6 research outputs found

    Analisis Model Penerimaan Teknologi Terhadap Implementasi Green Construction Pada Proyek Grand Sungkono Lagoon Surabaya

    Get PDF
    Industri konstruksi merupakan salah satu sektor prioritas untuk berkontribusi dalam konstruksi berkelanjutan karena karakteristik dari proses konstruksi yang membuat industri titik tolak terhadap perubahan yang diperlukan. Proses konstruksi merupakan kegiatan yang mengkonsumsi sumber daya alam dan menghasilkan limbah yang memberikan dampak negatif. Oleh karena itu, perubahan teknologi baru dari konstruksi tradisional menjadi konstruksi ramah lingkungan dalam proses konstruksi merupakan salah faktor penentu kinerja proyek. Kinerja green construction dipengaruhi implementasi oleh kontraktor sebagai pelaksana proyek. Green construction membutuhkan kontraktor untuk mengambil tindakan pada perencanaan dan pengelolaan proyek konstruksi sesuai dengan dokumen kontrak dalam meminimalkan dampak proses konstruksi dan lingkungan. Peran kontraktor sebagai pengguna merupakan elemen penting dalam penerapan konsep green pada fase konstruksi. Penggunaan Technology Acceptance Model (TAM) sebagai dasar tools, studi ini bertujuan untuk menganalisa faktor penerimaan kontraktor sebagai pengguna pada fase konstruksi. Untuk menganalisa penerimaan pelaksanaan green construction, penelitian dilakukan dengan studi literatur penelitian terdahulu dan dilanjutkan dengan penyebaran kuisioner pada tim manajemen proyek grand sungkono lagoon Surabaya. Dilanjutkan penggunaan (Partial Least Square) PLS untuk analisa dan interpretasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua faktor seperti, faktor eksternal dan faktor utama TAM mempengaruhi penerimaan pengguna pelaksanaan green konstruksi. Dalam variabel utama TAM, pengaruh terbesar dalam penerimaan oleh kontraktor adalah niat perilaku green construction terhadap penggunaan yang sebenarnya yang memiliki efek positif. Dan faktor eksternal, pengaruh terbesar pada penerimaan penerapan green construction yaitu hasil demonstrasi terhadap persepsi kemanfaatan yang memiliki efek positif ============================================================================================= The construction industry is one of the priority sectors to contribute in sustainable development. Because characteristics of the construction process is a great starting point for necessary changes. Meanwhile, the construction process and the related activities consume the most natural resources and generate significant wastes. The completion of environmentally friendly process in construction industry is green construction. Green construction requires contractors to take actions for planning and managing the work regarding the minimization of environmental impacts related to the construction process. The role of contractor as user is an important element for the acceptance of green concept in the construction phase. Using the Technology Acceptance Model (TAM) as its tools foundation and Partial Least Square (PLS) for Analysis dan interpretation of data, this study aimed to analyze the factors of user acceptance on the implementation of green construction. To achieve the acceptance of green construction implementation, a questionnaires was conducted on the management project team on project grand sungkono lagoon. The research shown that all factors such as, external factors and TAM factors influenced the user acceptance of green construction implementation. In the main variables of TAM, the most influence on user acceptance was behavioral intention of green construction which had a positive effect on the actual usage. And the external factor, the most influence on user acceptance of green construction was the result demonstration which had a positive effect on perceived usefulnes

    ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN MANDOR DAN KEDISIPLINAN PEKERJA (TUKANG DAN KULI) TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

    Get PDF
    Kecelakaan terutama pada dunia kerja merupakan permasalahan yang masih dievaluasi hingga saat ini, demi terciptanya keadaan lingkungan kerja yang sehat dan aman,tindakan preventif merupakan upaya untuk menekan angka kecelakaan kerja. Dari sekian banyak sector pekerjaan di Indonesia, sector konstruksi adalah salah satu penyumbang terbesar terjadinya kecelakaan kerja dan sekitar 70%-80% yang disebabkan oleh factor manusia. Laporan kecelakaan kerja pada proyek apartemen Klaska Residence dan Amega Crown korban kecelakaan terjadi pada pekerja lepas yaitu tukang dan kuli. Sebagai peran yang memimpinpekerja lepas, mandor diharapkan mampu memberikan peranan mengawasi pekerjaan dan melindungi pekerjanya dari ancaman kecelakaan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan Mandor (X1) dan Kedisiplinan Pekerja (tukang dan kuli) (X2) terhadap K3 (Y). Metode penelitian kuantitatif survey melalui penyebaran kuesioner yang diberikan kepada mandor, tukang, dan kuli pada pekerjaan pembesian dan pengecoran dan analisis yang digunakan regresi linear berganda. Teknik pengambilan sampel adalah non- probability sampling (purposive) sebanyak 90 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa varibel (X1) dan (X2) berpengaruh secara simultan terhadap variabel (Y) sebesar 0,000 < 0,050 dan nilai Adjusted R Square sebesar 0,610, sedangkan pengujian secara parsial variabel (X1) dan (X2) menghasilkan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,050 artinya terdapat adanya pengaruh terhadap variabel (Y)

