22 research outputs found

    Mengungkap fakta pembantaian: Diskriminasi terhadap umat Islam Indonesia

    Get PDF

    PersatuanTtarbiyah Islamiyah (PERTI) dari Organisasi Sosial Keagamaan ke Partai Politik 1928-1971 : Islamic Education Association (From Religious - Social Organisation to Politic Party, 1928-1971)

    Get PDF
    The study examines the history of the growth and the development of Persatuan Tarbiyah Islamiyan (PERTI) organization in 1928-1971. The organization was founded on May 5\u27h, 1928 in Candung Bukit Tinggi of West Sumatera on the initiative of Syekh Sulaiman Ar-Rasuly. It represented the fortress of old generation of Minangkabau Moslem who followed ahlussunnah wal jama\u27ah in their aqidah and Syafiite persuasion in their syari\u27ah. Thus, it followed the principles of ahlussunnah waljama\u27ah and Syafiite persuasion. In its history of 1928-1971 the Persatuan Tarbiyah Islamiyah organization experienced a significant development. It developed from its early Madrasah Tarbiyah Islamiyah or educational organization of Islam at PTI level into Islamic social organization with its far-reaching programs. Additionally, to improve the Islamic education, to strengthen and to enhance the proselytizing endeavor of Islam, it was intended to engage in other social activities. Consequently, the abbreviation of PTI was changed into PERTI. In the independent era, the organization was transformed into Islamic political party named PERT/. Subsequently, in 1952 DPT was moved to Jakarta and in 1955 the whole DPP was moved to Jakarta that Bukittinggi served as a branch. In the effort of implementing its working program, PERTI has performed various primary activities in the area of education from play group level to high school level, in the proselytizing and broadcasting area, in the struggle area, and in the political action and movement. Subsequently, PERTI also founded some organization under its umbrella such as PERTI Woman, Gerakan Buruh Muslimin Indonesia (GERBLIMI), Pemuda Islam Indonesia, Gerakan Tani Muslimin Indonesia, Ikatan Pelajar Sekolah PERTI, Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia and Kepanduan Al-Ansluzar. In the guided non-parliamentary democracy era, the Islamic party of PERTI went through its difficult period. The internal crisis heavily hampered the effort of meeting the objective of the organization. Thus, the old generation and the founder of PERTI, Syekh Sulaiman Ar-Rasuly decreed the reorientation to initial khittah of being non-political organization. Only a few members led by Baharuddin Ar-Rasuly that channeled its political aspiration to GOLKAR accepted the decree. The other members was led by Rusli Abdul Wahid were consistent as political party and took a part in the elec tion of 1971. Keywords: PERTI -- social organization -- political party -- and chang

    Perjalanan Da'wah dalam Sejarah

    No full text
    Perjalanan da'wah islamiyah di Indonesia bila dicatat dalam sejarah secara lengkap akan memakan waktu dan lembaran yang cukup banyak. Oleh karena itu, tulisan ini tidak bermaksud mengemukakan masalah itu secara lengkap, namun sekedar menyajikan sebagai pelengkap yang sudah ada, yang ,erupakan uraian fragmental. Dengan uraian yang fragmental ini mencoba sedikit mengungkapkan kegiatan da'wah islamiyah di Indonesia masa lalu, hingga sampai menghasilkan keadaan masa kini

    Sejarah Perjuangan Ummat Islam dalam Bidang Ilmu Pengetahuan

    No full text
    Wahyu Allah SWT yang pertama kali diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang terkenal dengan "Iqra" yang berarti "bacalah" merupakan dorongan bagi ummat manusia untuk belajar. Kemudian disusul dengan ayat-ayat lain seperti "afala ta'qiluun" yang berarti apakah engkau tidak menggunakan akalmu?. Dan ayat yang memakai kata "afalaa tatafakkaruun" yang berarti apakah engkau tidak menggunakan pikiranmu?. Ayat-ayat di atas itu ternyata menggugah ummat manusia untuk berfikir dalam menelaah apa yang ada di alam ini atau mendorong penemuan-penemuan hasil pikir manusia. Di samping Al-Quran, nabi pun mendorong ummatnya untuk menuntut ilmu pengetahuan. Berangkat dari ajaran islam itulah, maka ummat islam tergugah untuk menggali ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini, untuk kemashlahatan atau kesejahteraan ummat manusia, dalam rangkaian ibadah kepada Allah Ta'ala

    Sejarah kauman: menguak identitas kampung Muhammadiyah/ Darban

    No full text
    169 hal.; 21 cm

    Catatan Singkat Tentang Perkembangan Historiografi

    No full text
    i, 29 hlm.; 17.5 x 22 c

    Kampung Kauman: Sebuah Tipologi Kampung Santri di Perkotaan Jawa (Studi Perbandingan Sejarah Pertumbuhan Kampung Kauman Kudus dan Yogyakarta)

    No full text
    Pada penelitian tentang Kampung Kauman: Sequah Tipologi Kampung di Perkotaan (Studi Perbandingan Sejarah Perkembangan Kampung Kauman Kudus dan Kauman Yogyakarta), mengandung permasalahan yang akan diungkapkan, yaitu: Pertama, apakah benar proses terjad1nya Kampung Kauman selalu ditandai dengan munculnya Masjid Jami' (Masjid Agung) di kota-kota Jawa. Kedua, bila Kauman dikatakan kampung Santri, bagaimanakah ciri khusus dan pola kehidupan masyarakatnya. Ketiga, bagaimanakah perbandingan proses perkembangan sejarah dari Kauman Kudus dan Kauman Yogyakarta. Permasalahan di atas dapat dipecahkan dengan memakai bantuan teori ilmu-ilmu pengetahuan antara lain: pendekatan Antropologi; pendekatan Sosiologi; dan pendekatan Religions. Dengan menggunakan pendekatan-pendekatan tersebut, maka fenomena historis dapat diungkapkan mendekati realitanya. Yaitu dapat menemukan teori terbentuknya Kampung Kauman; Kauman sebagai Kampung Santri dengan ikatan agama Islam dan pertalian darah; dan diketemukan persamaan serta perbedaan antara Kauman Kudus dan Yogyakarta. Penelitian ini diadakan dengaan langkah-langkah sebagai berikut: Pertama, penelitian Pustaka, dan arsip serta prasasti tentanag Kauman Kudus dan Yogyakarta. Kedua, mengadakan observasi lapangan dan wawancara dengan tokoh-tokoh masyarakat, Ketiga, mengadakan kritik sumber dan pengolahan sumber dan yang keempat penulisan laporan penelitian. Sesudah laporan penelitian selesai; diadakan seminar kecil yang membahas tentang hasil penelitian ini. Adapun kesimpulan hasil penelitian yang didapat adalah: Pertama, adanya bukti kesamaan pola sejarah terbentuknya Kampung Kauman; Kedua, adanya kesamaan ciri khusus keagamaan Islam yang mewarnai kehidupan masyarakat Kauman, yang kemudian merupakan tipologi Kampung Santri. Ketiga, diketemukan perbedaan antara Kampung Kauman Yogyakarta dan Kauman Kudus, perbedaan itu antara lain: waktu terbentuknya kedua kampung Kauman itu; perkembangan perekonomian; upacara-upacara adat dan organisasi kemasyarakatan

    Sejarah kauman yogyakarta tahun 1900-1950: suatu studi terhadap perubahan sosial/ Darban

    No full text
    212 p.: ill.: 30 cm

    Pendidikan Muhammadiyah di Yogyakarta/ Darban

    No full text
    117 p.: ill.: 29 c
    corecore