8 research outputs found

    Pelatihan Pembuatan Media Literasi dari Bahan Alam pada Saung Ilmu di Desa Jampang

    Get PDF
    Literasi merupakan salah satu kemampuan anak dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Literasi memiliki arti yang luas, mencakup literasi sains, literasi komputer, literasi keuangan, dll. Permasalahan yang ditemukan yaitu pada saung ilmu desa Jampang belum tersedianya sarana peningkatan literasi dan belum tersedianya Lembaga PAUD di Desa Jampang sebagai salah satu sumber belajar anak untuk menstimulasi literasi. Oleh karena itu, anak-anak usia dini belum dapat mengoptimalkan perkembangannya di masa golden age. Solusi yang ditawarkan yaitu pelatihan pembuatan media literasi guna memaksimalkan fungsi pada saung ilmu di Desa Jampang sebagai tempat membaca buku dan belajar. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan, workshop, dan pendampingan kepada orang tua di desa Jampang. Penyuluhan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan orang tua di sekitar desa Jampang terkait pentingnya masa anak usia dini. Workshop dilakukan kepada orang tua untuk dapat membuat sendiri media literasi dari bahan alam sekitar dan menstimulasi kepada anak-anak. Pendampingan dilakukan untuk mengamati kebermanfaatan media literasi dalam mengoptimalkan perkembangan anak.  Kata kunci: Anak Usia Dini, Media, Literasi

    SINERGITAS PEMBERDAYAAN PONDOK PESANTREN

    Get PDF
      The existence of pesantren in the midst of society has a very strategic meaning. Pesantren institutions that are rooted in the community, especially rural communities, are a separate force in arousing the enthusiasm and passion of the community for progress. One of the pesantren that has a long history of the Republic of Indonesia is pesantren Cijati Majalengka. Darul Falah Islamic Boarding School, Cijati. The Community Empowerment Program in Islamic Boarding Schools in terms of economic, social, psychological-counseling, religion, education and other aspects through community service cooperation between universities and partners is expected to provide optimal empowerment for the pesantren environment and the communities around the pesantren area. This service was carried out at the Darul Falah Islamic Boarding School which is located at Jl. K.H Mahfud No. 23 Kelurahan Cijati Kec / Kab. Majalengka with in-house training methods, in the form of socialization, training, and consultation. The conclusion of the community service carried out is the need for a holistic empowerment synergy to increase the potential of the pesantren

    Take Care of Environment Together Upaya Menjaga Lingkungan dan Menjadikan Gaya Hidup Sehat di Kelurahan Bukit Duri Jakarta Selatan

    Get PDF
    Isu lingkungan merupakan salah satu isu yang bersifat berkelanjutan. Lingkungan dapat memberikan dampak positif jika dirawat dengan baik dan sebaliknya akan memberikan dampak negatif jika dibiarkan tercemar begitu saja. Salah satu penyebab pencemaran lingkungan terbesar di Indonesia, terutama yang berasal dari limbah, yaitu sampah rumah tangga.  Peningkatan penduduk mempengaruhi volume sampah yang semakin meningkat. Pengelolaan sampah masih merupakan tantangan besar bagi pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tantangan tersebut antara lain adalah kesadaran masyarakat yang masih relatif rendah, kurangnya sarana pengumpulan sampah, dan terbatasnya jumlah petugas penyuluh kebersihan sehingga intensitas penyuluhan masih relatif rendah. Banyaknya permasalahan dan kendala yang masih ada terhadap pelaksanaan pengelolaan sampah di Indonesia, khususnya wilayah DKI Jakarta baik yang bersifat teknis maupun non teknis yang berpengaruh pada sasaran pengelolaan sampah membuat mahasiswa UAI untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan sosialisasi terlaksananya konsep lingkungan hidup dan pengelolaan sampah dengan harapan dapat mengoptimalkan mengurangi sampah dan menjadikan gaya hidup sehat di Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan.Kata Kunci: Bebas sampah, Ecobricks, Eco Enzyme, Lingkungan, Pengelolaan Sampa

    PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI TERHADAP KADAR MAGNESIUM DARAH

