15 research outputs found

    Penerapan Model Problem Based Learning dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas IV SD N 2 Kebondalem Lor Pasca Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Pandemi covid-19 menyebabkan terjadinya penurunan kualitas hasil belajar. Maka dari itu diperlukan  langkah untuk meningkatkan kualitas belajar. Salah satunya dengan meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan lima langkah yaitu (1) orientasi masalah, (2) mengorganisasikan siswa untuk belajar, (3) membimbing penyelidikan, (4) mengembangkan dan menyajikan data, (5) evaluasi. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N 2 Kebondalem Lor tahun ajaran 2021/2022. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Peningkatan skor keaktifan belajar dari kondisi awal 51,4 (rendah), mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 58,1 (rendah), dan pada siklus II mengalami peningkatan kembali menjadi 73,4 (tinggi). Kata Kunci: Keaktifan Belajar, Problem Based Learning

    Meningkatkan Konsentrasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pasca Pandemi Covid 19 di SDN Bangunrejo 1

    Get PDF
    Berdasarkan hasil observasi kelas II SDN Bangurejo 1, kosentrasi belajar siswa masih dikategorikan rendah. Hal ini disebabkan masa peralihan siswa dari pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh ke tatap muka kembali.  Pada masa peralihan siswa cenderung kurang fokus terhadap pembelajaran dan model pembelajaran yang digunakan belum membuat siswa aktif maupun fokus dalam pembelajaran. Hal itu dikarenakan selama pembelajaran daring dalam berkomunikasi menggunakan media sosial dan tidak berjumpa langsung serta kondisi pembelajaran dirumah saat daring kurang mendukung. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan suatu upaya untuk mendorong siswa konsentrasi dalam belajar.  Dalam hal ini, peneliti menerapkan model pembelajaran berbasis masalah. Metode penelitian ini menggunakan Penilaian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SDN Bangunrejo 1 tahun ajaran 2022/ 2023 yang terdiri dari 14 siswa. Instrumen yang   digunakan   berupa   observasi   dan   kuesioner.   Kemudain   data   ini   dianalisis   menggunakan   rumus presentase. Berdasarkan analisis data yang diperoleh pada prasiklus skor konsentrasinya adalah 51,43 yang dikategorikan rendah.  Kemudian siklus I memperoleh skor 63,21 dengan kategori sedang, dan meningkat pada siklus II memperoleh skor 70,36 dengan kategori tinggi.  Dengan demikian model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa pasca pandemi covid19 di SDN Bangunrejo 1

    MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR SISWA

    Get PDF
    Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Bakalan pada pembelajaran IPA melalui model pembelajaran berbasis proyek. Subjek penelitian berjumlah 15 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2020/2021. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas (PTK). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dan hasil belajar IPA pada muatan pembelajaran IPA di kelas VI A SDN Bakalan. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini untuk kemampuan berpikir kreatif siswa terdapat peningkatan mulai dari tahap pra siklus hingga siklus 2 yang mulanya rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa yaitu 26% menjadi 78%. Rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa dalam satu kelas naik 52%. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, berdasarkan data awal pra siklus sampai pada siklus 2. Rata-rata ketuntasan hasil belajar belajar siswa pada tahap pra siklus yaitu 13% menjadi 73% pada siklus 2. Rata-rata ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas VI A naik 60 %. Kata Kunci : Berpikir Kreatif, Hasil Belajar, Pembelajaran Berbasis ProyekAbstract: This research aims to improve students' creative thinking skills and student learning outcomes of class VI Bakalan Elementary School in science learning through a project-based learning model. The research subjects were 15 students consisting of 10 male students and 5 female students. This research was conducted in the even semester of the 2020/2021 academic year. This type of research used is Classroom Action Research. The data were collected by means of interviews, observations, and tests. The data analysis techniques used were qualitative and quantitative. Based on the results of this research, it shows that the project-based learning model can improve students' creative thinking skills and science learning outcomes in science learning content in class VI A of Bakalan Elementary School. Based on the results of data analysis, there was an increase in students' creative thinking skills starting from the pre-cycle stage to cycle 2, which initially the average creative thinking ability of students was 26% to 78%. The average creative thinking skills of students in one class increased 52%. Student learning outcomes also increased, based on preliminary data from pre-cycle to cycle 2.The average completeness of student learning outcomes in the pre-cycle stage was 13% to 73% in cycle 2. Average of science learning outcomes of class VI A students increased 60%. Keywords: Creative Thinking, Learning Outcomes, Project Based Learnin

    Peningkatan Sikap Kedisiplinan dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

    Get PDF
    Penelitian tindakan kelas ini berlatar belakang rendahnya sikap kedisiplinan dan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran. Tujuan penelitian untuk meningkatkan sikap kedisiplinan dan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah bangun ruang volume kubus dan balok. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sesuai dengan model dari Kemmis & Mc. Targgart. Proses penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus ada dua kali pembelajaran. Tahap setiap siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penilaian kedisiplinan dilaksanakan melalui kegaiatan wawancara dengan guru kelas dan observasi, sedangkan penilaian kemampuan berpikir kritis dengan soal tes berupa empat soal uraian diakhir pembelajaran setiap siklus. Objek penelitian adalah siswa kelas VD SD 1 Bantul tahun pelajaran 2020/2021. Hasil penelitian yaitu (1) penggunan model PBL meningkatkan kedisiplinan siswa, (2) penggunaan model PBL meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kedisiplinan dan kemampuan berpikir kritis dapat ditingkatkan dengan penerapan model pembelajaran PB