    Analisis Perbandingan Stabilitas Retaining Wall Soldier Piles dengan Reinforced Earth Wall

    Get PDF
    Tol Serpong Balaraja adalah proyek infrastuktur yang diharapkan menjadi solusi pemecahan masalah kepadatan lalu lintas di Tangerang Selatan. Pada proyek Tol Serpong Balaraja terdapat pekerjaan dinding penahan tanah pada STA 2+200 – STA 2+400 untuk menahan timbunan yang menerima beban jalan on/off ramp. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara perencanaan dinding penahan tanah menggunakan metode soldier piles dan reinforced earth wall dengan perkuatan geogrid. Permodelan stabilitas internal dinding penahan tanah pada setiap metode dilakukan menggunakan PLAXIS. Dan stabilitas eksternal dihitung berdasarkan tegangan tanah horizontal. Hasil analisis menunjukkan bahwa dinding penahan tanah yang menggunakan soldier piles, menunjukkan stabilitas internal yang lebih besar daripada metode reinforced earth wall

    Analisis Pengaruh Penyebab Change order pada Pembangunan Apartemen di Kota Surabaya

    No full text
    The main objective of construction projects is to achieve the desired outcome, which means that the final results should align with the project plan and contract agreement. However, construction projects often encounter problems such as changes in orders. These changes can be caused by a variety of factors, including the decision of the owner, environmental, consultants, and other variables. The purpose of this study was to identify the causes of order changes, the most significant cause of order changes, and the extent to which order changes impact the development of apartments in Surabaya. The research methodology used in this study was descriptive statistic analysis, and the data was collected through questionnaires administered to the contractor management teams working on the Bess Mansion construction projects. The results revealed that there were 24 and 22 variables, respectively, that were identified as causes of order changes. The project owner was found to have the most significant impact on quality, accounting for 52.90% of the changes. The impact of order changes for the Bess Mansion Apartment construction project

    PENGARUH STRES TENAGA KERJA TERHADAP KECELAKAAN KERJA PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA YANG DIMODERASI USIA, PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA

    No full text
    The time constraint on implementing construction projects results in work stress on the workforce. Several factors that influence work stress in the force include age, education level, and work experience. Each crew has different levels of stress and trigger factors, from the level of stress experienced by workers from the lowest to the highest. For this reason, the project manager needs to manage stress in the workforce so that work accidents can be reduced. This study aims to determine the effect of work stress on work accidents based on the moderation of age, education level, and work experience. The research method uses a survey method with the measuring instrument. The sampling method used is accidental sampling, with the respondents being foremen, handymen, and workers. Respondents in the study amounted to 50 people. The analysis used is a linear regression with moderation. Based on the research analysis, the result is that work stress has a significant effect on work accidents (sig. &lt; 0.05). At the same time, the moderating variables of age and education level did not significantly affect work accidents (sig. &gt; 0.05). Increasing age and the higher education level of the workforce do not increase work accidents that occur. These two variables do not function as moderator variables but as independent variables. The moderating variable of work experience significantly affects work accidents (sig. &lt; 0.05). The increase in the work experience of the workforce reduces work accidents. The work experience variable also functions as a pure moderator variable.Batasan waktu pelaksanaan proyek konstruksi mengakibatkan stres kerja pada tenaga kerja. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat stres kerja pada tenaga kerja antara lain usia, tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja. Setiap tenaga kerja memiliki tingkat stres dan faktor pemicu yang berbeda, dari tingkat stres yang dialami tenaga kerja mulai dari titik terendah hingga tertinggi. Untuk itu pentingnya pihak menajemen proyek perlu mengelola stres pada tenaga kerja sehingga kecelakaan kerja dapat diturunkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kecelakaan kerja berdasarkan moderasi usia, tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja. Metode penelitian menggunakan metode survei dengan alat ukurnya menggunakan kuesioner, Pengambilan sampel digunakan metode accidental sampling, dengan respondennya adalah mandor, tukang, dan pekerja. Responden pada penelitian berjumlah 50 orang. Analisis yang digunakan adalah regresi linear dengan moderasi. Berdasarkan analasis pada penelitian maka hasilnya adalah stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kecelakaan kerja (sig. &lt; 0.05). Sedangkan variabel moderasi usia dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap kecelakaan kerja (sig. &gt; 0.05). Dengan bertambahnya usia dan semakin tinggi tingkat pendidikan tenaga kerja tidak meningkatkan kecelakaan kerja yang terjadi, dan juga kedua variabel tersebut tidak berfungsi sebagai variabel moderator melainkan sebagai variabel bebas. Variabel moderasi pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kecelakaan kerja (sig. &lt; 0.05). Dengan bertambahnya pengalaman kerja tenaga kerja, maka menurunkan kecelakaan kerja. Variabel pengalaman kerja juga berfungsi sebagai variabel moderator murni
    corecore