21 research outputs found
Pengaruh Perawatan Radioterapi Pada Pasien Kanker Nasofaring Terhadap Perubahan Saliva Dan Kelenjar Saliva
AbstrakRadioterapi digunakan sebagai salah satu perawatan yang diberikan pada penderitakanker nasofaring. Pemberian radiasi dapat merusak sel kanker serta dapatmerusak sel-sel normal yang ada di sekitarnya, salah satunya dapat mengganggufungsi dari kelenjar saliva. Disfungsi kelenjar saliva mengakibatkan menurunnyalaju aliran saliva sehingga volume saliva berkurang. Tujuan dari review ini adalahuntuk mengetahui pengaruh perawatan radioterapi pada pasien kanker nasofaringterhadap volume saliva dan kelenjar saliva pasien. Metode pengumpulan data yangdigunakan dalam literature review ini adalah metode PICO dengan menelusuri basisdata elektronik PubMed, Science Direct, Cochrane, dan Google Scholar. Kata kunciyang digunakan adalah Salivary Gland Following Radiotherapy in NasopharyngealCancer Patients dan Salivary Gland in Nasopharyngeal Cancer Patients. Hasilreview ditemukan terdapat kerusakan sel akibat radioterapi pada kelenjar salivayang menyebabkan penurunan fungsi dan menurunnya sekresi kelenjar saliva.Kerusakan yang terjadi pada kelenjar saliva diakibatkan karena rusaknya DNA darisel asinar di kelenjar saliva, sehingga menyebabkan penyusutan volume kelenjarsaliva. Kelenjar parotis dan kelenjar submandibular merupakan kelenjar yangpaling terdampak efek radiasi yang diakibatkan radioterapi. Pasien kankernasofaring yang menjalani perawatan radioterapi mengalami penurunan laju aliransaliva 1 bulan hingga 1 tahun setelah perawatan radioterapi.Kata Kunci: radioterapi, kanker nasofaring, laju aliran saliva, kelenjar saliv
THE SISAL FIBER (Agave Sisalana) ALKALIZATION EFFECTS ON THE IMPACT STRENGTH OF FIBER REINFORCED ACRYLIC RESIN
Background: Acrylic resins, as dentistry materials, were widely used as artificial tooth based because of flexibily, easily obtained, inexpensive, and the most significant reason was biocompatible. Acrylic resin itself had a deficiency of brittle and easy fracture. One solution to overcome these shortcomings was to add sisal fibers to acrylic resins known as Fiber Reinforced Acrylic Resins (FRAR). The purpose of this research was to know the effect of sisal fiber addition to the impact strength of FRAR.Methods: Post-test-only control group design was used as laboratory experimental. Total used sample was 32 acrylic resin plats hot cured with size 55x10x10 mm. Experiment group was divided into two groups, one group with non-alkalization, and another group with alkalization. Impact strength was tested by universal testing machine (UTM).Results: Impact strength highest avarage was on alkalization group, with number 0.0214 J/mm2 and the lowest was on non-alkalization group, with number 0.0145 J/mm2. The result was tested by independent T-Test with significant number was 0,000 (P<0,05) which means there were a significant effect of impact strength FRAR between groups.Background: Acrylic resins, as dentistry materials, were widely used as artificial tooth based because of flexibily, easily obtained, inexpensive, and the most significant reason was biocompatible. Acrylic resin itself had a deficiency of brittle and easy fracture. One solution to overcome these shortcomings was to add sisal fibers to acrylic resins known as Fiber Reinforced Acrylic Resins (FRAR). The purpose of this research was to know the effect of sisal fiber addition to the impact strength of FRAR.Methods: Post-test-only control group design was used as laboratory experimental. Total used sample was 32 acrylic resin plats hot cured with size 55x10x10 mm. Experiment group was divided into two groups, one group with non-alkalization, and another group with alkalization. Impact strength was tested by universal testing machine (UTM).Results: Impact strength highest avarage was on alkalization group, with number 0.0214 J/mm2 and the lowest was on non-alkalization group, with number 0.0145 J/mm2. The result was tested by independent T-Test with significant number was 0,000 (P<0,05) which means there were a significant effect of impact strength FRAR between groups.Conclusion: The impact strength of FRAR increased after alkalization treatment The impact strength of FRAR increased after alkalization treatmen
Permainan Ular Tangga Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Disabilitas Rungu
Anak disabilitas rungu memiliki keterbatasan pendengaran sehingga mengalami hambatan dalam perkembangan bahasa. Keterbatasan tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan anak terhadap informasi yang didapatkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan menggunakan permainan ular tangga dalam peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak disabilitas rungu di SLB Negeri Semarang. Penelitian ini menggunakan rancangan Experimental dengan pre and post test group design. Sampel diambil dengan teknik total sampling yaitu seluruh siswa disabilitas rungu di SLB Negeri Semarang berjumlah 45 anak. Penelitian ini dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan. Data dinalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p0,05) pada data sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan menggunakan permainan ular tangga yang artinya terdapat pengaruh pada penyuluhan menggunakan permainan ular tangga terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak disabilitas rungu. Kesimpulan penelitian ini adalah penyuluhan menggunakan permainan ular tangga berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak disabilitas rungu
THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE TO INFORMED CONSENT COMMUNICATION PRACTICES OF PROFESSIONAL EDUCATION STUDENTS
Latar Belakang: Keterampilan komunikasi informed consent yang baik dalam pendidikan kedokteran akan mempengaruhi praktik dan dapat menentukan keberhasilan tindakan yang akan dilakukan. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan mahasiswa pendidikan profesi dengan praktik mengomunikasikan informed consent di RSIGM Sultan Agung Semarang. Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional analitik dengan pendekatan survei cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan melalui simple random sampling. Analisis statistik menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil Penelitian: Hasil uji statistik Spearman Rank Correlation diperoleh nilai p = 0,000 < α 0,05 dengan nilai r = 0,524 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan praktik komunikasi informed consent mahasiswa pendidikan profesi dengan kekuatan sedang. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan praktik mengomunikasikan informed consent mahasiswa pendidikan profesi di RSIGM Sultan Agung Semarang
Analisis Hubungan Tingkat Kecemasan dan Gaya Hidup Sehat terhadap Indeks Prestasi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Unissula
Masalah kesehatan masyarakat teruatam di negara berkembang menyangkut dua aspek utama. Aspek yang pertama adalah aspek fisik, misalnya tersedianya sarana kesehatan dan pengobatan penyakit. Aspek yang kedua adalah aspek non-fisik yang menyangkut perilaku kesehatan. Faktor perilaku kesehatan ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap status kesehatan individu maupun masyarakat. Perilaku manusia merupakan hasil interaksi manusia dengan lingkungan yang terwujud dalam bentukl pengetahuan, sikap, dan tindakan. Perilaku kesehatan dapat dirumuskan sebagai segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya yang menyangkut pengetahuan, sikap, dan tindakan yang berhubungan dengan kesehatan.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2008 FKG UNISSULA Semarang dan  jumlah sampel untuk metode kuantitatif adalah 44 orang. Variabel pengaruh adalah status kecemasan dengan instrumen HAM-A, variabel terpengaruh adalah status gaya hidup sehat dengan instrumen kuesioner yang diadopsi dari Shizukuishi dkk. (1998) cyt Dewi-Nurul (2005) serta Indeks prestasi kumulatif mahasiswa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa  IPK mayoritas mahasiswa termasuk kategori sangat memuaskan (2,76-3,50). Mahasiswa memiliki gaya hidup sehat dalam kategori tinggi. Sebagian besar mahasiswa mengalami kecemasan parah dan mayoritas diderita oleh mahasiswi. Terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dan IPK yaitu semakin tinggi IPK maka semakin rendah tingkat kecemasan serta semakin tinggi IPK maka semakin tinggi tingkat gaya hidup sehat
MANUFACTURING AND TESTING THE VALIDITY AND RELIABILITY OF PARENTS KNOWLEDGE LEVEL MEASURMENT TOOLS ON ORAL CADIDIASIS IN INFANTS AGE 0-12 MONTHS
Background: Oral candidiasis is a fungal infection that affects the oral mucosa, most of these lesion are caused by Candida albicans. Candida infection often occured in infants aged 0-12 months because they had imunoregulator system which hadnot matured completely. Other causes were parents who often gave milk through bottles, leftover milk in the baby's mouth that was not cleaned, bad habits by giving pacifiers (fopspeen) to suck without paying attention to cleanliness.. The role of parents was very important in maintaining to prevent oral candidiasis. Make a valid and reliabel measured instrument in the form of a questionnaire is needed to be able to measeure the level of parental knowledge of oral candidiasis, until now there is no instrument that measure this focus. The main purpose in this study was to create a valid and realiable instrument which measure the level of parental knowledge of oral candidiadis in infants aged 0-12 months.
Method: The study method is descriptive stages were the preparation of dimensions, indicators and statement items, content validity index(CVI), construct validity test with pearson correlation test (rcount>rtable) and reliability test by looking at the cronbach alpha value(0>7).
Result: Results showed a valid I-CVI mean value was 0.89, the construct validity test showing the correlation value of each item was greater than 0.361 and the reliability stage showing the Cronbach Alpha value of 0.902 was greater than 0,7.
