4 research outputs found
Modification of Pet Surfaces with End-functionalized Polymers Prepared from Raft Agents to Achieve Antibacterial Properties = Modifikasi Permukaan Pet Dengan Polimer-Polimer Fungsional dari Agen Raft untuk Mencapai Sifat Antibakteri
Modification of PET surfaces with end-functionalized polymers prepared from RAFT polymerization were investigated. Preliminary polymerizations of styrene were prepared to establish the comparison of conventional free radical polymerizations (CFRP) and reversible addition-fragmentation chain transfer (RAFT) polymerizations. Three types of RAFT agents (4-cyano-4(phenylcarbonothioylthio) pentanoic acid (1), 2-cyano-2-propyl dodecyl trithiocarbonate (2), and 2-cyano-2-propyl benzodithioate (3)) that could obtain the highest conversion of monomers were investigated in the preliminary polymerizations. Controlled transfer agent (CTA) from trithiocarbonate groups were chosen to be synthesized then functionalized with succinimide groups. Monomers of styrene (St), N,N-dimethylaminoethyl methacrylate (DMAEMA), and 2-lactobionamidoethyl methacrylate (LAMA) were polymerized by RAFT polymerization technique using succinimide-CTA (Suc-CTA) as RAFT agent. The controlled molar masses and narrow polydispersities of end-functionalized polymers were characterized by size exclusion chromatography (SEC). PET surfaces were aminolized first by polyethylenimine (PEI) and 1,6-diaminohexane before grafting process. The amine functions on PET surfaces were characterized by contact angle measurements and X-ray photoelectron spectroscopy (XPS). Decreasing of contact angle between aminolized PET surfaces and a droplet of water occured (from Oref = 64° to O = 48°). Then grafting of PS and poly-LAMA as end-functionalized polymers on aminolized PET surfaces were prepared by “grafting-to” technique. The change of surface properties after grafting process was characterized by contact angle measurements. Grafting of PS on aminolized PET surfaces obtained the increasing of contact angle (O = 63°) because of their hydrophobic properties. In otherwise, grafting of poly-LAMA on aminolized PET surfaces obtained the decreasing of contact angle (O = 39°) because of their hydrophilic properties.
============================================================================================
Modifikasi permukaan PET dengan polimer-polimer fungsional dari polimerisasi RAFT telah diteliti sebelumnya. Polimerisasi awal menggunakan stirena telah diteliti untuk mengetahui perbandingan antara polimerisasi radikal bebas konvensional (CFRP) dan polimerassi transfer rantai adisi-fragmenasi secara reversible (RAFT) Tiga tipe dari agen RAFT diantaranya asam pentanoat (4siano-4-fenilkarbonotioltio), 2-siano-2-propil dodesil tritiokarbonat, dan 2-siano2-propil benzoditioat. Ketiga macam agen RAFT tersebut telah diuji coba pada polimerisasi awal dan bisa menghasilkan konversi tertinggi dari monomer-monomer. Agen transfer kontrol (CTA) dari golongan tritiokarbonat terpilih untuk disintesis kemudian difungsionalisasi dengan succinimide..
Monomer-monomer stirena, N,N-dimetilaminoetil metakrilat (DMAEMA) and 2laktobionamidoetil metacrilat dipolimerisasi dengan teknik polimerisasi RAFT menggunakan succinimid-CTA sebagai agen RAFT. Massa molar terkontrol dan polidispersitas dar polimer-polimer fungsional dikarakterisasi menggunakan kromatografi ekslusi ukuran (SEC).
