7 research outputs found

    PERENGKAHAN KATALITIK MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN KATALIS Co-CARBON YAND DIHASILKAN DENGAN METODE ION EXCHANGE

    Get PDF
    Penggunaan bahan bakar yang terus meningkat mengakibatkan cadangan minyak bumi mengalami penurunan. Bahan bakar minyak (BBM) yang berasal dari fosil tidak dapat diperbaharui. Biofuel adalah salah satu sumber energi alternatif. Pembuatan Biofuel dapat dilakukan dengan perengkahan termal dan perengkahan katalitik minyak goreng bekas. Minyak goreng bekas dapat menjadi biofuel dengan proses perengkahan katalitik menggunakan katalis Co-Arang. Penelitian ini meliputi preparasi katalis kobalt-arang aktif dengan metode ion exchange, Karakterisasi katalis, dan perengkahan katalitik minyak jelantah. Konsentrasi larutan logam yaitu 1%, 2%, dan 3%, dengan variasi temperatur perengkahan yaitu 450°C, 500°C, 550°C. Karakterisasi dengan XRD menunjukkan struktur atom karbon berbentuk struktur amorf. Hasil karakterisasi dengan SEM-EDX didapatkan hasil logam kobalt yang teremban yaitu sebesar 0,86%, 1,99% dan 0,11%.  Konversi rata-rata (%) CHP perengkahan minyak jelantah pada Konsentrasi katalis 1%, 2% dan 3% adalah  31,83%, 8,51% dan 11,43%. Produk perengkahan maksimum di dapatkan pada temperatur 450oC dengan konsentrasi Co-Arang 1% yaitu 47,55%. Energi aktivasi perengkahan yaitu -40,64 kJ, 71,03 kJ dan 29,98 kJ

    Synthesis and Characterization of ZSM-5 Catalyst for Catalytic Pyrolysis of Empty Fruit Bunches

    Get PDF
    ZSM-5 is known as a heterogeneous catalyst in the process of petroleum cracking. Zeolite has narrow pores so it needs synthesis to form mesopore so that reactant molecules can enter the active site in ZSM-5 mesopore. In this study, mesopore formation was carried out by adding Si/Al components with a ratio of 20 derived from tetraethyl orthosilicate, aluminum isopropoxide and TPAOH template with hydrothermal process. The resulting ZSM-5 was characterized using x-ray diffraction, scanning and electron microscopy (SEM). The XRD characterization results showed that the ZSM-5 synthesized to form mesopore was seen from a fairly high peak intensity in the range at 2-theta were 8.11, 9.01°; 23.27°; 23.49°; and 24.13°. The results of this study already have the same structure as the commercial ZSM-5. Characterization of SEM-EDS showed that Si-Al and Na elements in ZSM-5 were 96.43%, 3.56% and 0% wt, respectively. With a magnification of 20000x, this cluster is quite homogeneous even though the crystallization formed is not well aggregated. This ZSM-5 catalyst will be applied to the process of biomass into bio-oil

    The Effect of H-USY Catalyst in Catalytic Cracking of Waste Cooking Oil to Produce Biofuel

    Get PDF
    The crisis in petroleum is caused by the diminishing supply of petroleum resources from nature. This phenomenon encourages researchers to continue to look for processes and methods to produce energy from other resources. One of these ways is to produce energy that can be utilized from waste, including converting waste cooking oil into biofuel. This method not only could provide a source of renewable energy, but also help resolve the issue of household waste. The process used to produce biofuel from waste cooking oil is by catalytic cracking, where waste cooking oil after pretreatment is converted into biofuel in the flow reactor with H-USY catalyst. In this research, the reaction temperatures used are 400 °C, 450 °C, 500 °C and 550 °C and reaction times are 30, 45 and 60 minutes with the mass ratio of the amount of waste cooking oil to the amount of catalyst used is 40:1 (w/w). The highest yield of liquid biofuel product was obtained at 60.98%. The use of H-USY catalyst shows that the distribution of components contained in biofuel are 28.02% of diesel products (C17 -C20), 23.96% of gasoline (C6 –C12) and 7.78% of Heavy oil (C20 >) in catalytic cracking of waste cooking oil with a reaction time of 45 minutes at a temperature of 450 °C

