2 research outputs found

    WebGIS Berbasis Leaflet JS untuk Pemetaan Persebaran Usaha Mikro di Kabupaten Nganjuk

    Get PDF
    Usaha mikro menjadi perhatian utama pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk mewujudkan usaha yang mandiri dan berkembang. Hal ini sejalan dengan program Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Nganjuk untuk melaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang usaha mikro. Seiring dengan peningkatan usaha mikro terjadi permasalahan mendasar yang menyebabkan produktivitas usaha mikro stagnan atau bahkan menurun. Oleh karena itu diperlukan sebuah sarana untuk membangun sebuah media promosi online berbentuk WebGIS. Pembuatan WebGIS usaha mikro Kabupaten Nganjuk ini menggunakan Open Street Map dan Leaflet JS sebagai peta dasar. Codeigniter 3 sebagai framework pembantu bahasa PHP, leaflet JS sebagai library javascript. Leaflet JS juga dibangun untuk menggunakan plugin yang memperluas fungsionalitas (Maclean,2014). Data yang digunakan berupa data spasial dan non spasial. Data spasial berupa koordinat dan batas administrasi. Data non spasial berupa informasi usaha mikro beserta foto. Data yang diinventarisasikan menjadi tiga kategori yaitu makanan, kerajinan dan jasa. Hasil dari penelitian ini berupa WebGIS usaha mikro Kabupaten Nganjuk yang memuat 48 dari 250 usaha mikro dalam 16 kecamatan. WebGIS ini menyajikan informasi berupa lokasi, detail produk, filter lokasi dan jenis produk, report, statistik, fitur pencarian data, dan informasi pendukung lainnya. Dari hasil pengujian kelayakan didapatkan presentase kelayakan sebesar 85% dengan kategori sangat layak

    Perancangan Sistem Informasi Geografis (Sig) Berbasis Web Untuk Pemetaan Persebaran Usaha Mikro Dengan Leaflet Js (Studi Kasus: Kabupaten Nganjuk)

    No full text
    Usaha mikro menjadi perhatian utama pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk mewujudkan usaha yang mandiri dan berkembang. Hal ini sejalan dengan program Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Nganjuk untuk melaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang usaha mikro. Seiring dengan peningkatan usaha mikro terjadi permasalahan mendasar yang menyebabkan produktivitas usaha mikro stagnan atau bahkan menurun. Oleh karena itu diperlukan sebuah sarana untuk membangun sebuah media promosi online berbentuk WebGIS. Pembuatan WebGIS usaha mikro Kabupaten Nganjuk ini menggunakan Open Street Map dan Leaflet JS sebagai peta dasar. Codeigniter 3 sebagai framework pembantu bahasa PHP, leaflet JS sebagai library javascript. Leaflet JS juga dibangun untuk menggunakan plugin yang memperluas fungsionalitas (Maclean,2014). Data yang digunakan berupa data spasial dan non spasial. Data spasial berupa koordinat dan batas administrasi. Data non spasial berupa informasi usaha mikro beserta foto. Data yang diinventarisasikan menjadi tiga kategori yaitu makanan, kerajinan dan jasa. Hasil dari penelitian ini berupa WebGIS usaha mikro Kabupaten Nganjuk yang memuat 48 dari 250 usaha mikro dalam 16 kecamatan. WebGIS ini menyajikan informasi berupa lokasi, detail produk, filter lokasi dan jenis produk, report, statistik, fitur pencarian data, dan informasi pendukung lainnya. Dari hasil pengujian kelayakan didapatkan presentase kelayakan sebesar 85% dengan kategori sangat layak============================================================================================== Micro-business is the concern of the Nganjuk Regency government to create independent and growing businesses. That is in line with the Nganjuk Regency Manpower Cooperative and Micro Business Office program to carry out evaluation and reporting in the micro-business sector. With the increase in micro-enterprises, these are fundamental problems that cause the productivity of micro- business to stagnate or even decline. Therefore we need the means to build an online promotion media in the form of WebGIS. Making WebGIS for micro- business in Nganjuk Regency uses the Open Street Map and Leaflet JS as the base map. Codeigniter 3 as a PHP language helper framework, JS leaflets as a javascript library. Leaflet JS is constructing to use extension plugins (Maclean, 2014). The data used are spatial and non-spatial. Spatial data in the form of coordinates and administrative boundaries. Non-spatial data in the form of micro business information along with photos. The data was divide into three categories, namely food, crafts, and services. The result is a WebGIS for micro- business in Nganjuk Regency contains 48 of 250 micro-enterprises in 16 districts. This WebGIS presents location, product details, filter location and product type, reports, statistics, data search features, and other supporting information. From the search results to be seen and presented at 85% very well
    corecore