Permukaan PET diaminolisis terlebih dahulu menggunakan polietilenimin (PEI) dan 1,6-diaminoheksana sebelum proses grafting. Gugus-gugus amin yang terdapat pada permukaan PET dikarakterisasi dengan pengukuran sudut kontak dan spektroskopi fotoelektron X-ray (XPS). Penurunan sudut kontak terjadi antara permukaan PET teraminolisis dan tetesan air (dari Oref = 64° ke O = 48°). Grafting PS dan poli-LAMA sebagai polimer-polimer fungsional pada permukaan PET teraminolisis dilakukan dengan teknik grafting-to. Perubahan sifat permukaan setelah proses grafting dikarakterisasi dengan pengukuran sudut kontak. Grafting PS pada permukaan PET teraminolisis menghasilkan peningkatan sudut kontak (O = 63°) karena sifat hidrofobik. Di sisi lain, grafting poli-LAMA pada permukaan PET teraminolisis menghasilkan penurunan sudut kontak (O = 39°) karena sifat hidrofilik
Modifikasi Permukaan Pet Dengan Polimer-Polimer Fungsional Dari Agen Raft Untuk Mencapai Sifat Antibakteri
Modifikasi permukaan PET dengan polimer-polimer fungsional dari polimerisasi
RAFT telah diteliti sebelumnya. Polimerisasi awal menggunakan stirena telah
diteliti untuk mengetahui perbandingan antara polimerisasi radikal bebas
konvensional (CFRP) dan polimerassi transfer rantai adisi-fragmenasi secara
reversible (RAFT) Tiga tipe dari agen RAFT diantaranya asam pentanoat (4-
siano-4-fenilkarbonotioltio), 2-siano-2-propil dodesil tritiokarbonat, dan 2-siano-
2-propil benzoditioat. Ketiga macam agen RAFT tersebut telah diuji coba pada
polimerisasi awal dan bisa menghasilkan konversi tertinggi dari monomermonomer.
Agen transfer kontrol (CTA) dari golongan tritiokarbonat terpilih untuk
disintesis kemudian difungsionalisasi dengan succinimide..
Monomer-monomer stirena, N,N-dimetilaminoetil metakrilat (DMAEMA) and 2-
laktobionamidoetil metacrilat dipolimerisasi dengan teknik polimerisasi RAFT
menggunakan succinimid-CTA sebagai agen RAFT. Massa molar terkontrol dan
polidispersitas dar polimer-polimer fungsional dikarakterisasi menggunakan
kromatografi ekslusi ukuran (SEC).
Permukaan PET diaminolisis terlebih dahulu menggunakan polietilenimin (PEI)
dan 1,6-diaminoheksana sebelum proses grafting. Gugus-gugus amin yang
terdapat pada permukaan PET dikarakterisasi dengan pengukuran sudut kontak
dan spektroskopi fotoelektron X-ray (XPS). Penurunan sudut kontak terjadi antara
permukaan PET teraminolisis dan tetesan air (dari Ɵref = 64° ke Ɵ = 48°).
Grafting PS dan poli-LAMA sebagai polimer-polimer fungsional pada permukaan
PET teraminolisis dilakukan dengan teknik grafting-to. Perubahan sifat
permukaan setelah proses grafting dikarakterisasi dengan pengukuran sudut
kontak. Grafting PS pada permukaan PET teraminolisis menghasilkan
peningkatan sudut kontak (Ɵ = 63°) karena sifat hidrofobik. Di sisi lain, grafting
poli-LAMA pada permukaan PET teraminolisis menghasilkan penurunan sudut
kontak (Ɵ = 39°) karena sifat hidrofilik.
===================================================================================================
Modification of PET surfaces with end-functionalized polymers prepared
from RAFT polymerization were investigated. Preliminary polymerizations of
styrene were prepared to establish the comparison of conventional free radical
polymerizations (CFRP) and reversible addition-fragmentation chain transfer
(RAFT) polymerizations. Three types of RAFT agents (4-cyano-4-
(phenylcarbonothioylthio) pentanoic acid (1), 2-cyano-2-propyl dodecyl
trithiocarbonate (2), and 2-cyano-2-propyl benzodithioate (3)) that could obtain
the highest conversion of monomers were investigated in the preliminary
polymerizations. Controlled transfer agent (CTA) from trithiocarbonate groups
were chosen to be synthesized then functionalized with succinimide groups.