    Pelatihan Pembangunan Rumah Ramah Lingkungan di Tinjau Dari Aspek Pemanfaatan Cahaya Alami di Desa Nyogan

    Get PDF
    Pada saat ini, pengembangan perumahan bahkan telah menjadi fokus pemerintah dengan hadirnya perumahan subsidi. Namun, pendirian rumah tempat tinggal yang berkembang saat ini hanya berfokus kepada aspek pembiayaan dan keindahan semata, tanpa adanya peninjauan dari aspek lainnya. Kondisi lingkungan sekitar dan iklim (sirkulasi udara dan penerangan alami) merupakan beberapa aspek yang sering diabaikan. Terbatasnya pengetahuan masyarakat mengenai hal ini merupakan penyebab utama dari tidak adanya pertimbangan aspek pencahayaan alami dalam hal membangun rumah. Aspek ini sendiri merupakan salah satu aspek yang dinilai penting dalam membangun rumah ramah lingkungan. Pemanfaatan pencahayaan dari sinar matahari, akan mampu mengurangi konsumsi energi listrik yang nanti akan berdampak pada efisiensi biaya dan guna menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Oleh karena itu diperlukan pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat khususnya di desa Nyogan kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi tentang pemanfaatan pencahayaan alami dalam desain bangunan rumah tinggal ramah lingkungan. Kondisi eksisting di desa Nyogan ini juga sering mengalami mati lampu bisa selama 2 hari, tentunya dengan kondisi seperti ini sangat membutuhkan penerangan alami baik pada siang maupun sore hari. Pelatihan dihadiri beberapa perangkat desa pada bidang infrastruktur, masyarakat berprofesi tukang dan masyarakat biasa dengan dibekali buku saku yang berisikan pedoman pembangunan rumah ramah lingkungan daitinjau dari aspek pemanfaatan cahaya alami. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah meningkatan pengetahuan masyarakat tentang rumah ramah lingkungan dan juga meningkatkan minat masyarakat untuk membuat rumah ramah lingkunga

    PELATIHAN KEMANDIRIAN FINANSIAL RUMAH ASUHAN YATIM PIATU UMMI IKHLAS MAYANG MANGURAI, KEC. ALAM BARAJO KOTA JAMBI MELALUI PRGRAM PENGEMBANGAN UNTI USAHA PANTI MENUJU PANTI MANDIRI

    Get PDF
    Rumah Asuhan Yatim Piatu Ummi Ikhlas didirikan oleh Ustadzah Syamsatul Muniri yang terletak di ‘Mayang Mangurai, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Provinsi Jambi’. Panti asuhan ini berada dibawah Yayasan Tarbiyah Ar-Rahman Ar-Rahim. Panti ini dari awal berdiri tidak mendapatkan bantuan finansial dari pemerintah dan juga tidak memiliki donatur tetap, sehingga untuk pemenuhan finansial operasional sehari-hari bergantung kepada donatur tidak tetap. Biaya sekolah anak-anak panti saat ini menggunakan uang tabungan mereka yang juga didapatkan dari donatur tidak tetap. Dengan kondisi yang ada saat ini, sangat dibutuhkan solusi cepat untuk dapat mengatasi permasalahan finansial rumah asuh, terutama untuk pemenuhan kegiatan operasional rumah asuh, seperti biaya untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya Pendidikan. Mengacu pada beberapa pengelolaan panti yang sudah modern dan menuju mandiri, maka ada beberapa program yang dapat dikembangkan dan dicontoh oleh Rumah Asuhan Yatim Piatu Ummi Ikhlas untuk dapat juga mandiri. Pengembangan yang dimaksudkan berdasarkan potensi yang dimiliki adalah dengan membangun unit usaha khusus untuk rumah asuh sebagai pondasi finansial yang dapat mengurangi beban operasional panti. Unit usaha yang dapat dibangun yaitu bisnis industri kreatif seperti aneka kerajinan tangan dan kuliner. Selain itu, pengalaman dan keterampilan yang didapatkan oleh anak asuh dapat menjadi bekal bagi mereka dalam menjalankan kehidupan nantiny

    Analisis Pengaruh Waktu Torefaksi Terhadap Kualitas Biobriket dari Cangkang Kelapa Sawit (Palm Oil Shell)

