100 research outputs found

    PENGEMBANGAN MODEL STRATEGI PEMBELAJARAN 5MT (SQRACT) BERBASIS DIMENSI PROSES KOGNITIF BAGI PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA ILMIAH SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan menguji efektivitas model pembelajaran strategi 5MT (mengamati, menanya, membaca, menalar, mengomunikasikan, tes) atau (SQRACT=survei, question, read, association, communicating, and test) selanjutnya disebut strategi 5MT (SQRACT) berbasis dimensi proses kognitif untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman wacana ilmiah. Penelitian dilakukan menggunakan metode Reseacrh & Development, meliputi tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pengembangan, dan tahap pelaksanaan. Dari tahap perencanaan dihasilkan data analisis kebutuhan guru dan siswa yang kemudian digunakan sebagai dasar pengembangan rancangan model strategi pembelajaran yang akan dikembangkan. Pada tahap pengembangan dihasilkan model strategi 5MT (SQRACT) berbasis dimensi proses kognitif dan instrumen pengukuran hasil pembelajaran. Pada tahap pelaksanaan diterapkan model pembelajaran menggunakan strategi 5MT (SQRACT) berbasis dimensi proses kognitif dengan subjek penelitian sebanyak 120 orang yang mewakili siswa kelas X SMAN Ciparay Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2015/2016 yang dipilih secara purposive sample. Pada tahap ini pun dilakukan pengukuran dampak pembelajaran dan ketercapaian tujuan pengembangan model. Pengukuran uji coba model menggunakan strata sikap ilmiah tinggi dan rendah. Hasil implementasi menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman wacana ilmiah antara kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan strategi 5MT (SQRACT) berbasis dimensi proses kognitif dengan kelompok eksperimen yang diberi perlakuan strategi 5MT (SQRACT) berbasis dimensi proses kognitif terdapat perbedaan yang signifikan sebesar 0,005 0,05. Dengan demikian yang penulis kembangkan strategi 5MT(SQRACT) berbasis dimensi proses kognitif dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman sekaligus meningkatkan kemampuan berpikir High Order Thinking siswa kelas X SMAN Ciparay Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2015/2016. ; This study aims to develop and test the effectiveness of the strategy learning model 5MT (mengamati, menanya, membaca, menalar, mengomunikasikan, dan tes) (SQRACT= survey, question, read, association, communicating, and test)) based on the dimension of the cognitive processes to improve reading comprehension of scientific discourse. The study was conducted using the method Reseacrh & Development, includes three phases: the planning, the development, and implementation stages. From the stage planning generated needs analysis of teachers and students are then used as the basis for the development of learning models, and generated design learning strategies will be developed. At this stage of the development strategy model produced 5MT (SQRACT) based dimension of cognitive processes and learning outcomes measurement instruments. During the implementation phase applied learning models using strategies 5MT (SQRACT) based on the dimensions of cognitive processes with the study subjects were 120 students of class X SMAN Ciparay Bandung District Academic Year 2015/2016 elected purposive sample. At this stage too carried out measuring the impact of learning and achievement of the goal of developing a model. The trial models using a quasi-experimental one-group pretest-posttest design. The implementation results showed that reading comprehension of scientific discourse among a control group of untreated strategy 5MT (SQRACT) based on the dimensions of cognitive processes with the experimental group treated strategy 5MT (SQRACT) based dimension of cognitive processes there is a significant difference of 0.005 0.05. Thus the authors develop a strategy 5MT (SQRACT) based on the dimensions of the cognitive process can improve reading comprehension while enhancing the ability to think of High Order Thinking class X SMAN Ciparay Bandung regency in the academic year 2015/201

    EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN KUCKUCKSEI DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN ARTIKEL BAHASA JERMAN