Monomers of styrene (St), N,N-dimethylaminoethyl methacrylate (DMAEMA),
and 2-lactobionamidoethyl methacrylate (LAMA) were polymerized by RAFT
polymerization technique using succinimide-CTA (Suc-CTA) as RAFT agent.
The controlled molar masses and narrow polydispersities of end-functionalized
polymers were characterized by size exclusion chromatography (SEC). PET
surfaces were aminolized first by polyethylenimine (PEI) and 1,6-diaminohexane
before grafting process. The amine functions on PET surfaces were characterized
by contact angle measurements and X-ray photoelectron spectroscopy (XPS).
Decreasing of contact angle between aminolized PET surfaces and a droplet of
water occured (from Ɵref = 64° to Ɵ = 48°). Then grafting of PS and poly-LAMA
as end-functionalized polymers on aminolized PET surfaces were prepared by
“grafting-to” technique. The change of surface properties after grafting process
was characterized by contact angle measurements. Grafting of PS on aminolized
PET surfaces obtained the increasing of contact angle (Ɵ = 63°) because of their
hydrophobic properties. In otherwise, grafting of poly-LAMA on aminolized PET
surfaces obtained the decreasing of contact angle (Ɵ = 39°) because of their
hydrophilic properties
Ekstraksi Senyawa Antioksidan pada Nugget-Rumput Laut Merah, Eucheuma cottonii
Pada penelitian ini telah dibuat nugget-rumput laut dengan bahan dasar daging ayam dan rumput laut merah, Eucheuma cottonii, yang berfungsi sebagai pengganti tepung terigu. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstrak senyawa antioksidan yang terdapat pada Nuggeit-Rumput Laut. Rumput laut merupakan salah satu sumber pangan yang kaya akan antioksidan. Beberapa senyawa antioksidan yang terkandung di dalamnya diantaranya vitamin C, vitamin E, senyawa polifenol, serta beberapa pigmen. Metode yang digunakan untuk mengekstrak senyawa-senyawa antioksidan tersebut yaitu metode maserasi dengan pelarut metanol. Maserasi dilakukan pada Rumput Laut (RL) dan Nugget Tepung (NT) sebagai sampel kontrol serta pada sampel Nugget dengan penambahan Rumput Laut (NRL) sebesar 16,7%; 23,1%; 28,6%; 33,3%; dan 37,5%
PENERAPAN ETNOKIMIA YANG KONTEKSTUAL PADA MATERI KOLOID MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif (PTKK) ini bertujuan untuk melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan menerapkan konsep Etnokimia yang kontekstual pada materi koloid melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Objek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas XI-IPA 6 SMA Negeri 6 Surabaya yang berjumlah 26 orang. Proses pembelajaran yang diterapkan pada penelitian ini terdiri dari tiga siklus pembelajaran yang meliputi pra-siklus, siklus 1, dan siklus 2. Variabel tetap pada ketiga siklus pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran PBL. Adapun variabel berbeda yang ingin diamati adalah penerapan Etnokimia yang kontekstual. Pada pembelajaran pra-siklus, penulis hanya menerapkan model pembelajaran PBL tanpa memasukkan konsep Etnokimia untuk membahas materi sifat koloid koagulasi dan adsorpsi. Sedangkan pada pembelajaran siklus 1, penulis mengintegrasikan unsur budaya Ludruk untuk mempelajari materi sifat koloid efek Tyndall. Kemudian pada pembelajaran siklus 2, penulis mengintegrasikan unsur kuliner cincau untuk membahas materi pembuatan koloid secara dispersi. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu lebih dari 75% peserta didik pada pembelajaran siklus 1 dan 2 memiliki persentase kemampuan berpikir kritis di atas 71% (kategori tinggi dan sangat tinggi) dan hasil belajar yang memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥ 80