5 research outputs found
MUTU FISIK DAN STABILITAS EMULSI MINYAK BIJI LABU KUNING (CUCURBITA MOSCHATA D. SEED OIL MENGGUNAKAN VARIASI EMULGATOR
Minyak nabati dari biji labu kuning (Cucurbita moschata D.
seed oil) telah digunakan sebagai minyak sehat dan dikenal berkhasiat sebagai
antioksidan alami karena mengandung asam lemak tak jenuh, karotenoid,
flavonoid dan polifenolat. Minyak biji labu kuning perlu dibuat dalam sediaan
emulsi untuk mempermudah penggunaannya secara oral. Penelitian ini bertujuan
untuk memformulasi minyak biji labu kuning (Cucurbita moschata D. seed oil)
sebagai emulsi yang memiliki mutu fisik dan stabil pada penyimpanan.
Metode : Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorium
dengan memformulasikan minyak biji labu kuning (Cucurbita moschata D. seed
oil) dalam sediaan emulsi menggunakan variasi kombinasi emulgator. Emulsi diuji
stabilitas fisiknya dengan metode sentrifugasi dan diuji mutu fisiknya meliputi
organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, tipe emulsi dan ukuran partikelnya.
Data mutu fisik dianalisis menggunakan SPSS versi 26.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa emulsi A (kombinasi emulgator
tween 80, lesitin dan xanthan gum) memiliki bentuk lebih kental, warna putih
kecoklatan, homogen, tidak memisah saat disentrifugasi dengan pH 6,125-6,51;
viskositas108-146cP; dan ukuran partikel 152-767,8µm dengan tipe emulsi
minyak dalam air (M/A). Emulsi B (kombinasi emulgator tween 80, sorbitol dan
xanthan gum memiliki bentuk cenderung encer, warna putih susu, homogen,
tidak memisah saat disentrifugasi dengan pH 6,67-7,073; viskositas 111,67-
136,67cP; ukuran partikel 73,193-131,08µm dengan tipe emulsi minyak dalam air
(M/A).
Simpulan: Emulsi minyak biji labu kuning formula A dengan kandungan
kombinasi emulgator tween 80, lesitin, xanthan gum dan formula B yang
mengandung kombinasi emulgator tween 80, sorbitol, xanthan gum stabil dan
memenuhi syarat mutu fisik kecuali ukuran partikelnya. Formula B dengan
kombinasi emulgator tween 80, sorbitol dan xanthan gum merupakan formula
paling baik
Literatur Riview: Pengaruh Relaksasi Nafas Dalam (Deep Breathing) Dalam Menurunkan Tekanan Darah Terhadap Pasien Hipertensi
Pendahuluan: Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah di atas normal, dengan tekanan sistolik 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Yang juga dikenal dengan sebutan penyakit pembunuh diam-diam, yang mengakibatkan 7,5 juta kematian di dunia. Teknik relaksasi pernafasan dalam dapat digunakan untuk menurunkan hipertensi. Penelitian ini berupaya untuk memastikan apakah relaksasi pernafasan dalam dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Metode: literatur review berdasarkan temuan penelitian yang diterbitkan antara tahun 2018 dan 2022 digunakan dalam penelitian ini. Dengan database yang digunakan Google Cendekia dengan kata kunci "Pernapasan Dalam dan Hipertensi", sebuah strategi untuk mencari literatur diterapkan. Parameter pencarian meliputi judul artikel yang membahas hubungan hipertensi, ketersediaan teks lengkap, sampel, dan tahun publikasi dalam lima tahun terakhir. Hasil: Dari 10 artikel menggambarkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukan teknik tersebut. Kesimpulan: dalam tindakan relaksasi pernafasan dalam sebaiknya dilakukan secara kontinu dan sesuai standar yang berlaku. Faktor yang mempengaruhi ketidakefetifan relaksasi nafas dalam diantaranya pola hidup yang tidak sehat, mengonsumsi makanan berlemak, mengonsumsi garam berlebihan, usia, hormon estrogen, dan jenis kelamin
UJI AKTIVITAS FRAKSI DARI EKSTRAK ETANOL 70% DAUN ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH ERITROSIT TIKUS PUTIH JANTAN ANEMIA
Daun rosela banyak dimanfaatkan untuk pengobatan, salah satunya untuk
meningkatkan jumlah eritrosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
fraksi dari ekstrak etanol 70% daun rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap
peningkatan jumlah eritrosit tikus putih jantan anemia. Pengujian dilakukan
dengan membagi 25 ekor tikus dalam 5 kelompok, yaitu kontrol normal tidak
diinduksi dan diberikan Na-CMC 0,5%, kelompok negatif diinduksi NaNO2 dan
diberikan Na-CMC 0,5%, kelompok fraksi air, etil asetat dan n-heksan diinduksi
NaNO2 selama 18 hari dan diberikan masing-masing fraksi dengan dosis 1,7412
mg/200g BB selama 14 hari. Pengambilan darah dilakukan melalui ekor tikus lalu
diukur jumlah eritrosit dengan menggunakan hematology analyzer. Data jumlah
eritrosit dianalisis menggunakan ANOVA one way dan dilanjutkan dengan uji
tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi air, fraksi etil asetat dan fraksi
n-heksan daun rosela memiliki aktivitas terhadap tikus putih jantan anemia yang
diinduksi NaNO2. Variasi fraksi yang dilakukan mampu meningkatkan jumlah
eritrosit mencapai jumlah eritrosit normal.
