15 research outputs found

    Efektivitas Penggunaan Kartu Menuju Sehat Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Cepiring Kabupaten Kendal

    Get PDF
    The health services for Elderly-Integrated Health Post (IHP) include physical and emotional mental health checks that are recorded and monitored with Elderly-Growth Chart. This study aims to know the efectiveness of the use of Elderly-Growth Chart.This was qualitative research. Data collected by in-depth interviews, used interview guidelines, to the elderly-Growth Chart users, the main informants were elderly IHP health workers and triangulation informant were elderly ad elderly families.The results showed that the use of elderly-Growth Chart was not efective because since 2013 elderly-Growth Chart had not been used anymore because Elderly-Growth Chart were often lost and not taken during the elderly-IHP, tables in forms that were too small that cause diiculty to write and read and there was an additional workload on health workers to do the recording, because there were 3 reports that must be made.The recomendation is developing the recording system of health examination result of elderly IHP to help health workers, elderly and elderly families to monitor, and do early detection diseases and improve the elderly healthKeywords: elderly, elderly IHP, elderly growth char

    MODEL PEMBELAJARAN PUKULAN LOB BULUTANGKIS BERBASIS DRILL DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BHINEKA TUNGGAL IKA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk membuat model pembelajaran Bulutangkis berbasis Drill. Model pembelajaran ini nantinya dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi para guru dalam memberikan pembelajaran Bulutangkis berbasis Drill dalam proses belajar dan mengajar di sekolah. Materi yang di ajarkan tidak menyulitkan dan memberatkan anak, karena anak usia Sekolah Menengah Pertama masih berada pada tahapan anak untuk bermain, Untuk menciptakan inovasi dalam proses suatu model pembelajaran. Metode yang digunakan dan penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Adapun fungsi dari penelitian ini ialah untuk menciptakan suatu metode model pembelajaran Bulutangkis berbasis Drill yang dapat digunakan oleh guru untuk mempermudah dalam proses pembelajaran Bulutangkis di sekolah. Uji coba yang dilakukan dengan memberikan 15 model pembelajaran yang telah dibuat peneliti untuk dianalisa dengan pengisian angket expert judgment. Didapatkanlah 15 model pembelajaran yang dianggap layak dan kemudian dilakukan uji kemenarikan dan kemudahan serta layak digunakan untuk proses pembelajar Bulutangkis. Kata Kunci: Pembelajaran, Bulutangkis, Drill. This study aims to create a learning model of Badminton based on Drill. This learning model can later be used as reference material for teachers in providing Drill Badminton learning in the teaching and learning process in schools. The material taught is not difficult and burdensome for children, because junior high school age children are still at the child stage to play, to create innovation in the process of a learning model. The method used in this research is a research and development method. The function of this research is to create a Drill Badminton learning model method that can be used by teachers to facilitate the badminton learning process in schools. The trial was conducted by providing 15 learning models that have been made by researchers to be analyzed by filling out expert judgment questionnaires. There were 15 learning models that were considered feasible and then the attractiveness and convenience tests were carried out and were suitable for use in the badminton learning process. Keywords: Learning, Badminton, Dril

    Formulasi Bubur Bayi Berbahan Kerang Sungai (Pilsbryoconcha Exilis) sebagai Manifestasi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Stunting Usia Baduta

