6 research outputs found

    Sukseskan Gerakan Masyarakat Melalui Cuci Tangan yang Baik dan Benar

    Get PDF
    Upaya pemerintah melalui Kementerian Kesehatan adalah dengan mencanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sebagai upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Indikator perilaku hidup bersih sehat diantaranya adalah perilaku cuci tangan yang baik dan benar, mengingat perilaku tidak sehat menjadi penyebab permasalahan kesehatan. Terkadang, mencuci tangan dianggap merupaka hal yang sepele. Pentingnya cuci tangan yang baik dan benar serta masih rendahnya kesadaran masyarakat akan cuci tangan yang baik dan benar menjadi alasan dilaksanakannya kegiatan pengabdian masyarakat di SMA 1 Telukjambe Karawang ini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode penyuluhan melalui cermaah tanya jawab dan demonstrasi dengan menggunakan media audio visual, leaflet dan lembar balik. Kegiatan ini berlangsung lancar dan responden mengikuti kegiatan dengan antusias. Hasil kegiatan menggambarkan bahwa seluruh responden telah mampu mempraktekkan kmbali cara melakukan cuci tangan yang baik dan benar. Perilaku cuci tangan dengan baik dan benar yang telah dilakukan responden dalam kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

    Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Penerapan Fisika Dengan Menggunakan Lembar Self-Diagnosis dan Self Efficacy

    Get PDF
    Telah dilaksanakan penelitian yang bertujuan untuk me menganalisis kesalahan dalam menyelesaikan soal penerapan fisika dengan menggunakan lembar self-diagnosis dan self efficacy pada mahasiswa pendidikan fisika FKIP Universitas Sriwijaya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi pendidikan fisika FKIP Universitas Sriwijaya dan sampel penelitian adalah mahasiswa semester V tahun akademik 2017/2018. Penelitian dilaksanakan semester gasal tahun akademik 2017/2018 di program studi pendidikan fisika FKIP Universitas Sriwijaya. Pengambilan data dilakukan dengan teknik tes dan angket. Tes yang diberikan berupa tes essay sejumlah dua item soal dan konsep fisika yang digunakan yaitu konsep usaha dan energi. Soal tes nomor 1 tentang konsep hukum kekekalan energi mekanik dan soal nomor 2 tentang konsep hukum kekekalan energi. Sedangkan angket berupa angket self diagnosis dan angket self efficacy. Analisis data angket self diagnosis dilakukan dengan teknik penskoran berdasarkan subkategori pada lembar self-diagnosis. Peneliti melakukan penskoran dengan tiga cara yaitu (1) Reasearcher diagnosis of student’s solution (RDS), dimana peneliti menskor hasil dari lembar jawaban mahasiswa; (2) Student’s self-diagnosis of solution (SDS), dimana mahasiswa mediagnosis kesalahan dalam peyelesaian soal; (3) Researcher’s assessment of student’s self-diagnosis (RSD), dimana peneliti menskor dari lembar self-diagnosis mahasiswa. Penilaian ini dilihat dari dua aspek yaitu aspek konsep fisika dan aspek presentasi penerapan konsep fisika. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa (1) hasil analisis lembar self diagnosis yang diperoleh baik untuk aspek konsep fisika maupun konsep presentasi masing-masing item soal menunjukkan bahwa mahasiswa sudah mampu menilai kesalahan yang dilakukan setelah mengerjakan soal penerapan konsep usaha dan energi yang diberikan karena hasil analisis self diagnosis yang telah dilakukan oleh mahasiswa sendiri dengan ahli. (2) Hasil analisis lembar self efficacy menunjukkan tingkat keyakinan mahasiswa dalam menyelesaikan persoalan penerapan konsep fisika mahasiswa masih tergolong sedang dan belum mencapai 75%