    Get PDF
    Die Wortschatzbeherrschung ist einer der Faktoren, der die Sprachfertigkeit unterstützt. Und Nomen ist ein Teil des Wortschatzes. Die deutsche Sprache hat ihre eigenen Einzigartigkeiten. Eine davon merkt man im Nomen. Jedes Nomen im Deutschen hat seinen eigenen Artikel. Deswegen haben die Lernenden oft Schwierigkeiten, den Artikel im Kopf zu behalten. Um dieses Problem zu lösen, braucht man ein interessantes Lernmedium, das die Motivation der Lernenden steigern und den Lernenden helfen kann, den Artikel im Kopf zu behalten. Eins der Lernmedien, das man im Unterricht einsetzen kann, ist Kuckucksei-Spiel. Diese Untersuchung hat sich zum Ziel gesetzt, um folgendes herauszufinden: (1) die Artikelbeherrschung der Lernenden vor der Anwendung der Spieltechnik Kuckucksei, (2) die Artikelbeherrschung der Lernenden nach der Anwendung der Spieltechnik Kuckucksei, (3) die Effektivität der Anwendung der Spieltechnik Kuckucksei zur Steigerung der Artikelbeherrschung. In dieser Untersuchung wurde die Quasi-Experiment-Methode mit dem One-Group-Pretest-Posttest-Design verwendet. Die Population dieser Untersuchung waren alle Schüler der SMAN 6 Cimahi, und als Probanden wurden 37 Schüler der Klasse X IIS 1 genommen. Das Hauptinstrument war schriftlicher Test, der aus 25 Aufgaben besteht und zwar 9 Zuordnungsaufgaben, 8 Auswahlantwort, und 8 Aufgaben zu Lückentexten; und die Lehrskizze gilt als zusätliches Instrument. Die Ergebnisse dieser Untersuchung zeigen folgendes: 1) Im Vortest ist die Durchschnittsnote 57,05. Dies bedeutet, dass die Artikelbeherrschung der Lernenden vor der Anwendung der Spieltechnik Kuckucksei zur Kategorie ausreichend gehört. 2) Im Nachtest ist die Durchschnittsnote 85,05. Dies bedeutet, dass die Artikelbeherrschung der Lernenden nach der Anwendung der Spieltechnik Kuckucksei zur Kategorie sehr gut gehört. 3) Das Ergebnis der Berechnung mit dem t test zeigt, dass tRechnung mit dem (α) 0.05-signifikanten Wert gröβer als tTabelle (tRechnung 21,37 > tTabelle 1,69) ist. Dies bedeutet, dass es einen signifikanten Unterschied zwischen dem Ergebniss des Vortests und dem Ergebniss des Nachtests gibt. Mit anderen Worten kann man sagen, dass die Anwendung der Spieltechnik Kuckucksei zur Steigerung der Artikelbeherrschung effektiv ist. Aus den Untersuchungsergebnissen ist es zu empfehlen, dass die Lehrer beim Unterrichten des deutschen Artikels die Spieltechnik Kuckucksei als eine Alternative anwenden könnten.; Penguasaan kosakata merupakan salah satu faktor penunjang keterampilan berbahasa dan nomina merupakan salah satu bagian dari kosakata. Bahasa Jerman memiliki ciri khas tersendiri, yaitu setiap nomina dalam bahasa Jerman memiliki Artikel tersendiri. Ciri khas inilah yang sering menjadi persoalan bagi pembelajar bahasa Jerman karena sulitnya mengingat Artikel setiap nomina. Untuk mengatasi persoalan tersebut diperlukan media pembelajaran yang dapat membangkitkan minat siswa serta dapat mempermudah siswa dalam mengingat Artikel. Salah satu media yang dapat digunakan yaitu permainan Kuckucksei. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Tingkat penguasaan siswa terhadap bestimmter Artikel sebelum penerapan teknik permainan Kuckucksei, (2) tingkat penguasaan siswa terhadap bestimmter Artikel setelah penerapan teknik permainan Kuckucksei, (3) efektivitas teknik permainan Kuckucksei dalam pembelajaran bestimmter Artikel. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment dengan desain One Group Pretest-Posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 6 Cimahi dan sebagai sampel diambil siswa kelas X IIS 2 sebanyak 37 orang. Instrumen utama yang digunakan adalah tes tertulis sebanyak 25 soal yang terdiri dari 9 soal mencocokkan, 8 soal pilihan ganda dan 8 soal mengisi teks rumpang, sedangkan instrumen pelengkapnya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: 1) Pada hasil pretest diperoleh nilai rata-rata sebesar 57,05. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan Artikel sebelum menggunakan teknik permainan Kuckucksei tergolong pada kategori cukup. 2) Pada hasil posttest diperoleh nilai rata-rata sebesar 85,05. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan kosakata setelah menggunakan teknik Kuckucksei tergolong pada kategori baik sekali. (3) Berdasarkan uji-t diketahui bahwa t-hitung lebih besar daripada t-tabel (thitung 21,37 > ttabel 1,69) dengan taraf signifikansi (ɑ) 0,05. Ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa teknik permainan Kuckucksei efektif untuk meningkatkan penguasaan Artikel bahasa Jerman siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini, teknik permaian Kuckucksei dapat dijadikan alternatif oleh pengajar bahasa Jerman dalam pembelajaran Artikel

    PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING MELALUI BUKU CERITA ANAK PADA SISWA SD KLS. 2, SD NEGERI TIKUKUR 1, TAHUN PELAJARAN 2022/2023

