7 research outputs found

    EFEKTIVITAS METODE EDUKASI TRICKY CARD GAME DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN LANSIA TERHADAP PENCEGAHAN HIPERTENSI DI SEKOLAH EYANG-EYANG KABUPATEN JEMBER

    Get PDF
    Provinsi Jawa Timur memiliki prevalensi hipertensi yang lebih tinggi (36.8%) dibandingkan dengan prevalensi nasional (34.1%) pada tahun 2018. Profil Kesehatan Kabupaten Jember (2016) menunjukkan bahwa jumlah penderita hipertensi primer pada usia lanjut yang ditangani puskesmas di Kabupaten Jember sebanyak 59.736 kasus sedangkan prevalensi hipertensi pada lanjut usia di kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember sebesar 41,88 %. Kejadian hipertensi ini akan terus meningkat apabila tidak dicarikan solusi yang tepat dalam penanganannya. Padahal akan timbul beberapa dampak negatif bagi penderita hipertensi terutama lansia salah satunya timbulnya komplikasi yang berujung kepada kematian. Metode edukasi tricky card game dapat dijadikan sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut. Desain penelitian ini adalah intervensi menggunakan metode tricky card game. Metode edukasi tricky card game ini meliputi empat kegiatan inti antara lain penyuluhan yang interaktif, permainan yang edukatif, pemberian buku panduan hidup sehat bebas hipertensi dan konsultasi serta pengukuran tekanan darah. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh anggota sekolah eyang – eyang di Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember. Intervensi dilakukan selama satu bulan. Hasil dari intervensi menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan lansia terhadap pencegahan hipertensi (p value < 0.05). Terjadi peningkatan jumlah lansia yang memiliki nilai tes ≥ 70 pada sebelum (33.33%) dan sesudah (60%) intervensi. Selain itu, terjadi penurunan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik dari lansia sebelum dan sesudah intervensi (p value < 0.05). Jumlah lansia yang mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebesar 66.67% dan distolik (33.3%). Dengan demikian, metode edukasi tricky card game dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk pencegahan hipertensi pada lansia

    TRAINING AND ASSISTANCE IN THE CREATION OF Je-Co Moringa AS A STUNTING OVERCOME EFFORT

    Get PDF
    Stunting merupakan masalah kesehatan utama masyarakat Indonesia dengan prevalensi sebesar 30,8% dan 32,81% di Jawa Timur. Pohon kelor di Desa Sumbersalam, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso tumbuh subur akan tetapi belum ada upaya untuk dilakukan diversifikasi pangan. Pembuatan produk dengan diversifikasi dapat menjadi sumber pangan alternatif dalam pemecahan masalah stunting, salah satunya pembuatan produk penmen jelly dan cookies daun kelor (Moringa oleifera) (Je-Co Moringa) sebagai sumber protein berbahan dasar daun kelor dan ikan lele. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah pemberdayaan kader posyandu dalam pembuatan produk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan diversifikasi pangan lokal serta merubah pola asuh orang tua terhadap anak balita dengan pemberian makanan sehat dari pangan lokal sebagai upaya dalam penanggulangan stunting. Metode yang dilakukan dengan pemberian pelatihan dan pembuatan Je-Co Moringa sebagai PMT dan peningkatan ketrampilan kader posyandu dalam membuat inovasi PMT dari bahan pangan lokal, serta pelatihan merubah pola asuh anak balita dalam mengkonsumsi makanan sehat dengan aplikasi Emo-Demo. Penerapan aplikasi ipteks kepada mitra Kader Posyandu dan Ibu Balita Desa Sumbersalam didasarkan pada penelitian produk jelly daun kelor dan Cookies daun kelor (Je-Co Moringa) yang pernah dilakukan. Pengetahuan meningkat setelah dilakukan pelatihan Emo Demo dan memberikan dampak up dating ipteks dengan dibuktikan kader posyandu mampu membuat dan mengolah tepung daun kelor menjadi permen jelly dan cookies moringa yang dijadikan PMT untuk menanggulangi stunting

    DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN IKAN TUNA DAN MANAJEMEN USAHA BERBASIS AGRO DAN ECO MARINE

    Get PDF
    Masalah gizi stunting di Indonesia tergolong berat dengan prevalensi sebesar 30,8% sedangkan di Jawa Timur sebesar 32,81%. Diversifikasi pangan lokal yang melimpah dan bergizi tinggi seperti ikan tuna, keluwih, dan daun kelor, dapat menjadi solusi penanganan stunting. Kegiatan pengabdian masyarakat berwawasan lingkungan berbasis agro, eco-marine, dan zero waste penting dilakukan dengan mengolah daging ikan tongkol tuna menjadi produk abon dan kepalanya menjadi kerupuk ikan. Puger merupakan kecamatan penghasil ikan terbesar di Kabupaten Jember, namun prevalensi stunting juga tinggi. Terdapat kelompok pengolah dan pemasar (POKLAHSAR) ikan “Duta Tongkol” di Desa Kasiyan Kecamatan Puger yang memproduksi abon ikan tongkol, namun harganya relatif mahal dan hanya bisa dijangkau masyarakat menengah keatas. Oleh karena itu, diperlukan penambahan keluwih serta daun kelor untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan nilai gizi. Metode yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan ini seperti pendidikan kepada sasaran, transfer ipteks, pelatihan, dan advokasi. Presentase keluwih yang digunakan sebesar 20% mengacu pada penelitian sebelumnya. Hasil pre dan post-test sebesar 0,005 menunjukkan terdapat pengaruh kegiatan terhadap peningkatan pengetahuan sasaran. Setelah pelatihan, pemasaran produk tidak hanya dilakukan secara offline, namun juga online. Produk abon modifikasi yang telah mendapat P-IRT dengan kadar protein tinggi diharapkan dapat menanggulangi masalah stunting. Metode manajemen pembiayaan usaha dan pemasaran produk yang tepat telah tercapai, sehingga memberikan keterampilan baru dalam pembuatan produk abon modifikasi dan dampak up-dating Iptek kepada mitra