    Get PDF
    Background : Post-anaesthetic shivering is a common complication of modern anaesthesia, it generally can be overcome by giving meperidin. Magnesium sulfate (MgSO4) can be used to prevent post-anaesthetic shivering. This research is aimed to analyse the effect of MgS04 30 mg/kgBB delivery to prevent post-anaesthesia shivering on the blood magnesium level. Method : It was a Randomized pretest-posttest control group design. There was 20 subjects with inclusive criterias, 10 for meperidin group and 10 for magnesium sulfate group. The blood magnesium level of each subject in each group was measured before and after the treatment. The data were processed with computer program using independent t-test. Result :The mean of blood magnesium level before meperidin delivery was 0,670 0,1063 and after meperidin delivery was 0,551 0,1256. The mean of blood magnesium level before magnesium sulfate delivery was 0,709 0,0785 and after magnesium sulfate delivery was 1,143 0,3538. Independent t-test showed that there was significant correlation between two groups, with the p values was 0,000. Conclusion : There is a significant elevation of blood magnesium levels in patients with magnesium sulfate 30 mg/kgBB delivery

    Rekonstruksi Dakwah Islam di Ranah Politik dan Kultural

    Get PDF
    In Indonesia, da'wah in the political and cultural spheres is compared to siblings who have not spoken to one another in a long time, contradicting one another and even bringing one another down. Reconstruction of da'wah in Indonesia's political and cultural realms is an extremely interesting subject that has the potential to constantly evolve and present new breakthroughs. Legislation and public policy issues require these individuals to engage in the political process, whereas social-social issues typically require a cultural approach. The purpose of this study is to determine whether it is true that Islamic da'wah in the political and cultural realms cannot coexist, particularly in the Indonesian context, and whether it is possible to create synergy – even convergence – between political and cultural da'wah, as well as what compromises must be made with mainstream circles. Today, political and cultural da'wah circles exist in Indonesia. By utilizing a literature-based approach that incorporates both theory and expert opinion. Additionally, it is analyzed by providing interpretations that are transformed into objects that can be interpreted in terms of space and time. The article concludes that, in contemporary Indonesia, the synergy between political and cultural da'wah must be directed toward resolving the nation's problems, such as poverty and ignorance eradication, upholding justice, and establishing a clean government. These efforts should be couched in a framework of noble morality, elegant strategy, and an approach that is both friendly and sympathetic.Keywords: Reconstruction; Islamic Education; Politics, Culture  AbstrakDakwah di ranah politik dan kultural di Indonesia digambarkan seolah-olah sebagai siblings yang sudah lama tidak saling menyapa, kontradiktif, bahkan saling menjatuhkan. Rekontruksi dakwah di ranah politik dan kultural di Indonesia merupakan topik yang sangat menarik dan memiliki potensi kuat untuk selalu berkembang serta menghadirkan terobosan baru. Persoalan perundang-undangan dan kebijakan-kebijakan publik mengharuskan umat ini untuk terlibat di arena politik, sementara persoalan sosial-kemasyarakatan cenderung menghajatkan pendekatan kultural. Penelitian ini hendak menjawab pertanyaan, benarkah dakwah Islam di ranah politik dan di ranah kultural tidak bisa dipertemukan, khususnya dalam konteks Indonesia dan mampukah menciptakan sinergi –bahkan konvergensi—antara dakwah politik dan dakwah kultural serta Apa saja kompromi-kompromi yang mesti ditempuh dari mainstream kalangan dakwah politik dan kalangan dakwah kultural yang ada di Indonesia sekarang. Dengan menggunakan pendekatan literatur yang mempertimbangkan teori serta pendapat para ahli. Selanjutnya dianalisis dengan cara memberikan interprestasi yang menjadi obyek untuk ditafsirkan dalam kontek ruang dan waktu. Artikel ini menemukan bahwa dalam konteks Indonesia kontemporer, sinergi antara dakwah politik dan dakwah kultural tersebut mesti diarahkan untuk menyelesaikan problematika bangsa seperti pengentasan kemiskinan dan kebodohan, penegakan keadilan, serta pembentukan pemerintahan yang bersih. Upaya-upaya ini hendaknya dikemas dalam bingkai moralitas yang luhur, strategi yang elegan, serta cara pendekatan yang ramah dan simpatik.Keywords: Rekonstruksi; Dakwah Islam; Politik, Kultura