Kata Kunci: Eritrosit, anemia, variasi fraksi daun rosela (Hibiscus sabdariffa L.),
NaNO2
Rosela (Hibiscus Uji Aktivitas Fraksi Dari Ekstrak Etanol 70% Daun Sabdariffa l.) Terhadap Peningkatan Jumlah Eritrosit Tikus Putih Jantan Anemia
Daun rosela banyak dimanfaatkan untuk pengobatan, salah satunya untuk
meningkatkan jumlah eritrosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
fraksi dari ekstrak etanol 70% daun rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap
peningkatan jumlah eritrosit tikus putih jantan anemia. Pengujian dilakukan
dengan membagi 25 ekor tikus dalam 5 kelompok, yaitu kontrol normal tidak
diinduksi dan diberikan Na-CMC 0,5%, kelompok negatif diinduksi NaNO2 dan
diberikan Na-CMC 0,5%, kelompok fraksi air, etil asetat dan n-heksan diinduksi
NaNO2 selama 18 hari dan diberikan masing-masing fraksi dengan dosis 1,7412
mg/200g BB selama 14 hari. Pengambilan darah dilakukan melalui ekor tikus lalu
diukur jumlah eritrosit dengan menggunakan hematology analyzer. Data jumlah
eritrosit dianalisis menggunakan ANOVA one way dan dilanjutkan dengan uji
tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi air, fraksi etil asetat dan fraksi
n-heksan daun rosela memiliki aktivitas terhadap tikus putih jantan anemia yang
diinduksi NaNO2. Variasi fraksi yang dilakukan mampu meningkatkan jumlah
eritrosit mencapai jumlah eritrosit normal.
Kata Kunci: Eritrosit, anemia, variasi fraksi daun rosela (Hibiscus sabdariffa L.)
Upaya Peningkatan Pengetahuan Keluarga dalam Memelihara kesehatan Jiwa Saat Mengalami Kehilangan Berduka Di Kelurahan Muka Kabupaten Cianjur Jawa Barat
ABSTRAK Kesehatan jiwa saat ini menjadi masalah yang perlu diatasi, salah satu masalah Kesehatan jiwa adalah kehilangan berduka. Kehilangan adalah pengalaman kehilangan orang yang dicintai yang dapat menimbulkan perasaan berduka dan mempunyai respon yang komplek, tetapi normal dan menimbulkan reaksi yang berbeda pada setiap individu atau keluarga. Perlu dukungan keluarga saat mengalami kehilangan salah satunya adalah dengan dilakukan edukasi bagaimana koping saat masa berduka agar beradaptasi dengan kondisi kehilangan berduka. Tujuan dari edukasi pengetahuan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan partisipan sehingga dapat beradaptasi dengan baik Ketika kehilangan berduka. Kegiatan pengabdian ini dilakukan secara interaktif dengan penyuluhan yang melibatkan partisipasi partisipan aktif. Penyampaian informasi mengenai kehilangan, tahapan dalam proses berduka, dan strategi koping keluarga saat kehilangan berduka. Hasil dari kegiatan ini menunjukan bahwa pengetahuan keluarga mengenai kesehatan jiwa saat masa kehilangan berduka sudah cukup baik setelah kegiatan berlangsung. Kesimpulan dari kegiatan ini bahwa pentingnya kelurga diberikan pengetahuan tentang masalah Kesehatan jiwa sehingga keluarga dapat beradaptasi dengan baik saat mengalami kehilangan berduka. Diharapkan dengan penyuluhan ini para partisipan mampu beradaptasi dimasa berduka sehingga menjadikan keluarga sehat jiwa. Perawat pemegang program jiwa perlu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang Kesehatan jiwa pada keluarga dan menjadikan program pengabdian ini rutin dilakukan sebagai upaya preventif. Kata Kunci: Edukasi Kesehatan Jiwa, Kehilangan Keluarga, Pengetahuan ABSTRACT Mental health is currently a problem that needs to be overcome, one of the mental health problems is the loss of sure loss. Loss is the experience of losing a loved one can cause feelings of joy and has a complex, but normal response and a different reaction for each individual or family. Family support is needed when experiencing loss, one of which is education on how to cope during times of grief so that they can adapt to the conditions of loss. The purpose of this knowledge education is to improve the participants so that they can adapt well when they lose email knowledge. This service activity is carried out interactively with counseling involving the participation of active participants. Delivery of information about the loss, stages in the sureekaeka process, and family coping strategies when losing suree sukhaeka. The results of this activity indicate that the family's knowledge of mental health during the loss period is quite good after the activity takes place. The conclusion from this activity is that it is important for families to be given knowledge about mental health problems so that families can adapt well when experiencing loss and grief. It is hoped that with this counseling the participants will be able to adapt in the future so as to make the family mentally healthy. Nurses holding mental programs need to increase their knowledge and understanding of mental health in families and make this service program routinely carried out as a preventive measure. Keywords: Knowledge, Loss of Family, Mental Health Educatio