    PENDAMPINGAN PEMBUATAN E-MODUL BERDEFERENSIASI PADA KONTEN KEARIFAN LOKAL MUSI BANYUASIN BAGI GURU MGMP IPA KABUPATEN MUSI BANYUASIN

    Get PDF
    Kurikulum merdeka lebih fokus dalam proyek sehingga siswa lebih aktif dan bisa terjun langsug dalam proses pembelajaran . Oleh karena itu, guru dituntut untuk berinovasi dalam menyusun perangkat pembelajaran seperti e-modul. Pelatihan pembuatan e-modul berbasis kearifan lokal ini bertujuan untuk membantu para guru mendapat informai valid mengenai kearifan lokal yang ada di lingkungan sekitar kemudian dijadikan bahan ajar untuk membantu  peserta didik dalam memahami urgensi penerapan kearifan lokal dalam pembelajaran. Metode yang digunakan adalah model pendampingan, yang berupa kegiatan pelatihan menggunakan metode persentasi, diskusi, pendampinagan pembuatan e-modul. Peningkatan keterampilan guru dapat dilihat melalui hasil analisis nilai n-gain dari pretest dan posttest yang diberikan kepada peserta. Hasil kegiatan ini dapat dilihat dari peningkatan nilai pretest dan posttest yang diperoleh guru. Sehingga, kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan berhasil memberikan dampak positif pada kemampuan guru-guru IPA dalam pembuatan e-modul. Dapat disimpulkan bahwa program pengabdian pada masyarakat merupakan salah satu perwujudan dalam melakasanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi ini mampu memberikan manfaat bagi para guru IPA yang tergabung kedalam MGMP Guru IPA Kabupaten Musi Banyuasin

    RANCANG BANGUN APLIKASI GIZI BERBASIS ANDROID BERDASARKAN TABEL KOMPOSISI PANGAN INDONESIA (TKPI

    No full text
    ABSTRACTVarious nutritional health problems require prevention from several sectors, including the health and information technology sector. Deficiency or excess nutrition is currently associated with the risk of chronic diseases such as obesity, heart and blood vessel disease, hypertension, stroke and diabetes mellitus. To prevent the emergence of these nutritional problems, balanced nutrition guidelines need to be socialized that can be used as guidelines for eating, physical activity, clean living and maintaining a normal body weight. Guidelines relating to nutrition include the development of the Indonesian Food Composition Table (TKPI). This study aims to design an Android-based TKPI application that is useful to help people know nutritional information and know the nutritional needs that must be consumed in daily formations based on TKPI guidelines. This research method uses the Software Development Life Cycle (SDLC) methodology with the Waterfall method approach. The research was carried out through several stages including system design, interface design, TKPI application creation, application testing and evaluation. The test results found that the majority of respondents gave a like and very good response to the appearance of the design, image size, IMT assessment structure, consumption assessment structure, conformity of IMT assessment results, suitability of consumption assessment results, ease of IMT assessment, ease of consumption assessment, ease of consumption levels , the speed of IMT assessment, the speed of consumption assessment and the speed of consumption level.Keywords :android, composition, food, indonesia, tableABSTRAKBerbagai permasalahan kesehatan gizi masyarakat memerlukan penanggulangan dari beberapa sektor, tidak terkecuali sektor kesehatan dan teknologi informatika. Kekurangan maupun kelebihan gizi saat ini dikaitkan dengan risiko terjadinya penyakit kronis seperti obesitas, penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi, stroke serta diabetes mellitus. Untuk mencegah timbulnya permasalahan gizi tersebut, perlu disosialisasikan pedoman gizi seimbang yang bisa dijadikan sebagai pedoman makan, beraktivitas fisik, hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal. Pedoman yang berkaitan dengan gizi diantaranya adalah pengembangan Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI). Penelitian ini bertujuan merancang aplikasi TKPI berbasis android yang bermanfaat membantu masyarakat mengetahui informasi gizi dan mengetahui kebutuhan gizi yang harus dikonsumsi dalam bentukan harian berdasarkan pedoman TKPI. Metode penelitian ini menggunakan metodologi Software Development Life Cycle (SDLC) dengan pendekatan metode Waterfall. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya perancangan sistem, perancangan interface, pembuatan aplikasi TKPI, pengujian dan evaluasi aplikasi. Hasil pengujian didapatkan bahwa sebagian besar responden memberikan respon suka dan sangat suka baik pada tampilan desain, ukuran gambar, struktur penilaian IMT, struktur penilaian konsumsi, kesesuaian hasil penilaian IMT, kesesuaian hasil penilaian konsumsi, kemudahan penilaian IMT, Kemudahan penilaian konsumsi, kemudahan tingkat konsumsi, kecepatan penilaian IMT, kecepatan penilaian konsumsi serta kecepatan tingkat konsumsi.Kata Kunci : android, indonesia, komposisi, pangan, tabe