    Ketahanan Keluarga dan Kontribusinya Bagi Penanggulangan Faktor Terjadinya Perceraian

    Get PDF
    Abstrak - Faktor ketidak harmonisan di dalam keluarga menjadi salah satu sebab terjadinya perceraian keluarga. Ketidak harmonisan keluarga ini disebabkan oleh adanya pergeseran nilai perkawinan. Pasangan suami istri kurang memahami esensi tujuan pernikahan dan berkeluarga yang menjadi salah satu nilai dalam ketahanan keluarga. Hal itu menyebabkan adanya ketidakcocokan, perselisihan, akhlak yang buruk, cemburu dan gangguan fihak luar serta adanya faktor ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini juga menggunakan data sekunder berupa data dari Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Hasil kajian nya ialah (1). Diperlukan pemahaman kepada masyarakat tentang ketahanan keluarga agar setiap individu pasangan memahami konsep dan tujuan berumah tangga. (2). Optimalisasi lembaga BP4 dalam menjembatani penyelesaian konflik rumah tangga. (3).     Penguatan sendi keluarga dari berbagai aspek baik ekonomi maupun sosial dan lainnya agar dapat meminimalisir tingkat perceraian. Kata Kunci – Ketahanan keluarga, faktor cerai, pernikahan Abstract - Factors of disharmony in the family became one of the causes of family divorce. This family harmony is caused by a shift in marital values. Married couples lack understanding of the essence of the purpose of marriage and family which became one of the values in family resilience. It causes discrepancies, disputes, bad morals, jealousy and external interference and economic factors. This research used qualitative method. This research also used secondary data in the form of data from South Jakarta Religious Court. The results of study are (1). understanding of family resilience is needed so that each individual couple understand the concept and purpose of marriage, (2). Optimization of BP4 institutions in mediator the settlement of domestic conflict. (3). Strengthening family bond in every aspect (economy, social, etc) to decrease the divorce rate.   Keywords - Family resilience, divorce facto, marriag

    Hubungan Relijiusitas dengan Self Awareness Mahasiswa Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (Konseling) UAI

    Get PDF
    Abstrak - Penelitian ini hendak melihat hubungan antara relijiusitas dengan self awareness pada mahasiswa/i prodi BPI (konseling) UAI. Dimana self awareness merupakan kecerdasan pemahaman diri sesuai dengan situasi dan kondisi, yang memiliki faktor penunjang bagi penguatan self awareness. Keberagamaan seseorang menjadi faktor penentu bagi bagaimana bersikap, kepeduliaannya dan lainnya. Dalam ajaran agama mengajarkan untuk berperilaku terpuji baik bagi diri maupun sesama. Data pada penelitian ini dengan kuisioner skala relijiusitas dan self awarenes yang telah mengalami uji validitas dan reabilitas. Penelitian dengan sample 84 mahasiswa/i prodi BPI yang merupakan jumlah populasi aktif ini memberikan hasil bahwa adanya hubungan yang signifikan antara relijiusitas dengan self awareness dengan derajat yang lemah. Penelitian ini sebagai awalan dari penelitian berikutnya yang lebih mendalam baik dari sisi variabel maupun sample dan alat analisis.Abstract - This research aims to see the relation between religiosity with self awareness on student of  BPI (counseling) program. Where self awareness is the intelligence of self-understanding in accordance with the situation and conditions, which has a supporting factor for the strengthening of self awareness. One's religiousness becomes the decisive factor for how to behave, his or her care and others. In the teachings of religion teaches to behave well for both themselves and others. The quantitative ata in this study with religious scale  and self awareness  who have meet the validity and reliability test. The research with sample of 84 students of BPI study program which is the number of active population gives result that there is a significant relation between religiosity and self awareness with weak degree. This research is a prefix of subsequent research in more depth both in terms of variables and samples and analysis tools.Keywords - Religiosity, Self Awarenes, College Studen
    corecore