    Get PDF
    Latar Belakang : Berdasarkan survei awal di daerah Grobogan Jawa Tengah, salah satu pangan lokal yang memiliki kandungan zat gizi prospektif dikembangkan yaitu kerang sungai. Bahan ini memiliki kandungan besi dan seng yang tinggi, sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif MP-ASI stunting di daerah tersebut. Hasil laporan PSG tahun 2015, khususya Kabupaten Grobogan dengan permasalahan stunting sebesar 31,5% yang terdiri dari 7,2% sangat pendek dan 24,1% pendek. Dari faktor kejadian stunting, peran MP-ASI berupa bubur bayi merupakan komponen terpenting dalam pemenuhan gizi bayi. Sehingga bahan baku MP-ASI di subtitusikan dengan tepung kerang sungai. Tujuan : Mengetahui kandungan zat gizi tepung kerang sungai dan formulasi MP-ASI, serta uji daya terima MP-ASI pada bubur bayi bersubtitusi kerang sungai dengan berbagai formulasi. Metode : Penelitian dibagi menjadi dua tahap penelitian yaitu tahap awal melakukan proses penentuan formulasi dengan cara penepungan kerang sungai, analisis zat gizi, dan perhitungan formula. Tahap kedua dilakukan proses pengolahan formulasi MP-ASI dengan cara pembuatan formula, analisis zat gizi, dan uji daya terima terhadap MP-ASI pada bubur bayi bersubtitusi kerang sungai. Uji daya terima dilakukan oleh 25 panelis agak terlatih. Analisis statistik dari kandungan zat gizi menggunakan one way ANOVA dan uji daya terima menggunakan uji Friedman. Hasil : Terdapat pengaruh subtitusi kerang sungai terhadap kandungan protein (p=0,014), lemak (p=0,041), karbohidrat (p=0,039), air (p=0,0001), abu (p=0,0001), besi (p=0,0001), dan seng (p=0,0001). Tidak terdapat pengaruh subtitusi kerang sungai terhadap kandungan energi (p=0,129) dan serat (p=0,225). Presentase tingkat kesukaan pada uji daya terima terhadap warna (p=0,005) serta rasa (p=0,006) terdapat perbedaan secara statistik, namun tidak terdapat perbedaan terhadap aroma (p=0,913) dan tekstur (p=0,198). Simpulan : MP-ASI dengan subtitusi kerang sungai 5% (F2) dapat memenuhi syarat MP-ASI menurut KEPMENKES kecuali kandungan protein dan kadar air. Formulasi dua dapat diterima oleh panelis agak terlatih kecuali penilaian terhadap rasa. Didapatkan tepung kerang sungai dan formulasi MP-ASI kaya akan kandungan besi dan seng

    TINJAUAN PENYEBAB PENGEMBALIAN BERKAS KLAIM BPJS KESEHATAN INSTALASI RAWAT JALAN KASUS FISIOTERAPI

    Get PDF
    Hospital claims towards BPJS Health were demands for compensation for services provided by hospital through its workforce, both doctors, nurses, pharmacists and others for BPJS Health participants who seek treatment or are treated at hospital. Claims were made by hospitals or other health facilities through claims administration process. Claims returned are claims that have been verified but have not been able to be paid by BPJS Health due to incomplete claim documents. This study purpose was to determine causes of returning BPJS Health claim files to outpatient physiotherapy cases. Research type was qualitative with descriptive design. Research was conducted in January 2020. Data were obtained by in-depth interviews, processing and research data analysis used content analysis. Results showed that coding accuracy was cause of inconsistency due to provision of action codes, completeness of medical diagnosis files, and completeness of medical action files. The conclusion was BPJS Health claim files in outpatient installation for physiotherapy cases will be returned to hospital if it is incomplete

    JENIS KELAMIN, USIA DAN PENDIDIKAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN INTERNET PADA TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS KOTA SEMARANG

    Get PDF
    Semarang Smart City merupakan perbaikan layanan di semua sektor termasuk sektor kesehatan dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan dikembangkannya sistem informasi kesehatan. Menurut APJII, jumlah pengguna internet di Indonesia untuk tenaga kesehatan masih sangat rendah sebesar 0,1%. Keberhasilan penerapan teknologi dan informasi perlu diimbangi dengan kemampuan yang dimiliki petugas kesehatan. Maka perlu kita mengetahui hubungan jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan dengan penggunaan internet pada tenaga kesehatan di PuskesmasKota Semarang. Jenis penelitian kuantitatif dengan uji statistik chisquare. Sampel dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan (medis dan penunjang medis) di Puskesmas Kota Semarang. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 397 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitianmenunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara jeniskelamin dengan perilaku penggunaan internet dengan mobilephone (pv=0,021) dan komputer (pv=0,028), terdapat hubungan yang signifikat pula tingkat pendidikan dengan perilaku penggunaan internet dengan mobile phone (pv=0,004) dan komputer (pv=0,000), namun tidak ada hubungan yang signifikanantara usia dengan penggunaan internet dengan mobile phone (pv=0,841) dan komputer (pv=0,136). Ketersediaan internet dikantor dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya untuk mendukung pelayanan kesehatan bukan untuk mengakses hiburan yang dapat berdampak pada produktifitas kerja. Selain itu, diperlukan upaya peningkatan literasi teknologi informasikomunikasi pada tenaga kesehatan