    Get PDF
    Membaca merupakan keterampilan yang dimiliki setiap orang dan sering dianggap “jendela duniaâ€. Hal ini dikarenakan melalui membaca orang dapat memperoleh berbagai macam informasi dari berbagai sumber yang berada di berbagai belahan dunia.Berbagai jenis membaca dapat diterapkan pada peserta didik, salah satunya membaca nyaring.  Peserta didik sebagai salah satu subjek sekaligus objek pendidikan mempunyai kesempatan yang sangat besar  untuk metingkatkan keterampilan membaca nyaring khususnya siswa SD kelas 2. Dalam penelitian ini penulis memilih objek penelitian siswa kelas 2 SD Negeri Tikukur 1, tahun pelajaran 2022/2023. Tujuan dari penelitian ini meningkatkan kemampuan membaca nyaring dengan menggunakan media cerita anak. Metode penelitian yang dipergunakan adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan 2 (dua) siklus.Manfaat penelitian menambah wawasan calon guru atau guru di dalam memilih media untuk meningkatkan kemampuan membaca nyaring siswa. Hasil penelitian dari 2 (dua) siklus diperoleh pada rubrik penilaian aspek tokoh mengalami peningkatan 17%, sedangkan pada aspek latar tempat dan waktu mengalami peningkatan 57%, sedangkan pada aspek pesan moral mengalami peningkatan 67%

    PENGUATAN LITERASI DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI SQRACT TERHADAP MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH SMTR V FKIP UNIBBA TAHUN AKADEMIK 2020/2021

    Get PDF
    Setiap individu perlu memahami bahwa literasi digital merupakan hal penting yang dibutuhkan untuk dapat berpartisipasi di dunia modern sekarang ini. Oleh karena itu, agar tidak tertinggal informasi maka harus dilakukan penguatan terhadap literasi digital mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Semester V Tahun Akademik 2020/2021 dengan Menggunakan Strategi SQRACT. Metode Penelitian yang dipergunakan postest – pretest design. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kompetensi membaca pretest 25,6 % menjadi 50,4% pada postest, kompetensi menulis pretest 23,4% menjadi 48,6% pada postest, dan kemampuan menghasilkan produk digital pretest 22,8% menjadi 60,2% pada postets. Simpulan dari penelitian ini, penguatan literasi digital dapat meningkat dengan mempergunakan Strategi SQRACT

    KAJIAN EQ (EMOTIONAL QUESTION) PADA GURU SDN SALADO KABUPATEN SUMEDANG DALAM PEMBELAJARAN ONLINE DI MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Pandemi Covid-19 berdampak pada semua lini kehidupan tidak terlepas dunia pendidikan. Guru sebagai pilar pendidikan sekaligus sebagai ujung tombak di dalam proses pembelajaran daring harus memiliki EQ positif yang tinggi. Metode Penelitian yang dipergunakan Deskriptif Analitis, tujuannya untuk menggambarkan kondisi EQ SDN Salado Kabupaten Sumedang. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata guru perempuan memiliki persentase EQ lebih tinggi daripada guru laki-laki. Simpulan penelitian ini bahwa dalam situasi Pandemi Covid-19 EQ guru SDN Salado Kabupaten Sumedang meningkat secara signifikan

    PENANAMAN KARAKTER MELALUI KESANTUNAN BERBAHASA

    Get PDF
    Penanaman karakter sangat penting dalam membentuk seseorang menjadi mahluk sosial yang bermoral. Hal ini bukan hanya tanggung jawab orang tua tetapi juga seluruh pihak yang terkait dengan kehidupan manusia, sekolah, masyarakat, juga negara. Karakter adalah sekumpulan sifat individu yang selalu dikagumi sebagai tanda kebaikan, keutamaan, dan kedewasaan moral seseorang sekaligus di dalamnya mengandung nilai-nilai yang melandasi perilaku individu yang tidak melanggar norma keagamaan, kebudayaan, hukum, adat istiadat. Penanaman karakter dapat dilakukan melalui kesantunan berbahasa sebagai bagian etika atau sopan santun. Kesantunan berbahasa adalah tatacara atau adat istiadat yang berlaku, diakui, dan ditetapkan  oleh masyarakat pengguna bahasa tersebut sekaligus sebagai prasyarat dalam berperilaku sosial

    EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIME YAKUSIKU NO NEVERLAND DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK CERITA FANTASI SISWA SMP

    Get PDF
    Artikel ini mengkaji tentang kemampuan siswa SMP dalam pembelajaran menyimak cerita fantasi sebelum dan sesudah penggunaan media film anime Yakusoku No Neverland. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen semu bentuk desain Pre-experimental design dengan jenis “one group pretest-posttest design”. Subjek penelitian adalah terhadap siswa kelas VII SMP Karya Pembangunan 1 Baleendah. Untuk menganalisis data penelitian menggunakan dua tahap pengujian, yaitu uji normalitas kedua data normal hasil pre-test 1,08 lebih kecil dari  7815.  post-test 2,96 lebih kecil dari  5,911 pada kepercayaan 95%. Hasil uji hipotesis normal dengan data thitung 25,35 < ttabel 1706 pada taraf 95% dengan drajat kebebasan db= 26. Dengan demikian penggunaan media film anime Yakusoku No Neverland efektif digunakan dalam pembelajaran menyimak cerita fantasi siswa SMP khususnya di kelas VII SMP Karya Pembangunan 1 Baleendah

