, dan tabi’in serta pendapat ulama-ulama terdahulu dan kontemporer untuk menguatkan argumen mereka

    PENAFSIRAN IKHLAS MENURUT AL-QUSYAIRI DALAM TAFSIR LATHAIF ISYARAT

    Get PDF
    ABSTRAK Tesis ini, membahas tentang penafsiran Ikhlas menurut Al-Qusyairi dalam Tafsir Lathaif Isyarat yang merupakan salah satu dari bagian dalam ibadah yang sangat penting dibahas. Sebagaimana di zaman seperti ini manusia terlihat berlomba�lomba mengejar kesenangan dunia dengan segala cara apapun, sehingga terkadang kita terjebak dalam menilai kualitas amal yang diperoleh berupa materi. Oleh karena itu, niat menjadi peran penting dalam melaksanakan sesuatu, Sehingga ketika niat mendorong manusia untuk melakukan perbuatan semata�mata karena Allah maka perbuatan tersebut dilandasi oleh sifat ikhlas. Persoalan Ikhlas kini menjadi persoalan utama dalam kajian mufassir sufi, termasuk Imam Al-Qusyairi didalam Tafsir Lathaif Isyarat. Al-Qusyairi merupakan tokoh mufassir klasik yang ternama, khususnya pada kalangan ulama tasawuf yang menggunakan tafsir aliran sufistik isyari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Maudhui yakni dengan pelacakan data dengan mengidentifikasi ayat-ayat terkait dengan Ikhlas, kemudian berusaha menggali makna-makna yang mendekati bahkan yang tepat untuk menemukan hakikat makna ikhlas dalam tafsir Lathaif Isyarat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif-analitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep Ikhlas menurut Al-Qusyairi dan dan relevansinya dalam kehidupan manusia. Berdasarkan hasil penelitian maka di temukan bahwasanya penafsiran ikhlas terlihat dalam beberapat ayat Al�Qur‟an dalam lafazh khalasa dan derivasinya seperti pada QS.Shod ayat 46, QS.Az-Zumar ayat 3, QS.Al-Bayyinah ayat 5 dan lain-lain. Ada juga beberapa ayat yang bermakna Ikhlas tetapi tidak mengandung kata Ikhlas yakni pada QS Al-Taubah ayat 91, QS. Al-Nisa ayat 114, dan QS.Al-Baqarah ayat 262. Hasil dari penelitian ini ialah bahwa Konsep Ikhlas menurut Al-Qusyairi ialah sebagai karunia yang murni untuk mengingat kehidupan akhirat dan penunggalan Al-Haq yakni yakni penjernihan perbuatan dari campuran kesyirikan dan dapat di katakan juga pemeliharaan sikap dari pengaruh hawa nafsu. Relevansi penafsiran Al-Qusyairi tentang ikhlas dalam aspek ibadah, Sosial dan Penerimaan Takdir. Relevansi ikhlas pada aspek ibadah ialah bahwasanya dalam menjalankan suatu ibadah hanya ikhlas beribadah karena Allah semata. Dalam aspek ibadah, Ikhlas akan mendorong seseorang menjadi lebih khusyu‟, taat dan tunduk kepada Allah, sedangkan dari aspek sosial, Ikhlas akan mendorong seseorang menjadi lebih peduli terhadap sesama makhluk ciptaan Allah. Beberapa literatur tafsir digunakan untuk mendukung penulisan ini. Kata kunci: Ikhlas, Tafsir Sufi, Al-Qusyairi