    KESEHATAN KESELAMATAN KERJA PETUGAS FILLING UNIT REKAM MEDIS STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT KABUPATEN TEGAL

    Get PDF
    Latar belakang: Kesehatan keselamatan kerja (k3) diterapkan agar dapat menghasilkan produktivitas kerja dengan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai prosedur kesehatan. dari hasil survey awal , Petugas menggalami masalah gangguan kesehatan seperti sesak nafas, batuk dan pilek. oleh karena itu, di perlukan penelitian lebih lanjut untuk menggali informasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan ntuk mengetahui  risiko gangguan lingkungan kerja dan gangguan kesehatan keselamatan kerja (k3) pada petugas rekam medis dibagian filing. Metode: Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk google form yang diisi oleh kepala rekam medis dan petugas filing, analisis hasil dengan menghitung hasil jawaban responden, terhadap pertanyaan penelitian yang di berikan yaitu : persentase gangguan kesehatan, serta ketersediaan dan kepatuhan  petugas dalam  penggunaan APD, Hasil : Risiko Kecelakaan kerja yang mempunyai prosentase tertinggi di bagian filling di rumah sakit adalah tersayat dokumen, sedangkan risiko gangguan kesehatan yang sering dialami oleh petugas di kedua rumah sakit adalah pegal-pegal, sedangkan yang paling jarang di alami adalah mata perih. Di kedua rumah sakit telah tersedia APD ( alat pelindung diri ) bagi petugas, namun APD yang paling sering di gunakan adalah masker.  Diperlukan upaya lebih lanjut dari rumah sakit agar petugas lebih tertib dalam menggunakan alat pelindung diri serta mewaspadai risiko terjadinya gangguan kesehatan dan keselamatan kerja.Kata Kunci ; Kesehatan Keselamatan Kerja, Rekam Medis, AP

    KEAMANAN DAN KERAHASIAAN DOKUMEN REKAM MEDIS BAGIAN FILING RUMAH SAKIT ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG TAHUN 2020

    Get PDF
    Latar Belakang: Berdasarkan pengamatan awal masih ditemukan petugas selain rekam medis atau selain petugas filing yang masuk ke ruang filing. Pada pintu filing yang menuju ke bagian pendaftaran pintu tidak terkunci. Melindungi keamanan serta kerahasiaan ruang filing sangat diperlukan agar terhindar dari kejahatan, kecelakaan dan lainnya.Tujuan: mendeskripsikan keamanan dan kerahasiaan dokumen rekam medis diruang filing RS Roemani Muhammadiyah Semarang.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode observasi dan wawancara.Hasil: Penelitian menunjukan dari segi aspek fisik sudah aman, sampul dokumen RM terbuat dari bahan kertas Art Karton 230gr. Ruangan filing tidak tersedia APAR, kamfer dan tracer. Petugas masih melakukan aktifitas makan dan minum di ruang filing. Pintu ke-2 tidak terkunci dan masih ada selain petugas rekam medis yang masuk ke ruang filing.Kesimpulan: Sebaiknya pihak rumah sakit melengkapi ruang filing dengan APAR, tracer, kamfer dan melakukan pemeliharaan kebersihan di ruang filing. Untuk menjaga kerahasiaan rekam medis pasien sebaiknya rumah sakit dengan tegas melarang selain petugas filing untuk masuk ke ruang filing

    PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS KOMBINASI HERBAL A, B, DAN C TERHADAP IFN-γ DAN TNF-α PADA MENCIT BALB/C

