5 research outputs found

    Analisa Penerapan Bulbous Bow Pada Kapal Katamaran Untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar

    Full text link
    Saat ini perkembangan dalam dunia desain kapal semakin maju . Dalam mendesain kapal banyak tantangan yang harus dihadapi , salah satunya adalah sulitnya pencapaian efisiensi yang optimum dalam hal performance. Salah satu target yang harus dicapai dalam optimalisasi desain adalah mengenai kecepatan kapal, dimana kecepatan kapal harus memenuhi permintaan dari pemilik kapal tetapi dengan menggunakan daya mesin yang kecil sehingga akan mengurangi kebutuhan bahan bakar saat beroperasi, tanpa mengurangi kapasitas dan stabilitas kapal. Salah satu perkembangan dalam desain kapal adalah kapal katamaran. Kapal katamaran memiliki dua lambung yang mempunyai beberapa kelebihan, salah satunya adalah memiliki tahanan yang lebih kecil dibandingkan dengan kapal monohull, sehingga kapal katamaran memiliki efisiensi bahan bakar yang lebih baik daripada kapal monohull. Pada penulisan skripsi ini akan dilakukan analisa tahanan lambung katamaran sebelum dan sesudah modifikasi penambahan bulbous bow. Dalam proses pengerjaan akan menggunakan software maxsurf untuk memodifikasi dengan penambahan bulbous bow pada haluan katamaran untuk mendapatkan nilai tahanan yang lebih rendah sehingga akhirnya dicapai efisiensi penggunaan bahan bakar yang lebih optimal. Hasil pengerjaan skripsi ini berupa bentuk beberapa model katamaran dengan penambahan bulbous bow pada haluannya, nilai tahanan , serta nilai efisiensi kebutuhan bahan bakar

    Analisis Struktur Overhead Crane Kapasitas 35 Ton

    Full text link
    PT Badak Natural Gas Liquefaction atau lebih dikenal dengan PT Badak NGL adalah Perusahaan penghasil gas alam cair / LNG (Liquid Natural Gas) terbesar di Indonesia dan salah satu kilang LNG yang terbesar di dunia. Perusahaan ini berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur, dan memiliki 8 proses train (A – H) yang mampu menghasilkan 22,5 Mtpa LNG (juta metrik ton LNG per tahun). PT Badak NGL merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi kota Bontang maupun Indonesia. Selain dilengkapi dengan train, PT Badak NGL juga dilengkapi dengan pompa yang digunakan untuk proses bongkar muat muatan. Sehingga, diusahakan pompa – pompa selalu dalam kondisi yang baik agar tidak mengganggu proses bongkar muat. Train dan pompa berada pada satu lokasi di daratan. Train digunakan untuk mengangkat beban pompa – pompa yang mengalami kerusakan untuk diperbaiki. Train harus dapat mengangkat beban pompa – pompa sebesar 35 ton. Sehingga kapasitas beban train harus dapat menahan beban pompa. Berdasarkan hasil simulasi dan analisa kekuatan train, train yang mengalami kondisi kritis tidak dapat menahan beban pompa pada bagian train I – J. Hasil simulasi dan analisa menunjukkan nilai rata - rata axial stress +34 Mpa dan -61 Mpa; displacement maksimal 128 dan minimal 0; strain maksimal 0,00074 dan minimal 0; sedangkan factor of safety sebesar 0,55

    Analisa Pengaruh Sudut Serang Hidrofoil terhadap Gaya Angkat Kapal Trimaran Hidrofoil