    Get PDF
    Palm oil shells are solid waste from the palm oil processing industry. In 1 ton of palm oil produces 6.5% shell waste. Solid waste can be converted into fuel as a substitute for oil, namely bio-briquettes as an alternative fuel through a combustion process with less air. This study aims to determine the effect of time variations on the quality and yield of bio-briquettes produced using a combined pretreatment method of densification (with additional binder) and torrefaction at a temperature of 275 oC and time variations of 30, 45, 60, 75 and 90 minutes. Torrefaction is a new method in the briquetting process where this method takes place at low temperatures. The results showed that the longer the torrefaction time, in general, the value of water content, ash content, volatile matter content, fixed carbon value and burning time also increased. However, this is inversely proportional to the yield value of the resulting product, so the best quality is obtained in 75 minutes with a moisture content of 0.86%, ash content 2.38%, volatile matter content 18.23%, fixed carbon value 78.51 %, product yield is 36.3165% and calorific value is 5964 Kcal/kg.Cangkang kelapa sawit adalah limbah padat dihasilkan dari industri pengolahan minyak kelapa sawit, dimana dalam 1 ton kelapa sawit dapat menghasilkan 6,5% limbah cangkang. Limbah ini dapat diproses menjadi bahan bakar padat / biobriket sebagai alternatif bahan bakar melalui proses torefaksi dengan sedikit atau tanpa udara. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh dari variasi waktu terhadap kualitas dan rendemen biobriket yang dihasilkan menggunakan metode pretreatment gabungan densifikasi (dengan tambahan pengikat) dan torefaksi pada temperatur 275 oC dan variasi waktu yaitu 30, 45, 60, 75 dan 90 menit. Torefaksi termasuk metode baru dalam proses pembriketan dimana metode ini berlangsung pada temperatur rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu torefaksi maka secara umum nilai kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, nilai fixed carbon serta waktu bakar juga semakin meningkat. Namun hal ini berbanding terbalik untuk nilai rendemen produk yang dihasilkan, sehingga untuk kualitas terbaik didapatkan pada waktu 75 menit dengan kadar air 0,86%, kadar abu 2,38%, kadar zat terbang 18,23%, nilai fixed carbon 78,51%, rendemen produk 36,3165 % dan nilai kalor sebesar 5964 Kcal/kg

    Effect Of Hydrothermal Temperature On The Synthesis Of Palm Oil Shell-Based Zeolite: The Synthesis Of Palm Oil Shell-Based Zeolite

    No full text
    Palm oil shells are one of the solid waste in palm oil processing plants, currently the use of palm oil shells is only used as activated charcoal. Though the mineral content potential contained in palm oil shell is very large, one of them is silica (SiO2) of 71.1% with a large amount of this can be used as a source of silica. The source of silica shell of palm oil in this research is used as the basic material of zeolite manufacture. Zeolite is a hydrated aluminasilicate compound which has many benefits such as catalyst, adsorbent, and ion exchanger. Zeolite fabrication method is a common and widely used hydrothermal method, because this process does not require a high temperature with a relatively short time. Palm oil shells are used to remove carbon in them and the ash is characterised using XRF. Palm oil ash was crushed together with NaOH they were melted at 500°C or 1 hour, and added with distilled water and soaked 24 hours, produced Sodium Silicate and characterised using FTIR. For Alumina, NaOH was reacted with Al(OH)3 to produce Sodium Aluminate and characterised using FTIR. Zeolite preparation was carried out by mixing the sodium silicate and sodium aluminate reactants and the zeolite crystallisation process was carried out using a hydrothermal reactor heated in an oven by varying the hydroternal temperature at 120˚C, 150˚C and 180˚C for 8 hours. Synthesized zeolite was characterised using XRF, XRD and SEM. FTIR analysis Sodium Silicate has been formed at wave number 981.19 cm-1 symmetric vibration Si-O (Na) strectching, and Sodium Aluminate has been formed at wave number 719.87 cm-1 with symmetric vibration Al-O (Na) stretching. The result of XRD characterisation at 120°C produces mixed zeolite of type 4A, Sodalit and Faujasit. At the temperatures of 150°C and 180°C formed Sodalite type zeolite. The best crystallinity was obtained at a hydrothermal temperature of 150°C and analysed using SEM, showing the small cubic crystal form bonding to each other to form an elongated geometry
    corecore