    Penerapan Model Problem Based Learning dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas IV SD N 2 Kebondalem Lor Pasca Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Pandemi covid-19 menyebabkan terjadinya penurunan kualitas hasil belajar. Maka dari itu diperlukan  langkah untuk meningkatkan kualitas belajar. Salah satunya dengan meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan lima langkah yaitu (1) orientasi masalah, (2) mengorganisasikan siswa untuk belajar, (3) membimbing penyelidikan, (4) mengembangkan dan menyajikan data, (5) evaluasi. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N 2 Kebondalem Lor tahun ajaran 2021/2022. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Peningkatan skor keaktifan belajar dari kondisi awal 51,4 (rendah), mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 58,1 (rendah), dan pada siklus II mengalami peningkatan kembali menjadi 73,4 (tinggi). Kata Kunci: Keaktifan Belajar, Problem Based Learning

    Meningkatkan Konsentrasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pasca Pandemi Covid 19 di SDN Bangunrejo 1

    Get PDF
    Berdasarkan hasil observasi kelas II SDN Bangurejo 1, kosentrasi belajar siswa masih dikategorikan rendah. Hal ini disebabkan masa peralihan siswa dari pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh ke tatap muka kembali.  Pada masa peralihan siswa cenderung kurang fokus terhadap pembelajaran dan model pembelajaran yang digunakan belum membuat siswa aktif maupun fokus dalam pembelajaran. Hal itu dikarenakan selama pembelajaran daring dalam berkomunikasi menggunakan media sosial dan tidak berjumpa langsung serta kondisi pembelajaran dirumah saat daring kurang mendukung. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan suatu upaya untuk mendorong siswa konsentrasi dalam belajar.  Dalam hal ini, peneliti menerapkan model pembelajaran berbasis masalah. Metode penelitian ini menggunakan Penilaian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SDN Bangunrejo 1 tahun ajaran 2022/ 2023 yang terdiri dari 14 siswa. Instrumen yang   digunakan   berupa   observasi   dan   kuesioner.   Kemudain   data   ini   dianalisis   menggunakan   rumus presentase. Berdasarkan analisis data yang diperoleh pada prasiklus skor konsentrasinya adalah 51,43 yang dikategorikan rendah.  Kemudian siklus I memperoleh skor 63,21 dengan kategori sedang, dan meningkat pada siklus II memperoleh skor 70,36 dengan kategori tinggi.  Dengan demikian model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa pasca pandemi covid19 di SDN Bangunrejo 1

    Model Cooperative Learning Tipe Picture And Picture Untuk Meningkatkan Ketelitian dan Ketrampilan Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas 1 SD

    Get PDF
    Salah satu masalah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas 1 SD adalah kesulitan siswa dalam menulis deskriptif yang baik dan benar. Dalam menulis terdapat suatu proses yang rumit. Oleh karena itu, diantara sikap yang harus dimiliki siswa dalam menulis adalah sikap ketelitian dan keterampilan. Dengan berkembangnya sikap ketelitian, maka ketrampilan menulis juga akan ikut berkembang. Penggunaan model Cooperative Learning tipe picture and picture diharapkan dapat meningkatkan ketelitian dan ketrampilan dalam pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas 1 SD Kanisius Demangan Baru. Untuk itu, dilakukan penelitian terhadap siswa kelas kelas I  SD Kanisius Demangan Baru dengan  jumlah  17 siswa, terdiri dari 8 siswa perempuan  dan  9 siswa  laki-laki. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari tahap rancangan, kegiatan, pengamatan, dan refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah non tes yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk data lembar observasi siswa dan guru serta deskriptif kuantitatif untuk mengukur tingkat keterampilan dan ketelitian menulis deskripsi dengan membandingkan hasil nilai sebelum dan sesudah tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan. Pada siklus I diperoleh presentase untuk ketelitian menulis deksripsi 65% dan ketrampilan menulis deskripsi 71%. Sedangkan pada siklus II diperoleh presentase untuk ketelitian menulis deskripsi mencapai 82% dan ketrampilan menulis deksripsi mencapai 80%. Kesimpulan hasil penelitian adalah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe picture and picture sangat baik diterapkan di kelas I SD karena terbukti dapat meningkatkan ketelitian dan ketrampilan menulis deskripsi

    Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pasca Pandemi Covid 19 di SDN Ngluwar 3

    Get PDF
    Berdasarkan hasil observasi kelas V SDN Ngluwar 3, motivasi belajar siswa masih dikategorikan rendah. Hal ini disebabkan masa transisi siswa dari pembelajaran daring ke tatap muka kembali. Pada masa transisi ini materi pembelajaran yang disampaikan guru masih berpusat kepada guru, dengan alasan mengejar ketertinggalan materi selama pembelajaran daring. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan suatu upaya untuk mendorong siswa termotivasi dalam belajar. Dalam hal ini, peneliti menerapkan model pembelajaran berbasis masalah. Metode penelitian ini menggunakan Penilaian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Ngluwar 3 tahun ajaran 2021/ 2022 yang terdiri dari 11 siswa. Instrumen yang digunakan berupa observasi dan kuesioner. Kemudain data ini dianalisis menggunakan rumus presentase. Berdasarkan analisis data yang diperoleh pada prasiklus skor motivasinya adalah 50,00 yang dikategorikan rendah. Kemudian siklus I memperoleh skor 60,00 dengan kategori sedang, dan meningkat pada siklus II memperoleh skor 71,81 dengan kategori tinggi. Dengan demikian model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pasca pandemi covid 19 di SDN Ngluwar 3
    corecore