    Full text link
    Indonesia merupakan negara maritim, namun sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggantungkan hidupnya pada sektor agraris. Sektor maritim perlu dikembangkan dan kendaraan laut sangat dibutuhkan sebagai fasilitas untuk mengembangkan sektor maritim. Pengembangan efisiensi kerja kapal bisa dilakukan dengan penambahan komponen hidrofoil yang dipasang pada lambung kapal Trimaran. Prinsip kerja dari hidrofoil yang terpasang pada lambung kapal Trimaran adalah hidrofoil yang memiliki sudut serang akan bergesekan dengan aliran sehingga menghasilkan gaya hambat kapal searah sumbu-X dan gaya angkat kapal searah sumbu-Y. Pada penulisan tugas akhir ini penulis menganalisa mengenai pengaruh sudut serang hidrofoil terhadap gaya angkat kapal Trimaran Hidrofoil. Sudut serang divariasikan sebesar 100, 200 dan 300 dengan Analisa menggunakan metode Computational Fluid Dynamics (CFD). Penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa sudut serang terbaik berbeda-beda pada tiap kecepatan. Kecepatan 20 knot memiliki sudut serang hidrofoil terbaik sebesar 30 derajat. Kecepatan 30 knot memiliki sudut serang hidrofoil terbaik sebesar 20 derajat. Kecepatan 40 knot kapal sudah mencapai kondisi stall dimana kapal hidrofoil sudah kehilangan gaya angkat

    Analisa Gerakan Ponton Model Tripod Untuk Energi Gelombang Sistem Bandulan

    Get PDF
    —Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut – Sistem Bandulan (PLTGL-SB) adalah salah satu pembangkit listrik yang memanfaatkan gelombang laut sebagai sumber energinya. Ponton berfungsi untuk mengangkut bandul yang terhubung dengan dinamo. Setiap gerakan air laut akan menggoyangkan bandul untuk memutar dinamo sehingga menghasilkan energi listrik. Perbedaan model ponton berpengaruh terhadap gerakan yang akan dihasilkan. Penelitian sebelumnya telah dilakukan dan masih dikembangkan pada model ponton segidelapan. Apabila penelitian ini berhasil, maka diperlukan lebih dari satu ponton yang akan dioperasikan. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan efisiensi dari jumlah pemasangan ponton. Penelitian ini dilakukan pada ponton model tripod, yaitu tiga buah ponton segidelapan yang dihubungkan dengan membentuk pola segitiga sama sisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gerakan terbaik pada ponton model tripod. Pada tinggi gelombang 0.5 – 1.5 meter, gerakan terbaik didapat pada tinggi gelombang 1.5 meter. Pada periode gelombang 4 – 12 detik, gerakan terbaik didapat pada periode gelombang 4 detik. Ponton model tripod sesuai untuk diaplikasikan pada Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut – Sistem Bandulan (PLTGL-SB) jika dibandingkan dengan ponton segidelapan

    Analisa Laju Korosi pada Pelat Baja Karbon dengan Variasi Ketebalan Coating

    Get PDF
    Baja karbon rendah adalah baja yang paling banyak digunakan sebagai bahan pembuatan kapal. Sebagai moda transportasi yang beroperasi pada lingkungan laut yang korosif, maka diperlukan suatu perlindungan coating agar korosi yang terjadi bisa diperkecil. Pada pengujian ini, coating sengaja divariasikan ketebalannya. Hal ini mengacu pada tidak meratanya proses coating pada pelat lambung kapal, dikarenakan pengerjaan coating dilakukan secara manual dengan area yang dicat cukup luas. Sehingga kemungkinan terlalu tebal ketebalan coating bisa saja terjadi di area tertentu. Sistem coating yang diuji ada dua, yaitu sistem coating dua lapis dengan menggunakan cat Alkyd dan sistem tiga lapis dengan menggunakan cat Epoxy. Pengujian dan perhitungan laju korosinya dengan menggunakan metode elektrokimia. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa semakin tebal lapisan suatu coating tidak menjamin coating tersebut dapat melindungi dengan sempurna. Semakin tebal suatu coating memiliki resiko kegagalan coating lebih besar seperti, berkurangnya fleksibilitas, terjadinya pengerutan, atau pengeringan yang tidak sempurna
    corecore