    Analisis Protein, Kalsium dan Daya Terima Biskuit Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) dengan Penambahan Daun Kelor (Moringa oleifera)

    No full text
    Latar Belakang : Pemenuhan kebutuhan zat gizi balita dapat diatasi dengan melakukan pemberian makanan tambahan. Pembuatan makanan tambahan berupa biskuit dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan bahan pangan lokal. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk diversifikasi produk olahan yang terbuat dari daun kelor yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Tujuan : Menganalisis kadar protein, kalsium dan daya terima biskuit ubi jalar ungu dengan penambahan tepung daun kelor sebesar 5g, 10g, dan 15g. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni dengan menggunakan Posttest-Only Control Design. Penelitian ini melibatkan 25 ibu balita yang berada wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Hasil : Berdasarkan data hasil uji kadar protein dan kalsium meningkat secara signifikan. Kesimpulan : Daya terima berupa aroma, warna, rasa dan tekstur secara statistik berbeda secara signifikan

    AKTIFITAS KELOMPOK PENDUKUNG MENYUSUI, DUKUNGAN SUAMI DAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF 0-3 BULAN

    Get PDF
    Latar Belakang: Cakupan ASI eksklusif di Indonesia masih rendah yaitu 54,3%. Di beberapa daerah telah terbentuk kelompok pendukung (KP) ASI untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif. Kurangnya pencapaian ASI eksklusif dikarenakan masih banyak kendala yang dihadapi yaitu diantaranya kurangnya dukungan dari lingkungan dan suami. Tujuan: Menganalisis aktifitas KP ASI, dukungan suami dan praktik pemberian ASI eksklusif 3 bulan di Kabupaten Banyuwangi. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif pada 16 ibu hamil dari 2 desa yaitu Desa Banyuanyar dan Kajarharjo. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam. Data dianalisis menggunakan metode thematic content analysis. Hasil: Desa Banyuanyar memiliki KP ASI yang aktif karena kader yang aktif dan Kepala Desa yang memberi dukungan penuh. Kegiatan berupa pertemuan bulanan dimana terjadi komunikasi aktif antara ibu hamil dan menyusui dengan para bidan, sedangkan Desa Kajarharjo memiliki kelas KP ASI yang tidak aktif karena ketidak pedulian Kepala Desa dan kurang aktifnya kader. Di Desa KP ASI aktif terdapat 2 dari 8 ibu yang mempratikan ASI eksklusif, sedangkan pada desa KP ASI tidak aktif tidak ada ibu yang melaksanakan praktik ASI eksklusif. Pengalaman menyusui sebelumnya, kebiasan memberikan MPASI dini, dan budaya setempat mengenai ASI mempengaruhi pemberian ASI eksklusif. Suami tidak memberikan dukungan informasional dan emosional, akan tetapi ada suami yang memberikan dukungan penghargaan dan instrumental. Dua dari 8 ibu dimasing-masing Desa gagal memberikan IMD karena persalinan seksio sesarea dan mengalami pendarahan pasca operasi. Simpulan: KP ASI aktif belum dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif antara lain karena kurangnya dukungan suami

    PENERAPAN BENCHMARKING DAN TARGET COSTING SEBAGAI DASAR INOVASI PRODUK ROTI SEHAT PADA BISNIS START-UP

    No full text
    Desa Koncer Kidul terletak di bagian selatan dari kantor pemerintahan Kabupaten Bondowoso. Masyarakat di desa ini memiliki antusias yang tinggi terhadap kewirausahaan, hal ini ditunjukkan oleh antusiasme masyarakat desa mengikuti pelatihan, salah satunya tata boga. Masyarakat Desa Koncer Kidul tersebut hanya memiliki kemampuan dan keahlian dalam membuat produk tetapi mereka tidak memiliki pengetahuan terkait strategi bisnis usaha baru (start-up). Keinginan yang tinggi dalam berbisnis atau memiliki usaha sendiri ini harus didukung dengan optimal melalui pendampingan terkait strategi dan perhitungan biaya bisnis. Tim pengabdian Universitas Jember melihat hal ini sebagai peluang untuk membantu masyarakat Desa Koncer Kidul dalam mengatasi permasalahan tersebut. Dengan ilmu dan keahlian yang dimiliki oleh tim beserta keterlibatan mahasiswa menawarkan solusi atas permasalahan di atas dengan melakukan pendampingan dan pembinaan terkait benchmarking, analisis target costing, dan analisis komposisi gizi. Melalui pendampingan ini, masyarakat Desa Koncer Kidul dapat memulai bisnis baru dengan produk yang mengutamakan kualitas dan kesehatan. Lebih lanjut, luaran dari pengabdian ini yang berkontribusi untuk akademis adalah software siap pakai terkait analisis target costing dan komposisi gizi.Kata kunci: benchmarking, roti sehat, start-up, target-costin
    corecore