    Get PDF
    Latar Belakang Manusia memiliki sistem imun untuk melindungi diri terhadap masuknya unsur-unsur patogen. Sitokin yang berperan sebagai mediator untuk pertahanan tubuh antara lain adalah Interferon Gamma (IFN-) dan Tumor Necrosing Factor (TNF-α). Penelitian mengenai obat herbal sebagai imunostimulan telah banyak dikembangkan. Pemberian kombinasi herbal A, B, C belum pernah dilakukan, tetapi bahan-bahan yang terkandung di dalamnya sudah diketahui manfaat farmakologisnya, dan diharapkan dapat memberikan hasil yang signifikan sehingga dapat digunakan sebagai imunostimulan. Tujuan Mengetahui pengaruh pemberian 3 jenis kombinasi herbal A, B dan C terhadap kapasitas produksi IFN-γ dan TNF-α pada mencit BALB/c. Metode Penelitian eksperimental laboratorium murni dengan Post Test Only Controlled Group Design. Jumlah sampel 18 ekor mencit sehat BALB/c betina yang dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok P1 diberi kombinasi herbal A 0,08 ml/hari, P2 diberi kombinasi herbal B 0,08 ml/hari, P3 diberi kombinasi herbal C 0,08 ml/hari. Sampel melalui adaptasi pakan standart selama 7 hari, kemudian diberi perlakuan selama 7 hari. Pada hari ke 8 dilakukan terminasi. Uji normalitas data menggunakan uji Saphiro-wilk dan uji One-way ANOVA, yang dilanjutkan dengan uji post hoc dan uji Mann-Whitney. Hasil Hasil rerata kapasitas produksi IFN- kelompok P1=368,9276 399,11185; P2=214,3011 141,75122; P3=46,9091 53,66405. Sedangkan TNF- kelompok P1=17,2580 11,36875; P2=258,9960 90,72525; P3=1828,8900 213,13784. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada kapasitas produksi IFN- ketiga kelompok yaitu P1,P2,P3. Pada kapasitas produksi TNF- terdapat perbedaan yang signifikan P1 terhadap P2, dan P1,P2, terhadap P3. Kesimpulan Kombinasi herbal A, B dan C dengan kandungan dan dosis yang berbeda-beda mempengaruhi kapasitas produksi IFN-γ dan TNF-α pada kelompok perlakuan. Kata kunci : Kombinasi herbal A, B, C, IFN-ϒ, TNF-

    The Effect of Liprotide-Encapsulated Vitamin D3 on MDA and SOD in Rats Deficient Vitamin D and Calcium

    Get PDF
    Background: Vitamin D deficiency is frequently correlated with elevated malondialdehyde (MDA) levels and decreased superoxide dismutase (SOD) activity. Several studies have demonstrated that vitamin D3 can reverse intracellular oxidative stress. However, vitamin D is prone to deterioration and instability. Liprotides contain lipids and proteins that can prevent vitamin D from oxidating.Objective: This study aims to investigate the effects of liprotide-encapsulated vitamin D3 on MDA concentrations and SOD activity in calcium and vitamin D-deficient rat models.Methods: The experimental post-test-only control group study used 24 Wistar rats randomly in 4 groups. Groups K(-), K(+), and P were fed a vitamin D and calcium-depleted AIN-93M diet for 14 days. Standard feed AIN-93M was received by normal groups (KN). Groups K- were deficient rats in vitamin D and calcium without intervention. The groups of  K+ and P were given vitamin D3 (180 IU) which was non-encapsulated and liprotide-encapsulated for 28 days.The SOD activity was quantified with Superoxide Dismutase (SOD) Activity Assay Kit, while MDA levels were determined using Thiobarbituric Acid Reactive Substance (TBARS) method. The statistical analysis used One-way ANOVA test with Least Significant Difference follow-up test.Results: The MDA levels and SOD activity in the K+ and P groups had significant differences (p<0.05) against the control group. Liprotides-encapsulated vitamin D3 significantly reduced MDA levels and enhanced SOD activity compared to non-encapsulated in rats with a deficiency in vitamin D and calcium.Conclusion: Liprotide-encapsulated vitamin D3 has the potential to increase SOD activity and decrease MDA levels.
    corecore