    Studi Penafsiran Ikhlas Dalam Lathaif Isyarat

    Get PDF
    Ikhlas merupakan kesucian hati dalam beribadah atau beramal untuk menuju kepada Allah. Ikhlas adalah suasana kewajiban yang mencerminkan motivasi bathin kearah beribadah kepada Allah dan kearah membersihkan  hati dari kecenderungan untuk melakukan perbuatan yang tidak menuju kepada Allah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotik bayaniyah melalui studi terhadap ayat-ayat yang berkaitan dengan ikhlas. Penelitian dilaksanakan dengan menggali makna-makna yang mendekati bahkan yang tepat untuk menemukan hakikat makna ikhlas. Beberapa literatur tafsir digunakan untuk mendukung penulisan ini. Penelitian ini juga menelaah bagaimana penafsiran Imam Al-Qusyairi tentang ikhlas dalam tafsir Lathaif Isyarat dan bagaimana relevansi ikhlas dalam kehidupan menurut Imam Al-Qusyairi dalam tafsir Lathaif Isyarat. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), dan analisa data dilakukan secara deskriptif analitis. Hasilnya adalah; Ikhlas dalam tafsir Lathaif Isyarat ialah mengarahkan segala orientasi ketaatan kepada Penunggalan Al-Haq, yakni penjernihan perbuatan dari campuran semua makhluk yang terjauhkan dari unsur penyekutuan atau kemusyrikan dan juga pemeliharaan sikap dari pengaruh-pengaruh hawa nafsu, kemudian Relevansi ikhlas dalam kehidupan menurut Imam Al-Qusyairi adalah dalam menjalankan suatu ibadah ataupun perbuatan tidaklah cukup dengan hanya ikhlas beribadah karena Allah semata, tetapi juga harus menjauhi hal-hal kemusyrikan dan orang-orang yang musyrik

    Perencanaan Komunikasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam Membangun Citra Positif Program Gobal Qurban di Sosial Media

    Get PDF
    Pengaruh media sosial sangat signifikan di dalam kehidupan masyarakat modern saat ini, seluruh elemen sosial, baik itu kelompok maupun individu, seluruhnya menggunakan media sosial sebagai akses mereka untuk memberi dan memperoleh informasi sebanyak-banyaknya. Aksi Cepat Tanggap (ACT) di dalam pemberitahuan kepada khalayak tentang program mereka yang berorientasi pada distribusi hewan kurban atau yang dinamakan Global Qurban, ACT menjadikan media sosial sebagai platform mereka. Media sosial tersebut digunakan sebagai wadah penginformasian, kampanye, sosialisasi atas program-program yang mereka buat, khususnya pada program Global Qurban. Untuk menyalurkan sesuatu yang sesuai dengan yang ACT inginkan, maka diperlukan perencanaan sebelum distribusi pesan dilakukan kepada khalayak. Di dalam media sosial, tidak seluruhnya bersifat positif, ini juga menjadi hambatan bagi ACT, selain daripada itu, ACT juga dihadapkan dengan lembaga yang memiliki program serupa, dalam hal ini berarti ACT juga memiliki kompetitor dalam program tersebut. Untuk mencapai suatu tujuan maka ACT memerlukan perencanaan komunikasi kepada khalayak sehingga membuat bahwa ACT lebih menarik. Selain itu, pengguna dari media sosial tentu bersifat sangat luas, artinya ACT harus membangun citra positif atas program Global Qurban tersebut, hal ini bertujuan untuk menginformasikan kepada para pengguna tentang apa itu Global Qurban dan apa manfaatnya, ACT sebagai komunikator harus mengemas pesan sebelum diterbitkan di media, sehingga dampak yang timbul sesuai dengan apa yang ACT tuju. Untuk mencapai hal-hal tersebut maka diperlukannya Perencanaan Komunikasi dalam Membangun Citra Positif Global Qurban di Media Sosial

    DIFFERENCES IN THE EPIDEMIOLOGICAL OF H5N1, COVID-19 AND OTHER GLOBAL ZOONOSIS FLU

    Get PDF
    Human avian influenza has caused serious outbreaks in several countries, especially in Asia, one of which is Indonesia. Human avian influenza has become an important public health problem because of the high mortality rates and because of the possibility of causing a global pandemic. The source of the virus is thought to come from bird migration and transport of infected birds. Laboratory tests can be done by examining leukocytes, platelets in suspected cases. Clinically suspicious of AI testing can be done simultaneously, which is taking blood for serology, throat swabs, nasopharynx, and oropharynx for RT-PCR examination and viral culture gold test as confirmation. Until now it is known that there have been five zoonotic flu diseases that cause a global pandemic and have taken many casualties in the world including SARS, MERS, H1N1, H5N1, and new diseases namely COVID-19. The method to be used for this review is literature study. The data obtained were compiled, analyzed, and concluded in order to get conclusions about the literature study. The five zoonotic flu diseases have differences from one another. So the classification of differences between H5N1 with each of the zoonotic flu diseases above needs to be done
    corecore