Conclusion: : It was concluded that the contained 28 items of instrument statements on the level of parental knowledge of oral candidiasis in infants aged 0-12 months, valid and reliable,according to the principle that can be used as a measuring tool for further stud
BAY LEAF (SYZYGIUM POLYANTHUM) EXTRACT GEL EFFECT ON TNF- Α EXPRESSION IN TRAUMATIC ULCERS HEALING PROCESS
Background: Traumatic ulcers were injuries that occur to the epithelium and basement membrane, due to physical, mechanical, or chemical trauma. The healing process of traumatic ulcers was divided into three main phases, namely inflammatory, proliferation, and maturation phase. TNF-α as a proinflammatory mediator worked 2-3 days which later would be replaced by an anti-inflammatory mediator. This research aimed to determine the impact of bay leaf extract gel, which had a very high anti-inflammatory content, on TNF-α expression in accelerating the ulcers healing process.Method: This research method was an in vivo experimental laboratory research using a post-test only control design. The sample consists of 20 rats divided into four groups, namely, the control group on day 1, control groups on day 3, treatment groups on 1st day, and treatment groups on 3rd day. Rats were made traumatic ulcers on the lower lip mucosa and were given bay leaf extract gel in the morning and evening. The tissue was then made into a histological preparation and given immunohistochemical staining to see TNF-α.Result: The results showed the mean of cells expressing TNF-α in the bay leaf gel extract group on the 1st and 3rd days has P> 0.05. Independent T-test on 1st day dan 3rd group showed a significant difference in TNF-α expression in the control and treatment groups.Conclusion: The conclusion obtained in this study was bay leaf extract gel had a significant effect on the expression of TNF-α in the traumatic ulcers healing process
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KARIES DAN PERAN IBU DALAM MENCEGAH KARIES PADA ANAK TUNAGRAHITA (Studi Terhadap Orang Tua Dari Anak Tunagrahita SLB Negeri Semarang)
Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki kemampuan terbatas dalam merawat diri sehingga keadaan rongga mulutnya lebih buruk dibanding anak seusianya. Prevalensi karies pada anak tunagrahita tergolong tinggi yaitu mencapai 82,6 %. Peran ibu dalam mencegah karies pada anak tunagrahita sangat dibutuhkkan karena anak memiliki keterbatasan dalam merawat diri. Sedangkan, peran ibu dalam mencegah karies dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang karies pada anak tunagrahita, mengetahui peran ibu dalam mencegah karies pada anak tunagrahita, serta mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang karies dan peran ibu dalam mencegah karies pada anak tunagrahita di SLB Negeri Semarang. Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan survei cross sectional. Subyek penelitian ini adalah anak tunagrahita yang berjumlah 79 anak dan 79 ibunya. Pengumpulan data karies diperoleh dari pemeriksaan DMF-T pada anak. Pengetahuan dan peran ibu diperoleh dari kuesioner yang telah diuji validitas dan realibilitasnya. Analisis data menggunakan analisis Spearman Rank dan Uji regresi linier berganda. Berdasarkan uji Spearman Rank didapatkan hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang karies dengan nilai signifikansi 0,015 (p<0,05), dan hubungan yang signifikan antara peran ibu dalam mencegah karies pada anak tunagrahita dengan nilai signifikansi 0,005 (p<0,05). Pada uji regresi linier berganda didapatkan hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang karies dan peran ibu dalam mencegah karies pada anak tunagrahita dengan nilai signifikansi 0,040 dan 0,007 (p<0.05). Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibutentang karies, hubungan yang signifikan peran ibu dalam mencegah karies pada anak tunagrahita, hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang karies dan peran ibu dalam mencegah karies pada anak tunagrahita di SLB Negeri Semarang
Counseling on how to brush your teeth on behavior changes in preschool children at ra mnu 36 mutmainah, tegal regency
Background: Dental and oral hygiene for brushing their teeth. Often many parents do not learn and practice their personal hygiene. In this study, counseling was carried out on how to brush teeth on behavior in preschool children. Tooth brushing skills must be taught from an early age, especially preschool children who are in a period of growth and development in order to change behavior from those that are detrimental to their health.Method: The research method is Pre-Experimental Design with the research design used is One group pre-test and post-test control design. There are steps, namely initial observation (O1) or pre-test, counseling (providing intervention), final observation (O2) or post-test, and data analysis. The intervention was given to the respondents using a simulation technique using the phantom tooth Bass method where the researcher would observe for 20 days.Result: The results showed that there was a significant effect indicating the significance value of the Wilcoxon was 0.00 (p < 0.05)Conclusion: There is an effect of counseling on how to brush teeth on behavioral changes in preschool children at RA MNU 36 Mutmainah. Respondents have sufficient skill level as much as 1 person (1.5%)