    Free Guy or Bad Guy: Safety, Privacy, and Security Risks for Minors in the Metaverse and Prominent Educational Considerations

    No full text
    The opportunities online platforms and services provide to minors for socialisation, entertainment, and education are plentiful. At the same time, the emergence of the Metaverse raises concerns for minors’ security, safety, privacy, and wellbeing. This paper aims to highlight prominent threats to minors on the Internet, and how these can manifest in the Metaverse. The paper also discusses key countermeasures for mitigating these risks emphasising the need for raising awareness and developing resilience through timely, relevant, and dynamically responsive education

    Perbedaan Respon Hematologi dan Perkembangan Kognitif pada Anak Anemia Defisiensi Besi Usia Sekolah Dasar yang Mendapat Terapi Besi Satu Kali dan Tiga kali Sehari

    No full text
    Latar belakang. Anemia defisiensi besi (ADB) dapat menyebabkan gangguan belajar dan mental dalam jangka panjang, bahkan dapat menetap. Tingkat kepatuhan pengobatan yang diberikan tiga kali sehari masih rendah. Hal ini dapat ditingkatkan dengan pemberian satu kali sehari sehingga diharapkan pengobatan akan berhasil. Tujuan. Membandingkan respon pengobatan pada pemberian sulfas frosus satu kali sehari dengan 3 kali sehari pada anak usia sekolah yang menderita anemia defisiensi besi. Metode. Penelitian dilakukan di Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Rantau Prapat terhadap murid sekolah dasar. Anak dengan Hb 13 dan RDW index >220 diikutsertakan dalam penelitian. Fungsi kognitif dinilai dengan Weschler Intelligence Scale for Children. Sampel secara random dibagi menjadi 2 kelompok yang mendapat sulfas ferosus 3 kali sehari dan satu kali sehari dengan dosis yang sama (besi elemental 5 mg/kgBB/hari). Hasil. Lima puluh anak dinilai dengan WISC, didapati rerata Full IQ 83,80 (SD=13,14), Performance IQ 81,08 (SD=14,58) dan Verbal IQ 88,10 (SD=14,20). Didapatkan skor aritmatika yang rendah (7+3,23). Tingkat IQ didapati average 36%, dull normal 28%, borderline 24%, dan mental defective 10%. Konsentrasi yang rendah dijumpai pada 44% dan sangat rendah 10%. Terdapat peningkatan bermakna kadar hemoglobin pada kedua kelompok setelah pemberian terapi besi (p<0,05), namun tidak dijumpai perbedaan bermakna peningkatan Hb antar kedua kelompok (p=0,29). Kesimpulan. Full IQ anak sekolah dasar yang menderita anemia defisiensi besi tidak melebihi tingkat average, didapati gangguan konsentrasi dan fungsi kognitif, terutama dalam matematika. Tidak didapati perbedaan bermakna antara kelompok terapi besi tiga kali sehari dibandingkan satu kali sehari dalam peningkatan Hb
    corecore