2 research outputs found

    Desain Alat Periksa Mata Fundus Portable Berbasis Rapid Prototyping untuk Mendukung Diagnosa Secara Telemedicine di Indonesia

    Get PDF
    Mata merupakan salah satu anggota tubuh yang paling penting sebagai penglihatan manusia. Karena tanpa indera penglihatan, kebebasan, kepercayaan diri, dan produktivitas manusia akan terganggu. Diperlukan adanya pencegahan dini dan pengobatan terhadap penyakit mata dengan melakukan pemeriksaan mata. Salah satunya dengan menggunakan oftalmoskopi atau funduskopi, khususnya funduskopi indirek dengan medan periksa yang lebih luas. Namun Alat tersebut tidak dapat dibawa maupun dipindah dengan mudah, mengingat ukurannya yang cukup besar dan berat. Selain itu, harga jual produk mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah per unit nya. Maka pengembangan produk dimulai dengan pengambilan data primer dan sekunder. Analisis pertama yang dilakukan yaitu pemilihan fitur produk yang akan diaplikasikan pada desain, hingga kebiasaan pengguna untuk mengidentifikasi peluang desain. Lalu dilakukan analisis posisi arm untuk mengetahui posisi yang tepat dalam perancangan produk. Serta studi genggaman tangan untuk mendapatkan rekomendasi desain yang terkait dengan kenyamanan pengguna. Setelah itu, dilakukan pengembangan desain dimulai dari ideasi sketsa, alternatif desain, pengembangan alternatif desain ke dalam beberapa varian desain. Dari varian desain desain tersebut dapat kembali dikembangan menjadi beberapa varian desain final yang lebih fokus, serta dapat dikembangkan lebih lanjut

    Desain Alat Periksa Mata Fundus Portable Berbasis Rapid Prototyping Untuk Mendukung Diagnosa Secara Telemedicine di Indonesia

    No full text
    Mata merupakan salah satu anggota tubuh yang paling penting sebagai penglihatan manusia. Karena tanpa indera penglihatan, kebebasan, kepercayaan diri, dan produktivitas manusia akan terganggu. Menurut data Perdami dan Kemenkes, terdapat 3 juta orang menderita kebutaan (1,5 % dari populasi), dimana setiap tahun terdapat 210.000 orang mengalami kebutaan di Indonesia. Dimana Indonesia merupakan negara dengan angka kebutaan tertinggi di Asia Timur, dan penderita katarak 15 tahun lebih cepat dibanding negara berkembang lainnya. Maka dari itu diperlukan adanya pencegahan dini dan pengobatan terhadap penyakit mata dengan melakukan pemeriksaan mata. Salah satunya dengan menggunakan oftalmoskopi atau funduskopi, khususnya funduskopi indirek dengan medan periksa yang lebih luas. Namun Alat tersebut tidak dapat dibawa maupun dipindah dengan mudah, mengingat ukurannya yang cukup besar dan berat. Selain itu, harga jual produk mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah per unit nya. Peralatan kesehatan mata yang ada di Indosenia saat ini merupakan produk impor, dimana selain membutuhkan biaya tambahan, pendistribusian produk pun cukup beresiko. Adapun tujuan dari perancangan ini adalah menghasilkan alat periksa mata fundus (funduskopi) portable dengan harga yang lebih terjangkau, mudah dalam pendistribusian produk, serta aman dan nyaman dalam mengoperasionalkannya. Funduskopi akan terkoneksi langsung dengan smartphone sehingga pelayanan dapat dilakukan secara Telemedicine. Teknologi 3D printing dipilih sebagai metode yang paling tepat dalam produksi produk karena dapat memangkas biaya menjadi jauh lebih terjangkau, dapat diproduksi di Indonesia sehingga meminimalisir biaya impor, perawatan dan operasional mesin yang mudah, serta sudah banyak diterapkan sebagai alternatif produksi alat kesahatan dan medis. ========== Eye is one of the most important members of the body as a human vision. Because without the senses of vision, freedom, confidence, and human productivity will be disrupted. According to Perdami and Kemenkes data, there are 3 million people suffering from blindness (1.5% of the population), where every year there are 210,000 people suffering from blindness in Indonesia. Where Indonesia is the country with the highest rates of blindness in East Asia, and cataract patients 15 years faster than other developing countries. Therefore it is necessary for early prevention and treatment of eye disease by doing eye examination. One of them is by using ophthalmoscopy or fundos copy, especially indirect fundus copy with a wider checking field. But the tool can not be brought or moved easily, because of the size is large and heavy. In addition, the selling price of the product reaches tens to hundreds of millions of rupiah per unit. The existing eye health equipment in Indosenia is currently an imported product, which in addition to additional costs, the distribution of products is quite risky too. The purpose of this design is to produce a fundus eye examiner (funduscopy) portable with a more affordable price, easy in the distribution of products, as well as safe and comfortable to operationalize it. Funduscopy will connect directly with smartphone so that service can be done by Telemedicine. 3D printing technology is chosen as the most appropriate method in production because it can cut costs more affordable, can be produced in Indonesia as well to minimize the import cost, maintenance and easy operation of machinery, and has been widely applied as an alternative production of biomedical and medical equipmen
    corecore