    KEMAMPUAN MENGGUNAKAN PARTIKEL, PERUBAHAN KATA SIFAT, DAN KATA TANYA BAHASA JEPANG KELAS XI BAHASA SMA KEMALA BHAYANGKARI TAHUN AJARAN 2006/2007

    Get PDF
    Abstrak Mampu menggunakan bahasa Jepang dengan baik adalah tujuan belajar bahasa asing Bahasa. Dalam kegiatan belajar bahasa asing, membuat kesalahan merupakan hal yang tidak bisa dihindari, begitu pula dalam mempelajari bahasa Jepang. Dengan membuat kesalahan, diharapkan siswa dapat memahami lebih baik tentang apa yang telah mereka pelajari. Peserta didik SMA yang belajar bahasa Jepang diharapkan mampu memahami pola dasar bahasa Jepang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa level SMA sederajat di SMA KEMALA Bhayangkari Surabaya kelas XI dalam hal penggunaan partikel partikel (Joshi), perubahan kata sifat (keiyoushi ada Henka), dan kata tanya (Gimon shi). Setelah melakukan analisis, skor penilaian siswa di untuk penggunaan partikel dikatakan baik dengan skor 69,56 sedangkan untuk perubahan kata sifat (keiyoushi ada Henka) dinyatakan cukup dengan nilai 67,89 dan kemampuan siswa perihal kata tanya (Gimon Shi) dinyatakan cukup baik dengan skor 76,81. Kata kunci: partikel (joshi), perubahan kata sifat (keiyoushi ada Henka), kata tanya (Gimon shi) Abstract Being able to use the Japanese language properly is the purpose of learning a foreign language Bahasa. In the activities of learning foreign language, it can not be separated from making mistakes, especially in learning Japanese language. By making mistakes, it is expected that students can understand better about what they have learned. High school learners who learns foreign languages like Japanese are expected to understand the basic Japanese patterns. Thus, this research is conducted on the ability of high school students in high school English class XI KEMALA Bhayangkari Surabaya in working on particles (Joshi), adjectives changes (keiyoushi no Henka), and question words (Gimon shi). After doing analysis, the results found that studen

    TES KEBAHASAN

    Get PDF
    Rina Suci Andriani Mahasiswa Program Pascasarjana Unesa – Surabaya [email protected] Abstract The language test intended to measure the students' communicative abilities in this case is the student communicative test in the target language and not merely in the form of the final or summative test. In the process, the good one is the test in the process, during the ongoing process of learning. The purpose of this test is to show and fix the mistakes or errors made by the students. The language test to measure the student learning outcomes should be appropriate to the nature of language teaching conducted. The forms and nature of the test is so bound to the nature of language teaching applied. The Javanese language teaching for children whose mother?s mother tongue is Javanese will certainly be different from the teaching of Bahasa Indonesia as a second language. It is because the children have mastered the language for communication purposes both representatively and productively. The Differences of the nature and status of the teaching of the languages require different language tests for language learners, especially concerning the scope of material and level of difficulty of the test items. Keywords: language test, students, teaching and learning process Abstrak Tes kebahasaan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan komunikatif siswa Dalam hal ini yaitu tes komunikatif siswa dalam bahasa target dan tidak semata-mata hanya berupa tes akhir atau sumatif saja. Dalam proses tersebut yang baik adalah tes dalam proses, selama masih berlangsung proses pembelajaran. Tujuan dari tes ini yaitu menunjukkan dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. Tes kebahasaan yang dimaksudkan mengukur hasil belajar siswa hendaknya sesuai dengan sifat pengajaran bahasa yang dilakukan. Wujud dan sifat tes sangat terikat sifat pengajaran bahasa yang dikenakan kepada siswa di sekolah yang bersangkutan. Pengajaran bahasa Jawa bagi anak-anak yang berbahasa ibu bahasa jawa tentunya akan berbeda dengan pengajaran bahasa Indonesia yang merupakan bahasa kedua. Hal itu disebabkan anak-anak telah menguasai bahasa untuk keperluan komunikasinya baik bersifat representative maupun produktif. Perbedaan sifat dan kedudukan pengajaran bahasa tersebut menuntut perbedaan tes kebahasaan bagi siswa pembelajar bahasa khususnya yang menyangkut cakupan bahan dan tingkat kesulitan butir- butir tes. Kata Kunci: Tes Kebahasaan, siswa, proses belajar mengaja
    • …
    corecore