4 research outputs found

    Indeks Kematangan Gonad dan Diameter Telur Landak Laut Tripneustes Gratilla di Pulau Barrang Lompo Sulawesi Selatan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji reproduksi bulubabi (Tripneustes gratilla) yang hidup pada ekosistem lamun dan ekosistem berpasir di perairan Pulau Barrang Lompo, dengan menganalisis aspek reproduksinya antara lain Indeks Kematangan Gonad dan Diameter Telur.  Pengambilan sampel dilakukan mulai akhir juli hingga desember 2017 Jumlah bulubabi yang diperoleh pada ekosistem lamun sebanyak 273 jantan dan 239 betina pada ekosistem berpasir sebanyak 217 jantan dan 160 betina. Hasil penelitian menunjukkan Indeks Kematangan Gonad dan diameter telur bulubabi (Tripneustes gratilla) pada ekosistem lamun dan ekosistem berpasir di Pulau Barrang Lompo. menunjukkan tipe pemijahan bulubabi Tripneustes gratilla termasuk dalam tipe pemijahan sebagian atau partially spawner yaitu mengeluarkan telur matang secara bertahap pada satu kali periode pemijahan atau tipe pemijahan partial spawner

    NISBAH KELAMIN DAN UKURAN PERTAMA KALI MATANG GONAD BULUBABI Tripneustes gratilla (LINNAEUS 1758) PADA EKOSISTEM LAMUN DAN EKOSISTEM BERPASIR DI PULAU BARRANG LOMPO SULAWESI SELATAN

    Get PDF
    Pulau Barrang Lompo terletak di Zona II Kepulauan Spermonde secara administratif termasuk wilayah kecamatan Ujung Tanah, yang berjarak 12, 77 km dari kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi reproduksi bulubabi (Tripneustes gratilla LINNAEUS, 1758) yang hidup pada ekosistem lamun dan ekosistem berpasir di perairan Pulau Barrang Lompo, dengan menganalisis aspek reproduksinya antara lain nisbah kelamin dan ukuran pertama kali matang gonad.  Pengambilan sampel dilakukan mulai akhir juli hingga desember 2015 pada ekosistem lamun dan ekosistem berpasir di Pulau Barrang Lompo, Sulawesi Selatan. Jumlah bulubabi yang diperoleh pada ekosistem lamun sebanyak 273 jantan dan 239 betina pada ekosistem berpasir sebanyak 217 jantan dan 160 betina. Hasil penelitian menunjukkan Nisbah kelamin bulubabi (Tripneustes gratilla Linnaeus 1758) pada ekosistem lamun dan ekosistem berpasir di Pulau Barrang Lompo, Makassar, Sulawesi Selatan tidak seimbang atau bukan (1:1). Hasil analisis terhadap ukuran pertama kali matang gonad bulubabi pada kedua ekosistem bulubabi jantan mengalami kematangan gonad pertama kali yang lebih cepat pada ukuran 53.6162 mm pada ekosistem lamun dan 55.3639 mm pada ekosistem berpasir sedangkan bulubabi betina pada ekosistem lamun 57.9453 mm dan 57.3778 pada ekosistem berpasir

    HUBUNGAN BOBOT TUBUH-DIAMETER CANGKANG DAN FAKTOR KONDISI BULU BABI Tripneustes gratilla LINNAEUS, 1758 DI PERAIRAN BARAT PULAU SELAYAR

    No full text
    Bulu babi atau sea urchin merupakan sumberdaya hayati perairan yang bernilai ekonomis karena gonadnya selain dapat dikonsumsi masyarakat setempat sebagai alternatif sumber protein hewani, juga memilki harga jual yang cukup tinggi di pasaran dalam dan luar negeri. Tripneustes gratilla adalah salah satu jenis bulu babi yang permintaannya cukup tingginya dipasaran, sehingga membuat biota ini banyak dicari dan dieksploitasi terus menerus akibatnya populasinya di alam akhir-akhir ini cenderung menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur ukuran, menganalisis hubungan bobot-diameter cangkang dan faktor kondisi bulu babi Tripneustes gratilla di Pulau Selayar, sebagai informasi dalam upaya pengelolaan sumberdaya hayati perairan dan pengembangan budidayanya. Penelitian ini dilaksanakan di perairan pantai Barat pulau Selayar, Sulawesi Selatan. Pengumpulan dan pengukuran sampel dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan. Jumlah sampel T. gratilla yang ditemukan sebanyak 110 ekor yang terdiri atas 57 ekor jantan dan 53 ekor betina dengan nisbah yang sebanding yaitu 1 : 1. Berdasarkan struktur diameter cangkang T. gratilla yang terdiri atas ukuran kecil, sedang dan besar masing-masing memiliki rerata diameter 33,1; 52,41 dan 63,17 mm dengan bobot total 33,98; 65,86 dan 88,75 g untuk jantan dan 37,59; 51,91 dan 64,55 mm dengan bobot total 40,59; 62,78 dab 94,12 g untuk betina. Hasil analisis hubungan bobot-diameter cangkang menunjukkan bahwa T. gratilla baik jantan maupun betina memiliki sifat pertumbuhan alometrik minor dan koefisien pertumbuhannya (b) sama. Bulu babi jantan dan betina memiliki faktor kondisi relatif yaitu masing-masing berkisar 0,7788-1,2331 dan 0,7667-1,2517, keduanya mempunyai kondisi yang sama
    corecore