Perancangan dan Pembuatan Tungku Peleburan Logam dengan Pemanfaatan Oli Bekas sebagai Bahan Bakar

Oli bekas salah satu limbah cair yang dihasilkan oleh mesin baik mesin di industri besar maupunmesin kendaraan pribadi. Oli tersebut masih dapat digunakan antara lain salah satunya adalahsebagai bahan bakar khususnya bagi tungku peleburan logam. Untuk menjawab permasalahandiatas, maka dalam penelitian ini akan dirancang dan dibuat tungku peleburan logam denganmemanfaatkan limbah cair oli bekas tersebut sebagai bahan bakar. Tujuannya adalah untukmenumbuhkan industri lokal berbasis home industry dalam mendaur ulang logam bekas dengantitik lebur rendah melalui teknologi peleburan dan pengecoran logam. Metode yang digunakanadalah perlakuan atomizing pada oli bekas sehingga mudah terbakar. Hasil yang didapat adalah olibekas dapat diatomizing melalui tekanan udara menggunakan kompresor. Kesimpulannya adalahtungku peleburan logam berbahan bakar oli bekas mampu melebur logam aluminium bekas,sehingga tungku peleburan logam oli bekas tersebut dapat digunakan pada home industry dalammendaur ulang logam aluminium bekas

Estimasi Fungsi Spasial Pada Identifikasi Fitur Wajah

Penelitian ini untuk mengidentifikasi fungsi spasial pada 5 titik fitur wajah dengan metode PCA dan Viola-Jones. Pencahayaan mempengaruhi tingkat identifikasi wajah menggunakan PCA. Metode Viola-Jones relatif mendapatkan hasil yang cepat, akurat, dan efisien dalam melakukan deteksi wajah pada gambar. Dalam penelitian ini mendapatkan nilai akurasi sistem deteksi wajah sebesar 95%. Hasil yang didapatkan dengan posisi wajah terkena cahaya menentukan keberhasilan deteksi wajah tersebut

A study on the development of a fishing shipyard in Peukan Bada District, Aceh Besar using fishbone analysis: A short comunnication

The People of Peukan Bada generally work as fishermen. The ships used by the Peukan Bada people are generally wooden material. The capture fisheries sector in the Peukan Bada area is currently still small in scale. This can be seen from the type of fishing gear used by ships operating in the waters of Peukan Bada. The problem is that the shipbuilding industry in Peukan Bada is currently not developing following the challenges faced. So it is necessary to develop a fishing boat yard in the area. The purpose of this research is to find out what meters need to be considered in the development process. The method of collecting data used in this study is the survey method. The survey that will be carried out is by directly observing the conditions and assessing factors related to fishing vessels, the data needed to support this research method is primary data. The primary data were obtained from direct observations of various activities carried out in the shipyard and the results of interviews obtained with workers in the shipyard. The data analysis used is Fishing Bone Analysis the result of this research is that this shipbuilding industry has developments that are still far from capacity, potential, needs, and the need for the development of land parameters, human resources, machinery, materials, methods or ways of working, shipping flows and production capacity.

Heat treatment T4 and T6 effects on mechanical properties in Al-Cu alloy after remelt with different pouring temperatures

Untreated alloy in cast-samples showed that hardness increases with increased pouring temperatures, while for samples after heat treatment (T4 and T6), the hardness value decreased with increased pouring temperatures. Tensile strength generally increases with heat treatment T4 and T6, but the influence of the temperature on the pouring tensile strength values initially presents high then decreases, then increases again. Impact energy increases after heat treatment T4 and T6. The distribution of precipitates in grain structure results in improved material properties such as hardness, tensile strength, and impact strength compared to when precipitates gathered at the grain boundary

Heat treatment T4 and T6 effects on mechanical properties in Al-Cu alloy after remelt with different pouring temperatures

Untreated alloy in cast-samples showed that hardness increases with increased pouring temperatures, while for samples after heat treatment (T4 and T6), the hardness value decreased with increased pouring temperatures. Tensile strength generally increases with heat treatment T4 and T6, but the influence of the temperature on the pouring tensile strength values initially presents high then decreases, then increases again. Impact energy increases after heat treatment T4 and T6. The distribution of precipitates in grain structure results in improved material properties such as hardness, tensile strength, and impact strength compared to when precipitates gathered at the grain boundary

Perkembangan Pendidikan Tinggi ISLAM di Indonesia (Studi Kasus STIT AI-Kifayah Ke STAI AI-Kifayah)

Penelitian ini bertujuan untuk memahami evolusi pendidikan tinggi Islam di Indonesia, dengan fokus khusus pada transformasi STIT AI-Kifayah menjadi STAI AI-Kifayah. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif, yang dikombinasikan dengan studi kepustakaan. Data dikumpulkan melalui buku dan sumber lain yang relevan dengan subjek penelitian. Hasil penelitian ini menyoroti sejarah perkembangan pendidikan tinggi Islam di Indonesia, dimulai dari berdirinya ptain pada tahun 1951, diikuti oleh adia pada tahun 1957, IAIN pada tahun 1960, STAIN pada tahun 1997, dan UIN pada tahun 2002. Ditemukan bahwa pendidikan Islam semakin memperhatikan dinamika internal dan eksternal, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas dan kuantitas. Contoh spesifik dari evolusi ini adalah perubahan stit AI-Kifayah menjadi STAI AI-Kifayah, yang merupakan bagian dari tren peningkatan dan diversifikasi dalam pendidikan tinggi Islam di Indonesia

Pengaruh Penambahan Karaginan Terhadap Mutu Permen Jelly Dari Buah Pedada (Sonneratia Caseolaris)

The purpose of the study was to obtain the effect of the addition of carrageenanon the quality of jelly candy pedada fruit (Sonneratia caseolaris). The experiment research used a completely randomized design (CRD), which consists of four treatments and four replications. The treatments were KP1 (5%Addition of carrageenan:45% pedadajuice), KP2 (10%Addition of carrageenan:40% pedadajuice), KP3 (15%Addition of carrageenan:35% pedada juice), and KP4 (20%Addition of carrageenan:30% pedadajuice). Data were obtain using ANOVA and DNMRT at 5%. The result showed that the treatments has significantlyaffected on water content, reducing sugar content, color, flavor, and overall assessment. Meanwhile on ash content, flavour, and texture the treatments did not significantly affected. The best treatment is KP4(20%Addition of carrageenan:30% pedadajuice) with a water content (18.71%), ash content (1.46%), levels of reducing sugars (12.32%). Moreover the sensory assesment showed that panelists prefered the jelly candy